Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AKHLAK

Disusun oleh kelompok 9


Nada putra sembilan
Syahrul Hidayat

Universitas Islam negeri Sultan Syarif Kasim Riau


Fakultas syariah dan hukum
Hukum keluarga
2021/2022
Kata pengantar

Segala puji bagi Allah subhanahu Wa ta'ala yang mana Allah subhanahu Wa
ta'ala dialah yang telah memberikan kepada kita semua berbagai kenikmatan
sehingga kita masih bisa melakukan aktifitas kita sehari-hari , iyalah Yang maha
sempurna , Dan atas izin iya jualah atas apa yang kita lakukan sebagaimana
firman Allah subhanahu Wa ta'ala, dalam Quran as-saffat ayat 96: ‫وهللا خلقكم وما‬
‫تعملون‬. Yang artinya dan Allah yang telah menciptakan kamu dan apa yang
kamu perbuat.
Makalah ini dibuat untuk mengingatkan kepada kita kembali akan
pentingnya berakhlak baik itu berakhlak kepada Allah, orang tua, dan guru
Dikarenakan akhlak seseorang itu mulia, dan dikarenakan buruknya akhlak juga
membuat seseorang itu terhina. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua amin.
Daftar isi

Kata pengantar......................................................................................
Daftar isi...............................................................................................
Bab 1.....................................................................................................
Pendahuluan..........................................................................................
1.1 latar belakang..........................................................................
1.2 Rumusan masalah...................................................................
1.3 Tujuan ....................................................................................
Bab 2.....................................................................................................
Pembahasan..........................................................................................
A. Pengertian akhlak............................................................................
B. Penjelasan tentang akhlak kepada Allah orang tua dan guru..........
C. Dalil kewajiban berakhlak kepada Allah , orang tua dan guru.......
Bab 3....................................................................................................
1.4 Penutup..........................................................................................
Daftar pustaka......................................................................................
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang

Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam yang harus
dipegang oleh setiap muslim, menurut Abdullah Ibnu Umar, orang yang paling
dicintai dan paling dekat dengan Rasulullah SAW pada hari kiamat adalah
orang yang paling baik akhlaknya.
Rasulullah SAW di utus kedunia ini dengan tujuan untuk menyempurnakan
akhlak manusia, Nabi bersabda :
‫م اأْل َ ْخلَ ْق‬Gَ ‫ت أِل ُتَ ِّم َم َم َكار‬
ُ ‫إِنَّ َما بُ ِع ْث‬
Artinya : “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”. (HR.
Ahmad dan Baihaqi)
Hal yang dapat membedakan antara manusia dan hewan terletak pada
akhlaknya. Manusia yang tak berakhlak sama halnya dengan hewan, hanya saja
kelebihan manusia pandai dalam berkata-kata.

1.2 Rumusan masalah


1. Pengertian akhlak.
2. Cara berakhlak kepada Allah, orang tua dan guru.
3 dalil tentang kewajiban berakhlak kepada Allah orang tua dan guru.
1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian akhlak


2. Mengetahui cara berakhlak kepada Allah orang tua dan guru
3. Mengetahui dalil akan kewajiban berakhlak kepada Allah orang tua dan guru
4. Memberikan pemahaman akan akhlak atau adab dalam menuntut ilmu.
Bab 2
Pembahasan

