Anda di halaman 1dari 11

AHLUSSUNNAH WALJAMAAH FIRQOH NAJIYAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Aswaja 1

Dosen Pengampu : Ahmad Hanif Fahrudin, S.Pd.I., MA

Disusun Oleh
KELOMPOK 2 :

1. Moh Nizar Ihya Ulumuddin (011910114)


2. Nanda Nur Zakiyatul A (011910117)
3. Oktafia Lisania Dewi (011910123)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Dan juga kami berterima kasih kepada bapak Ahmad Hanif Fahrudin,
S.Pd.I.,MA selaku dosen pengampu mata kuliah Aswaja 1 yang telah memberikan
tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya.

Lamongan, 23 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Firqoh An-najiyah .................................................................. 3
B. Hadist-Hadist Tentang Al-Firqoh An-Najiyah .............................................. 4
C. Ciri-ciri Golongan Yang Selamat (Firqoh Najiyah) ...................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 7
B. Saran .............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hadis tentang perpecahan ummat Nabi Muhammad Saw menjadi
beberapa golongan telah membuka ruang terjadinya pengkafiran kepada sesama
muslim. Hadis ini diterima melalui beberapa sahabat seperti Abu Hurairah,
Abdullah bin `Amr Anas bin Malik, Abdullah bin Umar, Mu`awiyah bin Abi
Sufyan dan sahabat lainnya dengan bermacam redaksi.
Abd Qadir al-Bagdadi dalam kitabnya alfarq baina al-firaq memecah
khawarij menjadi dua puluh firqah dan setelahnya Ibn Al-Jauzi dalam
kitabnya talbis al-Iblis menjadikan khawarij dua belas firqah demikian juga
dengan Sayyid Abd ar-Rahman yang dalam kitabnya Bugyat al-Mustarsyidin
mencoba menjelaskan firqah-firqah tersebut Ia membagi Syi`ah menjadi dua
puluh dua aliran, Khawarij dua puluh aliran, Mu`tazilah dua puluh aliran,
Murji`ah lima aliran, Najariyah tiga aliran, Jabariah satu aliran, Musyabbihah
juga satu aliran jadi jumlahnya tujuh puluh dua aliran dan bila
ditambahkan dengan faham Ahl as-sunnah wa aljama`ah maka genaplah
bilangannya menjadi tujuh puluh tiga golongan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Firqah An-Najiyah?
2. Apa saja hadist-hadist tentang Al-Firqah An-Najiyah?
3. Bagaimana Ciri-ciri golongan yang selamat (Firqoh Najiyah)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perngertian dari Firqah An-Najiyah
2. Untuk mengetahui hadist-hadist tentang Al-Firqah An-Najiyah
3. Untuk Mengetahui Ciri-ciri golongan yang selamat (Firqoh Najiyah)

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Firqoh An-Najiyah


Secara bahasa Al-firqah diambil dari kata firqatun yang berarti
golongan atau sekelompok orang sedangkan An-Najiyah adalah sifat diambil
dari kata naja yang berarti selamat jadi penggabungan dua kata diatas meiliki
arti golongan atau kelompok yang selamat. Secara termonologi al-firqah an-
najiyah bermakna golongan atau kelompok yang selamat dari api neraka 1.
Golongan yang akan selamat yang di maksudkan adalah golongan
Alussunnah Wal Jama’ah yang merupakan salah satu aliran kalam yang memiliki
komitmen berpegang teguh pada hadist-hadist Rasulullah sebagai reaksi terhadap
aliran Mu’tazilah yang kurang kuat berpegang teguh pada hadist Rasulullah, dan
merupakan mayoritas kaum muslimin. Aliran ini dibangun oleh Abu Hasan Al-
Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi.2 Mereka adalah kelompok yang
selamat, kelompok tersebut terhimpun dalam 4 madhzab yaitu madhzab
Hambali, Syafi’i, Maliki dan Hanafi.
Ahlussunnah Wal Jama’ah menurut K.H Said Aqil Siradj didefinisikan
sebagai orang-orang yang memiliki metode berfikir keagamaan yang mencakup
semua aspek dalam kehidupan yang berlandaskan Al-Qur’an, sunnah, ijma’ dan
qiyas sebagai dasar agama, menjaga keseimbangan dan toleransi sesama umat
serta tidak saling mengkafirkan. 3

