ABSTRAK
COVID-19 menjadi pandemic di seluruh dunia saat ini. Pengobatan dan vaksin yang
spesifik untuk penanganannya juga belum ditemukan. Namun, beberapa peneliti dunia
tengah melakukan studi potensi pengobatan tradisional untuk menjadi alternative
penanganan COVID-19. Pemberitaan media online termasuk di Indonesia juga tidak
sedikit yang memberitakan potensi obat tradisional dalam melawan COVID-19.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengobatan tradisional yang dapat
digunakan sebagai peningkatan imunitas tubuh untuk melawan COVID- 19. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif analisis konten terhadap konten media online
nasional yang berkaitan langsung dengan pemberitaan dan pengkajian tentang obat
tradisional sebagai obat untuk meningkatkan kekebalan tubuh menghadapi wabah
Covid-19 di Indonesia.
Analisis data menerapkan teknik coding berbuka, yaitu proses analisis data yang
dilakukan berdasarkan pada konsep abstrak yang kemudian dijadikan sebagai dasar
pengklasifikasian data yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Analisis koding
berbuka menggunakan software Nvivo 12 plus melalui fitur auto code, crosstab,
hirarchy chart, dan word frequency. Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan
herbal dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang optimal
dapat mencegah tubuh dari infeksi COVID-19 (penyakit Coronavirus-19). Keterbatasan
penelitian ini adalah validitas data yang perlu dilakukan melalui triangulasi konten
media online dan laporan ilmiah yang dibuat oleh para ahli dari berbagai laboratorium
terkemuka. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya perlu meninjau topik penelitian ini
menggunakan teknik analisis triangulasi media online dan laporan penelitian yang
dikeluarkan oleh laboratorium terkemuka di Indonesia.
2. Berdasarkan jurnal di atas, jelaskan alasan bahwa obat tradisional dapat digunakan
sebagai agen peningkatan imunitas tubuh dalam melawan covid-19 !
ABSTRAK
Distribusi merupakan proses penyerahan obat-obatan mulai dari sediaan disiapkan
oleh instalasi farmasi rumah sakit sampai obat diserahkan kepada petugas kesehatan
untuk diberikan kepada pasien. Rumah sakit umum daerah pada umumnya sudah
efektif dalam pendistribusian perbekalan farmasi karena obat dan alat kesehatan di
distribusikan secara merata untuk memenuhi kebutuhan para pasien yang
membutuhkan, Hal ini terbukti dengan pengiriman dan penerimaan obat yang selalu
tepat waktu , tepat jenis, dan jumlah yang tepat.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Gambaran Sistem Distribusi
Perbekalan Farmasi Pasien Rawat Inap Kelas VIP dan Kelas III di RSUD Tidar Kota
Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data
berupa checklist. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling acidental
dengan pengambilan resep pada pasien rawat inap kelas VIP dan kelas III yang
kebetulan ada atau tersedia pada saat itu sesuai dengan kriteria inklusi.
Berdasarkan penelitian ini, sistem distribusi perbekalan farmasi ke pasien rawat inap
kelas VIP dan kelas III yang digunakan di RSUD Tidar Kota Magelang adalah sistem
perorangan dan sistem kombinasi (ODD dan UDD). Penggunaan sistem perorangan
untuk pasien inap yang mendapatkan resep pulang dan penggunaan sistem kombinasi
untuk pasien yang mendapatkan perawatan menginap atau opname. Sistem ini telah
berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur alur pelayanan resep depo farmasi rawat
inap yang ada di rumah sakit.
Sumber: Artikel CNN Indonesia "KPPU Buka Suara Soal Kelangkaan Obat Terapi
Corona di Medan" selengkapnya di
sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210707182947-92-664630/kppu-buka-
suara-soal-kelangkaan-obat-terapi-corona-di-medan.
5.
R/ Paracetamol 0,200
CTM 0,002
Dextromethorphan 0,015
Mf pulv dtd no X
S t dd pulv I pc
Pro : ananda (10 th)
6.
R/ Rifampisin
Isoniazide aa 90 mg
Pyridoxine HCl 4 mg
Mf pulv dtd no XC
Da in caps
S o mane caps I ac
Pro : satya (8 th, 29,1 kg)
7. Di bawah ini terdapat salinan resep dokter yang diberikan kepada seorang pasien.
Hitunglah dosis dari obat tersebut !
R/ Codein HCl 0,01 (DM : 60 mg/300 mg)
Paracetamol 250 mg
Mf pulv dtd no XII
S tdd I pulv
Pro : Edward (5 th)
8.
Dr I Santoso, Sp.A
SP.2235/P/XI/2015
Praktek Rumah Jl Diponegoro 111
Perum CDF
Pati, 1 Juni 2016
R/ Codein 10 mg
GG 10 mg
CTM 4 mg
SL qs
m.f pulv dtd no X
S t dd pulv I
Pro : An. Ima (8 th)
Alamat : Jl setia no 9 CDF
Berdasarkan resep dokter di atas, komponen resep yang disebut remidium ajuvans
adalah……..
A. S tdd pulv I
B. Mf pulv dtd no X
C. Codein 10 mg
D. CTM 4 mg
E. SL qs
9. Resep dibawah ini yang menurut cara pembuatannya mengikuti aturan pembuatan
salep no.4 adalah………
A. R/ Menthol 10
Mentylis salicylas 10
Adeps lanae 100
m.f unguentum
B. R/ Pellidol 0,1
ZnO 20
m.f unguentum
C. R/ Kalii Iodid 3
Lanolin 16
Ungt. Simplex ad 30
D. R/ Kalii Iodidi 2
Ceraflava 3
Oleum Sesami 3
Vaseline 10
M.F unguentum
E. R/ Alkohol Cetylici 4
Adeps Lanae 10
Vaseline Album 86
M.f unguentum
10. Seorang perempuan datang ke apotek menebus resep untuk anaknya yang
berusia 7 tahun. Dalam resep, pasien mendapatkan tetes telinga kloramfenikol
diberikan 2 kali sehari, masing-masing 1 tetes telingan kanan dan kiri. Apa yang
perlu disampaikan kepada pasien terkait penyimpanan obat setelah penggunaan ?