MAGNET
OLEH:
F AT I M A H (4201416029)
G . A U L I A G E N U R I Z AT I (4201416088)
I VA N DY M A U L A N A (4201416013)
R I Z A W A H I D AT U L L L U T F I A (4201416048)
Medan Magnet Dari Muatan Titik Bergerak
𝒗
𝜃 P
q 𝑋𝐵 𝑘𝑒𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
r
𝒓ො
Gambar 1.1
𝜇0 𝑞𝒗 × 𝒓ො
𝑩=
4𝜋 𝑟 2
Dengan:
𝒓ො merupakan vektor satuan yang mengarah dari muatan q ke titik medan P
𝜇0 merupakan konstanta kesebandingan yang disebut permeabilitas ruang
𝑚
bebas . Dimana 𝜇0 = 4𝜋 × 10−7 𝑇. 𝐴 = 4𝜋 × 10−7 𝑁/𝐴2
1 𝑘𝑞
𝑬= 𝒓ො
4𝜋𝜀0 𝑟 2
Karakteristik medan magnet dari muatan titik yang bergerak :
• Bersaran B berbanding lurus dengan muatan q dan kecepatan 𝑣
dan berbanding trbalik dengan kuadrat jaraknya dari muatan
• Medan magnet adalah nol dari sepanjang garik gerak muatan .
Pada titik lain di ruang, medan magnet berbanding lurus dengan
sin 𝜃. Dengan 𝜃 merupakan sudut antara kecepatan 𝒗 vektor 𝒓
dari muatan terhadap titik
• Arah B tegak lurus terhadap kecepatan 𝒗 maupun vektor 𝐫.
arahnya diberikan oleh kaidah tangan kanan apabila 𝒗 diputar
menuju 𝒓.
Gaya magnet dan kekekalan momentum
y
𝑞1 𝒗1
Gaya gaya yang dikerahkan oleh
muatan yang bergerak satu sama
𝒗2 𝑩𝟏 lain tidak sama dan berlawanan.
Medan magnet 𝑩𝟏 ada muatan 𝑞2
x akibat muatan 𝑞1 berada dalam
arah z negatif, jadi medan
𝑭𝟏𝟐 𝑞2 magnetik itu mengerahkan gaya
𝑭𝟏𝟐 pada 𝑞2 ke kiri dalam arah x
negatif. Akan tetapi 𝑩𝟐 dimuatan
𝑞1 akibat muatan 𝑞2 adalah nol,
z
jadi tidak ada gaya pada 𝑞1
Gambar 1.2
Gaya 𝑭𝟏𝟐 yang dikerahkan oleh muatan 𝑞1 yang bergerak dengan kecepatan 𝒗𝟏 pada
muatan 𝑞2 yang bergerak dengan kecepatan 𝒗𝟐 diberikan oleh:
𝑭𝟏𝟐 = 𝑞2 𝒗𝟐 × 𝑩𝟏
𝜇0 𝑞2 𝑣2 × 𝒓ො 𝟏𝟐
= 𝑞2 𝒗𝟐 ×
4𝜋 𝑟2
Serupa halnya, Gaya 𝑭𝟐𝟏 yang dikerahkan oleh muatan 𝑞2 yang bergerak dengan
kecepatan 𝒗𝟐 pada muatan 𝑞1 yang bergerak dengan kecepatan 𝒗𝟏 diberikan oleh:
𝑭𝟐𝟏 = 𝑞1 𝒗𝟏 × 𝑩𝟐
𝜇0 𝑞1 𝑣1 × 𝒓ො 𝟐𝟏
= 𝑞1 𝒗𝟏 ×
4𝜋 𝑟2
Medan Magnet Arus: Hukum Biot-Savart
𝜇0 𝑰𝑑𝒍 × 𝒓
𝑑𝑩 =
4𝜋 𝑟 2
“Gaya akan dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir pada suatu
penghantar yang berada diantara medan magnetik”
𝑑𝒍
𝑰 𝑟Ԧ
𝑷
Misalkan kita ingin menentukan medan magnet pada posisi 𝑷 dengan vector posisi
𝑟Ԧ terhadap elemen kawat. Maka:
Medan total di titik 𝑷 yang dihasilkan oleh kawat diperoleh dengan
mengintegralkannya
𝜇0 𝑑𝒍 × 𝒓
𝑑𝑩 = 𝑰න
4𝜋 𝑟2
Soal dan jawaban
1. Muatan titik yang besarannya sedang bergerak dengan kecepatan sejajar dengan sumbu
x sepanjang garis y= 3. carilah medan magnetik yang dihasilkan oleh muatan inii di titik asal
apabila muatannya berada di titik , seperti yang ditunjukan pada gambar
𝑦
𝟏𝟎𝟕 𝑚
𝒗 = 𝟑, 𝟔 × 𝒊
𝑠 𝒗
𝑞 3𝑚
𝜃
𝑥
−4𝑚
𝑧
Maka
𝒗 × 𝒓ො = 𝑣𝒊 × 0,8𝒊 − 0,6𝒋 = −0,6 𝑣𝒌
Sehingga memberikan
𝜇0 𝑞𝒗 × 𝒓ො
𝑩=
4𝜋 𝑟 2
𝜇0 𝑞(−0,6 𝑣𝒌 )
=
4𝜋 𝑟2
𝑚
𝑚 4,5 × 10−9 𝐶 0,6 3,6 × 107 𝑠
= − 107 𝑇. 𝒌
𝐴 5𝑚2
= −3,89 × 107 Tk
2. Simpal melingkar yang berjari- jari 5,0 cm memiliki 12 lilitan dan terletak pada
bidang 𝑥𝑦. Simpal ini membawa arus 4𝐴 dalam arah sedemikian rupa sehingga momen
