Anda di halaman 1dari 11

A.

HUKUM BIO-SAVART
Dari percobaan mereka, Biot dan Savart menemukan suatu
persamaan matematika yang memberikan nilai medan magnet pada suatu
titik dalam ruang dengan bentuk arus yang menghasilkan medan tersebut.
Persamaan tersebut didasarkan pada pengamatan percobaan berikut untuk
medan magnet dB di titik P pada elemen panjang ds seutas kawat yang
berarus tetap I :
̂
● Vektor dB tegak lurus ds (yang mengarah pada arah arus) dan vertor satuan 𝑟
yang mengarah dari ds ke P.
● Besar nilai dB berbanding terbalik dengan r2, di mana r adalah jarak dari ds ke
P.
● Besar nilai dB sebanding dengan arus dan besar nilai ds dari elemen panjang
ds.
● Besar nilai dB sebanding dengan nilai sin 𝑟, di mana 𝑟 adalah sudut antara
̂.
vektor ds dan 𝑟

Pengamatan-pengamatan ini disimpulkan dalam persamaan


matematika yang sekarang dikenal sebagai Hukum Biot-Savart
̂
𝑟0 𝑟 𝑟𝑟 𝑟 𝑟
𝑟𝑟 = (30.1)
4𝑟 𝑟2

di mana 𝑟0 adalah konstanta yang disebut permeabilitas ruang bebas:


𝑟0 = 4𝑟 x 10-7 T m/A (30.2)
Perhatikan bahwa medan dB dalam persamaan 30.1 adalah medan yang diciptakan
oleh arus hanya pada elemen panjang ds yang kecil dari konduktor. Untuk
mendapatkan medan magnet total B yang diciptakan pada suatu titik oleh arus
berukuran terhingga, kita harus menjumlahkan kontribusi dari semua elemen arus
I ds yang membentuk arus tersebut. Artinya, kita harus menghitung B dengan
mengintegralkan persamaan 30.1:
𝑟0 𝑟 ̂
𝑟𝑟 𝑟 𝑟
𝑟= ∫ (30.3)
4𝑟 𝑟2

di mana integralnya diambil pada seluruh distribusi arus.


B. HUKUM AMPERE
Penemuan Oersted pada tahun 1819 mengenai pembelokkan jarum
kompas telah mendemonstrasikan bahwa sebuah konduktor yang berarus
menghasilkan medan magnet. Figur 30.1a menunjukkan bagaimana efek
ini dapat diperagakan di dalam kelas. Beberapa jarum kompas diletakkan
pada bidang horizontal di dekat seutas kawat vertical panjang. Ketika tidak
ada arus dalam kawat, semua jarum menunjukkan pada arah yang sama
(medan magnet Bumi), seperti telah diduga sebelumnya. Ketika kawat
tersebut membawa arus tunak yang kuat, semua jarumnya membelok pada
arah garis singgung lingkaran, seperti Figur 30.9b. pengamatan-
pengamatan ini mendemonstrasikan bahwa arah medan magnet yang
dihasilkan oleh arus kawat sesuai dengan aturan tangan kanan. Ketika
arusnya dibalik, jarum pada Figur 30.1b juga ikut berbalik.

Figur 30.1
Sekarang mari kita hitung hasil kali B.ds untuk elemen panjang yang kecil
ds pada lintasan lingkaran yang didefinisikan oleh jarum-jarum kompas dan
menjumlahkan hasil kali untuk semua elemen panjang lintasan lingkaran tertutup.
Sepanjang lintasan lingkran tersebut, vector ds dan B sejajar di setiap titik, jadi
B.ds = B ds. Oleh karena itu, jumlah hasil kali B ds sepanjang lintasan tertutup,
yang ekuivalen dengan integral garis dari B.ds adalah
𝑟0𝑟
∮ 𝑟 . 𝑟𝑟 = 𝑟 ∮ 𝑟𝑟 = (2𝑟𝑟) = 𝑟0 𝑟
2𝑟𝑟

Di mana ∮ 𝑟𝑟 = 2𝑟𝑟 adalah keliling lintasan lingkaran. Walaupun hasil ini


dihitung untuk kasus khusus, yaitu lintasan lingkaran yang mengelilingi kawat, ini
dapat juga digunakan untuk lintasan tertutup berbentuk apapun (suatu loop
amprian) yang mengelilingi arus yang berada dalam suatu rangkaian tidak
terputus. Kasus umumnya, yang dikenal sebagai Hukum Ampere, dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Integral garis B.ds di sekeliling lintasan tertutup mana pun sama dengan 𝑟0 𝑟, di
mana I adalah arus tunak total yang melewati permukaan mana pun yang
dilingkupi oleh lintasan tertutupnya.

