Anda di halaman 1dari 6

SOAL KOMPRE RSDK PAK SAROJA

1. RSDK itu milik siapa


Pemerintah pusat terutama kementrian kesehatan, secara struktural RSUP kariadi merupakan unit
pelaksana teknis dilingkungan departemen kesehatan dan bertanggung jawab kepada direktur jendral
bina pelayanan medik depkes

2. Tipe RSDK
Tipe A pendidikan

3. Syarat tipe A
Tipe A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 pelayanan medik
spesialis dasar, 5 pelayanan medik spesialis penunjang medik, 12 pelayanan medik spesialis lain dan 13
pelayanan medik sub spesialis.

4. RSDK pendidikan itu apa bagaimana


Rumah sakit pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan kegiatan penelitian dan
pendidikan di fakultas kedokteran pd suatu universitas/lembaga pendidikan tinggi. Biasanya RS ini
dipakai untuk pelatihan dokter muda, uji coba obat baru/ teknik pengobatan baru.

5. Akreditasi KARS Indonesia yg diperoleh RSDK itu apa


Akreditasi paripurna dan JNC (Joint commision international)

6. Perbedaan paripurna, utama, madya


Tingkat paripurna : suatu RS harus lulus 15 program kerja, diantaranya akses dan komunikasi
pelayanan, manajemen pemberian obat, pendidikan pasien dan keluarga, keselamatan pasien.
Utama : suatu rumah sakit harus lolos 12 program kerja
Madya : harus lolos 8 program kerja

7. Tugas TFT itu apa aja


Berdasarkan peraturan mentri kesehatan RI no 58 tahun 2014 tugas TFT adalah
a. Mengembangkan kebijakan tentang penggunaan obat di RS
b. Melakukan seleksi dan evaluasi obat yang akan masuk dalam formularium RS
c. Mengembangkan standar terapi
d. Mengidentifikasi permasalahan dalam penggunaan obat
e. Melakukan intervensi dalam meningkatkan penggunaan obat yg rasional
f. Mengkoordinir penataaksaan reaksi obat yang tidak dikehendaki
g. Mengkoordinir penatalaksanaanmedication error
h. Menyebarluaskan informasi terkait kebijakanpenggunaan obat di RS

8. Sistem Distribusi di RS
Jawab : Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka menyalurkan/menyerahkan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dari tempat penyimpanan sampai
kepada unit pelayanan/pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan
waktu.
Sistem distribusi yang digunakan di RSUP Dr. Kariadi adalah sebagai berikut :
1) Oneday Unit Dose Dispensing (OUDD)
Merupakan pelayanan sediaan farmasi obat dan alat kesehatan pada pasien rawat inap dalam bentuk
dosis tunggal dan diserahkan untuk sehari pemakaian selama pengobatan berlangsung.
2) Individual prescription
Merupakan pelayanan sediaan farmasi obat dan alat kesehatan kepada pasien secara individual
menggunakan resep yang telah diberikan oleh dokter kepada pasien tersebut setelah pasien melakukan
pemeriksaan ke dokter.
3) Emergency Kit
Obat-obatan yang ada di emergency kit adalah yang bersifat life saving (mempertahankan hidup)
sedangkan ward floor stock (WFS) adalah stok obat yang ada di setiap bangsal yang berisi bahan medis
dan alat kesehatan disposible serta obat non emergency seperti kassa, kapas, plester, dan povidone
iodine

Perbedaan individual prescription dengan WFS adalah


Individual prescription : ada resep dari dokter
WFS : tdk ada resep dari dokter
Perbedaan WFT dan Emergency Kit
WFT ‘: semua perbekalan atau kebutuhan farmasi tersediakan semua
Emergency Kit : Kebutuhan farmasi hanya disediakan berdasarkan kebutuhan pasien saat emergency
Obat2 emergency kit : epinefrin, aminofilin, aqua proinjeksi, deksametason, dextrose, diazepam,
dipenhydramin, dobutamin, lidokain, efedrin, isdn, lidokain, midazolam, noerepinefrin, sulfas atropin,
naloxan.

