Anda di halaman 1dari 7

TES KEMAMPUAN AKADEMIK

TAHUN PELAJARAN 2021 – 2022

Program Studi : Farmasi


Kelas : XII

Bacalah dengan teliti jurnal kefarmasian di bawah ini untuk menjawab pertanyaan no
1-2

ANALISIS APLIKASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KOTA


YOGYAKARTA

ABSTRAK

Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat berbagai upaya telah


dilakukan oleh pemerintah diantaranya menyediakan sarana‐sarana pelayanan kesehatan
salah satunya adalah apotek. Sebagai upaya agar apoteker dapat melaksanakan pelayanan
kefarmasian secara profesional maka dikeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di
apotek kota Yogyakarta.
Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa standar pelayanan kefarmasian
di apotek kota Yogyakarta belum terlaksana dengan baik. Diperoleh skor total standar
pelayanan kefarmasian di apotek kota Yogyakarta, menurut masing‐masing responden
sebagai berikut menurut apoteker 21% (baik), 79% (cukup); menurut karyawan 21% (baik),
75% (cukup), 4% (kurang); sedangkan menurut pasien 38% (baik), 42% (cukup), 20%
(kurang). Adapun faktor yang menghambat pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian
diantaranya program pendidikan, seminar atau bentuk lain yang sangat jarang dilakukan
sehingga peluang mengembangkan diri sangat terbatas serta kurangnya kegiatan sosialisasi
dan lemahnya fungsi kontrol oleh instansi yang berwenang, sehingga perlu dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala oleh pihak‐pihak yang terkait.

Kata Kunci : Standar Pelayanan Kefarmasian, Apotek, Apoteker, Kary

Sumber : Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi Vol. 1 No. 1, Maret 2011 Kuswardani
Dwi Atmini¹, Ibnu Gholib Gandjar¹, Achmad Purnomo¹ ¹ Fakultas Farmasi, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.

1. Berdasarkan jurnal di atas , informasi apa saja yang anda peroleh tentang standar
pelayanan kefarmasian di apotek kota Yogyakarta !
2. Sebagai seorang tenaga asisten apoteker, hal apa saja yang anda lakukan untuk
meningkatkan kompetensi diri agar dapat memberikan pelayanan secara profesional!
Bacalah dengan teliti jurnal di bawah ini untuk menjawab pertanyaan no 3

ABSTRAK
Distribusi merupakan proses penyerahan obat-obatan mulai dari sediaan disiapkan oleh
instalasi farmasi rumah sakit sampai obat diserahkan kepada petugas kesehatan untuk
diberikan kepada pasien. Rumah sakit umum daerah pada umumnya sudah efektif dalam
pendistribusian perbekalan farmasi karena obat dan alat kesehatan di distribusikan secara
merata untuk memenuhi kebutuhan para pasien yang membutuhkan, Hal ini terbukti dengan
pengiriman dan penerimaan obat yang selalu tepat waktu , tepat jenis, dan jumlah yang
tepat.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Gambaran Sistem Distribusi
Perbekalan Farmasi Pasien Rawat Inap Kelas VIP dan Kelas III di RSUD Tidar Kota
Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data berupa
checklist. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling acidental dengan
pengambilan resep pada pasien rawat inap kelas VIP dan kelas III yang kebetulan ada atau
tersedia pada saat itu sesuai dengan kriteria inklusi.
Berdasarkan penelitian ini, sistem distribusi perbekalan farmasi ke pasien rawat inap
kelas VIP dan kelas III yang digunakan di RSUD Tidar Kota Magelang adalah sistem
perorangan dan sistem kombinasi (ODD dan UDD). Penggunaan sistem perorangan untuk
pasien inap yang mendapatkan resep pulang dan penggunaan sistem kombinasi untuk
pasien yang mendapatkan perawatan menginap atau opname. Sistem ini telah berjalan
dengan baik sesuai dengan prosedur alur pelayanan resep depo farmasi rawat inap yang
ada di rumah sakit.

Kata Kunci: Distribusi, Rawat Inap, Rumah Sakit

Sumber : Maulidiyatul Khasanah. GAMBARAN SISTEM DISTRIBUSI PERBEKALAN


FARMASI PASIEN RAWAT INAP KELAS VIP DAN KELAS III DI RSUD TIDAR KOTA
MAGELANG

3. Berdasarkan jurnal di atas buktikan dengan data bahwa mekanisme pendistribusian


obat dan alat kesehatan sudah berjalan efektif !

