Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LARANGAN MENINGGALKAN SHALAT


( Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Hadits 2 )

Dosen Pengampu :Femi Dena Juang,M.M Pd

DI SUSUN OLEH :

Stella Maudi Mutmainah 12515.0022

Yuliani Santika Hidayah 12515.0026

Suryatriningsih 12517.0014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( STAI ) SABILI

BANDUNG

2017
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan Rahmat serta InayahNya sehingga kami mampu menyelesaikan penulisan tugas

makalah ini yang berjudul Larangan Meninggalkan Shalat. Sarana penunjang makalah ini kami

susun berdasarkan referensi yang bermacam-macam.Adapun makalah ini dengan tujuan Dapat

memperlancar proses belajar dan mengajar,sehingga mahasiswa menjadi aktif dan kreatif.

Namun demikian, dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,oleh

karena itu, saran dan kritik dar berbagai pihak sangat di harapkan bagi pemakalah.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung , November 2017

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................. 1

Daftar Isi .................................................................................. 2

Bab I. Pendahuluan
1. Latar Belakang .................................................................................. 3
2. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
3. Tujuan Penulisan ................................................................................... 4

Bab II. Pembahasan


1. Definisi shalat .................................................................................. 5
2. Dalil larangan meninggalkan shalat ............................................................ 5
3. Akibat meninggalkan shalat ...................................................................... 8

Bab III. Penutup


1. Simpulan ................................................................................... 9
2. Saran & Rekomendasi................................................................................... 9

Daftra Pustaka ................................................................................................ 10


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ibadah Shalat merupakan ibadah yang paling besar dalam mendekatkan
para ’abid (hamba) kepadaMa’budnya (Allah), dan seteguh shalih (pertumbuhan) yang
menghubungkan makhluk manusia dengan Khalid-nya, namun keadaan sekarang di
lingkungan kita ini pemahaman mengenai kedudukan salat semakin memudar masa
demi masa. Sikap dan perilaku orang yang mengaku beragama Islam terhadap Salat
amat beragam. Ada yang Salat, ada yang tidak Salat, ada pula yang kadang-kadang
Salat, dan tanpa merasa berdosa tidak mengerjakan Salat. Sekarang kita dapat
menerawang diri kita berada di posisi manah sebenarnya, apakah kita komitmen akan
Salat kita ataukah kita menganggap Salat itu ritual formalitas belaka. Dari hal tersebut
kita juga dapat menilai orang-orang yang berada di sekitar kita, apakah mereka
komitmen sama dengan kita ataukah sama saja menganggap Salat adalah ritual
formalitas saja.
Allah Ta’ala telah mengancam kepada orang yang meninggalkan Salat, bahkan
Rasulullah Sallallahi’laihi wa Sallam menggolongkannya termaksud ke dalam orang
yang kufur, sebagaimana Sabda beliau “Sesungguhnya pembeda antara seorang
Muslim dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan Salat”. Orang yang
meninggalkan Salat itu mempunyai dua kemungkinan: Pertama, mungkin ia
meninggalkan Salat karena menolak kewajibannya atau mengingkarinya. Kedua,
mungkin orang itu meninggalkan Salat karena enggan dan malas mengerjakannya
sementara ia masih mengakui kewajiban Salat itu baginya.
Sebagai umat Muslim khususnya para pemuda penerus perjuangan Islam
kedepannya, kita semua mesti sadar akan fenomena yang terjadi dimasa kita ini.
Bergaul dengan orang-orang Shalih adalah jalan yang dapat kita tempuh untuk
memperbaiki kekeliruan kita terhadap kedudukan salat selama ini. Sebagaimana hal
yang dapat membentuk pola perilaku kehidupan kita melalui pergaulan itu sendiri.
Termaksud halnya dengan pergaulan yang membengkok, pergaulan yang salah tersebut
dapat menjerumuskan siapa saja dalam kezaliman.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian shalat?
2. Apa dalil larangan meninggalkan shalat?
3. Apa akibat dari meninggalkan Salat?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui makna shalat
2. Mengetahui dalil dalil tentang larangan meninggalkan shalat
3. Mengetahui dampak dari akibat meninggalkan shalat
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Definisi Shalat
Secara bahasa shalat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, doa. Sedangkan,
menurut istilah, salat bermakna serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang
dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Salat memiliki kedudukan
yang tinggi dalam Islam. Dengan Salat kita menghambakan diri kita sepenuhnya kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Perlu juga kita pahami bahwa kewajiban melaksanakan Salat sangat berkaitan erat
dengan Amalan di dalam Islam lainnya dimana bila seorang tersebut giat berpuasa, ringan
dalam berinfaq, bahkan sering berhaji namun ia tak melaksanakan Salat maka Amalan yang
ia kerjakan tersebut secara tidak langsung maka akan tertolak karena ia tidak melaksanakan
hal pokon atau wajib sebelum melaksanakan yang ditekankan dalam beramal yaitu Salat.

