Anda di halaman 1dari 9

JUDUL MAKALAH

AL-QURAN DAN HADIST


“Mad shilah qosiroh, mad shilah towilah, mad iwad, dan mad badal”
Dosen pengampu : Yuli Yanti, M.Pd

Disusun Oleh :

Affifah nur azizah (2011100003)


Nafa Zelita Perdanty (2011100287)
Yoda aulia arma (2011100350)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
T.P. 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Mad shilah qashirah, mad shilah Towilah, mad
iwad dan mad badal” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Al-Qur’an dan Hadist. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang macam macam mad yang ada di dalam
al-quran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yulianti selaku dosen mata kuliah Al-Quran
dan hadist. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Lampung, 25 Maret 2021


Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3

BAB I ............................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

A. Latar belakang .................................................................................................... 4

C. Tujuan ................................................................................................................. 4

BAB II ............................................................................................................................ 5

PEMBAHASAN ............................................................................................................ 5

A. Mad Shilah Qashirah dan Mad Shilah Thawilah ........................................... 5

B. Mad iwad ............................................................................................................. 7

C. Mad badal ........................................................................................................... 7

BAB III .......................................................................................................................... 8

PENUTUP ..................................................................................................................... 8

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 8

B. Saran ..................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Mempelajari ilmu tajwid hukumnya adalah fardhu kifayah. Jika dalam suatu tempat
ada seseorang yang menguasai ilmu ini, maka bagi yang lainnya tidak menanggung
dosa, dan sebaliknya jika tidak seorangpun yang menguasai ilmu ini, maka seluruh
penduduk daerah tersebut menanggung dosa. Adapun membaca Al-Qur’an dengan
tajwid hukumnya fardhu ‘ain. Jika seseorang tidak menggunakan tajwid dalam
membaca Al-Qur’an, maka ia berdosa. Ilmu tajwid sangat penting sekali untuk
dipelajari sebelum belajar membaca Al-Qur’an, karena dengan ilmu tajwid kita
dituntun bagaimana cara melafalkan huruf hijaiyah, bagaimana cara memanjangkan
atau memendekkan bacaan atau yang disebut dengan Hukum Mad, dan lain
sebagainya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Itu mad shilah qashirah serta contohnya?


2. Apa itu Mad shilah thawilah serta contohnya?
3. Apa itu mad iwad dan contohnya?
4. Apa itu mad badal dan contohnya?

C. Tujuan

1. Mengetahui mad shilah qasirah serta contohnya


2. Mengetahui mad shilah thawilah serta contohnya
3. Mengetahui mad iwad dan contohnya
4. Mengetahui mad badal dan contohnya

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mad Shilah Qashirah dan Mad Shilah Thawilah

Mad shilah dibagi dua macam, yaitu sebagai berikut:


1. Mad Shilah Qashirah
Mad shilah shugra atau mad shilah qashirah adalah adanya pemanjangan suara karena
adanya ha’ dhamir yang berada diantara dua huruf berharakat dan sesudahnya tidak
ada hamzah. Mad shilah shugra termasuk kelompok mad ashli karena tidak ada sukun
atau hamzah setelah mad. Ukuran panjangnya 2 harakat.
Mad shilah qashiroh memiliki tiga syarat :
a. Sebelum ha’ dhomir harus ada huruf yang berharakat. jika tidak maka tidak
dihukumi sebagai mad shilah qashiroh, seperti: ‫ م ْنه‬، ‫ف ْي ِه‬
b. Ha’ dhomir tidak disambungkan dengan kalimat berikutnya. Jika tidak demikian
maka tidak dihukumi sebagai mad Shilah qashiroh, seperti: ‫أَنَّه ْال َحق‬
c. Ha’ dhomir tidak bertemu dengan huruf hamzah. Jika tidak demikian maka ia
tidak dihukumi mad shilah qashiroh tapi ia dihukumi sebagai mad shilah thowilah.
Mad shilah qashiroh dibaca panjang dua harakat dan biasanya harokatnya ditulis
dengan dhommah terbalik atau kasrah berdiri. Contoh: ‫ِإنَّه َكانَ ت ََّوابًا‬

2. Mad Shilah Thawilah


Mad Shilah Thawilah adalah pemanjangan suara karena adanya ha’ dhomir berharakat
bertemu dengan hamzah dalam kalimat terpisah. Dibaca panjang 5 harakat baik ha’
dhomir itu berharokat dhommah maupun kasrah. Contoh: ‫ أَ َّن َمالَه أ َ ْخلَدَه‬Keterangan: –
Ha’ dhamir tidak dibaca panjang 2 harakat apabila salah satu huruf sesudah atau
sebelumnya mati. Kecuali ayat 69 didalam surah Al-Furqan, yaitu: ً ‫ َو َي ْخلدْ فِي ِه م َهانا‬maka
ha’ dibaca panjang 2 harakat walaupun sebelumnya didahului huruf mati. Mad ini
disebut Mad Al-Mubalaghah. – Selain ha’ dhamir tidak dibaca panjang.
Contoh: ‫لَ ْم يَ ْنتَ ِه لَنَسْفعا‬
Ha’ dhamir disini merupakan dhamir untuk mudzakkar ghaib atau (‫)و ه‬
َ dalam
kedudukan majrur atau manshub.

