Anda di halaman 1dari 10

Akhlak dalam Perspektif Al-Quran

Abstract

Al-Quran  sebagai kitab suci umat Islam yang terjaga kemurniannya sampai akhir
zaman disandarkan kepada Akhlaknya Rasulullah SAW. Hal ini menegaskan
bahwa akhlak merupakan bagian terpenting dalam syari’at Islam. Akhlak menjadi
misi terpenting dalam risalah para nabi. Karena tanpa akhlak, agama tidak akan
bermakna dan masalah duniawi tidak akan terurus. Sebuah masyarakat yang tidak
berakhlak akan musnah. Karena pada hakikatnya, seseorang akan menjadi manusia
ketika dia berakhlak. Jika tidak maka dia adalah hewan yang sangat berbahaya,
yang akan menggunakan akalnya untuk merusak dan mengacau. Alquran juga telah
memberi petunjuk bagaimana berakhlak kepada Allah sebagai sang Khaliq yang
kalau dipikir-pikir apa butuhnya Allah kepada manusia. Selanjutnya Al Quran juga
member petunjuk bagaimana berakhlak kepada sesama manusia. Alquran
mengajarkan akhlak mulai dari cara bertutur kata sampai kepada cara manusia
bertindak terhadap sesamanya. Hal ini semua menandakan betapa pentingnya
Akhlak yang harus dimiliki dan diamalkan oleh manusia.

Dalam Islam, akhlak dijabarkan dalam beberapa ruang lingkup yaitu

1. Akhlak terhadap Allah SWT


Manusia diberikan kesempurnaan dan kelebihan dibandingkan dengan makhluk
yang lain. Manusia juga diberikan akal untuk berpikir, perasaan dan nafsu.
Sehingga sudah seharusnya kita memiliki akhlak yang baik terhadap Allah SWT.

Sesuai dengan firman Allah:

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat
menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang." (Qs. Al-Nahl: 20).

Adapun kewajiban manusia terhadap Allah pada garis besarnya ada dua yaitu
mentauhidkan-Nya dan beribadah kepada-Nya. Dua hal ini juga menjadi kewajiban
manusia kepada Allah yang tertuang dalam firman:

‫ت ُأو ٰلَِئكَ هُ ْم َخ ْي ُر ْالبَ ِريَّ ِة‬


ِ ‫ِإ َّن الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh,


mereka itu adalah sebaik-baik makhluk." (QS. Al-Bayyinah: 7).

Rasulullah SAW pernah bersabda:

‫اسنَ ُك ْم َأ ْخاَل قًا‬


ِ ‫م ِمنِّي َمجْ لِسًا يَوْ َم القِيَا َم ِة َأ َح‬cْ ‫ي َوَأ ْق َربِ ُك‬
َّ َ‫ِإ َّن ِم ْن َأ َحبِّ ُك ْم ِإل‬

Artinya: "Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat
tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus
akhlaknya di antara kalian." (HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani
dalam Shahih Al-Jaami' no. 2201.)

2. Akhlak sebagai Orang Tua


Tentu anak menjadi amanah yang dititipkan oleh Allah SWT kepada orang tuanya.
Kewajiban kita sebagai orang tua adalah memberi nama yang baik, menyembelih
hewan aqiqah hari ketujuh dari kelahirannya, mengkhitankannya, memberi kasih
sayang, memberi nafkah, memberikan pendidikan terutama yang berhubungan
dengan agama dan menikahkannya dengan pasangan yang baik setelah dewasa.

3. Akhlak terhadap Sesama Manusia


Islam mengajarkan agar manusia selalu memelihara dan mengambangkan
hubungan baik antar sesama manusia termasuk dengan tetangga. Kewajiban ini
dinilai penting karena dapat mempengarui kualitas keimanan seseorang. Rasulullah
SAW bersabda:

"Bukanlah orang yang beriman yang ia sendiri kenyang sedangkan tetangga (yang
disebelah)nya kelaparan." (HR. Bukhari).