∮ 𝑟 . 𝑟𝑟 = 𝑟0 𝑟 (30.4) Hukum
Ampere
Hukum Ampere menjelaskan terciptanya medan magnet oleh
semua konfigurasi arus kontinu, tetapi pada tingkat matematika yang kita
miliki, hanya bermanfaat bagi kita untuk menghitung medan magnet dan
konfigurasi-konfigurasi arus yang memiliki simetri yang berderajat tinggi.

C. GAYA LORENTZ
Gaya elektromagnetik merupakan gaya antara arus listrik dan
batang magnet ataupun gaya antara arus-arus listrik, ataupun gaya pada
arus listrik yang tengah berada di dalam medan magnet. Tetapi dari teori
Ampere tentang magnet dipahami bahwa dipool magnet adalah arus
melingkar saja, sehingga gaya antara kutub-kutub magnet tidak lain adalah
gaya antara arus-arus melingkar saja. Karena dipool magnet maupun arus
melingkar menimbulkan medan magnet, maka dapat disimpulkan bahwa
gaya elektromagnetik merupakan gaya pada arus listrik yang berada di
dalam medan magnet, yang secara kuantitatif dirumuskan oleh Lorentz.
Gaya lorentz adalah gaya pada arus listrik di dalam medan magnet.
Tetapi arus listrik adalah arus muatan listrik, yang berarti bahwa muatan
listrik yang bergerak akan bertindak sebagai arus listrik. Oleh sebab itu
gaya Lorentz adalah juga gaya pada muatan listrik yang tengah bergerak di
dalam medan magnet sehingga rumus gaya Lorentz muncul dalam 2
bentuk, yakni :

untuk arus listrik yang berada di dalam medan magnet, dan

Persamaan di atas dapat dipandang sebagai definisi operasional dari medan


magnet pada berbagai titik dalam ruang. Artinya medan magnet dapat di
definisikan dalam hal gaya yang bekerja pada partikel bermuatan yang sedang
bergerak.
Untuk muatan listrik yang tengah bergerak di dalam medan magnet.

Gambar.17. Berbagai penampilan gaya Lorentz

Eksperimen pada partikel bermuatan yang berbeda-beda dan bergerak di dalam


medan magnet memberikan hasil-hasil sebagai berikut:
1. Besar gaya magnetik FB yang bekerja pada partikel sebanding dengan
muatan q dan sebanding dengan kecepatan partikel ν.
2. Besar dan arah FB bergantung pada kecepatan partikel dan pada besar dan
arah medan magnet B.
3. Ketika sebuah partikel bermuatan bergerak sejajar dengan vektor medan
magnet, gaya magnetik yang bekerja pada partikel adalah nol.
4. Ketika vektor kecepatan partikel membentuk sudut θ ≠ 0 dengan
medan magnet, gaya magnetik yang berada pada arah yang tegak
lurus terhadap kedua ν dan B; yang berarti FB tegak lurus dengan
bidang yang dibentuk oleh ν dan B (Gambar 1.2a).
5. Gaya magnetik yang dihasilkan pada muatan positif arahnya berlawanan
dengan arah gaya magnetik yang dihasilkan pada muatan negatif yang
bergerak pada arah yang sama (Gambar 1.2b).
6. Besar gaya magnetik yang dihasilkan pada partikel yang sedang bergerak
sebanding dengan sin θ, di mana θ adalah sudut vektor kecepatan partikel
yang terbentuk dengan arah B.

