Seperti yang kita bahas, salah satu tujuan utama ilmu fisika adalah
mempelajari medan listrik dapat menghasilkan gaya listrik pada benda bermuatan.
Sasaran yang terkait erat dengannya adalah mempelajari bagaimana medan magnet
dapat menghasilkan gaya magnet pada partikel bermuatan (yang bergerak) atau pada
objek magnetic seperti magnet.
Aplikasi medan magnet dan gaya megnet tidak terhitung, bahkan masih terus
berkembang dari tahun ke tahun. Berikut beberapa contohnya. Selama berpuluh-
puluh tahun, industri hiburan bergantung pada perekaman magnet dari musik dan
gambar bergerak pada audiotape dan videotape.
Sains dari medan magnet adalah fisika; aplikasi medan magnet adalah
(engeneering). Sains dan aplikasi ini dimulai dengan pernyataan: “apa yang
menghasilkan medan magnet ?”
Karena medan listrik 𝐸⃗ dihasilkan oleh muatan listrik, masuk akal jika kita
⃗ dihasilkan oleh muatan magnet. Meski muatan
menduga bawa medan magnet 𝐵
magnet individual (yang disebut monopol magnet) telah diprediksi oleh beberapa
teori, eksistensinya belum dapat dipastikan. Lalu bagaimana medan magnet ini
dihasilkan ? Ada dua cara.
⃗⃗
28-3 Definisi 𝑩
kita menentukan medan listrik 𝐸⃗ pada sebuah titik dengan meletakan sebuah
partikel uji dengan muatan q dalam keadaan diam di titik tersebut dan mengukur
gaya listrik 𝐹𝐸 yang bekerja pada partikel itu. Kita kemudian mendefinisikan 𝐸⃗
sebagai
𝐹𝐸
𝐸⃗ =
𝑞
⃗ dengan
Jika sebuah monopol magnetik teredia, kita dapat mendefinisikan 𝐵
cara yang serupa. Karena partikel semacam itu belum ditemukan, kita harus
⃗ dengan cara lain, dalam gaya magnet 𝐹𝐵 yang bekerja pada
mendefinisikan 𝐵
partikel uji bermuatan yang sedang bergerak.
Secara prinsip, kita dapat melakukan ini dengan cara menembakkan partikel
⃗ akan didefinisikan, menggunakan berbagai arah
bermuatan melalui titik di mana 𝐵
dan laju untuk partikel dan menentukan gaya 𝐹𝐵 yang bekerja pada partikel di titik
tersebut. Sesudah melakukan banyak percobaan semacam itu, kita akan menemukan
bahwa ketika kecepatan partikel 𝑣 sepanjang sumbu tertentu melalui titik itu, gaya 𝐹𝐵
adalah nol. Untuk arah-arah dari 𝑣 magnitudo dari 𝐹𝐵 selalu proposional terhadap v
sin ∅, dengan ∅ adalah sudut antara sumbu gaya-nol dan arah dari 𝑣. Lebih jauh lagi,
arah dari 𝐹𝐵 selalu tegak lurus terhadap arah dari 𝑣. (Hasil ini memberi kita ide
bahwa bahwa suatu hasil kali silang vektor terlibat.)
⃗ sebagai
Selanjutnya, kita dapat mendefinisikan sebuah medan magnet 𝐵
sebuah besaran vektor yang diarahkan sepanjang sumbu gaya-nol. Berikutnya kita
dapat mengukur magnitudo 𝐹𝐵 ketika 𝑣 diarahkan tegak lurus terhadap sumbu
⃗ yang dinyatakan dalam magnitudo
tersebut dan kemudian menentukan magnitude 𝐵
gaya tersebut.
