Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MODERAT (TAWASUH)

Mata Pelajaran: Akidah Akhlak


Guru Pengajar: Gazali Rahman, S.pd.I

Oleh:
1. Dewi Nengrum
2. Melan Yulianti
3. Muhammad Aditya

XII IPA 2
MAN KAPUAS
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, yang Maha menentukan setiap detail takdir sekaligus
menetapkan segala hikmah disebaliknya. Semata-mata demi kebaikan dan keadilan pada
hamba-hamba-Nya.

Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada manusia terbaik sepanjang sejarah manusia,
sang khatamul anbiya’, Muhammad Al-Musthafa, beserta keluarga, sahabat dan seluruh umat
yang senantiasa istiqamah menapaki risalahnya yang paripurna, hingga akhir zaman.
Bersyukurlah, sepahit apapun kondisi kami, masih selalu diberikan kesempatan dan kesehatan
untuk mengerjakan dan menyelesaikan penulisan tugas makalah ini.

Dapat kami selesaikan makalah ini tentunya tidak lepas dari dukungan berbagi pihak terutama
guru pembimbing Aqidah Akhlak, oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih atas
bimbingannya. Akhirnya, besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat memberikan
informasi, gambaran, dan dapat berguna bagi pembelajaran di dunia. Amin ya rabbal alamin

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikannya.

Kuala Kapuas,

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I

PENDAHULUAN…………………………………………………………………..…………………………………………………..

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….......……………………
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….......…………………………….
C. Tujuan Masalah…………………………………………………………….......…………………………………

BAB II

PEMBAHASAN…………………………………………………………………..…………………………………………………..

A. Pengertian Moderat (tawassuth)…………………………………………………………………………………..


B. Tawasuth Dalam Islam…………………………………………………………………………………………………..
C. Membiasakan Berperilaku Tawasuth dalam Kehidupan Sehari-hari………………………………

BAB III

PENUTUP……………………………………………………………………………..…………………………………………………..

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..……………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..…………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tawassuth yaitu sikap netral yang berintikan pada prinsip hidup menjunjung tinggi nilai keadilan
di tengah-tengah kehidupan bersama, tidak memihak kiri ataupun memihak kanan. Sikap ini
dikenal juga dengan sebutan moderat (al-wasathiyyah).

Moderat atau moderasi dalam perspektif Khaled Abou El Fadl senada dengan istilah modernis,
progresif, dan reformis. Muslim yang moderat adalah mereka yang menerima khazanah tradisi
dan memodifikasi beberapa aspek darinya untuk memenuhi tujuan moral iman, tawassuth atau
moderat termasuk ke dalam sikap yang diperintahkan oleh Allah dan dianjurkan Rasulullah

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian moderat (tawassuth)?


2. Bagaimana moderat (tawassuth) dalam islam?
3. Bagaimana bersikap moderat (tawassuth) dalam islam?
BAB II

PEMBAHASAN

2.2 Pengertian Moderat (tawassuth)

Kata tawasuth berasal dari kata wasatha berarti tengah atau pertengahan. Kata
tawasuth secara bahasa berarti moderat. Secara istilah tawasuth ialah sikap terpuji dimana
menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem dan memilih sikap dengan
berkecenderungan ke arah jalan tengah. Allah Swt. Berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 143
yang berbunyi:

‫اس َويَ ُكونَ ال َّرسُو ُل َعلَ ْي ُك ْم َش ِهيدا‬ ْ ُ‫ك َج َع ْلنَا ُك ْم أُ َّمةً َو َسطا ً لِّتَ ُكون‬
ِ َّ‫وا ُشهَدَاء َعلَى الن‬ َ ِ‫َو َك َذل‬

"Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian (umat Islam) umat pertengahan (adil dan pilihan)
agar kamu menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) manusia umumnya dan
supaya Allah SWT menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) kamu sekalian."

Sikap tawasuth merupakan sikap yang paling esensial karena sikap ini tegak lurus, tidak
condong ke kanan atau ke kiri. Hal itu membentuk sikap bijaksana dalam mengambil
keputusan.

