Anda di halaman 1dari 13

SIFAT-SIFAT PENDIDIK

MAKALAH
disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir Hadist Tarbawi yang
dibimbing oleh Agus Sholeh, M.Ag

Oleh:
Kelompok 3
Kelas PB-2C
1. Chilma Chairani (1908086081)
2. Putri Cantika ( 1908086088)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FEBRUARI 2020

i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidik dan Kedudukannya ............................................... 2
B. Sifat-Sifat Seorang Pendidik ........................................................................ 3
C. Tugas dan Peranan Seorang Pendidik ..................................................... 8
D. Syarat Menjadi Seorang Pendidik .............................................................. 9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... dst

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang pendidik harus memiliki sifat kepribadian yang positif.
Seorang pendidik harus memiliki sifat kelebihan dari anak didiknya, karena
bertugas mendidik dan mengajar anak didiknya. Pendidik harus mempu
menghantarkan anak didiknya menuju keberhasilan tujuan yang dicita-
citakan, yakni memiliki kepribadian takwa kepada Allah SWT. Seorang
pendidik harus mampu mengubah anak didiknya dari yang bersifat negatif
menjadi bersifat positif serta dari yang kurang baik menjadi lebih baik
karena seorang pendidik menjadi orang tua kedua di lingkungan pendidikan.
Kedudukan pendidik dalam islam merupakan realisasi ajaran islam.
Islam memuliakan pengetahuan yang didapat dari proses belajar mengajar.
Tak terbayangkan perkembangan pengetahuan tanpa adanya pendidik. Islam
adalah agama yang memandang kedudukan pendidik tidak terlepas dari
kemuliaan. Seorang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidik dan kedudukannya ?
2. Bagaimana sifat-sifat seorang pendidik ?
3. Bagaimana tugas dan peranan seorang pendidik ?
4. Apa syarat menjadi seorang pendidik ?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian pendidik dan kedudukannya.
2. Agar mengetahui sifat-sifat seorang pendidik.
3. Agar mengetahui tugas dan peranan seorang pendidik.
4. Agar mengetahui syarat menjadi seorang pendidik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidik dan Kedudukannya


1. Pengertian Pendidik
Pendidik (guru) memiliki dua pengertian, yaitu secara umum dan
secara khusus. Pengertian pendidik (guru) secara umum adalah orang
yang bertanggung jawab terhadap upaya perkembangan jasmani dan
rohani peserta didik baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik agar
mencapai tingkat kedewasaan sehingga ia mampu menunaikan tugas
kemanusiannya baik sebagai khalifah fi al-ardl maupun abd Allah sesuai
dengan nilai-nilai ajaran islam.
Pendidikan dalam konteks ini bukan hanya sebatas pada orang
yang bertanggung jawab mengarahkan dan memberdayakan potensi
dasar peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah, tetapi
pendidik adalah manusia dewasa yang bertanggung jawab dalam
menginternalisasikan nilai-nilai religius dan berupaya menciptakan
individu yang memiliki pola pikir ilmiah dan pribadi yang berakhlak
mulia.
Pendidik (guru) dalam arti khusus adalah orang yang bekerja
dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang memiliki kecakapan serta
keahlian dibidang didatik-metodik secara professional serta mendapat
sertifikat mengajar secara resmi yang ikut bertanggung jawab membantu
peserta didik mencapai kedewasaan dalam kegiatan belajar mengajar di
lembaga pendidikan sehingga peserta didik mencapai keseimbangan dan
kesempurnaan aspek kognitif, afektif maupun psikomotoriknya.
Dalam konteks pendidikan islam, guru dikenal dengan pendidik
yang merupakan terjemahan dari berbagai kata yakni murabbi, mu’allim,
mua’dib. Ketiganya mempunyai makna yang berbeda sesuai dengan
konteks kalimat, walaupun dalam konteks tertentu mempunyai
kesamaan makna. Kata murabbi. Orientasinya lebih mengarah kepada
pemeliharaan, baik yang bersifat jasmani atau rohani. Contonya proses

