Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Bertanggung Jawab Menjaga Amanah”

Disusun Oleh :
1. Defkha Afnan Mulya Hardinata
2. Irsyad Muttaqizzaman
3. Maulani Amesti Andini Syafitri
4. Miroya Resti Utami
5. Nurul Uswatun Hasanah Fahrini Putri Ayu
6. Nayla Rayya

Guru Pengampu : Nur Lailatussa’adah, S.Th.I

Mata Pelajaran : Qur’an Hadist

MAN 2 CILACAP
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami tentang
“Bertanggung Jawab Menjaga Amanah”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Cilacap, 16 Januari 2024

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
2.1 Surah Al An’am ayat 70.................................................................................4
2.2 Hukum Tajwid Surah Al An'am Ayat 70.......................................................4
2.3 Penjelasan Ayat..............................................................................................8
2.4 Menyikapi Orang yang Mempermainkan Agama..........................................9
2.5 Hukum bagi orang yang mempermainkan agama........................................10
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
KESIMPULAN..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama islam adalah agama yang sempurna dan suci tidak pantasnya
agama ini di olok olok. Dalam dunia yang saemakin maju dan pada era jaman
globalisasi agamanya sendiri sering terabaikan karena sebuah alat elektronik
ataupun karena sebuah pergaulan bebas. Oleh karena itu pada kesempatan ini kita
disini akan membahas tentang ayat yang berkaitan dengan hal tersebut.

Dalam bergaul dengan sesama manusia, seorang Mukmin bisa bertemu


dengan banyak tipe dan sifat manusia yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut
mengharuskan perbedaan pula dalam menyikapinya. Menghadapi orang yang taat
dan berpegang teguh dengan Islan, tentu berbeda dengan menghadapi orang suka
melecehkan Islam dan menjadikannya sebagai bahan ejekan dan olok-olokan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan orang yang mengolok atau mempermainkan


agama?
2. Bagaimana cara menyikapi orang yang mengolok atau mempermainkan
agama?
3. Apa hukuman bagi orang yang mengolok atau mempermainkan agama?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan isi dari surat Al- An'am ayat 70


2. Dapat mengetahui isi dari surat Al- An'am ayat 70

3
3. Sebagai sarana untuk menambah wawasan dalam bidang materi Al Qur'an
hadist

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Surah Al An’am ayat 70

‫َو َذ ِر اَّلِذيَن اَّت َخ ُذ وا ِد يَن ُهْم َلِعًبا َو َلْهًو ا َو َغ َّر ْت ُهُم اْلَح َي اُة الُّد ْن َي ا َو َذ ِّك ْر ِبِه َأْن ُتْب َس َل َن ْف ٌس ِبَم ا َك َسَب ْت َلْي َس َلَه ا ِمْن ُد وِن‬
‫ُأ‬ ‫ُأ‬ ‫ْذ‬
‫ِهَّللا َو ِلٌّي َو َال َش ِفيٌع َو ِإْن َت ْع ِدْل ُك َّل َع ْد ٍل َال ُيْؤ َخ ِم ْن َه ا وَلِئَك اَّلِذيَن ْبِس ُلوا ِبَم ا َك َس ُبوا َلُهْم َش َر اٌب ِمْن َح ِميٍم‬
( Q.S. Al An'am: 70) ‫َو َع َذ اٌب َأِليٌم ِبَم ا َك اُن وا َي ْك ُفُروَن‬

Terjemah ayat :

“Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-


main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia.
Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak
dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada
baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada Allah. Dan jika
ia menebus dengan segala macam tebusan pun, niscaya tidak akan diterima itu
darinya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi
mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan adzab yang
pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.”

2.2 Hukum Tajwid Surah Al An'am Ayat 70

1. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam.
Dibaca idgham
2. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya
sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.

4
3. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat dhamah bertemu wau
sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
4. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya
sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
5. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf lam. Cara
membacanya dengan jelas.
6. Idgham bighunnah karena huruf wau berharakat fathah tanwin bertemu huruf
wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
7. Idgham bighunnah karena huruf ba berharakat fathah tanwin bertemu huruf
wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
8. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ha'. Dibaca secara
jelas.
9. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
10. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah dal.
Dibaca idgham (masuk ke huruf dal ).
11. Idzhar sebab hal ini termasuk pengecualian. Dibaca jelas tidak berdengung
sama sekali. Pada umumnya ketika huruf nun sukun bertemu huruf ya maka
dibaca idhgam bighunnah.
12. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
13. Mad shilah thawilah karena huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf
hamzah. Cara membacanya panjang 5 harakat.
14. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar
dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
15. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di
tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
16. Iqlab karena huruf sin berharakat dhamah tanwin bertemu huruf ba. Cara
membacanya dengan tanwin berubah menjadi mim dan berdengung serta
ditahan selama 3 harakat.

5
17. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
18. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah.
Dibaca panjang 2 harakat.
19. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
20. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf dal. Cara membacanya samar
dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
21. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat dhamah bertemu wau
sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
22. Tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat
kasrah. Cara membacanya tipis.
23. Idgham bighunnah karena huruf ya berharakat dhamah tanwin bertemu huruf
wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
24. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
25. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
26. Idgham bighunnah karena huruf 'ain berharakat dhamah tanwin bertemu
huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
27. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar
dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
28. Idgham bilaghunnah karena huruf lam berharakat kasrah tanwin bertemu
huruf lam bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin
hilang.
29. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
30. Idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak
berdengung sama sekali.