Dari ketiganya, tentu kita harus lakukan dengan baik mengenai akhlak terhadap
Allah SWT maupun ke sesama manusia.
Pengertian Akhlak : Tentang Akhlak Beserta Contohnya – Kemajuan ilmu
pengetahuan teknologi menyebabkan berkembangnya pula perubahan gaya hidup
dan pola pikir masyarakat secara signifikan dalam berbagai aspek.
Perubahan tersebut satu sisi membawa kemudahan dan di sisi lain menimbulkan
kegelisahan. Kemudahaan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kegelisahan
karena terjadinya pergeseran tatanan nilai-nilai akhlak yang ada dalam masyarakat
sebagai dampak dari faktor eksternal dengan masyarakat yang telah membuka diri
dan menyerap beberapa nilai-nilai dari luar.
Ini bisa menyebakan rusaknya tatanan akhlak atau krisis akhlak sebagai seorang
muslim maupun muslimah yang dimana akan kehilangan jati diri, dan bisa
terjerumus ke dalam tindakan yang tidak terpuji, seperti korupsi, kolusi, nepotisme,
pelecehan seksual, perampokan hingga menghilangkan nyawa seseorang .
Akhlak sangat penting untuk kehidupan setiap muslim, baik secara pribadi maupun
masyarakat. Karena dengan akhlak seseorang dapat menyempurnakan
kepribadiannya. Maka dari itu, setiap aspek ajaran islam berorientasi pada
pembinaan dan pembentukan akhlak yang mulia (karimah).
Untuk memahami pengertian akhlak secara menyeluruh ada dua acara yang perlu
ditempuh. Pertama dilihat dari segi Bahasa (etimologi) dan kedua dilihat dari segi
istilah (terminologi).
Dilihat dari segi bahasa, kata akhlak berasal dari Bahasa Arab yang telah diserap
ke dalam Bahasa Indonesia. Yang dalam Bahasa Arab kata akhlak merupakan
jama’ kata khuluqun yang mengandung arti:
Tabi’at, yaitu sifat yang telah terbentuk dalam diri manusia tanpa dikehendaki
(tanpa kemauan) atau tanpa diupayakan (tanpa usaha).
Adat, yaitu sifat dalam diri manusia yang diupayakan (berusaha) melalui latihan
yakni berdasarkan keinginan.
Watak, jangkauannya meliputi hal yang menjadi tabi’at  dan hal yang diupayakan
sehingga menjadi adat kebiasaan.
Secara singkat  kata akhlak yang berarti kesopanan dan agama (budi pekerti).
Terdapat pula kata akhlakul karimah yang memiliki arti perbuatan mulia lagi
terpuji yang diwujudkan dalam bentuk sikap, ucapan, dan perbuatan yang baik
sesuai dengan ajaran Islam yang dapat kamu pahami pada buku Komik Akhlak
Dalam Al’Qur’An yang dikemas dalam bentuk komik animasi sehingga lebih
menyenangkan untuk dipelajari.
Akhlak yaitu tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sengaja, diawali dari
proses latihan yang menjadi kebiasaan, bersumber dari dorongan jiwa untuk
melakukan perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran,
pertimbangan atau penelitian. Untuk lebih jelasnya, ada perberbedaan tentang
akhlak dan ilmu akhlak.
Apakah bedanya?
Akhlak adalah yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dilakukan
dengan sengaja yang muncul dari dorongan jiwa secara spontan.
Ilmu akhlak adalah ilmu yang mempelajari dan memberi petunjuk bagaimana
berbuat kebaikan dan menghindar dari keburukan, sesuai dengan tuntunan syariat
islam.
Akhlak menggunakan kan penentuan baik atau buruk perbuatan manusia dengan
tolak ukur ajaran Al Quran, sebagaimana firman Allah:
‫هّٰللا‬
ِ َ‫ب َويَ ْعفُوْ ا ع َْن َكثِي ٍْرەۗ قَ ْد َج ۤا َء ُك ْم ِّمن‬