𝐹𝐵
𝐵=
|𝑞|𝑣
Kita dapat meringkas hasil-hasil ini dengan persamaan vektor berikut dengan
persamaan berikut :
𝐹𝐵 = 𝑞𝑣 ⃗
⃗⃗⃗⃗ × 𝐵
Artinya, gaya 𝐹𝐵 pada partikel sama dengan muatan q dikalikan dengan hasilkali
⃗ (semuanya diukur dalam kerangka acaun yang
silang dari kecepatan 𝑣 dan medan 𝐵
sama). Menggunakan Pers. 3-27 untuk hasil kali silang, kita dapat tuliskan
magnitudo 𝐹𝐵 sebagai
𝐹𝐵 = |𝑞|𝑣𝐵 sin ∅
⃗
Dengan ∅ adalah sudut antara arah kecepatan 𝑣 dan medan magnet 𝐵
Dari Pers. 28-2 kita ketahui segala hal di atas, dan juga arah dari 𝐹𝐵 dari
⃗ dalam Pers. 28-2 adalah sebuah
subbab 3-8, kita tahu bahwa hasilkali silang 𝑣 × 𝐵
⃗ . Aturan tangan kanan menyatakan
vektor yang tegak lurus terhadap vektor 𝑣 dan 𝐵
bahwa ibu jari tangan kanan menunjukkan arah 𝑣
⃗⃗⃗ x ⃗ ketika jari-jarinya
𝐵
menyapukan 𝑣 ⃗ . Jika q positif, gaya 𝐹𝐵 memiliki tanda yang sama dengan 𝑣
⃗⃗⃗ ke 𝐵 ⃗⃗⃗ x
⃗ dan oleh karena itu seharusnya memiliki arah yang sama ; artinya, untuk q positif ,
𝐵
𝐹𝐵 diarahkan di sepanjang ibu jari. Jika q negatif, maka gaya 𝐹𝐵 dan hasil kali silang
⃗ memiliki tanda berlawanan dengan ibu jari.
⃗⃗⃗ x 𝐵
𝑣
⃗ yang mengikuti Pers. 28-2 dan 28-3 adalah newton per coulomb-
Satuan SI untuk 𝐵
meter per detik. Untuk praktisnya, satuan ini disebut tesla (T) :
𝑛𝑒𝑤𝑡𝑜𝑛
1 𝑡𝑒𝑠𝑙𝑎 = 1 𝑇 = 1
(𝑐𝑜𝑢𝑙𝑜𝑚𝑏)(𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)
Mengingat bahwa satu coulomb per detik adalah satu ampere, kita mendapatkan
𝑛𝑒𝑤𝑡𝑜𝑛 𝑁
1 𝑇 = 1 (𝑐𝑜𝑢𝑙𝑜𝑚𝑏)(𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘) = 1 𝐴.𝑚
Aturan yang serupa berlaku : (1) arah garis yang menyinggung garis medan magnet
pada semua titik memberikan arah dari ⃗B pada titik tersebut, dan (2) jarak antargaris
⃗ – daerah yang garis-garisnya lebih rapat memiliki medan
mewakili magnitudo 𝐵
magnet yang lebih kuat, dan sebaliknya daerah yang garis-garisnya lebih renggang
memiliki medan magnet yang lebih lemah. Garis gaya (tertutup) memasuki salah satu
ujung magnet dan keluar dari ujung yang lain. Ujung magnet di mana garis gaya
muncul disebut kutub utara magnet, sedangkan ujung lain di mana garis gaya
memasuki magnet disebut kutub selatan. Karena memiiki dua kutub, magnet disebut
dipol magnetik.
Dapatkah elektron konduksi yang hanyut dalam kawat tembaga dibelokkan juga oleh
medan magnet? Pada tahun 1789, Edwin H. Hall, yang waktu itu masih seorang
mahasiswa S-2 berusia 24 tahun di Johns Hopkins University, menunjukkan bahwa
hal itu bisa terjadi. Efek Hall ini memungkinkan kita menemukan apakah pembawa-
muatan dalam konduktor bermuatan positif atau negatif. Lebih jauh lagi, kita dapat
mengukur jumlah pembawa semacam itu persatuan volume dari konduktor.
Beda potensial Hall V terkait dengan medan listrik yang melintasi lebar strip d. Dari
Pers. 24-42, magnitudo beda potensialnya adalah :
V = Ed
Sekarang bagian kuantitatifnya : kalau gaya listrik dan gaya magnet berada dalam
keadaan seimbang, Pers 28-1 dan Pers. 28-3 akan memberi kita
Ee=evd B
𝐽 𝑖
𝑣𝑑 = 𝑛𝑒 = 𝑛𝑒𝐴 ,
Di mana J (i/A) adalah densitas (densitas) arus dalam strip, A adalah pemapang
melintang strip, sedangkan n adalah densitas jumlah dari pembawa muatan (jumlah
per unit volume).
Dalam Pers.28-10, dengan mensubstitusikan untuk E dengan Pers 28-9 dan
mensubstitusikan vd
Bi
vd =Vle
Di mana I (=A/d) merupakan ketebalan strip. Dengan persamaan ini, dapat kita
temukan n dari besaran yang dapat diukur.