9. Kelebihan Individual Prescribtion System


Jawab : mengurangi adanya medication error karena resep tertuliskan dari dokter

10. Pelayanan farmasi klinis itu apa aja (PMK 72 2016)


1. pengkajian dan pelayanan Resep;
2. penelusuran riwayat penggunaan Obat;
3. rekonsiliasi Obat;
4. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
5. konseling;
6. visite;
7. Pemantauan Terapi Obat (PTO);
8. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
9. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO);
10. dispensing sediaan steril; dan
11. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD);

11. Alasan kenapa harus adaa pengkajian Resep


Pengkajian resep ada :
Adminitrasi, farmasetis dan klinis.
Dimana, karena bila administrasi lolos itu bertujuan untuk memastikan resep tersebut sah dan legal.
Farmasetis bertujuan untuk memastikan bahwa obat yang diminta dokter, farmasi mampu menyediakan
secara farmasetis. Klinis bertujuan untuk Memastikan obat yang diberikan sesuai kebutuhan pasien
(dosis, keamanan, penggunaan, interaksi)

12. Alur Telaah Resep


Tata cara telaah resep yang dilakukan sebagai berikut :
1. Setiap resep yang masuk di Instalasi Farmasi Rumah Sakit   harus dilakukan telaah resep terlebih
dulu, sebelum obat diserahkan kepada pasien.
2. Telaah  resep yang dilakukan meliputi:
a. Persyaratan administrasi, meliputi:
-   Nama, tgl lahir dan nomor rekam medis ( label identitas pasien )
-   Tanggal resep
b. Persyaratan farmasis, meliputi:
-   Kejelasan tulisan resep
-   Tepat obat
-   Tepat dosis
-   Tepat rute
-   Tepat waktu
-   Duplikasi
c. Persyaratan klinis,meliputi
-   Interaksi obat
-   Alergi
-   Berat badan untuk pasien anak
-   Kontra indikasi

13. Tujuan dari visite ? Untuk mengamati kondisi klinis pasien secara langsung dan mengkaji masalah
terkait obat dan reaksi obat yang tidak dikehendaki, meningkatkan terapi obat yang rasional dan
menyajikan informasi obat kepada dokter, pasien dan tenaga kesehatan lainnya.

14. Metode yang digunakan untuk perencanaan apa saja ? Metode konsumsi dan metode epidemilogi

15. Keuntungan dan kerugian metode konsumsi


Keuntungan
a. Paling mudah
b. Tidak membutuhkan data epidemiologi maupun standar pengobatan
c. Jika data konsumsi dicatat baik, maka pola peresepan tidak berubah dan kebutuhan relative
konstan
Kerugian
a. Data konsumsi, data obat, dan data jumlah kontak pasien kemungkinan sulit untuk didapat
b. Tidak dapat dijadikan dasar dalam pengkajian penggunaan obat dan perbaikan pola peresepan
c. Tidak dapat diandalkan jika terjadi kekurangan stok obat lebih dari 3 bulan, obat yang berlebih
atau adanya kehilangan
d. Pencatatan data morbiditas yang baik tidak diperlukan

16. Keuntungan dan kerugian metode epidemiologi


Keuntungan
a. Perkiraan kebutuhan mendekati kebenaran
b. Program-program yang baru dapat digunakan
c. Usaha perbaikan pola penggunaan obat dapat didukung oleh standar pengobatan
Kerugian
a. Memerlukan waktu yang banyak dan tenaga yang terampil
b. Data penyakit sulit didapat secara pasti
c. Memerlukan sistem pencatatan dan pelaporan
d. Pola penyakit dan pola peresepan tidak selalu sama
e. Dapat terjadi kekurangan obat karena adanya wabah
f. Variasi obat terlalu luas.

17. Rekonsiliasi obat adalah? Proses membandingkan instruksi pengobatan dengan obat yang telah didapat
pasien untuk mencegah terjadinya kesalahan obat (seperti obat tidak diberikan,duplikasi, kesalahan
dosis obat atau interaksi obat).

18. Tujuan penelusuran obat ? Membandingkan riwayat penggunaan obat dengan data rekam medik/
pencatatan penggunaan obat untuk mengetahui perbedaan informasi penggunaan obat.

19. Perbedaan PTO dan EPO


PTO adalah pemantauan yang dilakukan dengan melihat obat yang digunakan. Misal
parasetamol, maka dipantau suhu tubuhnya.
EPO adalah proses yang terstruktur dan berkesinambungan. Sekumpulan PTO menjadi EPO.
Contoh pola penggunaan antibiotika berdasarkan evaluasi kuantitatif dan kualitatif.

20. Metode sterilisasi CSSD itu apa aja


Central Sterile Supply Department (CSSD) merupakan salah satu unit pelayanan penunjang medik di rumah
sakit yang menghasilkan produk steril (dapat berupa linen, instrumen
medik pakai ulang, sarung tangan, dan bahan habis pakai).
Metode :
1) Sterilisasi dengan panas basah (autoklaf) : sterilisasi dengan menggunakan uap air disertai tekanan
Ada tiga waktu yang dapat digunakan dalam proses sterilisasi dengan panas basah. Sterilisasi dengan
panas basah pada :
suhu 134-137ºC dengan waktu minimum 3 menit dan tekanan 2,25 bar.
Sterilisasi pada suhu 126-129ºC selama 10 menit dan tekanan 1,50 bar.
Sterilisasi pada suhu 121-124ºC selama 15 menit dan tekanan 1,15 bar (Lawrence dan May, 2003).
2) Sterilisasi dengan panas kering
Sterilisasi panas kering digunakan untuk alat-alat danbahan dimana steam tidak dapat berpenetrasi
secara mudah dan digunakan untuk peralatan yang terbuat dari kaca.
3) Sterilisasi dengan gas
a) Sterilisasi dengan etilen oksida : sterilisasi dengan suhu rendah
b) Sterilisasi dengan uap formaldehid
4) Sterilisasi dengan plasma