B. Hadits meninggalkan Shalat

Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


َّ ‫الر ُجلََ َوبَيْنَََالش ْركََ َوا ْل ُك ْفرََتَ ْركََُال‬
َ‫صالَة‬ َّ َََ‫بَيْن‬
“(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan
shalat.” (HR. Muslim no. 257)

Buraidah bin Al Hushoib Al Aslamiy berkata,”Aku mendengar Rasulullah shallallahu


‘alaihi wa sallam bersabda,
َ‫نَت َ َر َك َهاَفَقَ َْدَ َكفَ َر‬
َْ ‫صالَ َةَُفَ َم‬
َّ ‫ا ْلعَ ْه َُدَالَّذىَبَ ْينَنَاَ َوبَ ْينَ ُه َُمَال‬
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa
meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah.
Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih no. 574)

Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu -bekas budak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-,
beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ََ‫ص َال َةَُفَإذَاَت َ َر َك َهاَفَقَ َْدَأَش َْرك‬


َّ ‫بَيْنَََالعَبْدََ َوبَيْنَََال ُك ْفرََ َواإل ْي َمانََال‬
“Pemisah Antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila
dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan.” (HR. Ath Thobariy dengan
sanad shohih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targib wa
At Tarhib no. 566)

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

َّ َُ‫صالَةََ َم ْكتُوبَةََ ُمتَعَمداََفَقَ َْدَبَرئ َتََْم ْن َهَُذ َّم َة‬


َ‫ّللا‬ َ َََ‫نَت َ َرك‬
َْ ‫َم‬
“Barangsiapa meninggalkan shalat yang wajib dengan sengaja, maka janji Allah terlepas
darinya. ” (HR. Ahmad no.22128. Dikatakan hasan lighoirihi oleh Syaikh Al Albani
dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 569)

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُ‫صالَ َة‬ َ ‫سالَ َُمَ َو‬
َّ ‫ع ُمو ُد َهَُال‬ َُ ْ‫َرأ‬
ْ ‫سَاأل َ ْمرََاإل‬
”Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.”
(HR. Tirmidzi no. 2825. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa
Dho’if Sunan At Tirmidzi)
Dalam hadits ini, dikatakan bahwa shalat dalam agama Islam ini adalah seperti penopang
(tiang) yang menegakkan kemah. Kemah tersebut bisa roboh (ambruk) dengan patahnya
tiangnya. Begitu juga dengan islam, bisa ambruk dengan hilangnya shalat.

Dalam dua kitab shohih, berbagai kitab sunan dan musnad, dari Abdullah bin
’Umar radhiyallahu ’anhuma. Beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam bersabda,
َّ ‫سولُ َهَُ َوإقَامََال‬
ََ‫صالَةََ َوإيتَاء‬ َ َ‫ّللاَُ َوأَنَََّ ُم َح َّمدا‬
ُ ‫ع ْب ُدهََُ َو َر‬ َْ َ ‫ش َهادَةََأ‬
ََّ ََّ‫نَ َلََإلَ َهََإ َل‬ َ ََ‫علَىَ َخ ْمس‬
َ َ‫سالَ َُم‬
ْ ‫ىَاإل‬
ََ ‫بُن‬
َ ‫الزكَاةََ َو َحجََا ْلبَيْتََ َو‬
ََ‫ص ْومََ َر َمضَان‬ َّ
”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah
utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi
yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim
no. 122)
Cara pendalilan dari hadits ini adalah :
1) Dikatakan dalam hadits ini bahwa islam adalah seperti kemah yang dibangun atas
lima tiang. Apabila tiang kemah yang terbesar tersebut masih ada, maka tegaklah kemah
Islam.
2) Dalam hadits ini juga disebutkan bahwa rukun-rukun Islam dijadikan sebagai tiang-
tiang suatu kemah. Dua kalimat syahadat adalah tiang, shalat juga tiang, zakat juga tiang.
Lalu bagaimana mungkin kemah Islam tetap berdiri jika salah satu dari tiang kemah
sudah tidak ada, walaupun rukun yang lain masih ada?!