6
31. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, huruf yang disukun, huruf diwaqaf,
dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
32. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu
kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
33. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam.
Dibaca idgham (masuk ke huruf lam ).
34. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya
sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
35. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di
tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
36. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat dhamah bertemu wau
sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
37. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
38. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ba berharakat dhamah bertemu wau
sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
39. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf syin. Cara
membacanya dengan jelas.
40. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
41. Idgham bighunnah karena huruf ba berharakat dhamah tanwin bertemu huruf
mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3
harakat.
42. Idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha'. Dibaca jelas tidak
berdengung sama sekali.
43. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat kasrah bertemu ya
sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
44. Idgham bighunnah karena huruf mim berharakat kasrah tanwin bertemu huruf
wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.

7
45. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
46. Idzhar sebab huruf ba berharakat dhamah tanwin bertemu huruf hamzah.
Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
47. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat kasrah bertemu ya
sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
48. Iqlab karena huruf mim berharakat dhamah tanwin bertemu huruf ba. Cara
membacanya dengan tanwin berubah menjadi mim dan berdengung serta
ditahan selama 3 harakat.
49. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
50. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
51. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat dhamah bertemu wau
sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
52. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.

2.3 Penjelasan Ayat

Isi kandungan surat Al An'am ayat 70 :

1. Perintah Allah untuk menjauhi manusia yang menjadikan agama sebagai


lelucon atau candaan karena mereka sudah tertipu oleh dunia.

2. Al-Quran bisa menolong orang yang terjerumus oleh tipu daya dunia.

3. Tidak ada yang bisa melindungi dan memberi syafaat kecuali Allah.

4. Tidak ada ampunan bagi mereka yang di neraka

8
5. Di neraka terdapat air mendidih sebagai azab.

Kita diperintahkan untuk menjauhi orang-orang yang menjadikan agama


sebagai main-main dan senda gurau, yaitu kaum kafir dan juga Yahudi-Nasrani.
Yang dimaksud “memperolokkan agama” adalah:

a. Bila mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, mereka mengejek dan


meremehkannya.

b. Mereka mematuhi aturan agama hanya yang sesuai seleranya, sebagaimana


mereka bermain-main dengan sesuatu yang sejalan keinginannya.

c. Mereka memelihara dan menjaga agamanya jika mau dan sedang ada mood,
sebagaimana mereka akan bermain sesuatu jika ada keinginan dan mood
kesana. Ini adalah cermin ketaatan beragama yang palsu dan tidak bisa
dipercaya ketulusannya.

2.4 Menyikapi Orang yang Mempermainkan Agama

1. Memberi peringatan.
Menurut al-Thabari, Ibnu Katsir, al-Sa’di, dan lain-lain, ayat ini berarti:
Peringatkanlah mereka dengan Alquran. Mereka diperingatkan agar tidak
terjerumus ke dalam neraka akibat perbuatan yang dilakukan. Perintah
memberikan peringatan dengan Alquran juga disebutkan dalam firman-Nya:
Maka beri peringatanlah dengan Alquran orang yang takut kepada ancaman-
Ku (TQS Qaf [50]: 45). Bisa juga diingat dengan hari perhitungan,
sebagaimana dikatakan al-Syaukani.
2. Meninggalkannya.
Sikap yang diperintahkan kepada Rasulullah SAW dan umatnya dalam
menghadapi mereka adalah tinggalkan mereka! Dijelaskan Fakhruddin al-
Razi, yang dimaksud dengan meninggalkan mereka adalah berpaling dari
mereka dan tidak menjalin persahabatan dengan mereka.
3. Jangan jadikan dia sebagai pemimpin.
Umat islam dilarang menjadikan mereka sebagai pemimpin. Seperti yang
terkandung dalam firman Allah SWT: Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat
agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang

9
telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang
musyrik) (TQS al-maidah [5]: 57).
2.5 Hukum bagi orang yang mempermainkan agama

Setiap orang yang dengan sengaja dimuka umum mengeluarkan perasaan


atau melakukan perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan,
penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia,
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 5 tahun. Kemudian jika ada
orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan sanda gurau,
dan kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari (kiamat) ini, kami
melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan
hari ini ,dan (sebagaimana) Mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan orang orang yang


beriman agar meninggalkan dan memutuskan hubungan dengan orang orang yang
menjadikan agama mereka sebagai main main dan senda gurau dengan
memperolok olokkan agama itu, mengerjakan perintah perintahnya dan
menghentikan larangannya atas dasar main main dan tidak dengan sungguh
sungguh. Ayat ini membantah pendapat yang mengatakan bahwa di akhirat nanti
ada pemberian syafa'at yang dapat menolak atau meringankan azab selain Allah
dan orang orang yang diberi-Nya itu seperti berhala berhala, orang orang keramat
dan sebagainya. Ayat ini juga menegaskan bahwa orang orang yang meperolok
olokkan agama Allah berarti mereka telah mengharamkan atas dirinya pahala dan
karunia Allah di akhirat nanti karena itu bagi mereka azab yang pedih, mereka
dijerumuskan ke dalam neraka disebabkan perbuatan mereka sendiri dan dineraka
mereka meminum air yang mendidih disebabkan kekafiran mereka.

11
DAFTAR PUSTAKA

Musyawarah Guru Bina PAI Madrasah Aliyah, 2024. Qur'an Hadits.


s.l.:HIKMAH.

12

Anda mungkin juga menyukai