Bacalah dengan teliti artikel di bawah ini untuk menjawab pertanyaan no 4

KPPU Buka Suara Soal Kelangkaan Obat Terapi Corona di Medan


Medan, CNN Indonesia -- Kantor Wilayah (Kanwil) I Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU) melakukan monitoring harga dan ketersediaan obat-obatan terapi covid-
19 dan tabung oksigen medis di beberapa distributor dan apotik di Kota Medan. "Monitoring
dilakukan di tengah tingginya harga obat-obatan terapi covid-19 dan tabung oksigen karena
peningkatan permintaan masyarakat di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM)," kata Kepala Kantor Wilayah I KPPU Ramli Simanjuntak, Rabu (7/7).
Ramli mengatakan dari hasil monitoring yang dilakukan KPPU, obat terapi Covid-19 di
beberapa apotek (daring maupun luring) terjadi kelangkaan. Obat-obatan yang
diperuntukkan untuk terapi covid-19 itu antara lain Favipiravir, Remdesivir, Oseltamivir,
Intavenous Immunoglobulin.
"Selain itu terdapat 10 jenis obat mengalami kenaikan harga di atas HET (harga eceran
tertinggi). Kenaikannya bervariasi, namun jauh di atas HET yang ditetapkan Kemenkes.
Bahkan ketersediaan obatnya juga sangat terbatas bahkan kosong," ucap Ramli
Ramli meminta kepada distributor untuk tidak menaikkan harga obat covid-19 dan oksigen
meskipun permintaan sangat tinggi dan stok terbatas. Selain itu, KPPU akan terus
melakukan pengawasan. "Distributor juga diminta agar tidak menahan pasokan atau
melakukan pelanggaran persaingan usaha untuk keuntungan sendiri, karena KPPU akan
terus melakukan monitoring secara intensif," tegasnya.

Sumber: Artikel CNN Indonesia "KPPU Buka Suara Soal Kelangkaan Obat Terapi Corona
di Medan" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210707182947-
92-664630/kppu-buka-suara-soal-kelangkaan-obat-terapi-corona-di-medan.

4. Berikut pernyataan yang tidak sesuai dengan artikel di atas adalah:

1) Harga dan ketersediaan obat-obatan terapi covid-19 dan tabung oksigen medis


di beberapa distributor dan apotik di Kota Medan mengalami stagnansi

2) Obat-obatan yang diperuntukkan untuk terapi covid-19 itu antara lain Favipiravir,


Remdesivir, Oseltamivir, Omeprazol, Intavenous Immunoglobulin.

3) Terdapat 10 jenis obat mengalami kenaikan harga di atas HET (harga eceran
tertinggi)

4) KPPU akan terus melakukan monitoring secara intensif terhadap distributor agar
menahan pasokan atau melakukan pelanggaran persaingan usaha untuk
keuntungan sendiri

5. Seorang pasien mengalami sariawan di rongga mulutnya, kemudian ia membeli obat


kumur dengan komposisi povodine-iodine 1%. Peringatan khusus yang tertera pada
kemasan tersebut adalah P No. 2. Sebutkan isi dari peringatan tersebut !

6. Seorang apoteker ingin melakukan pemusnahan obat-obatan yang ada di apotek


karena sudah kadaluwarsa. Namun dari daftar obat yang dimusnahkan terdapat
kodein. Pihak yang diundang untuk menyaksikan pemusnahan tersebut
adalah…………..
Pernyataan Benar Salah

Balai besar POM

Badan POM

Dinkes Kab/Kota

Dinkes Propinsi

Kemenkes

Sarana yang bersangkutan

Pengurus IAI setempat

7. Seorang pasien wanita umur 30 tahun datang ke apotek dengan keluhan gatal di
tenggorokan dan batuk tanpa disertai dahak. Diketahui pasien tidak memiliki riwayat
penyakit lain ataupun alergi. Obat apakah yang diberikan oleh apoteker untuk
mengatasi keluhannya?

A. Dekongestan

B. Antipiretik

C.Analgesik

D.Ekspektoran

E. Antusif

8. Seorang perempuan datang ke apotek menebus resep untuk anaknya yang berusia 7
tahun. Dalam resep, pasien mendapatkan tetes telinga kloramfenikol diberikan 2 kali
sehari, masing-masing 1 tetes telinga kanan dan kiri. Apa yang perlu disampaikan
kepada pasien terkait penyimpanan obat setelah penggunaan ?

Pernyataan Benar Salah

Obat disimpan dalam freezer maksimal 30 hari

Obat disimpan dalam lemari pendingin maksimal


selama 7 hari

Obat disimpan di wadah tertutup dan sejuk maksimal


selama 7 hari

Obat disimpan di lemari pendingin maksimal selama 7


hari

Obat disimpan dalam wadah tertutup dan sejuk


maksimal 30 hari
9. Seorang peserta didik 17 tahun sedang stres karena sibuk menghadapi ujian akhir. Ia
datang ke apotek membeli obat untuk mengatasi keluhan mual, kembung, perih, dan
rasa tidak enak pada ulu hati sejak 2 bulan terakhir. Pasien sudah meminum antasida,
tetapi tidak ada perbaikan. Obat apakah yang dapat diberikan apoteker?

A. Ondansetron

B. Loratadine

C.Lansoprazole

D.Ranitidin

E. Loperamid

10. Untuk mengetahui pengaruh bentuk sediaan obat terhadap khasiat obat telah
dilakukan penelitian uji klinis berupa pengukuran kadar obat dalam darah setelah
pemberian obat . Penelitian tersebut digunakan untuk membandingkan absorpsi obat
dari berbagai bentuk sediaan, khususnya sediaan obat untuk pemakaian oral.
Pengukuran kadar obat dilakukan beberapa kali, dimulai dari saat obat diminum
sampai 12 jam sesudahnya. Hasil pengukuran dirupakan dalam bentuk grafik. Di
bawah ini grafik kadar obat dalam darah versus waktu setelah pemberian obat dari
berbagai bentuk sediaan untuk zat aktif yang sama.