5
Cara baca Ha’ dhamir ada dua macam:

1. Dhammah
Ha’ dhamir dibaca dhammah apabila:
• Huruf sebelumnya berharakat dhammah. Contoh:
‫َربه – َيأْخذه‬
• Huruf sebelumnya berharakat fathah. Contoh:
َ – ‫َرس ْولَه‬
‫ع ْينَه‬
• Huruf sebelumnya sukun selain ya’. Contoh:
‫مِ ْنه – َوا ْست َ ْغف ِْره‬

2. Kasrah
Ha’ dhamir dibaca kasrah apabila:
• Huruf sebelumnya berharakat kasrah. Contoh:
‫بِيَ ِد ِه – رس ِل ِه‬
• Huruf sebelumnya ya’ sukun baik ya’ maddiyah atau ya’ layyinah. Contoh:
‫علَ ْي ِه‬
َ – ‫فِ ْي ِه‬
Kemudian apabila Ha’ dhammir tersebut berada setelah huruf yang berharakat dan
huruf setelahnya juga berharakat, maka harus dibaca shilah atau mad.
Ha’ dhamir yang dibaca shilah di Al-Qur’an cetakan Madinah biasanya ada wawu
kecil atau ya’ kecil setelah ha’ dhamir. Adapun di Al-Qur’an cetakan Indonesia
digunakan dhammah terbalik atau kasrah tegak. Apabila kita menemukan tanda
tersebut, berarti pada Ha’ dhamir tersebut terdapat hukum mad shilah.
maka disimpulkan:

• Ha’ dhamir yang huruf sebelumnya sukun tidak dibaca mad, contoh:
‫علَ ْي ِه‬
َ – ‫مِ ْنه‬

• Ha’ dhamir yang huruf setelahnya sukun tidak dibaca mad, contoh:
‫لَه ْالم ْلك – ِب َي ِد ِه ْالم ْلك‬

• Ha’ dhamir yang dibaca mad adalah yang huruf sebelum dan sesudahnya
berharakat, contoh:
‫َوأتوا بِ ِه متَشَابِ ًها – لَه أَخ‬

6
• Ha’ yang bukan dhamir dibaca pendek seperti:
‫لَـ ْم َي ْنت َ ِه – ما نَ ْفقَه‬

B. Mad iwad

Hukum bacaan mad iwad ditilik dari segi bahasa berarti mengganti dengan
panjang. Pengertian mad iwad adalah jika ada fatkahtain (tanwin) di akhir kalimat
(wakof), maka fatkahtain dibaca menjadi mad thabi'i.
Bacaan mad iwad dibaca dengan dua harokat (2 ketukan). Dalam satu kalimat, hukum
bacaan mad iwad hanya ada satu, yakni pada akhir huruf dari kalimat dan berupa tanwin
fathah yang jatuh pada waqaf. Cara membacanya yaitu bacaan tanwinnya tidak dibaca
secara jelas, melainkan diganti dengan bacaan panjang satu alif atau dua harakat.
Contohnya :
• ‫ا َ ْف َوا ًجا‬
Dibaca “afwajaa” bukan “afwajan”
• ‫ت ََّوابًا‬
Dibaca “tawabaa” bukan “tawabaan”
• ‫ع ِزي ًْزا‬
َ ‫ص ًرا‬ ٰ َ‫َّو َي ْنص َرك‬
ْ َ‫ّللا ن‬
Dibaca “wa yanshurokallohu nashro’azizaa” bukan “wa yanshurokallohu
nashro’azizaan”

C. Mad badal

Mad Badal secara istilah adalah bacaan panjang yang diubah karena ada hamzah ( , ‫ ؤ‬, ‫ء‬
‫ ) ئ‬bertemu dengan Mad. Cara membaca Mad Badal seperti layaknya Mad Thobi'i.
Mad Badal terjadi karena adanya hamzah berharakat fathah, dommah, atau kasrah
bertemu hamzah sukun. Hamzah tersebut diganti dengan harakat berdiri ataupun
melintang. Cara membacanya dipanjangkan Dua harakat atau satu alif.
Contohnya
• ‫َولَ ْْلخِ َرة‬
• ‫آنِ َية‬
• ‫َوآيَاتِ ِه‬

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mad shilah shugra atau mad shilah qashirah adalah adanya pemanjangan suara karena
adanya ha’ dhamir yang berada diantara dua huruf berharakat dan sesudahnya tidak
ada hamzah. Mad shilah shugra termasuk kelompok mad ashli karena tidak ada sukun
atau hamzah setelah mad. Ukuran panjangnya 2 harakat.
Hukum bacaan mad iwad ditilik dari segi bahasa berarti mengganti dengan
panjang. Pengertian mad iwad adalah jika ada fatkahtain (tanwin) di akhir kalimat
(wakof), maka fatkahtain dibaca menjadi mad thabi'i.
Hukum bacaan mad iwad ditilik dari segi bahasa berarti mengganti dengan
panjang. Pengertian mad iwad adalah jika ada fatkahtain (tanwin) di akhir kalimat
(wakof), maka fatkahtain dibaca menjadi mad thabi'i.

B. Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
makalah diatas.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/mad-badal-pengertian-hukum-dan-contoh-
bacaan-1u5YLTQXupd
https://www.google.com/m?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=pengertian+dari+mad+iwad
https://www.google.com/amp/s/www.ukulele.co.nz/contoh-mad-iwad/
https://passinggrade.co.id/mad-shilah-qashirah/

Anda mungkin juga menyukai