Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang

Berbohong adalah memberitakan tidak sesuai dengan kebenaran, baik dengan ucapan
lisan secara tegas maupun dengan isyarat seperti menggelengkan kepala atau mengangguk.
Adapun Al-Kadzib ( kebohongan ), maka perbuatan ini akan mengantarkan pada kejahatan, yaitu
berpalingnya dari sifat istiqamah. Ada juga yang mengatakan bahwa kebohongan adalah
kemaksiatan yang paling cepat menyebar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah menyebutkan berbohong sebagai salah satu
tanda kemunafikan. Beliau bersabda yang artinya,

“Tanda orang yang munafik ada tiga: jika berkata dia berbohong , jika berjanji dia ingkari, dan
jika diamanahi dia khianat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Sabda Nabi Sallallahu ‘alayhi wa Sallam:

‫من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار‬


“Barangsiapa yang dengan sengaja berberbohong ke atas aku, maka tersedialah baginya
tempat duduk dari api neraka”

Imam Muslim pernah meriwayatkan sebuah hadist tentang Pentingnya kejujuran dan berbohong
yang menyatakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda

ُ‫ فَ ِانَّه‬،‫ق‬ ّ ‫علَ ْي ُك ْم ِبال‬


ِ ‫ص ْد‬ َ :‫س ْو ُل هللاِ ص‬ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ق رض قَا َل‬ ّ ‫بَ ْك ٍر ال‬
ِ ‫صدّ ْي‬ ‫ع ْن ا َ ِبى‬َ
‫ فَ ِانَّهُ َم َع اْلفُ ُج ْو ِر َو ُه َما فِى‬،‫ِب‬
َ ‫ َو اِيَّا ُك ْم َو اْل َكذ‬.‫َو ُه َما فِى اْل َجنَّ ِة‬ ‫َم َع اْلبِ ّر‬
ِ َّ‫الن‬
‫ فى الترغيب و الترهيب‬،‫ ابن حبان فى صحيحه‬.‫ار‬
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atasmu berlaku
jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di surga. Dan jauhkanlah dirimu dari
berbohong , karena berbohong itu bersama kedurhakaan, dan keduanya di neraka”. [HR. Ibnu
Hibban di dalam Shahihnya, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 591]

Jauhilah Berbohong, karena berbohong merusak hakikat yang sebenarnya atas dirimu dan
akan merusak pula kondisimu dan pandangan manusia terhadapmu. Penberbohong akan

1
menggambarkan sesuatu yang tiada seperti ada dan yang ada seperti tiada. Kebenaran dikatakan
sebagai kebatilan, kebatilan dikatakan kebenaran. Kebaikan dikatakan sebagai keburukan dan
keburukan dikatakan kebaikan. Akhirnya hakikat sebenarnya tidak mampu ia kenali sebagai
akibat atas keberbohongannya.
Syariat agama sangat menaruh perhatian terhadap perilaku menyimpang yang berkait
dengan berbohong. Sebab berbohong merupakan sumber dari perbuatan dosa. Bohong
merupakan perilaku ingkar yang mudah beranak pinak dan pembuka jalan menuju kemaksiatan.
Pada jaman Nabi terdapat kisah seorang yang tekun berbuat dosa dengan keahlian mencuri,
spesialis judi dan hobi minuman keras ingin masuk Islam. Menanggapi maksud baik tersebut,
Rasulullah berpesan agar meninggalkan satu hal yakni tidak berbohong. Kesanggupan tidak
berbohong tersebut ternyata merupakan hal yang sangat berat karena selalu menghantui pikiran
tatkala kembali berniat jahat. Ia merasa jika sesekali berbohong berarti telah mengkhianati janji
kepada Rasulullah. Walhasil dengan menghindari perbuatan berbohong, akhirnya mantan
penjahat tersebut berubah menjadi muslim yang taat. Ia merasakan bahwa di balik pesan singkat
Rasulullah terkandung sebuah hikmah yg sangat berharga.
Menyadari bahwa bohong merupakan perbuatan haram yang sangat merugikan baik bagi
diri maupun orang lain merupakan cara jitu menghentikan perbuatan berbohong. Rasulullah
dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud bersabda: Sesungguhnya jujur itu menunjukkan
kepada kebaikan, sedangkan kebaikan menuntun menuju surga. Sungguh seseorang yang
membiasakan jujur niscaya dicatat di sisi Allah sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya
berbohong itu menunjukkan kepada kemungkaran, sedangkan kemungkaran menjerumuskan ke
neraka. Sungguh orang yang selalu berberbohong akan dicatat sebagai penberbohong.
[HR.Bukhari dan Muslim].