A.Dari infografis di atas, urutkanlah dari ketiga bentuk sediaan tersebut berdasarkan
Konsentrasi Efektif Minimum obat !

B.Berdasarkan jawaban yang telah anda berikan di atas, analisislah mengapa bentuk
sediaan tersebut menghasilkan efek terapi / khasiat lebih cepat atau lebih lambat
dari yang lain. Berikan argumen masing-masing dari ketiga bentuk sediaan

tersebut!
11. Seorang asisten apoteker mendapat tugas dari APA untuk membuat sediaan suspensi
Amoxicillin, dimana tiap 5 ml suspensi mengandung 120 mg Amoxicillin. Volume
sediaan yang akan dibuat sebanyak 60 mg. Berapa mg Amoxicillin yang diperlukan ?
Bacalah dengan teliti jurnal di bawah ini untuk menjawab pertanyaan no 12-14

ANALISIS KUALITATIF OBAT TRADISIONAL SEBAGAI AGEN PENINGKATAN


IMUNITAS TUBUH DALAM MELAWAN COVID-19 DI SURAT KABAR ONLINE
INDONESIA

ABSTRAK
COVID-19 menjadi pandemic di seluruh dunia saat ini. Pengobatan dan vaksin yang
spesifik untuk penanganannya juga belum ditemukan. Namun, beberapa peneliti dunia
tengah melakukan studi potensi pengobatan tradisional untuk menjadi alternative
penanganan COVID-19. Pemberitaan media online termasuk di Indonesia juga tidak sedikit
yang memberitakan potensi obat tradisional dalam melawan COVID-19. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengobatan tradisional yang dapat digunakan sebagai
peningkatan imunitas tubuh untuk melawan COVID- 19. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif analisis konten terhadap konten media online nasional yang berkaitan langsung
dengan pemberitaan dan pengkajian tentang obat tradisional sebagai obat untuk
meningkatkan kekebalan tubuh menghadapi wabah Covid-19 di Indonesia.
Analisis data menerapkan teknik coding berbuka, yaitu proses analisis data yang
dilakukan berdasarkan pada konsep abstrak yang kemudian dijadikan sebagai dasar
pengklasifikasian data yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Analisis koding berbuka
menggunakan software Nvivo 12 plus melalui fitur auto code, crosstab, hirarchy chart, dan
word frequency. Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan herbal dapat meningkatkan
fungsi kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang optimal dapat mencegah tubuh dari infeksi
COVID-19 (penyakit Coronavirus-19). Keterbatasan penelitian ini adalah validitas data yang
perlu dilakukan melalui triangulasi konten media online dan laporan ilmiah yang dibuat oleh
para ahli dari berbagai laboratorium terkemuka. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya perlu
meninjau topik penelitian ini menggunakan teknik analisis triangulasi media online dan
laporan penelitian yang dikeluarkan oleh laboratorium terkemuka di Indonesia.

Kata Kunci: Obat Tradisional, Covid-19, Media Online, Indonesia.

Sumber : JKM Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKES Cendekia Utama Kudus

12. Berikut pernyataan yang sesuai dengan jurnal di atas adalah :


Pernyataan Benar Salah
Keterbatasan penelitian di atas karena validitas data
menggunakan triangulasi konten media online dan laporan
ilmiah
Penggunaan herbal dapat meningkatkan fungsi kekebalan
tubuh
Analisis data menerapkan teknik coding berbuka, yaitu proses
analisis data yang dilakukan berdasarkan pada triangulasi
konten media online dan laporan ilmiah
Beberapa peneliti dunia tengah melakukan studi potensi
pengobatan tradisional untuk menjadi satu-satunya alternatif
penanganan COVID-19
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengobatan
tradisional yang dapat digunakan sebagai peningkatan imunitas
tubuh untuk melawan COVID- 19
13. Berdasarkan jurnal di atas, jelaskan alasan bahwa obat tradisional dapat digunakan
sebagai agen peningkatan imunitas tubuh dalam melawan covid-19 !
14. Mengapa analisis koding berbuka menggunakan software Nvivo 12 plus melalui fitur
auto code, crosstab, hirarchy chart, dan word frequency masih mempunyai kelemahan
dalam analisis data dan apa solusinya !

15. Seorang perempuan usia 21 tahun mengeluh batuk dan membawa salinan resep
berisi kodein yang sudah diambil setengahnya di apotek A di Jakarta. Apotek anda
berada di Bogor dan pasien membawa resep ke apotek dengan maksud menebus
setengahnya lagi. Tindakan apa yang anda lakukan sebagai seorang apoteker ?

A. Memberikan seluruh obat sesuai resep

B. Memberikan 1/2 obat dari resep

C.Memberikan obat diikuti dengan konseling

D.Tidak diberikan

E. Menyarankan ke apotek lain

Anda mungkin juga menyukai