1. Nanda Arieska
2. Anisa sakinah salsabila
Semester IV
BENGKULU SELATAN
penyusun
DAFTAR ISI
2
Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................17
A. Kesimpulan..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
3
Jadi, didalam Q.S Yunus ayat 40 Allah SWT telah menjelaskan tentang adanya 2
golongan diduni ini,,golongan pertama yaitu golongan orang orang yang beriman
kepada Allah dan golongan kedua yaitu golongan oaring orang yang tidak
beriman. Dan didalam Q.S Yunus ayat 41, Allah SWT menjelaskan tentang
Amalan yang kita kerjakan adalah untuk kita sendiri dan amalan yang mereka
kerjakan adalah adalah amalan untuk mereka sender. Kita bertanggung jawab atas
apa yang telah kita perbuat dan mereka pula betanggung jawab atas apa yang
mereka perbuat. Kata “toleransi’ merupakan kata serapan dari pada Bahasa
Inggris “tolerance”. Toleransi dalam perwujudannya adalah suatu sikaf
menghargai,membiarkan, atau membolehkan sesuatu yang bertentangan dengan
yang diyakini didalam benaknya.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
4
ۖ لْ لِي َع َملِي َولَ ُك ْم َع َملُ ُك ْمMMُك فَق Mَ َّذبُوM َوإِ ْن َك. َ ِدينMك أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْف ِس
َ ُّ ِه ۚ َو َربMِؤ ِمنُ بMْ Mَُو ِم ْنهُ ْم َم ْن ي ُْؤ ِمنُ بِ ِه َو ِم ْنهُ ْم َم ْن اَل ي
َأَ ْنتُ ْم بَ ِريئُونَ ِم َّما أَ ْع َم ُل َوأَنَا بَ ِري ٌء ِم َّما تَ ْع َملُون
1. Artinya:
2. Hukum Tajwidnya1
a. Ayat 40
3) َو ِم ْنهُ ْم: Idhar halqi, karena ada nun mati bertemu huruf ha. Cara
membacanya terang dan jelas.
5) َم ْن اَل: Idgham bilaghunnah, karena ada nun mati bertemu huruf lam.
Cara membacanya masuk dengan tidak mendengung.
6) َ ِدينM بِ ْال ُم ْف ِس: Mad arid lisukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada
huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih
dan juga boleh dua harakat.
1
https://www.google.com/amp/s/bersamadakwah.net/surat-yunus-ayat-40-41/%
5
b. Ayat 41
1) َوإِ ْن َك َّذ: Ikhfa haqiqi, karena ada nun mati/tanwin bertemu dengan huruf
kaf. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf kaf.
2) َولَ ُك ْم َع َملُ ُك ْم: Idhar safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun
bertemu dengan huruf ain. Cara membacanya terang di bibir dengan
mulut tertutup.
3) أَ ْنتُ ْم: Ikhfa haqiqi, karena ada nun mati/tanwin bertemu dengan huruf
kaf. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf kaf.
4) َ أَ ْنتُ ْم بَ ِريئُون: Ikhfa safawi, karena ada mim mati bertemu huruf ba. Cara
membacanya didengungkan dengan samar.
5) ِم َّما: Ghunnah musyaddah, karena ada huruf mim yang bertasydid. Cara
membacanya masuk dengan mendengung.
7) ِم َّما: Ghunnah musyaddah, karena ada huruf mim yang bertasydid. Cara
membacanya masuk dengan mendengung.
8) َ تَ ْع َملُون: Mad arid lisukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf
mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan
juga boleh dua harakat.
Tafsir Surat Yunus ayat 40-41 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir
Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar. Ada empat poin penting dalam ayat ini yakni
realitas keberimanan, pembuat kerusakan, konsekuensi amal dan menyikapi
perbedaan tanpa kekerasan.
6
1. Manusia terbagi menjadi dua golongan. Ada yang beriman kepada Al Quran
dan ada yang tidak beriman.
5. Allah memerintahkan Rasulullah dan kaum muslimin untuk berlepas diri dari
perbuatan orang-orang yang tidak beriman.
6. Setiap amal akan ada konsekuensi dan balasannya. Amal baik membawa ke
surga, amal buruk menyeret ke neraka.
7. Surat Yunus ayat 40-41 ini merupakan pengarahan dari Allah untuk
menghadapi orang yang tidak beriman tanpa kekerasan, tetapi mengedepankan
akhlak mulia.
Selalu menghargai akidah dan keyakinan yang dianut orang lain. Sebab setiap
orang berhak memiliki keyakinan masing-masing.