C. Akibat Meninggalkan Shalat


 Dosa Meninggalkan Shalat Fardhu
1. Shalat Subuh : satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke dalam neraka selama
30 tahun yang sama dengan 60.000 tahun di dunia.
2. Shalat Zuhur : satu kalo meninggalkan dosanya sama dengan membunuh 1.000
orang umat islam.
3. Shalat Ashar : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan menutup/meruntuhkan
ka’bah.
4. Shalat Magrib : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina dengan
orangtua.
5. Shalat Isya : satu kali meninggalkan tidak akan di ridhoi Allah SWT tinggal di bumi
atau di bawah langit serta makan dan minum dari nikmatnya.

 Siksaan di Dunia bagi Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu


1. Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya.
2. Allah SWT akan mempersulit rezekinya.
3. Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.
4. Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat di dalam islam.
5. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari Allah
SWT.
6. Allah tidak akan mengabulkan doanya.
 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu Ketika Menghadapi Sakratul
Maut
1. Orang yang meninggalkan shalat akan menghadapi sakratul maut dalam keadaan
hina.
2. Meninggal dalam keadaan yang sangat lapar.
3. Meninggal dalam keadaan yang sangat haus.

 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu di Dalam Kubur


1. Allah SWT akan menyempitkan kuburannya sesempit sempitnya.
2. Orang yang meninggalkan shalat kuburannya akan sangat gelap.
3. Disiksa sampai hari kiamat tiba.

 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu Ketika Bertemu Allah


1. Orang yang meninggalkan shalat di hari kiamat akan dibelenggu oleh malaikat.
2. Allah SWT tidak akan memandangnya dengan kasih sayang.
3. Allah SWT tidak akan mengampunkan dosa dosanya dan akan di azab sangat pedih
di neraka.

Orang yang meninggalkan shalat fardhu dengan sengaja berarti ia telah


melakukan dosa yang teramat besar. Dosanya di sisi Allah SWT lebih besar daripada
dosa membunuh jiwa yang tidak halal untuk dibunuh, atau dosa mengambil harta orang
lain secara batil, atau dosa zina, mencuri dan minum khamr. Meninggalkan shalat
berarti menghadapkan diri kepada hukuman Allah SWT dan kemurkaan-Nya. Ia akan
dihinakan oleh Allah SWT baik di dunia maupun di akhiratnya.
BAB 3
PENUTUP
A. Simpulan
1. Shalat bermakna serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang dimulai
dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. kedudukan shalat sangat tinggi
dan utama karena dengan menjalankannya kita telah melaksanakan salah satu
syariat Allah dan shalat sebagai pemisah dari kekufuran dan juga apabila kita
meninggalkan shalat maka kita telah melalaikan salah satu perintahNya
2. Dalil tentang larangan meninggalkan shalat, Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َّ ‫الر ُج ِل َوبَيْنَ الش ِْر ِك َو ْال ُك ْف ِر ت َْركُ ال‬
ِ‫صالَة‬ َّ َ‫بَيْن‬
“(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah
meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257)
3. Akibat dan dampak meninggalkan shalat maka akan mendapatkan dosa dan siksa
serta balasan baik di dunia maupun di akhirat.

B. Saran dan Rekomendasi


Demikian penulisan makalah seputar larangan meninggalkan shalat , semoga
bermanfaat bagi para pembaca. Mohon maaf apabila ada kekurangan dari penulisan
makalah kami, saran dan kritik sangat kami harapkan bagi kebaikan makalah kami .
DAFTAR PUSTAKA

http://pai3-4uin-alauddin-13.blogspot.co.id/
https://rumaysho.com/4927-bahaya-meninggalkan-shalat-2-dalil-hadits.html
http://reiinaariintharexandriia.blogspot.co.id/2012/09/larangan-meninggalkan-
shalat.html

Anda mungkin juga menyukai