Anda di halaman 1dari 17

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah

Aqidah AKhlak

AKHLAK TERHADAP ORANGTUA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

KELOMPOK VI : PAI 1/III:

1. Cindy Putri Febriandi (0301172354)


2. Hilman Rizky Hasibuan (0301172362)
3. Mitha Ristiana (0301172357)
4. Muhammad Shandiya Purba (0301172365)

Dosen Pengampu:
Subban Lubis, MA.

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Puji syukur kita panjatkan kehadiratan Allah Subhanahuwata’ala, karena dengan


rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Aqidah Akhlak dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga penyusun berterimakasih
kepada Bapak Subban Lubis, MA., selaku dosen mata kuliah Aqidah Akhlak yang
telah memberikan tugas ini kepada penyusun.

Penyusun sangat berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
khususnya bagi penyusun sendiri. Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penyusun berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah penyusun buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang
membacanya terutama bagi penyusun. Sebelumnya penyusun mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penyusun memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATAP ENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2

A.Berbuat Baik Kepada Orangtua .....................................................................2

B.Kedudukan Berbuat Baik kepada Orangtua ........................................................... 6

1. Beberapa Hal yang Perlu Dilakukan terhadap Orangtua ...............................7

2. Kewajiban Berbakti kepada Orangtua ........................................................9


3. Keutamaan Berbakti kepada Orangtua ..................................................... 10

C. Pengorbanan terhadap Orangtua ............................................................... 11

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 13

A.Kesimpulan ............................................................................................... 13

B.Saran ........................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban mutlak dan


mempunyai kedudukan amal yang lebih tinggi dibandingkan dengan amal
lainnya berkaitan dengan hubungan manusia dengan sesamanya.

Perintah berbakti kepada orang tua dalam al-Quran selalu


disandingkan dengan perintah untuk taat kepada Allah, mengingat betapa
keutamaan dan kedudukan mereka dihadapan anak-anaknya, dan
ditekankannya perintah tersebut agar diperhatikan oleh manusia. Kedud ukan
mereka yang begitu agung dan besarnya jasa mereka demi anak -anak,
menjadikan Allah membuat suatu ketentuan mutlak bahwa anak yang tidak
berbakti atau durhaka kepada mereka, akan dijatuhi hukuman dosa paling
besar setelah syirik. Dan hukuman ini tidak akan ditangguhkan menunggu
saatnya hari kiamat, bahkan ketika di dunia ini hukuman tersebut bias
diberlakukan.
Perbuatan berbakti atau durhaka akan membuahkan hasil masing -
masing, yang sangat berdampak bagi pelakunya dalam kehidupannya sehari-
hari, bahkan sampai di akhirat kelak dampak perbuatan tersebut
akandirasakan oleh pelakunya. Anak yang berbakti kepada kedua orang
tuanya akan merasakan berbagai keuntungan, kebaikan dan keselamatan
selama di dunia ini, sehingga dikatakan bahwa keberhasilan hidup seseo rang
tergantung bagaimana bentuk baktinya kepada orang tua mereka, sebaliknya,
kehancuran hidupnya mencerminkan bagaimana perlakuan buruknya terhadap
orang tua, sehingga berbagai kesulitan, ketidaktenangan, bahkan
kesengsaraan selalumewarnai kehidupannya karena tindakan yang selalu
menentang, menyakiti, dan melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang
oleh Allah untuk dilakukan kepada orang tuanya. Beranjak dari deskripsi di
atas, dalam makalah ini kami tertarik untuk membahas tentang akhlak
terhadap orangtua.

1
BAB II

PEMBAHASAN

AKHLAK TERHADAP ORANG TUA

Orang tua ibu bapak adalah manusia yang sangat pendapat perhatian khusus
dalam ajaran Islam. Orang tua walaupun berberda agama atau keyakainan, tetapi
tetap harus dihormati menurut perspektif Islam dan perintah untuk menghormati
orang tua disebutkan dalam Al-Quran dan juga dalam hadis-hadis Rasululah Saw.1
Berbakti kepada orang tua hukumnya Fardu ‘ain bagi setiap muslim, bahkan dosa
besar bagi mereka yang mendurhakainya. Perintah berbakti kepada orangtua di
dalam Alquran maupun Hadits sering disandingkan dengan perintah tidak
menyekutukan Allah subhanahu wata’ala. Hal ini menunjukkan bahwa durhaka
kepada orangtua merupakan dosa yang paling besar setelah syirik. Sebagaimana
Firman Allah ‘Azza wa Jalla.