Selalu bersikap waspada terhadap orang atau pihak lain yang bermaksud
menghancurkan akidah umat islam, tanpa harus mencurigai atau memusuhi orang
tersebut.
Selalu menghindari sikap egois, sombong, dan angkuh yang dapat membuat orang
lain tersinggung, sehingga persatuan dan kesatuan sukar diwujudkan.
7
َ َّض فَ َكأَنَّ َما قَت ََل الن
اMMًاس َج ِميع ِ ْس أَوْ فَ َسا ٍد فِي اأْل َر ٍ ك َكتَ ْبنَا َعلَ ٰى بَنِي إِ ْس َرائِي َل أَنَّهُ َم ْن قَت ََل نَ ْفسًا بِ َغي ِْر نَ ْف َ ِِم ْن أَجْ ِل ٰ َذل
ٰ
ِ ْكَ فِي اأْل َرMِ َد َذلMيرًا ِم ْنهُ ْم بَ ْعMِت ثُ َّم إِ َّن َكث
ض ِ اMMَلُنَا بِ ْالبَيِّنMُس
ُ ا َء ْتهُ ْم رM ْد َجMَا ۚ َولَقMMاس َج ِمي ًعَ َّا النMََو َم ْن أَحْ يَاهَا فَ َكأَنَّ َما أَحْ ي
َْرفُون
ِ لَ ُمس
1. Artinya:
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah
memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang
kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang
jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh
melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi
2. Tajwid al maidah.
َ ِ ٰذلhukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat
2) ك
fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan
tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4) ع َٰلىhukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat
fathah tegak bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun,
waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5) َرٓا ِءي َْلM بَنِ ۤ ْي اِ ْسhukumnya Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad
bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2/ 4 atau 5 harakat. Huruf
8
alif bila berharakat adalah hamzah. Huruf alif sebenarnya sebagai mad
atau pemanjang fathah.
6) بَنِ ۤ ْي ِاس َْرٓا ِءي َْلhukumnya Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad
bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
7) َرٓا ِءي َْلMM بَنِ ۤ ْي ِا ْسhukumnya Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah
dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad.
Cara membacanya panjang 2 harakat.
10) َلMMَ َم ْن قَتhukumnya Ikhfa karena huruf lam berharakat kasrah tanwin
bertemu huruf qaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan
ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”.
ِ ا ۢبِ َغيMM نَ ْف ًسhukumnya Iqlab karena huruf sin berharakat fathah tanwin
11) رMMْ
bertemu huruf ba. Cara membacanya dengan tanwin berubah menjadi
mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
12) بِ َغي ِْرhukumnya Mad layin atau mad lin karena huruf ya’ sukun didahului
oleh huruf ghain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
14) ْ اَوhukumnya Mad layin atau mad lin karena huruf wau sukun didahului
oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
15) فَ َسا ٍدhukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat
fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf,
dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9
16) ا ٍدفِىMMM فَ َسhukumnya Ikhfa karena huruf dal berharakat kasrah tanwin
bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan
selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan tanwin, sikap lidah dan bibir
dipersiapkan menempati huruf fa.
17) فَ َكاَنَّ َماhukumnya Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara
membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
18) فَ َكاَنَّ َماhukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat
fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf,
dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20) َج ِمعًاhukumnya Mad ‘iwadh karena lam alif berharakat fathah tanwin dan
diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2
harakat. Hal ini bila kita berhenti atau waqaf di sini.
21) َم ْن اَحْ يَاhukumnya Idzhar sebab huruf nun berharakat sukun bertemu huruf
hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
22) اَحْ يَا هَاhukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ya berharakat
fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf,
dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
23) اَحْ يَا هَاhukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat
fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf,
dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10
ۤ فَ َكاَنَّ َمhukumnya Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara
24) َا اMMM
membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
25) َ فَ َكاَنَّ َم ۤا اhukumnya Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu
hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
27) َج ِمعًاhukumnya Mad ‘iwadh karena lam alif berharakat fathah ta dan
diwaqaf waqfu aula. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan
panjangnya 2 harakat.
28) ْدMMَ لَقhukumnya Qalqalah sughra karena huruf qalqalah dal berharakat
sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan
secara ringan.
29) ٓا َء ْتهُ ْمMM َجhukumnya Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad
bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
30) َجٓا َء ْتهُ ْم ُر ُسلُنَاhukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu
dengan huruf ra. Cara membacanya dengan jelas.