1 Muhammad Arpah Nurhayat, “Al-firqoh An-Najiah”, JIA, No 1.,(2013),63


2
Mujamil Qomar, “Implementasi Aswaja dalam Perspektif NU di Tengah Kehidupan Masyarakat”,
Kontemplasi, Vol 02., No 01., (2014), 165
3
Mastuki, Kiai Menggugat Mengadili Pemikiran Kang Said, ( Jakarta : Fatma Press, 1999),2

3
B. Hadist-Hadist Tentang Al-Firqoh An-Najiyah
1. Hadits perpecahan umat Islam riwayat Abu Hurairah
ً‫س ْب ِعينَ ف ِْرقَة‬
َ ‫علَى إِحْ دَى أَ ْو ثِ ْنتَي ِْن َو‬ ْ ‫سله َم‬
َ ‫افت ََرقَتْ ا ْليَهُو ُد‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ ‫صلهى ه‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل ه‬: ‫عَنْ أَبِي ه َُري َْرةَ قَا َل‬
‫س ْب ِعينَ ف ِْرقَ ًة‬
َ ‫ث َو‬ َ ‫ق أ ُ همتِي‬
ٍ ‫علَى ثَال‬ ُ ‫س ْب ِعينَ ف ِْرقَةً َوتَ ْفت َِر‬
َ ‫علَى ِإحْ دَى أَ ْو ثِ ْنتَ ْي ِن َو‬ َ ‫َوتَفَ هرقَتْ النهص‬
َ ‫َارى‬
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam telah bersabda, ‘Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh
puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan kaum
Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua (72)
golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73)
golongan.
2. Hadits Perpecahan Umat Islam riwayat Anas bin Malik
– ‫ كلُّها‬، ً‫ق علي اثنتي ِْن وسبعين فرقة‬
ُ ‫ وإنه أمتي ستفتر‬، ً‫إنه بني اسرائي َل افترقتْ على إحدى وسبعين فرقة‬
ُ‫النار إال واحدةً وهي الجماعة‬
ِ ‫في‬
Dari Anas bin Malik, dia berkata, ”Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, ”Sesungguhnya
Bani Israel telah terpecah menjadi 71 golongan. Dan umatku sungguh akan
terpecah menjadi 72 golongan. Seluruhnya masuk ke dalam neraka kecuali
satu saja, yaitu Jama’ah.”
3. Hadits perpecahan umat Islam riwayat ‘Auf bin Malik Al-Asyja’i
ً‫س ْب ِعينَ ف ِْرقَة‬
َ ‫علَى ِإحْ َدى َو‬ ْ ‫سله َم‬
َ ‫افت ََرقَتْ ا ْليَهُو ُد‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ ‫صلهى ه‬
َ ‫َّللا‬ ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل ه‬: ‫ف ب ِْن َمالِكٍ قَا َل‬
َ ‫َّللا‬ ِ ‫وعَنْ ع َْو‬
‫س ْب ُعونَ فِي النه ِار‬ َ ‫س ْب ِعينَ فِ ْر َق ًة َف ِإحْ دَى َو‬
َ ‫علَى ثِ ْنتَي ِْن َو‬َ ‫َارى‬ ْ ‫س ْب ُعونَ فِي النه ِار َو‬
َ ‫افت ََرقَتْ النهص‬ َ ‫فَ َواحِ َدةٌ فِي ا ْل َجنه ِة َو‬
ِ ‫س ْب ِعينَ ف ِْرقَةً َواحِ َدةٌ فِي ا ْل َجنه ِة َوثِ ْنت‬
‫َان‬ َ ‫ث َو‬ َ ‫س ُم َح هم ٍد بِيَ ِد ِه لَتَ ْفت َِرقَنه أ ُ همتِي‬
ٍ ‫علَى ثَال‬ ُ ‫َو َواحِ َدةٌ فِي ا ْل َجنه ِة َوالهذِي نَ ْف‬
ُ‫َّللا َمنْ هُ ْم قَا َل ا ْل َج َماعَة‬ ِ ‫س ْبعُونَ فِي النه ِار قِي َل يَا َرسُو َل ه‬ َ ‫َو‬
Dari ‘Auf bin Malik, dia berkata, ”Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, ”Umat Yahudi
terpecah menjadi 71 golongan. Satu golongan masuk surga dan 70 golongan
masuk neraka. Dan umat Nashara terpecah menjadi 72 golongan. 71 golongan
masuk neraka dan satu golongan masuk surga. Demi Dzat Yang jiwa
Muhammad di tangan-Nya, umatku benar-benar akan terpecah menjadi 73
golongan. Satu golongan masuk surga dan 72 golongan masuk ke dalam