21. Limbah farmasi apa saja ?


a) Limbah sitostatik : palstik ungu
b) Limbah obat-obat rusak : palstik coklat
c) Limbah obat ED

22. TPN itu apa? Dikariadi buat TPN atau tdk?


TPN (Total Parenteral Nutrition) merupakan terapi pemberian nutrisi secara intravena kepada
pasien yang tidak dapat makan melalui mulut. Tujuannya adalah mengganti dn mempertahankan
nutrisi-nutrisi penting bagi tubuh melalui infuse intravena ketika pemberian makanan secara oral
bersifat kontraindikasi atau tidak mencukupi.
Di Kariadi………………………………………………………………………..

23. Infeksi nosokomial itu apa?


Infeksi yang diperoleh dari rumah sakit , dimana infeksi ini terjadi setelah ±72 jam berada di tempat
tersebut.
24. Knp safety stok 20?
a. Menjaga agar jangan sampai kehabisan obat dan BMHP sehingga menyebabkan terhentinya atau
terganggunya proses pelayanan.
b. Agar dapat memenuhi kebutuhan obat dan perbekalan farmasi apabila jangka waktu pengiriman
relative lama.
c. Untuk menghindari kekosongan obat apabila jumlah yang digunakan lebih besar daripada jumlah
yang dibeli.

25. PTO, Meso, apa saja yg dilakukan farmasi?


PTO
a. Pengkajian, pemilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respon terapi, ROTD
b. Pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat
c. Pemantauan efektivitas dan efek samping terapi obat
MESO
a. Mendeteksi adanya ESO
b. Mengidentifikasi obat-obatan dan pasien yang mempunyai resiko tinggi mengalami ESO
c. Mengevaluasi ESO dengan algoritma naranjo
d. Mendiskusikan dan mendokumentasikan ESO pada TFT
e. Melaporkan ke pusat MESO

26. Pengelolaan emergency kit, isinya apa saja


a. Troli emergency harus terkunci dengan kunci plastic yang bernomor seri, terpisah antara troli
emergency dewasa dan anak. Penanggung jawab troli emergency dipegang oleh perawat/kepala
ruang.
b. Kontrol stok troli emergency dilakukan setiap hari yang dilakukan oleh apoteker meliputi jenis,
kondisi fisik, jumlah, tanggal kadaluarsa, serta kode kunci troli emergency.
c. Setiap kali setelah obat dan alkes di troli emergency digunakan, perawat harus mencatat pada
lembar penggunaan obat emergency dan perawat harus melaporkan ke depo farmasi untuk segera
dilengkapi kembali.
d. Troli emergensi hanya digunakan dalam keadaan emergency saja.
Isi troli emergency :
Obat (Injeksi)
Adrenalin, Amiodaron, D40%, deksa, difenhidramin, digoksin, dobutamin, dopamine, efedrin,
furosemid, ISDN, lidokain, nalokson, norepinefrin, sulfas atropine
Alkes
ET, guedel, infuse set, IV Catheter, masker oksigen, spuit, suction cath

Pengelolaan obat emergency harus menjamin :


a. Jumlah dan jenis obat sesuai daftar obat emergency yang telah ditetapkan
b. Tidak boleh bercampur dengan persediaan obat untuk kebutuhan lain
c. Bila dipakai untuk kebutuhan emergency harus segera diganti
d. Dicek secara berkala apakah ada yang kadaluarsa
e. Dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain

27. Fungsi penerimaan, apa saja yg hrs diperhatikan


Untuk menjamin kesesuaian jenis, spek, jumlah, mutu, waktu penyerahan, harga yang tertera dalam
kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
Yang diperhatikan : jumlah sama, semua dokumentasi harus tersimpan dengan baik.

