DISUSUN OLEH:
senantiasa dicurahkannya pada kita semua berupa kesehatan, kekuatan, serta kesempatan
sehingga makalah ini dapat di selesaikan dengan semestinya. Tidak lupa pula kami
kirimkan shalawat dan salam beriringan dengan ucapan yang tiada hentinya kepada
Baginda Rasulullah SAW karena atas segala pengorbanan yang telah dilakukannya beserta
para sahabat.
Tak lupa pula saya ucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
NASUTION, M.K.M yang telah membimbing kami dengan sepenuh hati dalam
mengerjakan makalah ini dengan tema Memandikan Jenazah Atas segala bentuk
kepedulian dan bimbimgannya kami mengucapkan beribu terimakasih kiranya makalah ini
dapat menjadi sumber pembelajaran kita semua menambah ilmu pengetahuan dan
Pemakalah
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan..........................................................................................................................5
1.3 Manfaat........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................13
3.2 Saran............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu kewajiban umat Islam ketika ada yang meninggal dunia adalah mengurusi
jenazah tersebut. Hukumnya fardhu kifayah, yang artinya kewajiban yang apabila telah ada
Namun jika tidak ada yang mengerjakan, maka semua berdosa, meskipun hukum
penyelenggaraan jenazah fardhu kifayah, namun tiap individu muslim harus mengetahui
pengurusan jenazah ini. Jika semua orang berpikiran masalah ini sudah ada orang tertentu
yang menanganinya, dan tidak berkewajiban lagi bagi dirinya untuk mengurus, lambat
Di antara masalah penting yang terkait dengan hubungan manusia dengan manuasia
lainnya adalah masalah perawatan jenazah. Islam menaruh perhatian yang sangat serius
dalam masalah ini, sehingga hal ini termasuk salah satu kewajiban yang harus dipenuhi
a. Tujuan Umum
memuliakannya sebelum kemudian disalati dan dikuburkan dan agar jenzah dalam
keadaan suci ketika menghadap kepada Allah SWT.Hanya kesucian yang menjadi
b. Tujuan Khusus
c. Memandikan Jenazah?
1.3 Manfaat
kesehatan.
b. Bagi STIKes Getsempena Lhoksukon
komitmen kebijakan kesehatan dan terciptanya kesempatan bagi para mahasiswa lain
d. Bagi Masyarkat
PEMBAHASAN
muslim lain yang meninggal yang meliputi memandikan, mensholati, mengafani dan
memandikan yang mana hukumnya adalah fardhu kifayah. Adapun biaya mengafani
sampai kepada proses penguburannya diambilkan dari harta yang meninggal. Namun jika
tidak ada maka diambilkan dari orang yang berkewajiban untuk menafkahinya semasa dia
hidup. Namun jika tidak ada, maka diambilkan dari bayt al-mal dan bila hal ini juga tidak
Perawatan terhadap jenazah merupakan salah satu tuntunan syariat Islam yang telah
diajarkan oleh Rasulullah SAW, namun dalam kenyataannya sebagian besar masyarakat
melakukannya berdasarkan kebiasaan saja, atau dengan cara melihat para pendahulunya
Padahal kita mengetahui di antara masalah penting yang terkait dengan hubungan
manusia dengan manusia lainnya adalah masalah perawatan jenazah. Oleh karena itu
agama Islam menaruh perhatian yang sangat serius dalam masalah ini, sehingga hal ini
termasuk salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat manusia, khususnya umat
Islam.
Hukum merawat jenazah sendiri adalah wajib kifayah artinya cukup dikerjakan oleh
sebagian masyarakat, bila seluruh masyarakat tidak ada yang merawat maka seluruh
masyarakat akan dituntut di hadapan Allah Swt. sedang bagi orang yang mengerjakannya,
mendapat pahala yang banyak di sisi Allah Swt. Dalam pandangan masyarakat, orang
yang bertugas menangani perawatan jenazah adalah petugas keagamaan setempat atau
yang biasa disebut Modin. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan perawatan
Apabila seseorang meninggal, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan:
3. Tidak ada halangan untuk mencium mayat bagi keluarganya atau sahabat-sahabatnya
4. Ahli mayat yang mampu hendaklah dengan segera membayar utang si mayat jika ia
berutang, baik dibayar dari harta peninggalannya atau dari pertolongan keluarga
sendiri.
Setiap orang muslim yang meninggal dunia harus dimandikan, dikafani dan
dishalatkan terlebih dahulu sebelum dikuburkan terkecuali bagi orang-orang yang mati
syahid. Hukum memandikan jenazah orang muslim menurut jumhur ulama adalah fardhu
kifayah. Artinya, kewajiban ini dibebankan kepada seluruh mukallaf di tempat itu, tetapi
jika telah dilakukan oleh sebagian orang maka gugurlah kewajiban seluruh mukallaf.