magnetik pada sumbu 𝑥 di (a) 𝑥 = 15𝑐𝑚 𝑏 𝑥 = 3𝑐𝑚
(a)
MEDAN MAGNET OLEH KAWAT
LURUS TAK BERHINGGA
Gambar 1 Menentukan kuat
medan magnet yang
dihasilkan oleh elemen
𝜽 kawat lurus panjang tak
berhingga
Misalkan terdapat titik P yang berjarak a dari kawat (arah tegak lurus). Maka,
𝑑𝐿 × 𝑟Ԧ = 𝑑𝐿 𝑟 sin 𝜃
𝑎
= sin 𝜃 Diferensial dari L, adalah
𝑟
1 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝑑(cos 𝜃) 𝑑(sin 𝜃)
= 𝑑𝐿 = 𝑎 − cos 𝜃
𝑟2 𝑎2 sin 𝜃 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
dan − sin 𝜃 𝑑𝜃 cos 𝜃 𝑑𝜃
𝑎 𝑑𝐿 = 𝑎 − cos 𝜃
= tan 𝜃 sin 𝜃 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
𝐿 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃
𝑎 sin 𝜃 𝑑𝐿 = −𝑎 1 + 𝑑𝜃
𝐿= =𝑎 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
tan 𝜃 cos 𝜃
𝑠𝑖𝑛2 𝜃 + 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃
𝑑𝐿 = −𝑎 𝑑𝜃
𝑠𝑖𝑛2 𝜃
𝑑𝜃
𝑑𝐿 = −𝑎
𝑠𝑖𝑛2 𝜃
0°
𝜇0 𝐼
𝐵= − න sin 𝜃 𝑑𝜃
Sehingga 4𝜋 𝑎
180°
𝜇0 𝑑𝐿 sin 𝜃
𝑑𝐵 = 𝐼 𝜇0 𝐼 0°
4𝜋 𝑟2 𝐵= − − cos 𝜃 180°
4𝜋 𝑎
𝜇0 𝑑𝜃 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝜇0 𝐼
= 𝐼 −𝑎 sin 𝜃 𝐵= − −1 + (−1)
4𝜋 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝑎2 4𝜋 𝑎
𝜇0 𝐼
= − sin 𝜃 𝑑𝜃 𝜇0 𝐼
4𝜋 𝑎 𝐵=
2𝜋 𝑎
Arah medan magnet :
Batas integral -arah ibu jari bersesuaian dengan
Karena panjang kawat tak hingga arah arus
maka L dari −∞ sampai +∞. -arah jari-jari yang digenggam
-Ketika L = −∞ bersesuaian dengan arah medan
magnet disekitar arus tersebut
maka tan 𝜃 = −0 atau 𝜃 = 180°
-Ketika L = +∞ maka
tan 𝜃 = +0 atau 𝜃 = 0°
𝜇0 𝑑𝐿 sin 𝜃
𝑑𝐵 = 𝐼
4𝜋 𝑟2
Gambar 5 variabel-variabel untuk
menentukan medan magnet di titik P
𝜇0 𝑑𝐿 sin 𝜃
𝑑𝐵 = 𝐼
4𝜋 𝑟2
𝐵 = න 𝑑𝐵∥
𝜇0 𝑑𝐿 𝜇0 𝐼
𝐵 = න 𝑑𝐵 sin 𝛼 = න 𝐼 sin 𝛼 = sin 𝛼 න 𝑑𝐿 =
4𝜋 𝑟 2 4𝜋 𝑟 2
𝜇0 𝑑𝐿
𝐵= න 𝐼 sin 𝛼
4𝜋 𝑟 2
𝜇0 𝐼
𝐵= 2
sin 𝛼 න 𝑑𝐿
4𝜋 𝑟
𝜇0 𝐼
𝐵= sin 𝛼 2𝜋𝑎
4𝜋 𝑟 2
𝜇0 𝐼 𝑎 2
𝐵= sin 𝛼
2 𝑎 𝑟
𝑎
Dari gambar 6, = sin3 𝛼
𝑟
𝜇0 𝐼
𝐵= sin3 𝛼
2 𝑎
Besar 𝛼 di titik pusat lingkaran adalah 90° sehingga
𝜇0 𝐼
𝐵=
2 𝑎
4. Pada solenoida
𝝁𝟎⋅𝑰⋅𝑵
𝑩=
𝑳
b. Pada ujung-ujung solenoida
𝝁𝟎⋅𝑰⋅𝑵
𝑩=
𝟐𝑳
N = jumlah lilitan
L = panjang lilitan (m)
INDUKSI MAGNET
5. Pada toroida
Jika kita bergerak sepanjang rongga solenoid ideal
(panjang tak berhingga) maka kita tidak pernah menemukan
ujung solenoid tersebut. Dengan cara yang sama, apabila kita
bergerak sepanjang rongga toroid, kita pun tidak pernah
menemukan ujung toroid tersebut. Sehingga, toroid akan
serupa dengan solenoid ideal. Oleh karena itu, menjadi sangat
logis apabila kita berkesimpulan bahwa kuat medan magnet
magnet dalam toroid sama dengan kuat medan magnet dalam
solenoid ideal. Jadi kuat medan magnet dalam toroid adalah
B = 𝝁𝟎 𝒏𝑰
INDUKSI MAGNET
𝝁𝟎⋅𝑰⋅𝑵
𝑩=
𝟐𝝅 ⋅ 𝑹
Ampere adalah salah satu tokoh didunia elektro yang mengembangkan salah
satu hukum penting di bidang elektro, yaitu Hukum Ampere. Pada tahun
1820, segera setelah ia mendengar publikasi hasil eksperimen Hans
Christian Oersted tentang pengaruh listrik pada magnet jarum di Paris
(Lihat: Teori Oersted) ia kemudian mengembangkan serangkaian penelitian.