ِ ‫ يُبَيِّنُ لَ ُك ْم َكثِ ْيرًا ِّم َّما ُك ْنتُ ْم تُ ْخفُوْ نَ ِمنَ ْال ِك ٰت‬c‫ب قَ ْد َج ۤا َء ُك ْم َرسُوْ لُنَا‬
ِ ‫ٰيٓا َ ْه َل ْال ِك ٰت‬
‫نُوْ ٌر َّو ِك ٰتبٌ ُّمبِي ۙ ٌْن‬
“Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan
kepadamu banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula)
yang dibiarkannya. Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan
Kitab yang menjelaskan.”
(Qs Al-maidah : ayat 15)
Pembagian Akhlak dan Contohnya
Secara garis besar maka, pada dasarnya akhlak itu terbagi menjadi dua bagian,
yaitu:
1. Akhlak Mulia atau Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah atau Karimah)
Akhlak mulia atau terpuji disebut juga dengan Akhlakul Mahmudah atau Akhlakul
Karimah yaitu sikap dan tingkah laku yang mulia atau terpuji terhadap Allah,
sesama manusia dan lingkungannya. sifat mulia tersebut bagi setiap muslim perlu
diketahui yang bersumber dari Al Quran dan hadis. Sifat terpuji sangat
memberikan jaminan keselamatan kehidupan manusia, dalam hubungan dengan
Allah, kehidupan pribadi, bermasyarakat dan negara.
Ada beberapa sifat-sifat yang dapat dimasukan dalam kelompok akhlak mulia,
yaitu:
a. Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Allah
Akhlak mulia terhadap Allah diartikan sebagai tingkah laku manusia sebagai
makhluk ciptaan-Nya yang pada prinsipnya manusia yang beriman dan
berakhlak mengakui terhadap keEsaan Allah, yang telah menciptakan manusia
menjadi makhluk yang paling sempurna di muka bumi ini. Sebagaimana firman-
Nya:
‫هّٰللا‬
َ‫ار َوااْل َ ْفـِٕ َدةَ ۙ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن‬ َ ‫َو ُ اَ ْخ َر َج ُك ْم ِّم ۢ ْن بُطُوْ ِن اُ َّم ٰهتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُموْ نَ َش ْيـ ًۙٔا َّو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع َوااْل َب‬
cَ ‫ْص‬
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, agar kamu bersyukur.” (QS. An Nahl(16) : ayat 78).
Ayat diatas menunjukkan bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan tubuh
yang kokoh dan sempurna serta melengkapinya dengan panca indra seperti, 
pendengaran,  penglihatan, penciuman, akal pikir dan hati nurani.  manusia harus
bersyukur dengan panca indra yang diberikan Allah. Sebagai makhluk ciptaan
Allah yang sempurna, sudah sepantasnya manusia mensyukuri apa yang telah
Allah berikan dan menggunakan alat panca indra tersebut untuk memperhatikan
bukti keesaan Allah, serta taat dan patuh kepada-Nya.
Contoh Akhlak mulia terhadap Allah diantaranya:
Ikhlas – Yang artinya suci, murni, jernih tidak tercampur dengan yang lain.
Perbuatan seseorang dikatakan suci apabila dikerjakan hanya karena Allah semata,
dengan niat yang ikhlas, menjauhkan dari riya (menunjuk kepada orang lain)
ketika melakukan amal yang baik.
Bertaubat – Yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang dilakukan,
berusaha untuk menjauhkan segala larangannya serta melakukan perbuatan baik.
Bersabar – Dapat menahan diri pada kesulitan dengan berbagai ujian serta
mencari ridha-Nya.
Bersyukur – Suatu sikap memanfaatkan sebaik-baiknya yang bersifat fisik
maupun non fisik, dan meningkatkan amal shaleh dengan bertujuan mendekat diri
kepada-Nya.
Bertawakal – Berusaha seoptimal mungkin dan berdoa, menyerahkan semuanya
kepada Allah, untuk meraih sesuatu yang diharapkan.
Harapan – Sikap jiwa yang sedang mengharap sesuatu yang disenangi Allah.
