Anda di halaman 1dari 46

Direktorat Advokasi De Bid Pencegahan

Fakta Permasalahan Narkoba

1,6 jt Coba
4 jt jiwa jiwa pakai
(2,18 %)
Prevalensi penyalahguna 1,4 jt Teratur
narkotika usia populasi jiwa pakai
10 – 59 tahun.

943 rb
jiwa Pecandu

Jumlah prevalensi penyalahguna narkotika yang tinggi


mengakibatkan Indonesia menjadi negara sasaran
peredaran gelap narkotika.
Fakta Permasalahan Narkoba

Bisnis narkoba menghasilkan Maraknya peredaran narkoba di


uang yg sangat besar, Lapas , bandar dapat
menggiurkan banyak pihak beroperasi dari dalam Lapas

Narkoba mudah masuk


khususnya melalui jalur laut Peredaran sudah merambah
dan sungai-sungai hingga ke desa-desa , bahkan
siswa SD sudah menjadi sasaran
Masih rendahnya niat para
penyalahguna untuk pulih
Modus operandi peredaran
narkoba yang berubah-ubah
Tingginya angka
coba pakai dan teratur pakai

Indonesia
Darurat Narkoba !!
Apa yang harus dicegah ?
NARKOBA
Narkotika Psikotropika Bahan2 Adiktif
UNDANG-UNDANG NO.35/2009 TTG NARKOTIKA
NARKOTIKA adalah zat/obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.

NARKOTIKA DIBAGI 3 GOLONGAN


GOLONGAN I : TIDAK DIGUNAKAN DLM PENGOBATAN
HEROIN/PUTAW, GANJA, COCAIN, OPIUM,
AMFETAMIN, METAMFETAMIN/SHABU, MDMA/EXTACY, DLL.
GOLONGAN II : DIGUNAKAN DLM PENGOBATAN
CONTOH : MORFIN, PETHIDIN, METADONA, DLL
GOLONGAN III : DIGUNAKAN DLM PENGOBATAN
CONTOH : CODEIN, ETIL MORFIN(DIONIN)
PSIKOTROPIKA DIBAGI 4 GOLONGAN
Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental perilaku

GOLONGAN I DAN II TELAH DIMASUKKAN DALAM KELOMPOK


NARKOTIKA (UU NO:35/2009)
GOLONGAN III : DIGUNAKAN DLM PENGOBATAN DAN ILMU
PENGETAHUAN
CONTOH : AMOBARBITAL, PENTOBARBITAL
GOLONGAN IV : DIGUNAKAN DLM PENGOBATAN
CONTOH : DIAZEPAM, NITRAZEPAM

BAHAN ADIKTIF
BAHAN YANG DAPAT MENYEBABKAN KECANDUAN
CONTOH: ROKOK, MIRAS, INHALANT, dll
Obat Penenang (Sedatis) yg bekerja pd Sistem Syaraf.
Memberikan Rasa Rileks, kurangi ketegangan, kegelisahan serta
tekanan Mental. Namun Cenderung akibatkan ketergantungan.

Zat yg mengaktifkan, memperkuat, meningkatkan aktifitas dari


Sistem syaraf. Dpt menghilangkan nafsu makan, bersifat
memabukkan, meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan
Muntah2. Dpt sebabkan Tindak kekerasan, Agresif, tidak dapat
Menilai sgl segala sesuatu scr jernih, bahkan sakit jiwa.

Akibatkan perubahan mental yg hebat : gelisah, berkhayal, gila


Karena takut / kecewa.
 Merupakan jenis depresan yg didapat dari fermentasi buah2an atau
biji2an.
 Diolah atau didistilasi menjadi berbagai jenis minuman dengan berbagai
tingkat kandungan alkoholnya.
 Dapat merusak bagian otak yang mengontrol koordinasi tubuh, ingatan
dan kemampuan mengambil keputusan, efek jangka panjangnya akan
merusak lever, usus, ginjal dan otot.
 Dalam dosis kecil, dampaknya antara lain menurunkan ketegangan dan
memberi rasa relaks, namun hal ini juga berbarengan dengan menurunnya
inhibitasi, koordinasi dan waktu reaksi.
 Dalam dosis yang besar dan cepat, resiko akan semakin tinggi.
mariyuana – ganja
Methamphetamine
shabu, ice, crystal,meth
MDMA
i n e x, e c s t a s y
What is
ecstasy ?