َ ‫ش ْيئًا َو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن إِ ْح‬


‫سانًا‬ َ ‫َوا ْعبُدُوا هللاَ َوالَت ُ ْش ِر ُكوا ِب ِه‬

Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukannya dengan


sesuatupun, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak. [An-Nisaa : 36]

Dan firmanNya:

َ ‫ش ْيئًا َو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن إِ ْح‬


‫سانًا‬ َ ‫علَ ْي ُك ْم أَالَّت ُ ْش ِر ُكوا ِب ِه‬
َ ‫قُ ْل تَ َعالَ ْوا أَتْ ُل َما َح َّر َم َربُّ ُك ْم‬
Katakanlah:”Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Rabbmu,
yaitu janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia dan berbuat baiklah
kepada kedua orangtua. [Al-An’am : 151]

Lalu firmanNya yang lain:

َ ‫ضى َربُّكَ أَالَّ تَ ْعبُدُوا ِإآل ِإيَّاهُ َو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن ِإ ْح‬
‫سانًا‬ َ َ‫َوق‬

1
Dr. Muhammad Abdurrahman, M.Ed, Akhlak Menjadi Seorang Muslim Berakhlak Mulia, ( Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2016),hal.131

2
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. [Al-Isra :
23-24]

Sebagaimana hadits rasulullah Sallallaahu ‘alaihi wasallam :

ُ ‫صالَة‬ َّ ‫ اَل‬:َ‫هللا تَ َعالَى؟ قَال‬ ِ ‫ي َع َم ٍل أ َ َحبُّ ِإلَى‬ ُّ َ ‫أ‬: ‫سأ َ ْلتُ َرسُ ْو َل هللاِ صلى هللا عليه و سلم‬ َ
َ ‫ ا َ ْل ِج َهاد ُ فِي‬:َ‫ي؟ قَال‬
ِ‫س ِب ْي ِل هللا‬ ُّ َ‫ ث ُ َّم أ‬: ُ‫قُ ْلت‬. ‫ ِب ُّر ْال َوا ِلدَ ْي ِن‬:َ‫ي؟ قَال‬
ُّ َ ‫ قُ ْلتُ ث ُ َّم أ‬.‫َعلَى َو ْقتِ َها‬
Aku bertanya kepada Rasulullah :“Amalan apakah yang paling dicintai Allah
Ta’ala? Beliau menjawab:”Shalat pada waktunya, “ Aku bertanya “ Kemudian
apalagi?” Beliau menjawab:”Berbakti kepada kedua orangtua” Aku
bertanya:”Kemudian apalagi?” Beliau menjawab:” Jihad fi sabilillah” [Al Bukhari
/527, dan Muslim/85]

Dan juga riwayat lain dari sahabat Abdullah bin Al ‘Ash Radiallahu anhu dari Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda :

ُ ‫ اإل ْش َراكُ باهلل َو عُقُ ْو ُق ْال َوا ِلدَي ِْن َو قَتْ ُل النَّ ْف ِس َو ْاليَ ِم ْينُ ْالغَ ُم ْو‬: ‫اَ ْل َكبَائِ ُر‬
‫س‬

Dosa-dosa besar (diantaranya adalah): berbuat syirik kepada Allah, durhaka


kepada orangtua, membunuh jiwa dan sumpah palsu. [Al Bukhari 6675].

Melihat dalil-dalil tersebut, berbuat baik kepada orangtua merupakan amalan yang
bisa mendekatkan diri kepada Allah, amalan paling utama dan amalan yang paling
dicintai oleh Allah. Perintah birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua)
menyertai perintah untuk bertauhid kepada Allah, dan merupakan sebab masuknya
seseorang ke surga. Fitrah manusia secara konvensi mengakui wajibnya birrul
walidain dan dipertegas lagi dengan syariat samawi yang menyepakatinya. 2

Birrul walidain merupakan akhlak para nabi, kebiasaan orang-orang salih, satu sebab
bertambahnya umur, keluasan rizki, terbebas dari kesusahan, terkabulnya doa,

2
Muhammad bin Ibrahim Al Hamd, Uquuqul Walidain;asbaabuhu, mazhahiruhu,subuulul’ilaaj, Daar
Ibni Khuzaimah, cetakan III/1416H-1997 hal. 37.