Bersikap Takut – Takut akan siksaan Allah jika melanggar perintah-Nya.
b. Contoh Akhlak Mulia Terhadap Sesama Manusia
Salah satu faktor kuatnya iman seseorang, terlihat dari perilakunya sehari-hari
terhadap orang lain, bagi muslim yang menaati peraturan akan tercermin akhlak
mulia nya terhadap sesama. Contohnya:
1) Menjaga hubungan baik – seperti halnya saling tolong menolong dengan
tetangga, saling memberi jika ada rezeki lebih, atau saling membantu dalam hal
kebaikan.
2) Berkata benar – Semakin hari semakin banyak informasi yang diluar
pemikiran kita, membuat masukan / opini yang salah dan masyarakat terkadang
mengikuti berita yang ternyata tidak benar kenyataan (hoax).
3) Tidak meremehkan orang lain – Allah memerintahkan bagi orang yang
beriman, untuk tidak merendahkan orang lain. Merasa dirinya lebih, padahal kita
tidak sadar ada yang lebih baik dan lebih berpikiran daripada luasnya pemikiran
kita.
4) Bersangka baik (Husnuzon) – Husnuzan kepada sesama adalah sifat terpuji
yang harus diterapkan dengan lahir dan batin, ucapan dan sikap, agar apa yang kita
jalani selalu diridhai oleh Allah. Karena sikap suuzon itu ibarat “manusia
memakan daging manusia yang sudah meninggal.” Sebagaimana firman Allah :
ٌ‫م بَ ْعض ًۗا اَي ُِحبُّ اَ َح ُد ُك ْم اَ ْن يَّْأ ُك َل لَحْ َم اَ ِخ ْي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموْ ۗهُ َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن هّٰللا َ تَ َّواب‬cْ ‫ض ُك‬
ُ ‫َّواَل تَ َج َّسسُوْ ا َواَل يَ ْغتَبْ بَّ ْع‬
‫َّر ِح ْي ٌم‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka,
sesungguhnya sebahagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari
kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing
sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada`
Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang.” QS. Al-
Hujurat : ayat 12.
5) Kasih sayang –  Kasih sayang merupakan sifat asli (fitrah) manusia yang telah
dibawa sejak lahir. Akan tetapi sifat tersebut merupakan potensi yang harus selalu
dijaga, karena jika tidak dipelihara dan dikembagkan sebaik-baiknya atau
dibiarkan hilang akan menumbuhkan rasa negative lain seperti kemarahan,
kebencian, permusuhan, iri hati, dengki dan masih banyak lainnya yang mengarah
ke jalan yang sesat. Tetapi jika rasa itu dipelihara maka akan tumbuh lahir sikap :
Sopan santun
Rasa tolong menolong
Pemurah
Pemaaf
Rasa persaudaraan (Ukhuwah)
Menepati janji
Untuk melihat berbagai contoh akhlak baik terpuji dan mulia lainnya, Grameds
dapat membaca buku 28 Akhlak Mulia yang di dalamnya menjelaskan pengertian,
ciri, dan juga contoh perbuatan yang menunjukkan akhlak terpuji seseorang.
c. Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Diri Sendiri
Selain akhlak kepada Allah dan terhadap sesama manusia, tak lupa akhlak terhadap
diri sendiri. Yang artinya menjaga sifat jasmani dan rohani semakin lebih baik
setiap waktunya. Dengan cara :
Memelihara kesucian dan kehormatan diri
Qana’ah : menerima apa adanya pemberian dari Allah.
Berdo’a kepada Allah
Sabar dengan ketentuan Allah
Tawakal kepada Allah
Rendah Hati
Dalam buku Puncak Ilmu Adalah Akhlak, kita dapat mempelajari apa saja hal yang
dapat kita lakukan untuk menunjukkan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari,
baik dalam duni kerja, dan masih banyak lagi.

