Dengan r merupakan vektor satuan yang mengarah dari muatan q ketitik medan P,
dan merupakan konstanta kesebandingan yang disebut permeabilitas ruang bebas, yang
memiliki nilai
Satuan sedemikian rupa sehingga B dalam tesla apabila q dalam coulomb, v dalam
meter/detik, dan r dalam meter. Satuan N/A2 berasal dari pernyataan bahwa 1 T = 1 N/A.m.
konstanta 1/4 secara bebas dicakupkan dalam persamaan
Sehingga faktor 4 tidak muncul dalam hukum Ampere. Untu medan magnetik akibat muatan
titik yang bergerak ini analog dengan hukum coulomb untuk medan listrik akibat muatan titik :
Kita lihat dari persamaan
Bahwa medan magnetik dari muatan titik yang bergerak memiliki karakteristik berikut :
a. Besaran B berbanding lurus dengan muatan q dan kecepatan v dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya dari muatan
b. Medan magnetik adalah nol disepanjang garis gerak muatan.
c. Arah B tegak lurus terhadap kecepatan v maupun vektor r.
Gaya yang diberikan oleh muatan q1 yang bergerak dengan kecepatan v1 pada muatan q2 yang
begerak dengan kecepatan v2 diberikan oleh :
F12 = q2v2 B1 = q2v2 ( )
Dengan b1 merupakan medan magnetic pada posisi muatan q2 akibat muatan q1 dan r12
merupakan vector satuan yang mengarah ke q1 dan q2
Hukum ini menerangkan hubungan matematis antara arus listrik dalam kawat dengan medan
magnet yang dihasilkan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kontribusi induksi magnetik dB
pada suatu titik P berjarak r dan bersudut terhadap elemen penghantar dl yang dialiri arus I .
A. Sebanding dengan kuat arus Ib.
B. Sebanding dengan panjang elemen penghantar dlc.
C. Sebanding dengan sinus sudut apit antara arah arus pada dl dengan garis hubung titik P
dengan dld.
D. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak r antara titik P dengan elemen penghantar dl.
Perhatikan gambar di atas, penghantar melingkar dengan jari-jari a dialiri arus I. Kita akan
menentukan induksi magnetik di titik P yang berjarak r dari elemen penghantar dl berdasarkan
karena r tegak lurus terhadap dl, maka = 90o . persamaan di atas dapat ditulis menjadi
induksi magnetik dB dapat diuraikan menjadi 2 komponen. Komponen yang sejajar dengan
sumbu lingkaran adalah dB sin , sedangkan komponen yang tegak lurus sumbu adalah Db
cos . Komponen dB cos akan saling meniadakan dengan komponen yang berasal dari elemen
lain yang bersebrangan sehingga hanya komponen dB sin yang masih tersisa :
2.Tiap lilitan kawat pada soleniod akan menghasilkan arah medan magnet yang seragam,
sehingga didapatkan medan magnet yang kuat ditengah-tengah solenoid.
3.Perubahan arah arus listrik yang mengalir didalam solenoid akan memberikan perubahan arah
medan magnetic.
1. Kedua gambar diatas mengilustrasikan arah medan magnet yang terjadi pada
solenoida.
2. Gambar solenoida sebelah kiri menunjukkan konsentrasi medan pada tiap
segmen, dan gambar kanan mengilustrasikan kekuatan medan magnet dengan
gambar soleniod terlihat dari sisi atas.
Medan magnetic akibat seluruh elemen arus kawat tersebut berada dalam arah yang sama ,
dengan demikian kita hanya perlu menghitung besaran medan magnet tersebut. Medan akibat
elemen arus yang menunjukan ini memiliki besaran :
0
dB =4 sin
2
0
dB =4 cos
2
4. DEFINISI AMPERE
Ampere adalah satuan arus listrik dalam sistem internasional (biasa disebut SI), yang digunakan
oleh ilmuwan dan teknolog. Sejak tahun 1948 ampere telah didefinisikan sebagai arus konstan
dalam
dua konduktor lurus sejajar dengan panjang tak terbatas lingkaran penampang diabaikan dan
ditempatkan satu meter terpisah dalam ruang hampa, akan menghasilkan antara konduktor ini
kekuatan sama dengan 2 10 7 newton per meter panjang. Dinamakan pada abad ke-19 untuk
fisikawan Perancis Andr-Marie Ampere, itu merupakan aliran satu coulomb listrik per detik.
Aliran satu ampere dihasilkan dalam resistensi dari satu ohm oleh perbedaan potensial satu volt.
Lihat arus listrik.
5.HUKUM AMPERE
Persamaan yang analog untuk medan magnetik yang disebut hukum ampere menyatakan
yang menghubungkan komponen tangeninsial B yang dijumlah pada seluruh kurva
tertutup Cdengan arus IC yang melintasi kurva tersebut, dalam bentuk matematis,
hukum ampere adalah :
Hukum ampere berlaku untuk sebarang kurva C asalkan arusnya kontinu, yaitu arus itu
tidak berawal atau berakhir di sebarang titik.
Penggunaan sederhana hukum ampere dalah untuk mencari medan magnetik dari kawat
yang panjangnya tak terhingga, lurus yang menyalurkan arus.medan magnet akan
menyinggung lingkaran dan memiliki besar B yang sama pada sebarang titik pada
lingkaran, hukum ampere pada y demikian yaitu
= =
Arus lc merupakan arus l dalam kawatdengan demikian dapat diperoleh persamaaan
( = )
=