4
neraka. Beliau ditanya, ”Wahai Rasulullah! Siapakah mereka itu?” Rasulullah
‫ ﷺ‬menjawab, ”Jama’ah.”
‫هللا هذه‬
ُ ‫ال يجمع‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن عبد هللا بن عمر رضي هللا عنهما قال‬
ِ ‫ ي ُد‬: ‫ وقال‬، ‫األمةَ على الضهالل ِة أبدًا‬
‫ فإنه من شذه شذه في‬، ‫ فاتهبِعوا السوا َد األعظ َم‬، ‫هللا على الجماع ِة‬
‫ال هن ِار‬
“Allah Tidak akan menghimpun umat ini ke dalam kesesatan selama-lamanya.
Yadd (bantuan) Allah di atas Al-Jamaah. Maka ikutilah al-Sawad Al-A‟zham
karena barangsiapa yang syaz (terasing) niscaya terasing ia dalam neraka.”
Hadits di atas menyampaikan beberapa pesan penting, yaitu:
1. umat Islam tidak akan bersepakat terhadap kesesatan. Artinya ketika mereka
membuat sebuah kesepakatan maka hasilnya adalah pasti persoalan kebaikan
dan dipastikan pasti tidak akan tersesat sehingga kesepakatan tersebut
menjadi acuan bagi yang lain dan mesti diikuti.
2. ketika umat Islam mengalami perpecahan menjadi aliran yang banyak, maka
Nabi saw berpesan ikutilah golongan mayoritas (al-sawad al-a‟zam).
Dengan demikian dijamin akan keselamatannya di dunia dan di akhirat. Dan
tentu golongan mayoritas ini selalu dalam lindungan Allah SWT.
3. Rasulullah SAW juga menyampaikan peringatan, agar tidak mengikuti
golongan minoritas.4
A Fatih Syuhud dalam bukunya Ahlussunnah Waljamaah,
menyampaikan sebuah riwayat dari al-Sindi, beliau menjelaskan bahwa al-
sawad al-a‟zam adalah golongan Muslim yang banyak. Kesepatakan mereka
mendekati ijma5

4
Muhammad Idrus Ramli, Mazhab al-Asy’ariyya, Benarkah Ahlussunnah Wal-Jama’ah? Jawaban
Terhadap Aliran Salafi, (Surabaya: Khalista, 2014)
5
A. Fatih Syuhud, Ahlussunnah Wal Jamaah Islam Wasathiyah Tasamuh Cinta Damai, (Malang:
Pustaka al-Khoirot, 2019), 5