2. Akhlak Buruk atau Tercela (Al-Akhlaqul Madzmumah)


Akhlak tercela disebut juga Akhlakul mazmumah  yaitu  Sikap dan tingkah laku
yang buruk terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lain serta lingkungan. 
Agar setiap muslim menghindari sifat tercela karena ini sangat merusak kehidupan
manusia,  baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat maupun
kehidupan bernegara.  begitu juga hubungan dengan Allah. Hal nya seperti:
a. Contoh Akhlak yang tercela kepada Allah
1) Musyrik
Merupakan mempersekutukan (meminta / memohon) selain kepada Allah dengan
makhluk-Nya. Seperti menyembah berhala pun termasuk dalam hati yang musyrik.
Karena ini bertentangan dengan ajaran tauhid.
‫َظ ْي ٌم‬ َ ْ‫ي اَل تُ ْش ِر ْك بِاهّٰلل ِ ۗاِ َّن ال ِّشر‬
ِ ‫ك لَظُ ْل ٌم ع‬ َ َ‫َواِ ْذ ق‬
َّ َ‫ال لُ ْقمٰ نُ اِل ْبنِ ٖه َوه َُو يَ ِعظُهٗ ٰيبُن‬
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi
pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman
yang besar .” (QS. Lukman : ayat 13).
2) Takabbur
Sikap menyombongkan  diri dan tidak mengakui kekuasaan Allah di alam ini.
Adapun yang menyebabkan seseorang menjadi takabur, salah satunya karena rupa
tampan atau cantik, kedudukan jabatan yang tinggi, kekayaan dan lain sebagainya.
Salah satu ayat Allah yang menerangkan ketakaburan manusia, QS. An-Nahl: 29
َ‫ ۡال ُمتَ َكب ِِّر ۡين‬c‫س َم ۡث َوى‬ َ ‫فَ ۡاد ُخلُ ۡۤوا اَ ۡب َو‬
َ ‫اب َجهَنَّ َم ٰخلِ ِد ۡينَ فِ ۡيهَا‌ؕ فَلَبِ ۡئ‬
“Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Pasti itu
seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri.”(Qs. An-Nahl : ayat 29).
3) Murtad
Sikap mengganti keyakinan diri dan beralih ke keyakinan yang lain dari agama
islam / singkatnya keluar dari agama islam. Maka akan mendapatkan
hukuman riddah (hukuman mati) saat di akhirat kelak.  Sebagaimana firman Allah:
ٰۤ ٰۤ َ
ۗ ‫ب النَّا ۚ ِر‬
ُ ‫ص ٰح‬ ْ َ‫ول ِٕى َك ا‬ ُ‫ول ِٕىكَ َحبِطَتْ اَ ْع َمالُ ُه ْم فِى ال ُّد ْنيَا َوااْل ٰ ِخ َر ِة ۚ َوا‬ ُ ‫َو َمنْ يَّ ْرتَ ِد ْد ِم ْن ُك ْم عَنْ ِد ْينِ ٖه فَيَ ُمتْ َو ُه َو َكافِ ٌر فا‬
َ‫ُه ْم فِ ْي َها ٰخلِد ُْون‬
“Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam
kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka
itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah : ayat 217).
4) Munafik
Sikap seseorang yang menampilkan dirinya berpura-pura / tidak tulus hatinya
mengikuti ajaran Allah dan ini termasuk sifat berkhianat. Khianat pun diartikan
perbuatan menipu dan menurunkan martabat dirinya. Sebagaimana firman Allah:
‫ف َويَ ْقبِضُوْ نَ اَ ْي ِديَهُ ۗ ْم نَسُوا هّٰللا َ فَن َِسيَهُ ْم‬
ِ ْ‫ْض يَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال ُم ْن َك ِر َويَ ْنهَوْ نَ ع َِن ْال َم ْعرُو‬ ۢ
ٍ ۘ ‫ضهُ ْم ِّم ْن بَع‬ ُ ‫اَ ْل ُم ٰنفِقُوْ نَ َو ْال ُم ٰنفِ ٰق‬
ُ ‫ت بَ ْع‬
َ‫ۗ اِ َّن ْال ُم ٰنفِقِ ْينَ هُ ُم ْال ٰف ِسقُوْ ن‬
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah
(sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan)
yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah
melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya
orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” (Qs. At-Taubah : ayat 67)
Adapun tanda-tanda orang munafik, menurut sebuah Hadis Rasulullah SAW,
Bersabda:
“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga (yaitu) apabila berbicara ia berbohong,
apabila berjanji ia menyalahi dan apabila diserahi amanah ia curang.” (HR.
Bukhari, Muslim)
b. Contoh Akhlak tercela kepada sesama
Tingkah laku atau sikap seseorang terhadap sesama yang tidak sesuai dengan
ajaran tuntunan Al-qur’an dan hadis diantaranya:
Mudah marah (Al-Ghadhab) : Yaitu kondisi emosi yang tidak bisa terkontrol
yang mengakibatkan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain.
Iri Hati atau dengki (Al-Hasadu) : Yaitu sikap seseorang yang ingin
menghilangkan kebahagian / kenikmatan orang lain dan rasa ingin menggagalkan
kebaikan orang lain karena berhasil menjadi lebih baik dan sukses.
Mengumpat (Al-Ghiiba) : Yaitu perilaku seseorang yang menghasut orang lain
untuk tidak suka kepada seseorang dan membicarakan keburukannya.
Berbuat aniaya (Al-Zhulmu) : Yaitu perbuatan yang akan merugikan orang lain
baik materi maupun non-materi. Dan sebagian mengatakan, seseorang yang
mengambil hak orang lain.
Kikir (Al-bukhlu) : Yaitu sikap seseorang yang tidak mau membantu orang lain,
baik dalam hal jasa maupun materi.
Para pelaku akhlak buruk ini seringkali karena kurangnya pengetahuan atau
pendidikan moral untuk membedakan mana yang baik dan juga buruk. Oleh sebab
itu, sangat penting bagi kita untuk menanamkan nilai-nilai baik pada orang sekitar
kita atau mempelajarinya melalui buku Pendidikan Akhlak/Moral Berbasis Teori
Kognitif.

Anda mungkin juga menyukai