Maka dihasilkanlah suatu rumusan yang secara sederhana dirumuskan sebagai
berikut:
ර 𝐵 . 𝑑𝑙 = 𝐵𝑑𝑙
𝑆
B PADA KAWAT LURUS PANJANG
ර 𝐵 . 𝑑𝑙 = 𝐵 ර 𝑑𝑙
𝑆 𝑆
ර 𝐵 . 𝑑𝑙 = 𝐵 𝑥 𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑆
ර 𝐵 . 𝑑𝑙 = 𝐵 𝑥 2𝜋𝑅
𝑆
Jumlah arus yang dilingkupi lintasan ampere σ 𝐼 = 𝐼 yang dilingkupi lintasann
Ampere hanya satu kawat yang dialiri arus I
Maka:
ර 𝐵 . 𝑑𝑙 = 𝜇0 𝐼
𝑆
𝐵 𝑥 2𝜋𝑟 = 𝜇0 𝐼
𝜇0 𝐼
𝐵=
2𝜋𝑅
Kuat medan magnet disekitar kawat lurus panjang berarus hasilnya sama
dengan hukum Bio-Savart
CONTOH SOAL
1. Hitung nilai B di udara pada suatu titik yang berjarak 5 cm dari
kawat lurus panjang yang dialiri arus sebesar 15 A.
Jawab:
𝜇0 𝐼
𝐵=
2𝜋𝑟
−7 𝑚
4𝜋 𝑥 10 𝑇. 15𝐴
𝐵= 𝐴
2𝜋 0,05𝑚
𝐵 = 6 𝑥 10−5 𝑇
2. Dua kawat lurus seperti pada gambar dialiri arus sebesar 4A.
Kawat lurus 1 dengan panjang 8m dan kawat lurus 2 dengan
panjang 6m. Tentukan besar induksi magnet di titik X
Jawab: penyelesaian menggunakan konsep kawat lurus pendek,karena panjang kawat diketahui dalam soal yaitu:
𝜇0 𝑖
𝐵= cos 𝛼 + cos 𝛽
4𝜋𝑟
Induksi magnetik dititik X oleh kawat 1:
𝜇0 𝑖
𝐵= cos 𝛼1 + cos 𝛽1
4𝜋𝑟1
Dengan:
cos 𝛼1 = cos 90° = 0
𝐴𝑋 8
cos 𝛽1 = = = 0,8𝑚
𝐵𝑋 10
𝛼1 adalah jarak kawat 1 ketitik X, Besarnya sama dengan panjang
kawat 2 yaitu 6 meter, sehingga:
4𝜋. 10−7 4
𝛽1 = 0 + 0,8
4𝜋 6
2. 10−7
𝛽1 = 0,8
3
1,6. 10−7
𝛽1 = = 0,53. 10−7 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎
3
Induksi magnetik di titik X oleh kawat 2 :
𝜇0 𝑖
𝐵= cos 𝛼2 + cos 𝛽2
4𝜋𝑟2
Dengan:
cos 𝛼2 = cos 90° = 0
𝐵𝐶 6
cos 𝛽2 = = = 0,6𝑚
𝐵𝑋 10
𝛼2 adalah jarak kawat 2 ke titik X, besarnya sama dengan panjang kawat 1 yaitu 8 meter, sehingga:
4𝜋. 10−7 4
𝛽2 = 0 + 0,6
4𝜋 8
1
𝛽1 = . 10−7 0,6
2
𝛽1 = 0,3. 10−7 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎
Total induksi magnetik di titik X adalah:
𝐵𝑿 = 𝐵𝟏 + 𝐵𝟐
𝐵𝑿 = 0,53. 10−7 + 0,3. 10−7 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎
𝐵𝑿 = 0,83. 10−7 𝑇𝑒𝑠𝑙𝑎