MDMA, dikembangkan oleh Merck (1912).
Dengan nama asal MDMA (3,4-methylenedioxymethamphetamine)
1953 US ARMY - pengujian psikologis peperangan
 1960an sebagai obat psikoterapi.
 1970an MDMA mulai disalahgunakan sebagai “party drug”.
 MDMA merupakan zat psikoaktif yang memiliki sifat sebagai
stimulan dan halusinogen.
 Di awal 1980-an, tren MDMA sbg “party drug” (ecstasy).
 Legal hingga tahun 1984 di US, banned 1985.
 Di Indonesia sejak UU No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
 Belakangan tidak lagi murni MDMA.
 Paling umum bentuk pil namun juga dlm bentuk lain.
 Ecstasy cair : GHB, zat tdpt dlm cairan pembersih.
Short term Long term
effect
 Penilaian yang salah (Disorientasi
ruang dan waktu)
effect
 Kerusakan otak jangka panjang
yg mempengaruhi ingatan dan
 Rasa sayang yang salah daya pikir
 Kebingungan  Kerusakan bagian otak yang
 Depresi berfungsi pada kemampuan utk
 Permasalahan tidur belajar, tidur dan emosi.
 Kegelisahan yg kuat  Depressi
 Paranoid  Kegelisahan
 Drug cravings  Hilang Ingatan
 Otot menegang  Gagal ginjal
 Kehilangan kesadaran,  Hemorrhaging
kedinginan  Psychosis
 Rahang bergemeretak  Penyakit jantung
 Pandangan kabur  Convulsions
 Nausea  Kematian
Apakah ekstasi
adiktif?
Banyak yang beranggapan demikian. Namun, seandainya tidak
sampai mjd pecandu:

BAHAYA NO. 1:
Belakangan ini, hanya sedikit pil ecstasy murni MDMA.
Seringkali mix dgn bahan-bahan berbahaya.

BAHAYA NO. 2: Pengguna hrs terus meningkatkan jumlah yang


dikonsumsi. More Drugs More Negative Effect.

BAHAYA NO. 3: Keinginan utk menggunakan jenis narkoba lain.