2.3 Tawasuth Dalam Islam

Islam menyatakan bahwa umat Islam merupakan umat yang tengah-tengah yaitu dalam
menyelesaikan sesuatu dengan tanpa kecondongan ke kanan atau pun ke kiri. Rasulullah
bersabda yang artinya:

“Sebaik baik persoalan adalah sikap sikap moderat.”

“Dan sebaik baik amal perbuatan adalah yang pertengahan, dan agama Allah itu berada di
antara yang beku (konstan) dan mendidih (relatif).”

Dalam Islam, tawasuth terbagi menjadi tiga dimensi yaitu akidah, akhlak, dan syariat.
1. Dimensi akidah
Dalam dimensi akidah, ada setidaknya dua persoalan yaitu,
1) Ketuhanan antara atheisme dan politheisme. Islam ada di antara atheisme yang
mengingkari adanya Tuhan dan poletheisme yang memercayai adanya banyak Tuhan. Islam
adalah Monotheisme, yakni paham yang memercayai Tuhan Yang Esa.
2) Manusia di antara jabr dan ikhtiyār. Beberapa aliran mengatakan bahwa perbuatan
manusia adalah paksaan dari Allah, dan aliran lain mengatakan perbuatan manusia
adalah mutlak dari diri sendiri. Dalam Islam, tidak ada keterpaksaan mutlak dan tidak
ada kebebasan mutlak.
2. Dimensi akhlak
Salah satu persoalan dalam akhlak tasawuf ialah peribadatan antara syariatdan hakikat.
Dalam ibadah, Islam menggunakan kacamata syariat dan hakikat. Karena syariat tanpa
hakikat adalah kepalsuan dan hakikat tanpa syariat merupakan omong kosong.
3. Dimensi syariat
Persoalan yang muncul pada dimensi syariat adalah antara kemaslahatan
individu dan kolektif. Dalam hal ini, Islam berorientasi pada terwujudnya kemaslahatan
induktif dan kolektif secara bersama sama. Akan tetapi, kalau terjadi pertentangan maka
didahulukan kepentingan kolektif.

2.4 Membiasakan Berperilaku Tawasuth dalam Kehidupan Sehari-hari

Setelah mengetahui sikap tawasuth dalam Islam. Kita dituntut untuk bersikap tawasuth.
Hal yang perlu di perhatikan dalam penerapan tawasuth, yaitu:
1. Menghindari perbuatan dan ungkapan ekstrim dalam menyebarluaskan ajaran Islam.
2. Menjauhi perilaku penghakiman terhadap seseorang karena perbedaan pemahaman.
3. Memegang prinsip persaudaraan dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tawasuth secara bahasa berarti moderat. Secara istilah tawasuth ialah sikap
terpuji di mana menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrim dan memilih
sikap yang cenderung ke arah jalan tengah. Tawasuth dalam Islam terbagi menjadi tiga
dimensi yaitu akidah, akhlak, dan syariat.Tawassuth (sikap tengah-tengah) sangat tepat
diterapkan dalam kehidupan sosial antar sesama manusia di lingkungan bermasyarakat
dan bersosialisasi dalam lingkup pendidikan. Terlebih di masa sekarang era yang penuh
dengan problematika intoleransi dan diskriminasi antar umat beragama.
Ada yang mengartikan tawassuth adalah sikap tengah-tengah atau sedang di
antara dua sikap, tidak terlalu keras (fundamentalis) dan terlalu bebas (liberalisme).
Dengan sikap inilah Islam bisa di terima di segala lapisan masyarakat. Tawassuth lebih
dikenal sekarang ini dengan istilah “moderasi”.
DAFTAR PUSTAKA

Ifada Rakhmi, S.Ag, M.Pd.I.pengertian tawasuth.

https://www.agpaii.org/berita-utama/sikap-tawassuth-dalam-laku-keseharian/#:~:text=Ada
%20yang%20mengartikan%20tawassuth%20adalah,terima%20di%20segala%20lapisan
%20masyarakat Diakses : 5 November 2021

https://kumparan.com/berita-hari-ini/tawassuth-sikap-yang-dianjurkan-ada-pada-diri-
seorang-muslim-1vPQfkCz9TZ Diakses : 5 November 2021

Rakhmi Ifada, S.Ag, M.Pd.I

(Guru PAI SMAN 1 Cigombong Bogor)

Anda mungkin juga menyukai