2
orang tua membesarkan anaknya yang berusaha memberikan pelayanan
terbaik secara penuh agar anaknya tumbuh dengan fisik yang sehat dan
kepribadian serta akhlak yang terpuji. Sedangkan untuk istilah mu’allim,
pada umumnya membicarakan aktivitas yang lebih terfokus pada
pemberian atau pemindahan ilmu pengetahuan dari seseorang yang tahu
kepada seseorang yang tidak tahu. Adapun istilah muaddib lebih luas dari
istilah mu’allim dan lebih relevan dengan konsep pendidikan Islam.
2. Kedudukan Pendidik
Kedudukan guru dalam Islam, sungguh sangat tinggi, hal ini
terlihat jelas baik dalam riwayat At-Tirmidzi maupun dalam riwayat Ibnu
Majah yang menyebut guru sebagai waratsatu al anbiya (pewaris para
nabi). Maka wajar guru mendapat penghargaan dan balasan yang
sepadan. Ia tidak hanya mendapatkan ampunan langsung dari Allah SWT
namun ia juga mendapatkan istighfar (dimintakan ampunan) untuknya
oleh para Malaikat, hewan-hewan yang ada di bumi seperti semut dan
ikan. Selain mendapatkan ampunan, guru juga mendapa balasan berupa
pahala, baik kelipatannya maupun kebersinambungan setelah
kematiannya. Akan tetapi, untuk mendapatkan kedudukan tinggi dan
balasan yang besar, guru harus memperhatikan adab dan etika sebagai
guru. Diantara yang paling pokok adalah motivasi (niat) ikhlas dalam
beraktifitas, Selain motifasi ikhlas, guru juga harus rendah hati, tidak
boleh takabur terhadap sesama apalagi takabur kepada orang-orang
yang telah berjasa kepadanya. Dan guru juga harus transparan dalam
menjelaskan pengetahuan.
B. Sifat-Sifat Seorang Pendidik
1. Pendidik Bersikap Adil

3
Artinya : Dari Nu’man bin Basyir r.a. bahwa ayahnya datang
membawanya kepada Rasulullah SAW dan berkata: “Sesungguhnya
saya telah memberikan seorang budak (pembantu) kepada anakku
ini”. Maka Rasulullah SAW bertanya: “Apakah semua anakmu kamu
beri budak seperti ini?” Ayah menjawab: “Tidak”. Rasulullah SAW
lantas bersabda: “Tariklah kembali pemberianmu itu.” (HR. Mutaffaq
Alayh).
Keadilan terhadap anak dimaksudkan anak mempunyai hak
yang sama dalam hibah, nafkah, pendidikan, dan lain-lain. Adil disini
adalah pelayanan anak yang sesuai dengan kebutuhan . demikian hal
nya seorang guru terhadap murid-muridnya selalu dituntut
sebagimana keadilan orang tua terhadap anaknya. Guru harus adil
terhadap anak didiknya dalam pelayanan pendidikan dan
pengajaran, tidak boleh membeda-bedakan antara satu dengan yang
lainnya. Semua harus dilayani dengan sikap dan penilaian yang sama.
2. Pengasih dan Adil
Hadis Rasulullah SAW

Artinya : “Barang siapa yang diuji dengan anak-anak perempuan


kemudian dia dapat mengasuhnya dengan baik maka anak-anak
perempuannya itu menjadi tirai baginya dari api neraka”.
Pada masa jahiliah, mempunyai anak perempuan adalah suatu
ujian, mereka tidak suka memiliki anak perempuan karena merasa
rendah diri atau gengsi. Oleh karena itu, hadis menenangkan
masyarakat, jika mereka diuji hal tersebut mereka harus sabar,
mencintai, menyayangi dan membesarkannya dengan pendidikan
yang baik. Semua perbuatan itu sebagai tirai dari api neraka
maknanya mereka dimasukkan kedalam surga.