A. Pengertian akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradatnya“khuluqun”
yang Berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Sedangkan
menurut istilah adalah Pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk
(benar dan salah), mengatur pergaulan Manusia, dan menentukan tujuan akhir
dari usaha dan pekerjaannya.
Konsep akhlak dalam Al-Qur’an, salah satunya dapat diambil dari
pemahaman terhadap surat Al-Alaq ayat 1-5 yang secara tekstual menyatakan
perbuatan Allah SWT dalam menciptakan manusia sekaligus membebaskan
manusia dari kebodohan (‘allamal insana malam ya’lam).
Menurut Ibn Miskawaih (w. 421 H/1030 M), yang dikenal sebagai pakar
bidang akhlak terkemuka mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa yang medorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan. Lebih luas, Ibn Miskawaih mengatakan bahwa
akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-
macam perbuatan dengan gamblang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran
dan pertimbangan.
B. Cara berakhlak kepada Allah guru dan orang tua.
Akhlak yang baik kepada Allah adalah ridha terhadap hukum-Nya baik
secara syar’i maupun secara takdir. Ia menerima hal itu dengan lapang dada dan
tidak mengeluh. Jika Allah menakdirkan sesuatu kepada seorang muslim yang
tidak disukai oleh muslim itu, dia merasa ridha, menerima, dan bersabar. Ia
berkata dengan lisan dan hatinya: Aku ridha Allah sebagai Rabbku. Jika Allah
menetapkan hukum syar’i, ia pun ridha dan menerima. Ia tunduk kepada syariat
Allah Azza Wa Jalla dengan lapang dada dan jiwa yang tenang.
Mengenai adab seorang anak kepada orang tuanya juga pernah dibahas oleh
Imam Al-Ghazali dalam risalah yang berjudul Al-Adab fid Diin yang terdapat
dalam buku Majmu’ah Rasail. Dalam tulisan tersebut disebutkan beberapa adab
seorang anak kepada orang tua yang perlu diperhatikan, yaitu:
Mendengarkan kata-kata orang tua, berdiri ketika orang tua berdiri, mematuhi
perintah orang tua, memenuhi panggilannya.
Berkata syekh muhibban tentang berbakti kepada orang tua: carilah kesenangan
orang tuamu jangan cari kesenangan dirimu,
Maksudnya buatlah orang tua kita itu senang melihat kita, bukan mencari
kesenangan untuk diri kita sendiri yang belum tentu hal itu menyenangkan
orang tua kita.
Adapun berakhlak kepada guru yaitu senantiasa menjaga adab baik di
depannya maupun di belakangnya (batin)jangan sesekali memandang guru itu
buruk hal itu dapat menyebabkan hilangnya keberkahan ilmu yang
diajarkannya,Dan selalu mendoakan akan kesehatannya, dan selalu berdoa
kepada Allah mudah-mudahan Allah memberikan keberkahan atas apa yang
telah diajarkan guru kepada kita.
C. Dalil kewajiban berakhlak kepada Allah orang tua dan guru
1. Dalil berakhlak kepada Allah.
Firmankan Allah ‫ ﷻ‬dalam surat At-Thariq ayat 5-7, sebagai berikut :
ِ ‫ يَ ْخ ُر ُج ِم ْن بَي ِْن الصُّ ْل‬G,‫ق‬
ِ ِ‫ب َوالتَّ َرآئ‬
‫ب‬ Gَ ِ‫ ُخل‬,َ‫ فَ ْليَ ْنظُ ِر اإْل ِ ْن َسا نُ ِم َّم ُخلِق‬.
ٍ ِ‫ق ِم ْن َّمآ ٍء دَاف‬
Artinya : “Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia
diciptakan?. Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar. Yang terpancar dari
tulang sulbi (punggung) dan tulang dada”.
Maka dari itu kita sebagai umat islam harus tunduk dan patuh atas segala
perintah dan larangannya, karna Allah-lah yang telah menciptakan kita.

2. Dalil berakhlak kepada orang tua.


‫ك أَاَّل ت َۡعبُد ُۤو ۟ا إِاَّل ۤ إِیَّاهُ َوبِ ۡٱل َو ٰلِد َۡی ِن إِ ۡح َس ٰـنً ۚا إِ َّما یَ ۡبلُغ ََّن ِعندَكَ ۡٱل ِكبَ َر أَ َح ُدهُ َم ۤا أَ ۡو ِكاَل هُ َما فَاَل تَقُل لَّهُ َم ۤا أُ ࣲّف‬ َ َ‫َوق‬
َ ُّ‫ض ٰى َرب‬
ۡ
‫َواَل تَنهَ ۡرهُ َما َوقُل لَّهُ َما قَ ۡو ࣰلا َك ِری ࣰما‬
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan
“ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada
keduanya perkataan yang baik
3. Dalil berakhlak kepada guru.
Dikutip dalam Lubab al-Hadits oleh Imam Jalaluddin al-Suyuthi, “Barangsiapa
memuliakan orang berilmu (guru), maka sungguh ia telah memuliakan aku.
Barangsiapa memulikan aku, maka sungguh ia telah memuliakan Allah.
Barangsiapa memuliakan Allah, maka tempatnya di surga”.
Bab 3
Penutup
1.4 Kesimpulan
Kesimpulannya adalah akhlak kita kepada Allah yaitu senantiasa selalu
memperbaiki diri atau batin (hati) yaitu dengan menghilangkan penyakit
penyakit hati.dan menjalankan segala perintah Allah subhanahu Wa ta’ala
dengan tidak ada rasa keterpaksaan bukti kehambaan kita kepada Allah
subhanahu Wa ta’ala,
Begitu juga akhlak kepada orang tua Jangan sesekali membuat orang tua
sakit hati karena kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat terletak pada orang tua
kita, dan terakhir berakhlak kepada guru, yang insya Allah apabila kita berbakti
kepada guru dan membuatnya senang maka disitulah dengan izin Allah akan
datang keberkahan.

Daftar pustaka
Abbudin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karak-ter Mulia (Jakarta : Rajawali press,
2014)
Ali Mas’ud, Akhlak Tasawuf, (Sidoarjo: CV Dwiputra Pustaka Jaya, 2012)
Beni Ahmad Saebani and Abdul Hamid. Moral Science (Bandung: Pustaka
Setia, 2010)

Anda mungkin juga menyukai