Disusun oleh:
NPM : E1I021031
Kelompok :5
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari, larutan dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu
bersifat asam, basa dan netral.Menurut teoi Arrhenius, zat dalam air yang
menghasilkan ion H + disebut asam, sedangkan zat yang didalam air
terionisasi menghasilkan ion OH- adalah basa.
Setelah mengetahui hal tersebut, perlu juga kita ketahui bahwa titrasi
merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya
dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi,
sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi
asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi
oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan
reaksi kompleks dan lain sebagainya.
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya
diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui
konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam
“buret”. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan. Pada laporan kali
ini akan di jelaskan mengenai titrasi asam-basa.
Sifat asam dan basa dapat di tentukan dengan beberapa cara, seperti
menggunakan kertas lakmus , lakmus merah dalam larutan basa akan berubah
menjadi biru, dan lakmus biru dalam larutan nyang bersifat asam akan
berubah menjadi merah.sifat sama basa juga dapat di tentukan dengan
mengukur derajat pH. pH merupakan suatu parameter yang digunakan yang
digunakan untuk menunjukan tingkat keasaman larutan. Larutan yang bersifat
asam memiliki pH <7, larutan basa memiliki pH>7 dan larutan netral
memiliki pH = 7.
TINJAUAN PUSTAKA
Asam dan basa merupakan dua golongsn zat kimia yang sangat
penting. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal zat yang kita
golongkan sebagai asam, misalnya asam cuka, asam sitrun, asam jawa dan
lain-lain. Kita juga mengenal berbagai zat yang bisa digolongkan sebagai
basa misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun, air abu dan lain-lain.
Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan kedalam tiga
digolongkan , yaitu bersifat asam, basa dan netral. Meskipun asam dan basa
mempunyai rasa yang berbeda tidaklah bijaksana untuk menunjukkan
keasaman atau kebasaan dengan cara mencicipinya, karena banyak
diantaranya yang dapat merusak kulit atau bersifat racun (Anisa, D.
N. 2012).
Senyawa asam dan senyawa basa dapat digolongkan menjadi asam kuat,
asam lemah, basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam ditentukan oleh kemampuan
menghasilkan ion H ⁺, sedangkan kekuatan basa ditentukan oleh kemampuan
menghasilkan OH ⁻. Banyaknya ion H ⁺ atau ion OH⁻ yang dihasilkan, ditentukan
oleh derajat ionisasi (Lutfi, A. 2017).
Na2SO3
NaCL
PEMBAHASAN
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Asam basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari
bahasa latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa arab
yang berarti abu. Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari kehidupan
kita. Kita senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari. Enzim-enzim dan
protein dalam tubuh kita juga merupakan asam. Selain itu, asam dan basa sangat
berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Keasaman tanah akan berpengaruh
terhadap kondisi tumbuhan yang ada diatasnya. Kualitas air juga dapat ditentukan
dengan mengukur tingkat keasamannya. Suatu daerah yang dilanda hujan asam akan
mengalami kerusakan lingkungan yang cukup buruk. Kebanyakan asam dan basa
(yang belum bercampur dengan senyawa lain di alam berupa liquid (larutan). Karena
bentuk inilah yang mudah untuk direaksikan dengan senyawa lainnya. Meskipun
asam dan basa yang kita konsumsi sehari-hari berupa padatan dan sabun, namun pada
akhirnya tetap butuh diencerkan juga direaksikan atau dicampur dengan air) agar
lebih mudah diserap atau digunakan (Rohmah, S. 2019).
6.2 Saran