4
Kasih saying seorang guru dalam pembelajaran sama dengan
kasih saying orang tua terhadap anaknya dalam rumah tangga.
Bedanya orang tua mempunyai tanggung jawab dalam kehidupan,
sedangkan guru mempunyai tanggung jawab dalam pendidikan.
3. Penyampai Ilmu

Artinya : Dari Abu Hurairah r.a berkata : Rasulullah SAW


bersabda: “Barang siapa yang ditanya sesuatu ilmu kemudian ia
menyembunyikannya, maka ia nanti pada hari kiamat dikendalikan
dengan tali kendali dari api neraka,” (HR. Abu Daud dan al-
Taurmudzi).
Sifat pendidik yang baik adalan menyebarluaskan ilmu baik
melalui pengajaran, pembelajaran, menulis buku, internet dan lain-
lain. Ilmu hendaknya dikonsumsi oleh semua umat manusia secara
luas, agar agar manfaatnya bisa lebih luas.
Dalam hadis Rasulullah SAW disebutkan:

Dari Abdillah bin ‘Amr bahwa Nabi SAW bersabda: “Sampaikan


daripadaku walaupun satu ayat dan beritakanlah tentang Bani Israil
dan tidak ada dosa. Barang siapa yang mendustakan atas nama aku
dengan sengaja, maka bersiap-siaplah tempat tinggalnya dalam
neraka.” (HR. Bukhari)

5
Maksudnya sampaikanlah ilmu atau pelajaran dari Nabi SAW
walaupun sedikit sesuai dengan kemampuan, atau sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki atau sesuai dengan ilmu yang
diketahuinya. Menyampaikan ilmu wajib dan menyimpannya
merupakan perbuatan dosa. Yang disebut dengan katim al’ilmi.
Sifat guru yang baik adalah terbuka, transparan dan pemurah,
serta tidak pelit dalam ilmu agama bagi siapa saja yang
mmerlukannya. Ilmu yang diajarkan dan diberikan kepada orang lain
justru manfaatnya akan lebih banyak serta ilmu tersebut semakin
bertambah dan tidak akan habis.
4. Tawadu’
Dalam hadis Ibn Mas’ud berkata :

“Barang siapa yang mengetahui sesuatu maka hendaklah ia


mengatakan apa yang diketahuinya.”
Kalimat tersebut merupakan perintah menyampaikan ilmu bagi
orang yang berilmu, kewajiban tabligh menyampaikan atau
menyebarkan ilmu dan tidak boleh menyembunyikannya. Ini
tentunya bagi orang yang memiliki ilmu yang jelas tidak ada
keraguan keilmuannya.

Dan barang siapa yang tidak mengetahuinya maka hendaklah ia


mengatakan: “Allah lebih mengetahui”.
Perintah bersifat tawadu’ rendah hati, tidak sombong
mengatakan sesuatu yang tidak diketahui. Hadis ini melarang

6
berbicara bagi orang yang tidak ada ilmunya, lebih baik diam
daripada bicara yang menyesatkan. 1
Menurut Imam Al-Ghazali menetapkan kriteria yang harus
dipenuhi oleh seorang guru, yakni bahwa guru yang dapat diserahi
tugas mendidik adalah guru yang selain cerdas dan sempurna
akalnya, juga guru yang baik akhlaknya dan kuat fisiknya. Selain itu
seorang guru juga harus memiliki sifat-sifat khusus diantaranya :
1. Rasa kasih sayang, seperti kasih sayang orang tua terhadap
anaknya.
2. Seorang guru tidak boleh menuntun upah atas jerih payahnya
dalam mengajar. Ia mengajar hanya karena Allah, sehingga
dengan mengajar itu dapat bertaqarrub (mendekatkan diri)
kepada Allah.
3. Seorang guru hendaknya berfungsi sebagai pengarah dan
penyuluh yang jujur dan benar di hadapan murid-muridnya.
4. Dalam kegiatan mengajar seorang guru hendaknya
menggunakan cara yang simpatik, halus dan tidak menggunakan
kekerasan, cacian, makian dan sebagainya.
5. Seorang guru harus bersikap toleran dan mau menghargai
keahlian orang lain.
6. Guru yang disamping memahami perbadaan tingkat kemampuan
dan kecerdasan muridnya, juga memahami bakat, tabiat dan
kejiwaan muridnya sesuai dengan tingkat perbedaan usia.
7. Guru yang baik adalah guru yang bepegang teguh kepada prinsip
yang diucapkannya, serta berupaya untuk merealisasikannya
dengan sedemikian rupa.

