Anda di halaman 1dari 6

KESETIMBANGAN TERMAL

Kesetimbangan termal tercapai bila dua benda atau sistem mencapai suhu yang sama dan
berhenti untuk bertukar energi melalui panas. Ketika dua benda ditempatkan bersama-sama,
objek dengan energi panas- lebih akan kehilangan energi ke objek dengan energi panas yang
lebih sedikit. Akhirnya, suhu mereka akan sama dan mereka akan berhenti pertukaran energi
panas sebagai objek tidak lebih hangat atau lebih dingin dari yang lain. Pada titik ini, mereka
berada dalam keadaan kesetimbangan termal.

Kontak termal merupakan konsep penting yang berkaitan dengan kesetimbangan termal.
Beberapa sistem yang dianggap berada dalam kontak termal jika mereka mampu mempengaruhi
suhu yang lain ‘. Jika botol soda akan dihapus dari kulkas dan ditempatkan di meja dapur, yang
pada suhu kamar, meja dan botol soda berada dalam kontak termal. Energi panas dari meja
mengalir ke dingin botol soda. Akhirnya, suhu mereka akan sama dan mereka akan berada dalam
keadaan kesetimbangan termal.

Dalam sistem termal yang melibatkan objek dalam kontak termal, panas mengalir dari benda
yang lebih hangat, yang berisi lebih banyak energi termal, ke benda dingin, yang berisi lebih
sedikit energi termal. Oleh karena itu, benda-benda dan sistem dapat baik mendapatkan atau
kehilangan panas. Mereka secara teknis tidak bisa mendapatkan atau kehilangan dingin,
meskipun, karena tidak ada yang terpisah “energi dingin.” Dalam sistem termal, benda hangat
kehilangan energi panas ke benda dingin sampai kesetimbangan tercapai.

Konsep kesetimbangan termal yang paling sering digunakan dan dipelajari di bidang kimia,
khususnya dalam studi termodinamika. Termodinamika biasanya diajarkan pada tingkat
pengantar dalam kursus kimia sekolah tinggi, tapi itu adalah topik yang sangat kompleks yang
tidak sepenuhnya menjelaskan kepada siswa hingga kelas kimia dan fisika lanjutan di perguruan
tinggi.

Seiring dengan tempatnya di laboratorium, kesetimbangan termal memiliki tempat yang sangat
penting di alam. Sistem kimia ada di banyak hidup dan hal-hal tak hidup di alam, dan menjaga
sistem-sistem dalam keadaan kesetimbangan sangat penting. Dalam tubuh manusia, misalnya,
enzim yang terlibat dalam reaksi kimia yang tak terhitung jumlahnya yang penting bagi
kehidupan. Enzim, bagaimanapun, menjadi tidak berguna ketika mereka mencapai terlalu tinggi
atau terlalu rendah dari suhu. Mereka harus tetap pada keseimbangan konstan untuk tetap
fungsional, dan mereka harus tetap fungsional bagi tubuh manusia itu sendiri berfungsi.

HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA


1. Untuk mesin kalor
” tidak mungkin mengubah semua kalor yang terdapat pada resevoir kalor temperatur tinggi
menjadi kerja dalam sebuah siklus kerja tanpa membuang sebagian kalor ke reservoir kalor
temperatur rendah” . Pernyataan ini dapat digambarkan sebagai berikut .

Gambar 1
proses perubahan kalor menjadi kerja menurut hukum kedua termodinamika

Semua mesin kalor yang bekerja menghasilkan kerja dengan mengkonversikan kalor dari
sumber kalor yang lebih tinggi (Qh) pasti akan membuang sebagian kalor ke resevoir kalor yang
lebih rendah temperaturnya (Ql). Artinya tidak semua kalor dapat diubah menjadi kerja, pasti ada
kebocoran dan kerugian yang disebut efisiensi (η).

Contoh; sebuah motor bakar bensin membakar campuran udara dan bahan bakar dan
menghasilkan kalor. Energi kalor ini tidak semuanya dapat diubah oleh mesin menjadi kerja
(putaran poros), tetapi pasti ada sebagian yang dibuang ke lingkungan sekitar melalui pendingin
mesin dan sisa gas buang. Proses konversi energi pada motor bakar menurut hukum kedua
termodinamika dapat digambarkan sebagai berikut .

Gambar 2
proses konversi energi pada motor bakar menurut hukum kedua termodinamika

Efisiensi sistem dapat dihitung dengan membandingkan kerja yang dihasilkan dengan kalor yang
diberikan atau dapat ditulis secara matematis .
2. Untuk mesin pendingin
” Tidak mungkin memindahkan kalor dari reservoir temperatur rendah ke reservoir temperatur
tinggi dalam sebuah siklus kerja tanpa membutuhkan kerja dari luar sistem “. Hukum kedua
termodinamika untuk mesin pendingin dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3 proses pemindahan kalor dari reservoir temperatur rendah ke reservoir temperatur
tinggi menurut hukum kedua termodinamika.

semua mesin pendingin memindahkan panas dari ruangan atau sumber panas yang lebih rendah
ke sumber panas yang lebih tinggi membutuhkan kerja dari luar sistem. Pada dasarnya kalor
berpindah dari temperatur tinggi ke temperatur rendah, jadi untuk membalik arah kalor atau
memindahkan kalor dari sumber yang bertemperatur rendah ke daerah yang bertemperatur lebih
tinggi dibutuhkan kerja tambahan (W).

Contoh; Lemari es mendinginkan ruangan di dalam lemari es dengan cara membuang kalor dari
dalam lemari es ke luar ruangan (lingkungan). Temperatur di dalam lemari es lebih rendah dari
pada temperatur di luar lemari es. Supaya lemari es dapat bekerja, maka lemari es membutuhkan
kerja dari luar. Kerja ini diambil dari energi listrik yang digunakan untuk menggerakan
kompressor pada mesin pendingin lemari es.

Inti dari hukum kedua termodinamika adalah setiap proses konversi energi selalu menghasilkan
kerugian yang disebut efisiensi (η). Proses nyata disebut juga proses irreversibel atau proses
yang tidak dapat kembali ke titik semula. Semua proses di alam adalah irreversibel.

Anda mungkin juga menyukai