(b)
(a)
Gambar 29.3 Arah gaya magnetik FB yang bekerja pada sebuah partikel
bermuatan yang bergerak dengan kecepatan ν di dalam pengaruh medan magnet
B. (a) Gaya magnetik tegak lurus terhadap ν dan B. (b) Gaya magnetik FB
dihasilkan pada arah yang berlawanan pada kedua partikel bermuatan yang
berlawanan tanda yang bergerak pada kecepatan sama di dalam medan magnet.
a. (b)
Gambar 29.4 Dua aturan tangan kanan untuk mengetahui arah gaya magnetik
FB = qν x B yang bekerja pada sebuah partikel bermuatan q yang bergerak
dengan kecepatan ν di dalam medan magnet B. (a) Dengan aturan ini, jari-
jarinya mengarah ke arah ν, di mana B keluar dari telapak tangan Anda
sehingga Anda dapat melengkungkan jari-jari Anda ke arah B. Arah dari ν x
B, dan gaya yang bekerja pada muatan positif adalah arah yang ditunjukkan
oleh ibu jari. (b) Di dalam aturan ini, vektor ν adalah arah yang ditunjukkan
ibu jari dan B adalah arah jari-jari Anda. Gaya FB pada muatan positif arahnya
keluar dari telapak tangan Anda, seperti jika Anda menekan partikel dengan
tangan Anda.
Besar gaya magnetik pada partikel bermuatan adalah:
FB = |q| ν B sinθ
Di mana θ adalah sudut lancip antara ν dan B. Dari rumusan ini, kita
memahami bahwa FB nol ketika ν sejajar atau antisejajar dengan B (θ = 0o atau
180o) dan maksimum ketika ν tegak lurus B (θ = 90o).
Beberapa perbedaan antara gaya listrik dan gaya magnetik:
1. Gaya listrik bekerja sepanjang arah medan listrik, sementara gaya
magnetik tegak lurus medan magnet.
2. Gaya listrik bekerja pada partikel bermuatan, terlepas dari apakah partikel
tersebut bergerak atau tidak, sementara gaya magnetik bekerja pada
partikel bermuatan hanya ketika partikel tersebut bergerak.
3. Gaya listrik melakukan usaha saat memindahkan suatu partikel bermuatan,
sementara gaya magnetik yang dikaitkan dengan suatu medan magnet
yang tunak tidak melakukan usaha ketika partikel dipindahkan karena
gayanya tegak lurus perpindahannya.
Berikut ini beberapa contoh penerapan gaya lorentz dalam bidang teknik
yang penting, antara lain meter listrik kumparan putar, efek Hall.
Meter listrik dan kumparan putar. Dari rumus momen gaya pada lingkaran arus,
di mana besarnya momen gaya sebanding dengan kuat arus, dapat diciptakan alat
ukur kuat arus listrik berdasarkan pengukuran momen gaya pada lingkaran arus
listrik di dalam medan magnet. Agar gayanya cukup besar sehingga mudah diukur
maka dipakailah kumparan yang berupa tumpukan lilitan. Kumparan meter listrik
ditempatkan di dalam medan magnet, yakni diantara kutub-kutub magnet batang
yang berbentuk U. bila kumparan itu dilewati arus listrik, kumparan itu akan
mengalami kopel yang memutarnya. Agar pemutarannya tidak terus berlanjut,
kumparan itu ditambatkan ke pegas puntir sehingga apabila kumparan itu terputar
maka pegas menjadi ikut terpuntir dan kemudian memberikan reaksi momen gaya
yang melawan pemuntiran lebih lanjut sampai dicapai keadaan setimbang dengan
momen gaya puntir pegas tepat mengatasi momen gaya yang memutar kumparan.
Karena momen gaya reaksi puntir itu sebanding dengan sudut puntir, maka
demikian pula momen gaya putar kumparan. Tetapi momen gaya putar pada
kumparan sebanding dengan gaya Lorentz yang sebanding dengan kuat arus listrik
yang dilewatkan kumparan.
Efek Hall menyelidiki tentang timbulnya e.m.f yang melintas pada kedua
tepi samping lempeng konduktor yang dialiri arus listrik jika lempeng itu
ditempatkan di dalam medan magnet yang garis gayanya tegak lurus permukaan
lempeng, oleh adanya gaya lorentz pada muatan listrik yang mengalir sepanjang
lempeng konduktor itu pada arah tegak lurus arah mengalirnya arus, yakni pada
arah dari satu tepi samping ke tepi samping lainnya. Muatan listrik yang mengalir
tersebut dibawa oleh elektronelektron. Elektron-elektron akan mengalami gaya
lorentz ke arah tepi belakang yang menimbulkan medan listrik dengan arah dari
depan ke belakang menghalangi pengumpulan elektron ke tepi belakang lebih
lanjut sehingga terjadilah kesetimbangan dengan kuat medan listrik yang tepat
mengimbangi gaya Lorentz.
CONTOH SOAL
1. Kilat mungkin dapat membawa arus 1,00 x 104 A dalam periode waktu yang
singkat. Berapakah besar medan magnet yang dihasilkan pada jarak 100 m
dari kilat? Bayangkan ukuran kilat memanjang sejauh ke atas dank e bawah
dari titik pengamatan ini.
𝑟
𝑟0 𝑟 4𝑟 𝑟 10−7 𝑟 𝑟 . 1,00 𝑟 104 𝑟
𝑟= = = 2,00 𝑟 10−5 𝑟 = 20,0 𝑟𝑟
2𝑟𝑟 2𝑟 (100 𝑟)