3
kebaikan hidup, serta sebab bagi baiknya seorang anak dan keshalihannya. Birrul
walidain merupakan pembuktian atas benarnya keimanan seseorang, kemuliaan jiwa
dan kesempurnaan loyalitas. 3

A. Berbuat Baik Kepada Orangtua

Orang tua adalah orang yang membuat kita terlahir kedunia, memelihara kita,
memenuhi kebutuhan hidup kita, mendidik dan membesarkan kita dengan penuh
kasih sayang, dan pengorbanan. Atas segala upaya yang dilakukan itu orang tua tidak
pernah melakukan perhitungan pada anak.
Jika direnungkan secara jernih, maka sesungguhnya orang tua itu adalah
perpanjangan tangan atau wakil Tuhan dibumi dalam menjalankan sebahagian
pekerjaan Tuhan kepada manusia. Karena itu, seorang anak dituntut untuk
menunjukkan akhlak yang baik kepada kedua orang tua. Seperti diperintahkan dalam
al-Quran surat al-Isra’ ayat 23-24:

‫سانًا إِ اما َي ْبلُغ اَن ِع ْندَكَ ْال ِك َب َر أ َ َح ُدهُ َما أَ ْو‬


َ ‫ضى َربُّكَ أَ اَّل تَ ْعبُدُوا ِإ اَّل ِإيااهُ َو ِب ْال َوا ِل َدي ِْن ِإ ْح‬ َ َ‫َوق‬
‫ض َل ُه َما َجنَا َح‬ ْ ‫اخ ِف‬ ْ ‫ َو‬O ‫ف َو ََّل تَ ْن َه ْرهُ َما َوقُ ْل لَ ُه َما قَ ْو ًَّل َك ِري ًما‬ ٍّ ُ ‫ِك ََلهُ َما فَ ََل تَقُ ْل لَ ُه َما أ‬
‫يرا‬ َ ‫ار َح ْم ُه َما َك َما َربايَانِي‬
ً ‫ص ِغ‬ ْ ‫ب‬ ‫الذُّ ِل ِمنَ ا‬
ِ ‫الر ْح َم ِة َوقُ ْل َر‬
Artinya: “dan Tuhanmu telah memerintahkna supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu. Jika salah seorang
diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua
dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘‘Wahai Tuhanku, kasihilah kedua
orang tuaku, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku sejak kecil”. (Al-
Isra’:23-24).

3
Abu Sauda` Eko Mas`uri, Ad-Dhiyâ-ul Lâmi’, Syaikh Muhammad bin Shâlih al-‘Utsaimîn, hlm. 501-
504.

4
Dari ayat diatas dengan jelas dapat dipahami bahwa setelah beriman dan
beribadah kepada Allah, maka akhlak utama seorang muslim dalam kehidupan
sehari-hari harus ditujukan kepada kedua orang tua.4

Akhlak kepada orang tua ini, menurut ayat diatas ada beberapa bentuk, yaitu:

1. Patuh Kepada Kedua Orang Tua

Setiap anak wajib patuh kepada perintah orang tua. Karena itu, setiap anak tidak
boleh mengucapkan perkataan “ah” kepada orang tua apa saja pun perintah mereka.

2. Berkata Sopan dan Lemah Lembut keada Orang Tua

Dalam setiap percakapan dengan orang tua, seorang anak wajib menunjukkan
akhak berupa perkataan yang soan dan lemah lembut. Karena itu, seorang anak tidak
boleh membentak orang tua atau mengeluarkan suara yang lebih keras dari suara
oarang tua.