31) ُر ُسلُنَاhukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat
fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf,
dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
ِ بِ ْالبَيِّ ٰنhukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat
32) ت
fathah bertemu alif tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun,
waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.2
2
https://www.google.com/amp/s/bersamadakwah.net/surat-al-maidah-ayat-32/%
11
33) ثُ َّمhukumnya Ghunnah karena mim bertanda tasydid dan cara
membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
34) اِ َّن. Hukumnya ghunah membacanya dengan dengung serta ditahan 3
harakat
35) َكثِ ْيرًاhukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf tsa berharakat
kasrah bertemu ya beraharakat sukun dan setelahnya tidak bertemu
hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
36) َكثِ ْيرًا ِّم ْنهُ ْمhukumnya Idgham bighunnah karena huruf ra berharakat fathah
tanwin bertemu huruf mim tasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan
ditahan sampai 3 harakat.
37) ِّم ْنهُ ْم. Hukumnya idzhar dibaca jelas tidak berdengung sama sekali
38) ِّم ْنهُ ْم بَ ْع َدhukumnya Ikhfa syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf
ba’. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
40) َ ِرفُوْ نMMلَ ُم ْس. Hukumnya mad arid lissukun cara membacanya panjang 2
harakat
Tafsir Surat Al Maidah ayat 32 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi
Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir. Harapannya, agar ringkas
dan mudah dipahami.
Kami memaparkannya menjadi beberapa poin dimulai dari redaksi ayat dan
artinya. Kemudian diikuti dengan tafsirnya yang merupakan intisari dari tafsir-
tafsir di atas.
12
Poin pertama dari Surat Al Maidah ayat 32, Allah Subhanahu wa Ta’ala
menunjukkan besarnya dosa pembunuhan.
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.
Hukum ini tidak hanya berlaku bagi Bani Israel. Ia terus berlaku bagi kita.
Karenanya ketika Abu Hurairah hendak menolong Utsman dengan
menyerang para pengepungnya, Utsman melarangnya.
Poin kedua dari Surat Al Maidah ayat 32, Allah Subhanahu wa Ta’ala
menunjukkan besarnya pahala menjaga nyawa manusia.
13
Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-
olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.
َْرفُون
ِ ض لَ ُمس َ ِثُ َّم إِ َّن َكثِيرًا ِم ْنهُ ْم بَ ْع َد ٰ َذل
ِ ْك فِي اأْل َر
Poin ini adalah kecaman dan hinaan kepada Bani Israil karena mereka
melakukan berbagai pelanggaran setelah mereka mengetahui keharamannya.
14
Demikian pula orang-orang Yahudi di masa Rasulullah seperti Bani
Qainuqa’, Bani Quraizhah dan Bani Nadhir.
Sungguh Allah telah mengutus para Rasul dengan membawa keterangan yang
nyata. Termasuk menjelaskan hukum-hukum terkait pembunuhan ini. Namun
banyak di antara Bani Israil yang berlaku melampaui batas dalam melakukan
pembunuhan dan tindak kejahatan.
Ayat ini sekaligus mengisyaratkan bahwa apa yang dilakukan oleh Bani Israil
di masa dulu, juga dilakukan orang-orang Yahudi di masa Rasulullah hingga
hari ini. Banyak di antara mereka yang suka melampaui batas, membunuh dan
melakukan tindak kejahatan. Palestina menjadi bukti korban kejahatan
mereka.
Membunuh adalah dosa besar. Membunuh satu orang tanpa alasan yang
dibenarkan, dosanya seakan-akan membunuh manusia seluruhnya.
Allah telah mengutus para Rasul dengan membawa keterangan yang nyata,
termasuk mengajarkan untuk menjaga kehidupan dan memperingatkan agar
menjauhi tindak kejahatan.
Ayat ini juga berisi hinaan dan kecaman atas Bani Israel yang suka
melampaui batas dan sering membunuh tanpa sebab yang dibenarkan.
15
1) Tiga Perkara Yang Tidak Akan Putus Amalannya
3) Kata Kata Mutiara Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 1439 H /
2018
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang dapat kami ambil dari Q.S Yunus ayat 40-41 yaitu
orang-orang yang terbagi dalam 2 golongan ada yang golongan beriman dan
tidak beriman, dan amalan yang selama kita kerjakan yang mana artinya
amalan kita untuk kita sendiri dan amalan orang lain unruk mereka sendiri.
16
Sedangkan Surah Al- Maidah ayat 32 yaitu sikaf toleransi kita terhadap untuk
menghargai, membiarkan, atau membolehkan sesuatu yang bertentangan
dengan yang diyakini didalam benaknya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/bersamadakwah.net/surat-al-maidah-ayat-32/%
https://www.google.com/amp/s/bersamadakwah.net/surat-yunus-ayat-40-41/%
17