BAHAYA NO. 4: Keinginan untuk mengkonsumsi di luar saat


“party”.
What are
inhalants ?
 Uap dari zat beracun yang dihirup untuk mendapatkan rasa ‘high’
 Lebih dari seribu jenis bahan rumahtangga dan bahan umum dpt
disalahgunakan (lem, thinner, semir sepatu, bensin, dll)
 Kebanyakan produk ini memberi efek anastetik, memperlambat
fungsi tubuh
 Dapat merusak jantung, ginjal, otak, liver, sumsum tulang dan
organ lainnya
 Penggunaannya langsung bekerja pada sistem saraf untuk
memberikan dampak perubahan pikiran. Dalam beberapa detik
penggunanya akan mengalami kemabukan dan dampak serupa
alkohol.
Short term Long term
effect
 Mabuk, pusing, bingung
 Ketidakmampuan koordinasi
effect
 Lemah otot
 Disorientasi
gerakan  Koordinasi tubuh lemah
 Halusinasi dan delusi  Irritasi
 Bermusuhan  Depresi
 Apatis  Kerusakan serius pada jantung,
 Menghalangi penilaian lever, ginjal dan otak
 Tidak sadar  Penurunan daya ingat, dan
 Sakit kepala intelijensia
 Ruam di sekitar hidung dan  Penurunan dan hilangnya daya
mulut dengar
 Memacu detak jantung  Kerusakan tulang sumsusm
 Kematian  Kematian)
Prescription drugs
Heroin, morfin & putaw
 Berasal dari resin tanaman poppy
yang diolah menjadi morfin
kemudian menjadi heroin.
 Heroin pertama kali diproduksi legal
thn 1898 oleh Bayer sbg obat TBC
dan ketergantungan opium.
 Kebanyakan digunakan dgn menyuntik,
mengakibatkan resiko tambahan AIDS
dan infeksi penyakit menular lainnya.
 Disalahgunakan oleh jutaan pecandu di
dunia, yang tidak dapat menahan
dorongan untuk terus menggunakannya
setiap hari.
Short term Long term
effect
 “Rush”
 Memperlambat nafas
effect
 Kerusakan gigi dan gusi
 Konstipasi
 Mengaburkan fungsi2 mental  Keringat dingin
 Nausea dan muntah2  Gatal-gatal
 Terbius; mengantuk  Melemahkan sistem imun
 Hypothermia (temparatur tubuh  Koma
lebih rendah dr temp normal)  Penyakit pernafasan
 Koma atau kematian  Melemahnya otot, lumpuh
sebagian
 Mengurangi daya seksual dan
impotensi
 Gangguan menstruasi
 Gangguan seks pd pria & wanita
 Kehilangan ingatan dan
kemampuan intelektual
 Introversion
 Depresi
 Jerawat
 insomnia
Kokain
 Berasal dari ekstraksi tanaman (daun)
coca (erythroxylum)
 Bersifat stimulan dan mempengaruhi
sistem saraf pusat.
 Kebanyakan penggunaan dihirup, dimana
bubuk kokain diserap oleh aliran darah
melalui jaringan di rongga hidung
Magic mushroom
Short term Long term
effect
Kehilangan selera makan effect
 Kerusakan permanen pembuluh
 Naiknya degup jantung, tekanan darah, jantung dan otak
darah dan suhu tubuh.  Tekanan darah tinggi
 Nafas pendek  Kerusakan lever, ginjal dan paru-
 Pupil mata membesar paru
 Gangguan pola tidur  Kerusakan jaringan selaput di
 Nausea hidung
 Hiperstimulation  Masalah pernafasan
 Perilaku aneh, tidak menentu  Penyakit menular dan abses bila
dan kadang kasar injeksi
 Halusinasi  Malnutrisi
 Euforia tinggi  Kerusakan gigi
 Gelisah dan paranoid  Halusinasi
 Depresi  Masalh seksual dan reproduksi
 Sakau  Disorientasi dan apathis
 Panik dan psychosis  Gangguan emosional
 Convulsi  Delirium atau psychosis
 Depresi berat
 Toleransi and adiksi
Legal perspectives
Of NArcoTicS
AbuSe
Ganja /cimeng /
mariyuana
menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,
menguasai,atau menyediakan
di atas 1 kg/5 batang
4 – 12 thn
5 – 20 thn / SH
memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau 5 – 15 thn
menyalurkan
di atas 1 kg/5 batang Mati, SH, 6 – 20 thn
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, 5 – 20 thn / SH
menukar, atau menyerahkan
di atas 1 kg/5 batang Mati, SH, 6 – 20 thn
Menggunakan terhadap orang lain atau 5 – 15 thn
memberikan
Billa mengakibatkan kematian/cacat permanen Mati, SH, 6 – 20 thn
membawa, mengirim, mengangkut, atau
mentransito 4 – 12 thn
di atas 1 kg/5 batang 5 – 20 thn
Putaw/heroin, kokain, shabu,
memiliki, menyimpan, menguasai, atau 4 – 12 thn
menyediakan
di atas 5 gr 5 – 20 thn / SH
memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau 5 – 15 thn
menyalurkan
di atas 5 gr Mati, SH, 6 – 20 thn
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, 5 – 20 thn / SH
menukar, atau menyerahkan
di atas 5 gr Mati, SH, 6 – 20 thn
Menggunakan terhadap orang lain atau 5 – 15 thn
memberikan
Billa mengakibatkan kematian/cacat permanen Mati, SH, 6 – 20 thn
membawa, mengirim, mengangkut, atau
mentransito 4 – 12 thn
di atas 1 kg/5 batang 5 – 20 thn
Pasal 111
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk
tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling
lama 12 (dua belas) tahun
(2) Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang
pohon, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun

Pasal 112
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai,
atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun
(2) Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika
Golongan I bukan tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5
(lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
Pasal 113
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, mengimpor,
mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun
(2) Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan
Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk tanaman
beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau
dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana
dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda
maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Pasal 114
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh)
tahun
(2) Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi
perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika
Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dalam bentuk tanaman
beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau
dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan
pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6
(enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
Pasal 127
(1) Setiap Penyalah Guna:
a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara
paling lama 4 (empat) tahun;
b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 (dua) tahun; dan
c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun.

(2) Dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hakim
wajib memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
54, Pasal 55, dan Pasal 103.

(3) Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dibuktikan atau terbukti sebagai korban penyalahgunaan Narkotika,
Penyalah Guna tersebut wajib menjalani rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial.
Pasal 128
(1) Orang tua atau wali dari pecandu yang belum cukup umur, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) yang sengaja tidak melapor, dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana denda
paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).
(2) Pecandu Narkotika yang belum cukup umur dan telah dilaporkan oleh
orang tua atau walinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1)
tidak dituntut pidana.
(3) Pecandu Narkotika yang telah cukup umur sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 55 ayat (2) yang sedang menjalani rehabilitasi medis 2 (dua) kali
masa perawatan dokter di rumah sakit dan/atau lembaga rehabilitasi
medis yang ditunjuk oleh pemerintah tidak dituntut pidana.
(4) Rumah sakit dan/atau lembaga rehabilitasi medis sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) harus memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan oleh
Menteri.
Pasal 54
Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.

Pasal 55
(1) Orang tua atau wali dari Pecandu Narkotika yang belum cukup umur wajib
melaporkan kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau
lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh
Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
(2) Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur wajib melaporkan diri atau
dilaporkan oleh keluarganya kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah
sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang
ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau
perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
3) Ketentuan mengenai pelaksanaan wajib lapor sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Petaka Berbohong
    Makalah Petaka Berbohong
    Dokumen10 halaman
    Makalah Petaka Berbohong
    M Faizsulaeman
    100% (1)
  • PKN X
    PKN X
    Dokumen8 halaman
    PKN X
    M Faizsulaeman
    Belum ada peringkat
  • Tik Xii
    Tik Xii
    Dokumen34 halaman
    Tik Xii
    M Faizsulaeman
    Belum ada peringkat
  • BTQ X
    BTQ X
    Dokumen3 halaman
    BTQ X
    M Faizsulaeman
    Belum ada peringkat
  • BTQ Xii
    BTQ Xii
    Dokumen3 halaman
    BTQ Xii
    M Faizsulaeman
    Belum ada peringkat
  • BTQ X
    BTQ X
    Dokumen3 halaman
    BTQ X
    M Faizsulaeman
    Belum ada peringkat
  • Soal Uas Tik Kelas Xii Semester Gasal
    Soal Uas Tik Kelas Xii Semester Gasal
    Dokumen7 halaman
    Soal Uas Tik Kelas Xii Semester Gasal
    M Faizsulaeman
    Belum ada peringkat
  • Wangsit Siliwangi
    Wangsit Siliwangi
    Dokumen4 halaman
    Wangsit Siliwangi
    M Faizsulaeman
    Belum ada peringkat
  • BI XII Farmasi
    BI XII Farmasi
    Dokumen5 halaman
    BI XII Farmasi
    M Faizsulaeman
    Belum ada peringkat
  • Buku Tamu
    Buku Tamu
    Dokumen2 halaman
    Buku Tamu
    M Faizsulaeman
    Belum ada peringkat