3. Menjaga Hubungan Baik dengan Orang Tua

Seorang anak wajib menjaga hubungan baik dengan orang tua dala kehidupan
sehari-hari, sekali pin orang tua kita tersebut berbeda aqidah dan keyakinan dengan
kita.
Seorang anak hanya dibolehkan tidak mematuhi perintah orang tua apabila orang
tua tersebut menyuruh kita untuk men sekutukan (syirik) kepada Allah. Dan itupun,
kita wajib menjaga hbungan dengan orang tua. Seperti dijelaskan dala al Quran surat
Luqman: 15:

‫اح ْب ُه َما فِي‬ ِ ‫ص‬ َ ‫ْس لَكَ ِب ِه ِع ْل ٌم فَ ََل ت ُ ِط ْع ُه َما ۖ َو‬ َ ‫َو ِإ ْن َجا َهدَاكَ َعلَ ٰى أَ ْن ت ُ ْش ِركَ ِبي َما لَي‬
َ‫ي َم ْر ِجعُ ُك ْم فَأُنَبِئ ُ ُك ْم بِ َما ُك ْنت ُ ْم تَ ْع َملُون‬
‫ي ۚ ث ُ ام إِلَ ا‬ َ ‫سبِي َل َم ْن أَن‬
‫َاب ِإلَ ا‬ َ ‫ال ُّد ْنيَا َم ْع ُروفًا ۖ َواتابِ ْع‬
Artinya:”Dan apabila keduanya bersungguh-sungguh untuk menyuruh kamu berbuat
syirik dan kamu tidak memiliki pengetahuan tentang itu, maka jangan engkau turuti
keduannya tetapi berhubungan baiklah kepada keduanya selama hidup didunia
dengan sebaik-baiknya”.

4
Miswar, dkk, Akhlak Tasawuf( Medan: Perdana Publishing, 2018 ), hal.62

5
4. Mendoakan Kedua Orang Tua

Seperti perintah dalam Al-Quran surat Al-Isra’ ayat 23 dan 24 diatas, seorang
anak setelah patuh, sopan, lemah lembut, menjaga hubungan baik dengan penuh
kasih sayang, selanjutnya seorang anak dituntut pula untuk selalu mendoakan orang
tua, supaya Allah Swt senantiasa mencurahkan kasih sayang-Nya kepada kedua
orang tua, sebagaimana halnya kedua orang tua mendidik anak dengan penuh kasih
sayang sejak kecil.

B. KEDUDUKAN BERBUAT BAIK KEPADA ORANGTUA

Birrul Walidain menempati keduduka yang istimewa antara lai: 5

a. Perintah ihsan kepapa kedua orang tua diletakkan Allah Swt didalam Al-Quran
langsung sesudah perintah beribadah hanya kepada-Nya semata-mata atau
sesudah larngan mempersekutukan-Nya. Allah berfirman dalam QS. Al-
Baqarah: 83 yaitu:
“ Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): jangalah
kamu menyembh selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu
bapak”. (QS. Al-Baqarah: 83)
b. Allah Swt “mewsiatkan kepada ummat manusia untuk berbuat baik kepada ibu
bapak dalam QS. Al-Ankabut: 8 yaitu:

‫سانَ بِ َوا ِلدَي ِه ُح ْسنًا‬ ِ ْ ‫ص ْينَا‬


َ ‫اإل ْن‬ َ ‫َو َو‬
“Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada orang tua ibu dan
bapaknya”. (QS. Al-Ankabut:8)

Banyak cara bagi seorang anak untuk dapat mewujudkan birrul walidain
tersebut, antara lain sebagai berikut:6

a. Mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai aspek kehiduoan, baik
masalah pendidikan, pekerjaan, jodoh, maupun masalah lainnya. Keinginann dan
saran orang tua itu wajib kita patuhi selama sesuai dengan ajaran Islam. Apabila

5
Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid, Cara Nabi Mendidik Anak,( Jakarta: Al-Itishom, 2007),
hal.110
6
Dr. H. Mukhlis Lubis, H. Zulfahmi, Lc, M.Ag, Akhlak Islam, ( Medan: 2017 Samudra Cetak),hal. 205