28. Perencanaan itu apa :


Kegiatan untuk menentukan jumlah dan periode pengadaan sediaan farmasi, alkes dan BMHP sesuai
dengan hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat
waktu dan efisien

29. Manfaat perencanaan bagi RS ? Melalui perencanaan program di rs akan dapat diketahui
a) Tujuan program di rs dan bagaimana cara mencapainya
b) Jenis dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut
c) Struktur organisasi rs yang dibutuhkan
d) Jumlah dan jenis kualifikasi staf yang diinginkan, dan uraian tugasnya
e) Sejauh mana efektifitas kepemimpinan di rs
f) Komunikasi serta bentuk dan standar pengawasan yang perlu dikembangkan oleh manager
dan perlu dilaksanakan

30. Manfaat perencanaan bagi pasien ? Pasien mendapat obat yang rasional, efektif dan aman

31. Contoh pengendalian dalam penyimpanan


Kuantitas : kartu stok, finger lock, CCTV, dinding kuat, 1 pintu, stock opname.
Kualitas : suhu, kelembaban, cahaya

32. Akreditasi, tujuannya apa


Akreditasi bertujuan untuk :
Mengetahui apakah RS sudah melayani standar pelayanan yang baik, mengetahui nilai mutu RS,
mengevaluasi kinerja untuk meningkatkan pelayanan.

33. Pengelolaan obat ham, contoh ham


HAM adalah High Alert Medication
Obat yang harus diwaspadai
Pengelolaan : disimpan ditempat tersendiri, terkunci, diberi label HAM, lemari HAM diberi label
merah pada pinggirnya dan diberi klip warna merah pada saat dispensing. Ex : norepinefrin, lidocain,
D40, Nacl

34. Lasa itu apa


Look A like Sound A like : kemasan terlihat mirip atau memiliki nama yang sama dengan dosis yang
berbeda.

35. Syarat ruang penyimpanan :


Luas, dinding kuat, ada cctv. Suhu kelembaban terjaga, tidak terkena sinar matahari. Ada saluran
udara, selalu terkunci, ada pallet. Ada penyimpanan khusus untuk narkotik dan psiko

36. Handling apa yang perlu diperhatikan.


a. Ruangan
 Teknik aseptis dilakukan di dalam LAF yang terletak di dalam clean room
 Alur petugas dan barang dibedakan
 Barang masuk dan keluar harus melalui pass box
 Terdapat ruang antara untuk berganti pakaian
 Dilengkapi dengan HEPA filter yang terkalibrasi
 Memiliki persyaratan tertentu untuk clean room
b. Personel
 Personel harus sehat jasmani dan terlatih
 Harus menggunakan APD untuk menghindari kontaminasi
c. Peralatan
Untuk pelaksanaan aseptis harus disterilkan terlebih dahulu dan pengerjaannya di bawah LAF
dengan standar sertifikasi.

37. Beda dispensing handling steril sama citos


a. Kelas BSC
b. LAF

38. Beda bsc di citos dan handling


Sitos : aliran udara vertical BSC kelas II dengan tekanan udara negatif
Steril : Aliran udara horizontal

39. Metode pengadaan


a. Pembelian (langsung/tender)
b. Produksi sediaan farmasi
c. Sumbangan/hibah

40. Analisis ABC VEN


Metode pengadaan ada analisis VEN dan ABC. Masing masing bisa berdiri sendiri.
Metode VEN (Vital : obat harus ada karena bila tidak ada akan terjadi kematian atau kecacatan fisik ex
: digoxin. Essensial : mengurangi rasa sakit ex : pct, AB, gol. NSAID. Non Essensial : obat untuk
penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya ex : Vitamin)
ABC (Always Better Control)
A : menyerap anggaran 80%
B : menyerap anggaran 15%
C : Menyerap Anggaran 5%

41. Tender terbuka seperti apa


Tender terbuka adalah tender yang dilakukan oleh RS untuk semua distributor guna melakukan
pengadaan yang diatas 200jt dengan cara memberikan pengumuman di media masa.
1. Mengumumkan di media masa bahwa RS membuka tender dengan spesifikasi yang di inginkan.
Jadwal pembukaan
2. Ada penawaran harga
3. Panitia melakukan seleksi
4. Lolos dipilih tiga distributor dengan harga yang murah namun dg spesifikasi bagus dan sesuai dg
permintaan RS
5. Diumumkan pemenangnya
6. Ada masa sanggah
7. Barang datang ditulis di berita acara
8. Kurang lebih 2 bln

42. Pengendalian perbekalan farmasi


Yang dilakukan farmasi adalah :
Stok opname  6bln sekali
Adanya kartu stok
Ada penanggung jawab disetiap lemari atau berdasarkan peraturan yang diatur
Melakukan evaluasi untuk obat obat yang jarang dipakai

43. Pengendalian obat ed


 Obat-obat yang near ED diberi label kuning
 Melakukan perjanjian dengan PBF terkait dengan penanganan obat near ED. Sebisa mungkin
dapat dikembalikan kepada PBF kembali beberap bulan menjelang ED.

Anda mungkin juga menyukai