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud berbohong ?
2. Sebutkan bentuk-bentuk berbohong !
3. Bagaimana dengan berbohong yang diperbolehkan?

1.3. Tujuan
1.Menambah wawasan baru mengenai petaka berbohong dalam berprilaku.
2.Menguatkan sifat berbohong dengan didukung dengan ayat Al-Quran dan Hadits yang
jelas.
3.Melaksanakan tugas makalah PABP

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Berbohong


Bohong atau berbohong adalah sifat atau keadaan dari sesuatu perbuatan/perkataan,

yang tidak benar, tidak berdasarkan fakta, tidak menepati janji/kesepakatan atau tidak
mengakui atau melanggar hak-hak pihak lain.
Sejenis dengan pengertian bohong, terdapat kata berbohong/menberbohongkan ( tidak

mengakui), hianat/menghianati (tidak amanah/tidak menepati janji/curang), fitnah/memfitnah


( menyebar berita bohong/tuduhan palsu ) dan sebagainya.
2.2. Petaka Kebohongan
Betapa berbahayanya sebuah kebohongan, kebohongan akan mengantarkan pelakunya

tidak dipercaya lagi oleh orang lain. Ketika seseorang sudah berani menutupi kebenaran,
bahkan menyelewengkan kebenaran untuk tujuan jahat, ia telah melakukan kebohongan.
Kebohongan yang dilakukannya itu telah membawa kepada apa yang telah dikhianatinya itu.

َ ِ‫فَ َم ۡن َحا ٓ َّج َك ِفي ِه ِم ۢن َبعۡ ِد َما َجا ٓ َء َك ِمنَ ۡٱل ِع ۡل ِم فَق ۡل ت َ َعالَ ۡواْ ن َۡدع أ َ ۡبنَا ٓ َءنَا َوأ َ ۡبنَا ٓ َءك ۡم َون‬
‫سا ٓ َءنَا‬
٦١ َ‫ٱَّللِ َعلَى ۡٱل َٰ َك ِذ ِبين‬ َّ ‫َت‬ َ ‫سك ۡم ث َّم ن َۡبت َ ِه ۡل فَن َۡج َعل لَّعۡ ن‬
َ ‫سنَا َوأَنف‬
َ ‫سا ٓ َءك ۡم َوأَنف‬
َ ِ‫َون‬
Artinya : “Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan
kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-
anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah
kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-
orang yang dusta” (Q.S Ali-Imran : 61)

َ ‫غ َّل يَ ۡو َم ٱ ۡل ِق َٰيَ َم َّۚ ِة ث َّم ت َوفَّ َٰى ك ُّل نَ ۡف ٖس َّما َك‬


‫سبَ ۡت‬ ِ ‫َو َما َكانَ ِلنَبِي ٍّ أَن يَغ َّۚ َّل َو َمن يَ ۡغل ۡل يَ ۡأ‬
َ ‫ت بِ َما‬
١٦١ َ‫َوه ۡم ََل ي ۡظلَمون‬
Artinya : “Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang.
Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia
akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi
pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak
dianiaya”( Q.S Ali-Imran : 161 )

3
Dalam hadits Rasulullah Saw mengingatkan :

Artinya : “Dari Abu Hurairah ra., dia berkata ; Rasulullah saw., bersabda, “Akan datang
kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan,
sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya, sedangkan orang yang
amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu, Ruwaibidhah berbicara.”Beliau
menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.”(HR. Ibnu
Majah)

َّ َ‫ َكب َر َم ۡقتًا ِعند‬٢ َ‫َٰٰ ٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنواْ ِل َم تَقولونَ َما ََل ت َ ۡف َعلون‬
‫ٱَّللِ أ َن تَقولواْ َما ََل‬
َ‫ت َ ۡف َعلون‬
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak
kamu kerjakan. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa

(Q.S. Ash-Shaff : 2-3)

Syaikh Muhammad al-Ghazali mengatakan, bahwa menjaga amanah ialah menunaikan dengan
baik terhadap hak-hak Allah Swt. Dan hak-hak manusia tanpa terpengaruh oleh perubahan
keadaan, baik susah maupun senang
2.3.. Sifat Berbohong Terbagi Dalam 3 Kategori

Perbuatan yang memiliki sifat bohong/berbohong/khianat, dapat dibagi dalam 3 kategori,

berdasarkan kepada firman Allah Ta’ala berikut ini:


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad)
dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedang kamu mengetahui”.Q.S (Al-Anfaal [8] : 27)
1. Menberbohongkan / berkhianat kepada Allah SWT
Berbohong / khianat yang terkait dengan hak-hak Allah SWT, mengabaikan perintah
dan larangan-Nya, tidak mensyukuri/menberbohongkan nikmat-Nya, sehingga yang
melakukan itu termasuk orang-orang yang digolongkan kedalam: kufur, syirik, fasiq,
ishyan. Firman Allah swt: “Dan tak ada suatu ayat pun dari ayat-ayat Tuhan sampai
kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya
(menberbohongkannya)” Q.S (An-Anaam [6]: 4)
2. Menberbohongkan atau berkhianat kepada Rasul SAW.
Menberbohongkan/khianat kepada Rasul adalah tidak percaya terhadap misi yang
dibawa Rasul, berhianat termasuk memalsukan hadits, pembuat bid’ah serta

4
memuja/mengagung-agungkan mengkultuskan Nabi melebihi manusia biasa (sehingga
dianggap sebagai anak Tuhan) dan sebagainya. Firman Allah Ta’ala: Dan (ingatlah)
ketika Isa Ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar
gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya
Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala Rasul itu (Muhammad) datang kepada mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang
nyata.” (As-Shaf [61] : 6)
3. Mengkhianati amanah (kepercaan) diantara sesama manusia

Berbohong khianat fitnah yang terkait dengan hak-hak sesama manusia, seperti harta,

kehormatan, kepercaayaan dan sebagainya.Perbuatan seperti sumpah palsu, pemalsuan,


penipuan, merusak rasa keadilan/lingkungan/tatanan kehidupan, merugikan orang
lain/masyarakat dan lainnya,sudah biasa terjadi bahkan semuanya bisa terjadi dan
bersatu dalam diri seseorang yang disebutkoruptor.
Rasulullah SAW telah menyampaikan risalahnya berupa peringatan serta petunjuk seperti yang
terdapat di dalam Al-Qur’an serta As-Sunnah diantaranya: Dan barang siapa yang
mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah,
maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata” Q.S (An-Nisa :
112)

5
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Bohong adalah sifat atau keadaan dari sesuatu (perbuatan/perkataan), yang tidak benar,
tidak berdasarkanfakta, tidak menepati janji/kesepakatan atau tidak mengakui atau
melanggar hak-hak pihak lain.

2. Perbuatan seperti sumpah palsu, pemalsuan, penipuan, merusak rasa


keadilan/lingkungan/tatanan kehidupan, merugikan orang lain/masyarakat dan lainnya,
sudah biasa terjadi bahkan semuanya bisa terjadi dan bersatu dalam diri seseorang

3. Perbuatan yang memiliki sifat berbohong, dapat dibagi dalam 3 kategori, berdasarkan
kepada firman Allah Ta’ala yaitu: menberbohongkan/berkhianat kepada Allah SWT,
menberbohongkan atau berkhianat kepada Rasul SAW, mengkhianati amanah
(kepercayaan) diantara sesama manusia

6
DAFTAR PUSTAKA

Kitab Al Kadzib, Karya Saikh Abdul Malik Qashim (bit tasharruf wa ziyadah AM.
Afkar/alsofwah)

Zaky Ahma Fahreza. MENGINSTAL JUJUR “Agar Jujur Kebiasaan dan Supaya Berbohong
Jadi Pantangan”. 2011. Klaten Jateng: INAS MEDIA

Ibnu Taimiyah. A’mal al-qulub au Maqamat wa al-Ahwal. 2007. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi

7
MAKALAH
PETAKA BERBOHONG

TUGAS MATA PELAJARAN PABP

Disusun Oleh
KELOMPOK XI MIPA 4

1. Lia Mustika
2. M. Insan Kamil
3. Fitri Windayani
4. Sintiawati
5. Tria Anjani

PEMERINTAHAN KABUPATEN SUKABUMI


SMA NEGERI 1 SAGARANTEN
Alamat Jalan SMA No 32 Sagaranten Kab. Sukabumi
2019

8
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan
kenikamatan kepada kita semua yaitu nikmat islam dan iman. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam.

Makalah tentang Petaka Berbohong yang kami sajikan berdasarkan berbagai sumber
informasi, referensi.. Makalah ini di susun sebagai tugas dalam menempuh pendidikan. Sebagai
bahan sarana dalam proses mencari ilmu. Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami
upayakan dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran
maupun kritik demi memperbaiki makalah ini. Semoga makalah tentang sifat berbohong yang
kami buat dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca sekalian dan dapat jadi bahan rujukan untuk semua kalangan.

ii 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB 1 PEDAHULUAN...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 2

1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................... 2

2.1. Pengertian berbohong ...................................................................................... 3

2.2. Petaka berbohong ............................................................................................ 3

2.3. Sifat Berbohong Terbagi Dalam 3 Kategori..................................................... 4

BAB 3 PENUTUP............................................................................................................... 6

3.1. Kesimpulan.................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 7

i 10

Anda mungkin juga menyukai