6
bertentangan dengan ajaran Islam, anak tidak punya kewajiban untuk
mematuhinya. Bahkan menolaknya pun harus dengan cara yang baik.
b. Menghormati dan memuliakan kedua orang tua dengan penuh rasa terima kasih
dan kassih sayang atas jasa-jasa keduanya yang tidak mungkin bisa dinilai
dengan apapun. Ibu yang melahirkan, menyusui mengasuh, merawat dan
membesarkan. Bapak yang membanting tulang mencaari nafkah untuk ibu dan
anak-anaknya. Bapak yang menjadi pelindung untuk mendapatkan rasa aman.
Banyak cara untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tua antara lain
memanggilnya dengan panggilan yang menunjukkan hormat, berbicara
kepadanya dengan lema lembut, tidak mengucapkan kata-kata kasar (apalagi
kalau mereka berdua sudah lanjut usia), pamit kalau meninggalkan rumah,
memberi kabar tentang keadaan kita dan menanyakan keadaan keduanya lewat
sms atau telepon.
c. Membantu ibu bapak secara fisik dan materil, misalnya sebelum keluarga dan
mampu berdiri sendiri anak-anak membabntu orang tua (terutama ibu)
mengerjakan pekerjaan rumah, dan setelah berkeluarga atau berdiri sendiri
membantu orang tua secara finansial, baik untuk membeli pakaian, makanan,
minuman apalagi untuk berobat. Rasulullah Saw menjelaskan bahwa berapun
banyaknya engkau mengeluarkan uang untuk membantu orang tuamu tidak
sebanding dengan jasanya kepadamu:
“ tidak dapat seorang anak membalas budi kebaikan ayahnya kecuali jika
mendapatkan ayahnya tertawan menjadi hamba sahaya, kemudian ditebus dan
dimerdekakannya” (HR Muslim).
d. Mendoakan ibu bapak semoga diberi keampuan, rahmat dan lain-lain
sebagainya.

1. Beberapa Hal yang perlu Dilakukan Terhadap Orangtua

Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu mengatakan bahwa ada beberapa hal yang
perlu dilakukan oleh seorang anak terhadap orang tua supaya dia berhasil di dunia

7
dan di akhirat. Pendapat-pendapat beliau itu didasarkan atas Al Qur’an dan sunnah
Rasul saw. Diantaranya adalah : 7

1. Berbicaralah kepada orang tuamu dengan penuh sopan dan santun, jangan
mengucapkan “Ah” kepada mereka, jangan hardik mereka akan tetapi
berbicaralah dengan keduanya dengan perkataan yang baik dan halus.
2. Taatlah slalu kepada kedua orang tuamu selama tidak bermaksiat kepada Allah
swt.
3. Bersikap lemah lembut terhadap keduanya jangan bermuka masam dan jangan
melihat keduanya dengan rasa marah.
4. Jagalah nama baik keduanya, jagalah kehormatannya dan janganlah mengambil
miliknya tanpa meminta izin kepada keduanya.
5. Lakukanlah hal-hal yang meringankan mereka walaupun tanpa di perintah
seperti membantu mereka, membeli sesuatu yang mereka sukai dan kalau kamu
disekolahkan maka benar-benarlah dalam mencari ilmu.
6. Selalu bermusyuawarah dengan kedua orang tua dalam setia pekerjaanmu dan
minta maaf kalau ada perselisihan paham dengan keduanya.
7. Bersegeralah memenuhi panggilan keduanya dengan wajah yang berseri-seri
dengan mengeluarkan kata-kata yang lembut dan bijak.
8. Hormatilah kawan dan karib keduanya, baik ketika mereka masih hidup atau
mereka sudah meninggal
9. Jangan membantah keduanya, jangan pula menyalahkan keduannya, tapi
berusaha untuk menjelaskan keduanya dengan sopan dan kebenaran. Jangan
mengeraskan suaramu terhadap keduanya, dengarlah pembicaraan keduanya,
bersopan sntunlah terhadap keduanya.
10. Bangunlah jika kedua orang tuamu masuk ke tempatmu dan ciumlah kepala dan
tangannya.

Seorang anak dalam keadaan bagaimana pun, tidak boleh menyinggung rang
tuanya walaupun seandainya orang tua berbuat dzalim kepada anaknya, dengan
melakukan hal yang tidak semestinya, maka jangan sekali-kali si anak berbuat tidak

7
Opcit..Muhammad Abdurahman,hal, 139

8
baik, atau membalas, mengimbangin ketidak baikkan kepada anaknya. Sebab, Allah
tidak meridhoi seorang anak mendurhakai orang tuanya.
Menurut ukuran secara umum, si orang tua tidak sampai hatikan menganiaya
anaknya, kalaulah itu terjadi penganiayaan orang tua kepada anaknya adalah
disebabkan perbuatan si anak itu sendiri yang menyebabkan marah dan aniayanya
orang tua kepada anaknya. Di dalam kasus demkian seandainya si oran tua marah
kepada anaknya dan berbuat aniaya sehingga ia tiada ridho kepada anaknya, Allah
pun tidak meridhoi si anak tersebut membalas keburukan terhadap orangtuanya.

2. Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua

Berbakti (Al Birr) adalah kata yang mencakup kebaikan dunia dan akhirat,
berbakti kepada kedua orang tua adalah dengan berbaik kepada keduanya, memenuhi
hak-hak keduanya, dan mentaati keduanya.
Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 23 :
ً ‫وبالوالدين إحسانا‬
“ Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua “
Hal ini menunjukan bahwa akhlak menghormati orang tua adalah suatu hal yang
sangat penting yang dianjurkan oleh Rosulullah kepada Umatnya.Adapun akhlak
anak terhadap orang tua adalah sebagai berikut : Sayangilah, cintailah, hormatilah,
patuhlah kepadanya rendahkan dirimu, sopanlah kepadanya. Ketahuilah bahwa kita
hidup bersama orang tua merupakan nikmat yang luar biasa, kalau orang tua kita
meninggal alangkah sedihnya hati kita karena tidak ada yang dipandang lagi.

Allah SWT telah memerintahkan supaya Kita jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah Kita berbuat baik pada Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia.8

Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 23:

ً ‫فال تقل لهما أف وال تنهرهما وقل لهما قوال كريما‬


8
Nasution, Lahmudin., Akhlak Mahmudah Kepada Orang Tua. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Cet. 1. 2001

9
“Maka janganlah Kamu mengatakan ah kepada orang tua dan janganlah
membentaknya dan ucapkanlah kepada keduanya dengan perkataan yang baik”.

Kita juga diperintahkan oleh Allah SWT untuk merendahkanlah diri terhadap
mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:

"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah


mendidik aku waktu kecil".(QS Al-Isra : 24)

3. Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua

Rosulullah SAW Bersabda :

ُ ‫صالَة‬ َّ ‫ اَل‬:َ‫ي َع َم ٍل أ َ َحبُّ ِإلَى هللاِ تَ َعالَى؟ قَال‬ ُّ َ ‫أ‬: ‫سأ َ ْلتُ َرسُ ْو َل هللاِ صلى هللا عليه و سلم‬ َ
َ ‫ ا َ ْل ِج َهاد ُ فِي‬:َ‫ي؟ قَال‬
ِ‫س ِب ْي ِل هللا‬ ُّ َ‫ ث ُ َّم أ‬: ُ‫قُ ْلت‬. ‫ ِب ُّر ْال َوا ِلدَي ِْن‬:َ‫ي؟ قَال‬
ُّ َ ‫ قُ ْلتُ ث ُ َّم أ‬.‫َعلَى َو ْقتِ َها‬
“Aku bertanya kepada Rasulullah: “Amalan apakah yang dicintai oleh Allah”
Beliau menjawab: “Sholat pada waktunya. Aku bertanya lagi: “Kemudian apa”
Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua”. Aku bertanya lagi:
“Kemudian apa” Beliau menjawab: “Jihad dijalan Allah”. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim).

Dari Hadits tersebut bisa disimpulkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua
itu merupakan amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah SAW. 9

4. Contoh Berbakti kepada Orang Tua

Rosulullah SAW Bersabda :


‫َّ ِ ه‬
‫ن َصَّل‬ ‫الن‬ ‫د‬ ‫ه‬ ْ ‫ َأ َت ْتن ُأ ِّم َراغ َب ًة ف َع‬:‫ت‬ ْ َ َ َ َُْ ُ‫َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ه‬
‫ض اَّلل عنهما قال‬
‫ِي‬ ِ ‫ِي‬ ِ ‫ِي ي‬ ‫عن أسماء ِبنت أ ِ يب بك ٍر ر ِ ي‬
َ ‫ َق‬،‫ َن َع ْم‬:‫ال‬ َ ‫ آص ُل َها؟ َق‬:‫اَّلل َع َل ْيه َو َس هل َم‬
ُ ‫ن َص هَّل ه‬ َّ ُ ْ َ َ َ َ ‫ه ُ َ َ ْ َ َ ه‬
‫ال ْاب ُن‬ ِ ِ َّ
‫ فسألت ِ ي‬،‫اَّلل علي ِه وسلم‬
‫الن‬
ِ ُ ُ َ َ َ ‫َ َ ََْ ُْ هُ َ ْ ه‬ َ َ ُ ‫ُ ََْ َ َََْ َ ه‬
‫ين ل ْم ُيق ِاتلوك ْم ِ يف الدين‬ ‫ َل ينهاكم اَّلل عن ال ِذ‬:‫اَّلل ت َعال ِفيها‬ ‫ فأنزل‬:‫عيينة‬