5
C. Ciri-ciri Golongan Yang Selamat (Firqoh Najiyah)
Dalam suatu hadis disebutkan salah satu ciri golongan yang selamat adalah
konsisten mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan sahabatnya. 6 Adapun ciri-ciri
al-firqah an-najiyah yang di antaranya yaitu :
a. Meyakini 6 Rukun Iman yaitu: Mengimani Allah, Mengimani Malaikat,
Mengimani Kitab Allah, Mengimani Rasul Allah, Mengimani Hari Akhir,
Mengimani Qadha dan Qadar.
b. Melaksanakan 5 Rukun Islam yaitu : Bersyahadat, Shalat, Puasa, Zakat, dan
Haji
c. Orang-orang yang beramal shaleh dan menjauhi kemunkaran
d. Orang-Orang yang dalam menjalani hidupnya berpegang teguh pada Al-
Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad
e. Orang-orang yang sabar ketika ditimpa musibah
f. Orang-orang yang selalu bersyukur saat diberikan nikmat
g. Orang-orang yang memakai hartanya untuk berjihad di agama Allah
h. Orang-orang mengamalkan ilmunya di jalan Allah
i. Tidak membuat syari'at atau ajaran agama sendiri dengan mengatasnamakan
Islam, dan menjadikan pemimpin alirannya sebagai nabi atau mempunyai
otoritas kenabian atau bahkan menganggapnya mempunyai otoritas
Ketuhanan.

6 Munandi Shaleh, Mengenal Tentang Aswaja, (Sukabumi : Charta Cendekia Institut, 2019), 108

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Secara bahasa Al-firqah diambil dari kata firqatun yang berarti golongan
atau sekelompok orang sedangkan An-Najiyah adalah sifat diambil dari
kata naja yang berarti selamat jadi penggabungan dua kata diatas meiliki arti
golongan atau kelompok yang selamat.
2. Golongan yang akan selamat yang di maksudkan adalah golongan
Alussunnah Wal Jama’ah yang merupakanyang merupakan salah satu aliran
kalam yang memiliki komitmen berpegang teguh pada hadist-hadist
Rasulullah sebagai reaksi terhadap aliran Mu’tazilah yang kurang kuat
berpegang teguh pada hadist Rasulullah, dan merupakan mayoritas kaum
muslimin
3. Adapun ciri-ciri golongan yang selamat adalah konsisten mengikuti ajaran
Rasulullah SAW dan sahabatnya, meyakini 6 rukun iman, melaksanakan 5
rukun islam, dan Tidak membuat syari'at atau ajaran agama sendiri dengan
mengatasnamakan Islam, dan menjadikan pemimpin alirannya sebagai nabi
atau mempunyai otoritas kenabian atau bahkan menganggapnya mempunyai
otoritas Ketuhanan.
B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat
bagi penyusun maupun pembaca. Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar kedepannya kami dapat menyusun makalah yang lebih baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

A. Fatih Syuhud, Ahlussunnah Wal Jamaah Islam Wasathiyah Tasamuh Cinta


Damai, (Malang: Pustaka al-Khoirot, 2019), 5
Mastuki, Kiai Menggugat Mengadili Pemikiran Kang Said, ( Jakarta : Fatma Press,
1999),2
Muhammad Arpah Nurhayat, “Al-firqoh An-Najiah”, JIA, No 1.,(2013),63
Muhammad Idrus Ramli, Mazhab al-Asy’ariyya, Benarkah Ahlussunnah Wal-
Jama’ah? Jawaban Terhadap Aliran Salafi, (Surabaya: Khalista, 2014)
Mujamil Qomar, “Implementasi Aswaja dalam Perspektif NU di Tengah Kehidupan
Masyarakat”, Kontemplasi, Vol 02., No 01., (2014), 165
Munandi Shaleh, Mengenal Tentang Aswaja, (Sukabumi : Charta Cendekia Institut,
2019), 108

Anda mungkin juga menyukai