2. Dua konduktor panjang dan sejajar terpisah sejauh 10,0 cm, dialiri arus dalam
arah yang sama. Kawat pertama dialiri arus I1 = 5,00 A dan kawat kedua
dialiri arus I2 = 8,00 A. (a) Berapa besarnya medan magnet yang diberikan
oleh I1 pada lokasi dari I2? (b) Berapakah gaya per satuan panjang yang
disebabkan oleh I1 dan I2? (c) Berapa besar medan magnet yang diberikan
oleh I2 pada lokasi I1? (d) Berapakah gaya per satuan panjang yang
disebabkan oleh I2 pada I1?
𝑟
𝑟0 𝑟 4𝑟 𝑟 10−7 𝑟 .5,00 𝑟
a. 𝑟 = ̂=
𝑟 𝑟 ̂
𝑟
2𝑟𝑟 2𝑟 (0,100) 𝑟)

𝑟 = 1.00 𝑟 10−5 𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟

̂ 𝑟 (1 𝑟 10−5 𝑟) 𝑟
b. 𝑟𝑟 = 𝑟2 𝑟 𝑟𝑟 = (8,00 𝑟)[(1,00 𝑟)𝑟 ̂=

8 𝑟 10−5 𝑟(−𝑟
̂ )]

𝑟 = 8 𝑟 10−5 𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟


𝑟
𝑟0 𝑟 4𝑟 𝑟 10−7 𝑟 .8,00 𝑟
c. 𝑟 = ̂=
−𝑟 𝑟 ̂ = 1,6 𝑟 10−5 𝑟 (−𝑟
−𝑟 ̂)
2𝑟𝑟 2𝑟 (0,100) 𝑟)

𝑟 = 1,6 𝑟 10−5 𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟

̂ 𝑟 (1,6 𝑟 10−5 𝑟) − 𝑟
d. 𝑟𝑟 = 𝑟1 𝑟 𝑟𝑟 = (5,00𝑟)[(1,00𝑟)𝑟 ̂=

8 𝑟 10−5 𝑟(𝑟
̂ )]

𝑟 = 8 𝑟 10−5 𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟

3. Seutas kawat sepanjang 2,80 m dialiri arus 5,00 A di dalam daerah dengan
medan magnet homogen sebesar 0,390 T. Hitung besar gaya magnetik pada
kawat dengan asumsi sudut antara medan magnet dan arus adalah (a) 60,0º,
(b) 90,0º, (c) 120º.
Jawab:
Diketahui : l=2,80 m, B=0,390 T, I=5,00 A
Ditanya : FB=?
Jawab :
(a). FB = ILBsinθ= (500 A)(2.80 m)(0.390 T) sin 60,0º = 4.73 N
(b). FB = ILBsinθ= (500 A)(2.80 m)(0.390 T) sin 90,0º = 5.46 N
(c). FB = ILBsinθ= (500 A)(2.80 m)(0.390 T) sin 120º = 4.73 N