“Dari Asma` binti Abu Bakr radliallahu ‘anhuma dia berkata; “Ibuku (yang musyrik)
datang menemuiku dalam keadaan mengharapkan baktiku pada masa Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam (telah mendakwahkan Islam), lalu saya bertanya kepada

9
Ritonga, A. Rahman.Berbuat baik kepada Orang Tua. Surabaya: Amalia. 2005

10
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; “Apakah saya boleh berhubungan dengannya?”
beliau menjawab: “Ya.” Ibnu ‘Uyainah lalu berkata; “Kemudian Allah Ta’ala
menurunkan ayat “Allah tidak melarang kalian (berbuat baik) kepada orang-orang
(kafir/musyrik) yang tidak memerangi agama kalian”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

C. Pengorbanan Terhadap Orangtua

Banyak kisah-kisah menarik yang pernah dilakukan oleh anak manusia yang taat
bagaimana memuliakan orangtua, bagaimana bersopan santun terhadap orangtua, dan
bagaimana berakhlak terhadap orangtua yang pernah melahirkan dan membesarkan
kita. Pengorbanan mereka ini patut dijadikan contoh oleh siapapun untuk
mengorbankan jiwa dan raga demi orangtua yang telah berbuat untuk sang anak.

Jahimah r.a. datang kepada Rasulullah Saw. Dan berkata, “sesungguhnya saya
ingin berperang. Saya datang ingin meminta petunjukmu”. Rasulullah Saw.
Bertanya, “Apakah kamu mempunyaiseorang ibu?”
“Punya, ya Rasulullah”. Beliau bersabda:
“Kembali dan jagalah ibumu, karena surga ada pada kedua telapak kakinya”.
(HR Al-Hakim).
Abdullah bin Aufa bercerita, “kami berada di sisi Rasulullah Saw., tiba-tiba ada
orang datang memberitahukan, bahwa ada seorang pemuda yang sedang menghadapi
saat-saat kematiannya (sedang sekarat). Disuruh membaca la ilaha illallah, dia tidak
mampu.
Nabi bertanya: “Apakah dia menjalankan shalat?”
“ya” jawab orang itu
Maka Rasulullah Saw. Segera bangun. Dan, kami pun ikut bersamanya. Beliau
masuk ke rumah pemuda itu dan bersabda,
“katakanlah la ilaha illallah!”
“aku tidak bisa”. Jawabnya
“Kenapa?” Tanya Rasulullah
“Dia pernah durhaka kepada ibunya”. Kata salah seorang.
“Apakah ibunya masih hidup?” Tanya Rasulullah.
“Masih”. Jawab mereka.

