Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul “ Peran Guru di
Sekolah dan di Masyarakat” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabat, keluarga, dan sekalian umatnya hingga
akhir zaman.
Makalah ini menjelaskan peran guru di sekolah dan di masyarakat. Dengan demikian,
materi yang berjudul ‘‘Peran Guru di Sekolah dan di Masyarakat’’ ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun pembaca.
Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, meskipun
tidak komprehesif. Disamping itu, apabila dalam makalah ini didapati kekurangan dan kesalahan,
baik dalam pengetikan maupun isinya,maka penulis dengan senang hati menerima saran
dan kritik yang dari pembaca guna penyempurnaan penulisan berikutnya. Akhirnya,
semoga makalah yang sederhana ini menambah wawasan serta pengetahuan mengenai berbagai
peranan guru di sekolah dan masyarakat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah salah satu komponen pendidikan yang memiliki peran dan fungsi yang amat
strategis.Peranan guru di sekolah ditentukan oleh kedudukannya sebagai orang dewasa, sebagai
pengajar, pendidik dan pegawai. Yang paling utama adalah kedudukannya sebagai pengajar dan
pendidik, yakni sebagai guru. Berdasarkan kedudukannya sebagai guru, ia harus menunjukkan
kelakuan yang layak bagi siswanya sesuai harapan masyarakat. Apa yang dituntut dari guru
dalam aspek etis, intelektual dan sosial lebih tinggi dari pada yang dituntut orang dewasa
lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi guru?
2. Bagaimana kedudukan guru?
3. Bagaimana peran guru di sekolah?
4. Bagaimana peran guru di masyarakat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi guru.
2. Untuk mengetahui kedudukan guru.
3. Untuk mengetahui peran guru di sekolah.
4. Untuk mengetahui peran guru di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru
Dalam KBBI edisi kedua 1991, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya
mengajar. Dalam bahasa Arab disebut mu’allim dan dalam bahasa Inggris teacher yang memiliki
arti sederhana yakni “A person whose occupation is teaching other” yang artinya guru ialah
seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain.Guru adalah seorang administrator,
informator, konduktor dan sebagainya, dan harus berkelakuan menurut harapan masyarakatnya.
Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan ;
tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat, kemampuan dan potensi-potensi yang dimiliki
oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Betapa besar peran
guru dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan para peserta didik. Mereka memiliki
kedudukan dan peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna
menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan
masyarakat, kemajuannegara, danbangsa.
2
memiliki pengetahuan yang memadai tentang penilaian program sebagaimana memahami
penilaian hasil belajar.
4. Guru sebagai kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga
akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu
tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Disini
peran sebagai kulminator terpadu denga peran sebagai evaluator.
5. Guru sebagai aktor
Sebagai seorang aktor, guru harus melakukan apa yang ada dalam naskah yang telah
disusun dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan kepada penonto. Sebagai
seorang actor, guru juga harus melakukan penelitian tidak terbatas pada materi yang harus
ditransferkan,melainkan juga tentang kepribadian manusia sehingga mampu memahami respon-
respon pendengarnya, dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga dapat dikontrol.uuntuk
memenuhi hal ini ia mempelajari semua hal yang berhubungan dengan tugasnya, sehingga dapat
bekerja secara efektif.
6. Guru sebagai pribadi
Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki kepribadian
3
yang mencerminkan seorang pendidik. Ujian terberat bagi guru dalam kepribadian ini adalah
rangsangan yang memancing emosinya. Kestabilan emosi sangat diperlukan. Untuk keperluan
tersebut, upaya dalam bentuk latihan mental akan sangat berguna.
Sebagai pribadi yang hidup di tengah-tengah masyarakat, guruperlu juga memiliki
kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya, antaralain melalui
kegiatan olah raga, keagamaan, dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki, sebab kalau
tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan kurang bisa diterima
oleh masyarakat.