SOAL – SOAL
1. Apakah Hukum Ampere berlaku untuk semua lintasan tertutup yang
mengelilingi sebuah konduktor? Mengapa Hukum Ampere tidak bermanfaat
untuk menghitung B untuk lintasan-lintasan seperti itu?
Hukum amper adalah berlaku untuk semua jalur tertutup yang mengelilingi
konduktor, tetapi tidak selalu nyaman. Ada banyak jalan sepanjang yang
diintegralkan, meskipun tidak semuanya. Mempertimbangkan jalan melingkar
di sekitarnya tetapi tidak koaksial dengan kawat, panjang yang pembawa
dialiri arus.
2. Bandingkan Hukum Ampere dengan hokum Bio-Savart. Manakah yang lebih
umum digunakan untuk menghitung B pada sebuah konduktor berarus?
Hukum Biot-Savart mempertimbangkan kontribusi setiap elemen arus dalam
konduktor untuk menentukan medan magnet, sedangkan untuk hukum
Ampere, seseorang hanya perlu mengetahui arus yang melalui permukaan
tertentu. Mengingat situasi derajat sama tinggi, maka hukum Ampere lebih
nyaman untuk digunakan, meskipun kedua hukum yang sama berlaku dalam
segala situasi.
3. Sebuah proton bergerak dengan kecepatan v = (2i - 4j + k) m/s dalam sebuah
lintasan yang mana mempunyai medan magnet sebesar B = (i + 2j – 3k) T.
Berapa gaya magnet yang ditimbulkan ?
FB = qv x B
V x B = |𝑟 𝑟 𝑟 + 2 − 4 + 1 + 1 + 2 − 3 | = (12-2)i + (1+6)j + (4+4)k =
10i+7j+8k

|𝑟 𝑟 𝑟| = √102 + 72 + 82 = 14.6 T.m/s


|𝑟𝑟 | = q|𝑟 𝑟 𝑟| = (1.60 x 10-19 C)(14.6 T.m/s) = 2.34 x 10-18 N
4. Sebuah konduktor berbentuk silinder panjang dengan jari-jari R membawa
arus I ditunjukkan gambar. Meskipun demikian, rapat arus J tidaklah
homogeny di seluruh luas penampang dari konduktor, melainkan merupakan
fungsi dari jari-jari, J = br, di mana b adalah konstanta. Cari persamaan untuk
medan magnet B (a) pada jarak r1 < R dan (b) pada
jarak r2 > R, diukur dari sumbu.

a. Untuk r1 < R ini memberikan 𝑟 2𝑟 𝑟1 =


𝑟
𝑟0 ∫0 1 (𝑟𝑟)(2𝑟 𝑟𝑟𝑟)𝑟𝑟𝑟

𝑟0 𝑟𝑟21
𝑟= (𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟1 < 𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟)
3
𝑟
b. Untuk r2 > R ini memberikan (2𝑟 𝑟2 )𝑟 = 𝑟0 ∫0 (𝑟𝑟)(2𝑟 𝑟𝑟𝑟) =

2𝑟𝑟0 𝑟 𝑟3
𝑟𝑟𝑟𝑟
3

𝑟0 𝑟𝑟3
𝑟= (𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟2 > 𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟)
3𝑟2

5. Berapak arus yang dibutuhkan dalam lilitan sebuah solenoida panjang yang
memiliki 1000 lilitan homogeny dan terdistribusi secara homogen pada
panjang 0,400 m, untuk menghasilkan medan magnet 1,00 x 10-4 T pada pusat
solenoida?
𝑟
𝑟 = 𝑟0 𝑟 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟
𝑟

𝑟𝑟 (1,00 𝑟 10−4 𝑟)0,400 𝑟


𝑟= = = 31,8 𝑟𝑟
𝑟0 𝑟 𝑟
(4𝑟 𝑟 10−7 𝑟 ) 1000
𝑟

Anda mungkin juga menyukai