11
Rasulullah Saw. Memerintahkan agar ibunya dipanggil. Setelah menghadapi
beliau bersabda kepadanya: “Bagaimana pendapatmu jika saya menyalakan api yang
besar.jika kamu mau menolongnya, kami tidak akan membakarnya. Jika tidak, kami
akan membakarnya dengan api itu. Apakah kamu mau memaafkannya?”
Rasullah Saw. bersabda, “kamu harus bersaksi kepada Allah dan kepadaku,
bahwa kamu benar-benar telah meridhainya”.
“Ya Allah”, kata wanita itu, “Sesungguhnya aku bersaksi kepada-Mu dan
kepada Rasul-Mu bahwa aku telah sungguh meridhoi anakku”
Rasulullah kemudian bersabda, “wahai pemuda, katakanlah Laa illaha illallah
wahdahu laa syarikalah, waasyahadu ana muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh”.
Tiba-tiba pemuda itu mampu mengucapkannya.
Rasulullah Saw. segera bersabda : “segala puji bagi Allah yang telah
menyelamatkannya dari api neraka”. (H.R Ahmad dan Thabrani).
Demikianlah seseorang yang durhaka kepada orangtua, dan ini sebuah contoh
yang benar dimasa Rasulullah Saw. betapa sengsaranya seseorang ketika nyawa
hendak dicabut dan kalau belum dimaafkan oleh ibunya mungkin nyawa dalam tubuh
tidak akan keluar. Begitu pedihnya azab di dunia, belum lagi azab di akhirat yang
diperoleh karena durhaka kepada ibu bapak. Oleh karena itu, berbuat baiklah kepada
orangtua.
Salah satu contoh bagaimana mulianya seorang hamba Allah yang selalu berbuat
baik kepada ibunya. Seorang pemuda yang bernama Uwais Al-Qarni, hidup di jaman
Rasulullah Saw. namun Uwais tidak pernah berjumpa dengan Rasulullah Saw. ini
disebabkann karena Uwais sibuk mengurus Ibunya. Sehingga pada setiap musim
haji, Umar bi Khattab r.a selalu bertanya pada setiap rombongan yang berasal dati
Yaman datang ke Mekkah untuk pergi haji.
Islam sangat memerhatikan masalah keluarga, dan Islam sangat menekankan
wujudnya rasa cinta dan hormat kepada orang tua terutama ayah dan ibu karena
kedua mereka adalah pondasi dalam keluarga. Oleh karena itu, berbuat baik kepada
kedua ibu bapak adalah bagian daripada perbuatan yang paling utama dan sangat
dicintai oleh Allah Swt. 10

10
Opcit.. Muhammad Abdurahman,hal, 145-147.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Akhlak terhadap orang tua adalah akhlak yang sangat penting, hingga dosa dari
berbuat durhaka kepada orang tua berada di tingkat kedua setelah dosa
menyekutukan Allah. Akhlak kepada orang tua ada beberapa bentuk, yaitu:

1. Patuh Kepada Kedua Orang Tua


2. Berkata Sopan dan Lemah Lembut keada Orang Tua
3. Menjaga Hubungan Baik dengan Orang Tua
4. Mendoakan Kedua Orang Tua

Menjaga akhlak kepada kedua orang tua dapat dilakukan dengan berbagai cara
salah satunya yaitu menghormati serta berbicara dengan penuh kasih kepada kedua
orang tua, serta berakhlak yang baik diperintahkan oleh Allah SWT baik dalam Al-
Qur’an maupun hadis, Ada 2 dosa yang disegerakan hukumannya di dunia ini, yaitu
zina dan durhaka kepada kedua orangtua. Medurhakai orang tua akan mendapatkan
ganjaran yang amat pedih sebaliknya berbakti kepada orang tua akan mendapatkan
ganjaran yang setimpal baik didunia maupun di akhirat karena keridhaan Allah
terletak pada keridhaan kedua orang tua.

B. Saran

Semoga materi tentang akhlak terhadap orangtua ini dapat berguna bagi kita
semua dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam makalah ini, karena sebagai
manusia kita tak pernah luput dari kesalahan. Maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalh di masa yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Muhammad, (2016), Akhlak Menjadi Seorang Muslim Berakhlak


Mulia, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Al Hamd, Muhammad bin Ibrahim, (1997), Uquuqul Walidain;asbaabuhu,


mazhahiruhu,subuulul’ilaaj, Daar Ibni Khuzaimah, cetakan III.

Lubis, Mukhlis, Zulfahmi, (2017) Akhlak Islam, Medan: Samudra Cetak.

Miswar, dkk, (2018), Akhlak Tasawuf ( Medan: Perdana Publishing,

Nasution, Lahmudin.(2001), Akhlak Mahmudah Kepada Orang Tua. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya. Cet. 1.

Ritonga, A. Rahman, (2005), Berbuat baik kepada Orang Tua. Surabaya: Amalia.
Sauda, Abu, Eko Mas`uri, Ad-Dhiyâ-ul Lâmi’, Syaikh Muhammad bin Shâlih al-‘Utsaimîn.

Suwaid, Muhammad Ibnu Abdul Hafidz, (2007), Cara Nabi Mendidik Anak, Jakarta:
Al-Itishom.

14

Anda mungkin juga menyukai