Adapun dalil yang menjelaskan kewajiban memandikan jenazah ini terdapat dalam
فى ا لذ ي سقط عن ر ا حلته فما ت ا غسلو ه بما ء و سد ر:عن ا بن عبا س ا ن ا لنبي صلى ا هلل عليه و سلم قا ل
kendaraannya lalu mati, “mandikanlah air dan daun bidara.” (H.R Bukhari dan
Muslim).
b. bukan bayi yang keguguran dan jika lahir dalam keadaan sudah
meninggaltidak dimandikan
d. bukan mayat yang mati syahid (mati dalam peperangan untuk membela agama
Allah).
Siapkan terlebih dahulu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk keperluan mandinya,
seperti:
3. kapas.
4. kapur barus.
5. daun bidara/ sidr.
6. kaos tangan dan sarung tangan kain sesuai dengan jumlah petugas yang memandikan.
8. Handuk.
b) Meletakkan kedua tangan diaatas perut (seperti orang yang melakukan shalat).
pakaian pelindung, sarung tangan, dan masker. Semua komponen pakaian pelindung
harus disimpan di tempat yang terpisah dari pakaian biasa. Tidak makan, minum,
merokok, atau menyentuh wajah saat berada di ruang penyimpanan jenazah, autopsi, dan
area untuk melihat jenazah. Menghindari kontak langsung dengan darah atau cairan
tubuh jenazah. Selalu mencuci tangan dengan sabun atau sanitizer berbahan alkohol. Jika
memiliki luka, maka luka tersebut mesti ditutup dengan plester atau perban tahan air.
Sebisa mungkin, petugas mengurangi risiko terluka akibat benda tajam. Namun, jika
terjadi luka, terdapat dua penanganan. Jika cukup dalam, luka segera dibersihkan dengan
air mengalir. Jika luka tusuk kecil, darah dapat dibarkan keluar dengan sendirinya.
jenazah tanpa membuka pakaian mayit. Namun, bila jenazah tidak mungkin dimandikan,
langkah yang dipilih adalah menayamumkan. Jika hal tersebut juga tidak mungkin
jenazah terkena virus corona adalah sebagai berikut. Memandikan jenazah tanpa
membuka pakaiannya. Petugas yang memandikan wajib berjenis kelamin yang sama
dengan jenazah. Jika tidak ada petugas berjenis kelamin sama, maka petugas yang ada
tetap memandikan dengan syarat jenazah tetap memakai pakaian. Jika tidak, maka
jenazah ditayamumkan. Jika ada najis pada tubuh jenazah, petugas membersihkannya
sebelum memandikan. Petugas memandikan jenazah dengan cara mengucurkan air secara
merata ke seluruh tubuh; Jika atas pertimbangan ahli terpercaya bahwa jenazah tidak
mungkin dimandikan, maka menyucikan jenazah dapat berupa tayamum sesuai ketentuan
syariah, caranya adalah mengusap wajah dan kedua tangan jenazah dengan debu. Jika
Berdasarkan Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020, tata cara mengafani jenazah yang
terkena virus corona adalah sebagai berikut: Setelah jenazah dimandikan atau
Jenazah dimasukkan ke dalam kantong jenazah yang aman dan tidak tembus air
Setelah pengafanan selesai, jenazah dimasukkan ke dalam peti jenazah yang tidak
Jika setelah proses pengafanan masih ditemukan najis pada jenazah, petugas
jenazah.
Jenazah pasien COVID-19 dapat ditutup dengan bahan kayu atau bahan lain
Jenazah yang sudah dibungkus tidak diperkenankan dibuka lagi kecuali dalam
Petugas medis mesti sering mencuci tangan, serta mandi dengan sabun khusus
PENUTUP
A. Kesimpulan
muslim lain yang meninggal yang meliputi memandikan, mensholati, mengafani dan
memandikan yang mana hukumnya adalah fardhu kifayah. Adapun biaya mengafani
sampai kepada proses penguburannya diambilkan dari harta yang meninggal. Namun jika
tidak ada maka diambilkan dari orang yang berkewajiban untuk menafkahinya semasa dia
hidup. Namun jika tidak ada, maka diambilkan dari bayt al-mal dan bila hal ini juga tidak
Salah satu kewajiban umat Islam ketika ada yang meninggal dunia adalah mengurusi
jenazah tersebut. Hukumnya fardhu kifayah, yang artinya kewajiban yang apabila telah ada
lain untuk semakin memahami ilmu dasar-dasar dalam penerapan personal hyginr
personal hygine agar terciptanya kesempatan bagi para mahasiswa lain untuk semakin
d. Bagi Masyarkat
masyarakat agar masyarakat semakin sadar dan peduli pentingnya kesehatan dan
kebersihan.
DAFTAR PUSTAKA
Karim. A. (2004) Petunjuk Merawat Jenazah dan Shalat Jenazah dan permasalahannya,
Jakarta: Amzah.
Zainuddin. M.Z. (2004) Shalat Jenazah dan Permasalahannya, Sidoarjo: Al-Fath Press.