Menurut Ki Hajar Dewantara, peran guru yakni:
a. Ing Ngarso Sung Tuladha artinya apabila ada di depan, maka harus dapat member contoh
hal-hal yang baik.
b. Ing Madya Mangun Karsa artinya apabila di tengah-tengah murid harus dapat
membangkitkan tekad, kemauan dan semangat untuk mencapai tujuan pendidikan.
c. Tut Wuri Handayani artinya apabila guru di belakang murid, mengikuti dan terus menerus
memberi dorongan untuk maju.
3
Pekerjaan guru selalu dipandang dalam hubungannya dengan ideal pembangunan
bangsa.dari guru diharapkan agar ia manusia idealistis, namun guru sendiri tak dapat tiada harus
menggunakan pekerjaannya sebagai alat untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Walaupun
demikian masyarakat tak dapat menerima pekerjaan guru semata-mata sebagai mata pencaharian
belaka sejajar dengan pekerjaan tukang kayu, atau saudagar. Pekerjaan guru menyangkut
pendidikan anak, pembangunan negara dan masa depan bangsa.
Karena kedudukan yang istimewa itu masyarakat mempunyai harapan-harapan yang
tinggi tentang peranan guru. Harapan-harapan itu tak dapat diabaikan oleh guru, bahkan dapat
menjadi norma yang turut menentukan kelakuan guru.Guru-guru menerima harapan agar mereka
menjadi suri te4ladan bagi anak-didiknya. Untuk itu guru harus mempunyai moral yang tinggi.
Walaupun demikian ada kesan bahwa kedudukan guru makin merosot dibandingkan dengan
beberapa puluh tahun yang lalu.
Menurut Brembeck, peran guru di masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Peran sebagai participant/peserta
Yakni peranan dari kegiatan yang ada di lingkungan masyarakat. Dimana berada pada
posisi rangking tinggi dalam aktivitas masyarakat dibandingkan dengan orang lain yang
berkecimpung sebagai pedagang, pembisnis, dan lain-lain.
2. Leader/pemimpin
Memang guru tidak dididik sebagai pemimpin masyarakat, tetapi harus dianggap sebagai
pemimpin di sekolah, terutama di kelas. Karena itu, guru dianggap mampu menjadi pemimpin di
masyarakat dan mampu menempatkan diri sebagaimana mestinya.
3. Pembuka jalan
Guru dikatakan sebagai pembuka jalan karena guru dianggap mempunyai pendidikan yang
tinggi dibandingkan masyarakat pada umumnya, terutama dalam hal pembangunan masyarakat.
Guru sebagai orang yang dapat memberi petunjuk, contoh dan teladan bagi masyarakat di
lingkungannya.
4. Pemerhati anak
Masyarakat berharap agar guru dapat memperhatikan anak-anak mereka. Dalam hal ini
maka guru harus dapat menempatkan diri seperti yang diharapkan oleh masyarakat lain.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
4
Dari penjabaran makalah ini, kami menyimpulkan bahwa guru merupakan komponen
utama pendidikan yang memilikikedudukandanperan yang memberikan pelajaran,pengetahuan
serta wawasan kepada anak didik . Guru tidakhanyasangatberperanpenting di sekolah, akantetapi
di masyarakatpun guru memilikikedudukandanperan yang tidakkalahpenting.
B. Saran
Alhamdulillah pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tepat
waktu. Harapan penulis semoga dengan terselesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulismaupunpara pembaca. Namun makalah ini tak lepas dari segala kelemahan-
kelemahan karena keterbatasan yang selalu ada pada diri manusia. Oleh sebab itu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan guna tercapainya kemaslahatan bersama.
Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Damsar. 2011. Pengantar Sosoilogi Pendidikan. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA
GROUP.
Mulyasa,.2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nasution.2014. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Nata, Abuddin. 2014. Sosiologi Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suwatra, I Wayan. 2014. Sosiologi Pendidikan cet. Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.