1
Abdul Majid Khon. HADIS TARBAWI, Hadis-hadis Pendidikan. Jakarta:
KENCANA, 2012, hal 66-84

7
C. Tugas dan Peranan Pendidik
Pendidik memiliki beberapa tugas, yaitu tugas profesi, tugas
kemanusiaan, dan tugas kemasyarakatan. Tugas pendidik sebagai profesi
adalah mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berati meneruskan dan
mengembangkan nilai – nilai hidup. Mengajar berati meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangakan melatih berati
mengembangkan keterampilan pada siswa.
Tugas pendidik dalam bidang kemanusiaan adalah pendidik memberikan
kontribusi kepada sesama manusia dengan ilmu yang dipunya, tanpa
membeda-bedakan statusnya.
Tugas pendidik dalam kemasyarakatan yaitu, pendidik harus
menepatkan karena pendidik menjadi harapan bagi masyarakat untuk
memperoleh ilmu pengetahuan, dan menjadi kewajiban untuk mencerdaskan
bangsa.
Serta seorang pendidik juga mempunyai peran, yaitu
1. Pendidik sebagai pekerja sosial, yaitu seorang yang harus memberikan
pelayanan kepada masyarakat
2. Pendidik sebagai seorang pelajar, seorang pendidik harus senantiasa
belajar secara terus meneris untuk mengembangkan penguasaan
keilmuannya
3. Pendidik sebagai Orangtua, seorang pendidik adalah wakil orangtua
peserta didik di lingkungan sekolah
4. Pendidik sebagai model keteladanan, artinya seorang pendidik adalah
model perilaku yang harus dicontoh oleh semua peserta didiknya
5. Pendidik sebagai pelindung peserta didik, dimana seorang pendidik
mampu memberikan rasa aman berada dalam didikan pendidik.

8
D. Syarat – syarat menjadi seorang pendidik

Dalam PP. No. 19 tahun 2005, pasal 28 (ayat 1) menggarisbawahi bahwa


pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Syarat-syarat menjadi seorang pendidik
1. Memiliki kemampuan profesioanal, dimana seorang pendidik harus
menguasai ilmu dan memiliki bakat mengajar, terampil mendesain
program pembelajran serta mampu memotivasi dan cita – cita
memajukan pendidikan.
2. Memiliki kapasitas intelektual, seperti keterampilan mengajar,
kemampuan berkomunikasi, hingga paham akan situasi psikologi peserta
didik.
3. Memiliki sifat edukasi sosial, memiliki keteguhan jiwa (sabar) dalam
menjalankan profesinya.

9
BAB IV
KESIMPULAN

1. Pengertian pendidik (guru) secara umum adalah orang yang


bertanggung jawab terhadap upaya perkembangan jasmani dan rohani
peserta didik baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik agar mencapai
tingkat kedewasaan sehingga ia mampu menunaikan tugas
kemanusiannya baik sebagai khalifah fi al-ardl maupun abd Allah sesuai
dengan nilai-nilai ajaran islam.
2. Kedudukan guru dalam Islam, sungguh sangat tinggi, hal ini terlihat jelas
baik dalam riwayat At-Tirmidzi maupun dalam riwayat Ibnu Majah yang
menyebut guru sebagai waratsatu al anbiya (pewaris para nabi).
3. Sifat – sifat seorang pendidik yaitu bersikap Adil, pengasih dan adil,
penyampai ilmu, tawadu’.
4. Pendidik memiliki beberapa tugas, yaitu tugas profesi, tugas
kemanusiaan, dan tugas kemasyarakatan, serta berperan Pendidik
sebagai pekerja sosial, serta pendidik berperan sebagai seorang pelajar,
Pendidik sebagai Orangtua, Pendidik sebagai model keteladanan,
Pendidik sebagai pelindung peserta didik
5. Dalam PP. No. 19 tahun 2005, pasal 28 (ayat 1) menggarisbawahi bahwa
pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

10
DAFTAR PUSTAKA

Khon, Abdul Majid. 2012. HADIS TARBAWI, Hadis-hadis Pendidikan. Jakarta:


KENCANA.
Taswadi, R. 2011. Guru Dalam Pandangan Hadits Tarbawani Studi
Komparatif Hadits-Hadits tentang Guru antara Kitab Sunan At-Tirmidzi
dengan Kitab Sunan Ibnu Majah Kitannya dengan Profesionalitas Guru
PAI. Program Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

11

Anda mungkin juga menyukai