OSILATOR HARMONIK
Disusun Oleh :
Kelompok 1 :
Kevin Mnalu
Martin Daniel Manurung
Misva Meltri Purba
Yuwita C Timorensia Sinaga
Mata kuliah : Mekanika
Prodi : Pendidikan Fisika
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul “Osilator Harmonik” dapat selesai
pada waktunya.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan dari tugas mata kuliah
Mekanika. Makalah ini disusun agar dapat menambah referensi para pembaca. Penulis
mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat diterima pembaca dengan senang hati.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini
supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah
yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, kami berharap supaya makalah yang telah kami
buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI…............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang.........................................................................................................................1
Rumusan Masalah....................................................................................................................1
Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pendahuluan
Osilator linear dan non linear
Osilator harmonic sederhana
Energi osilator harmonik sederhana
Persamaan osilasi
Persamaan gerak osilasi redaman
Aplikasi Osilator Harmonik dalam Kehidupan Sehari-hari
BAB III
Kesimpulan Dan Saran ............................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan Osilasi Harmonik Sederhana
INDIKATOR
DESKRIPSI MATERI
Pada makalah ini akan membahas tentang defenisi osilator harmonik sederhana,
hubungan operator Hamilton dengan energi pada Schrodinger, annihilation operator dan
creation operator, energi eigen dan energi nilai eigen dan perkembangan waktu osilator.
TUJUAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini melalui metode diskusi, pemberian tugas serta presentasi,
diharapkan mahasiswa dapat:
𝑑𝑦 2
Dimana jika kita selesaikan dalam 𝑥̇ mengahsilkan 𝑥̇ = = ±√𝑚 [𝐸 − 𝑉(𝑥)]
𝑑𝑡
Jika 𝐸 = 𝐸0 , kemudian 𝐸0 − 𝑉(𝑥) = 0 dan ,𝑥̇ = 0; partikel terletak diam pada kesetimbangan
yang stabil pada 𝑥 = 𝑥0 .
Posisi x(t) dari sebuah partikel bergerak dalam sumur potensial dapat ditemukan dengan
mengintegrasikan persamaan yaitu,
𝑚 𝑥2 𝑑𝑥
𝑡2 − 𝑡1 = √ ∫
2 𝑥1 √𝐸 − 𝑉(𝑥)
Sejak (𝑑 2 𝑉 ⁄𝑑𝑥 2 )0 bernilai positif, k juga akan bernilai positif. Oleh karena itu gaya F(x) = - kx
selalu diarahkan menuju pusat dan sebanding dengan x. Gaya seperti ini disebut gaya pemulih
linear.
Osilasi non linear
Berbagai bentuk gaya dan potensial yang diilustrasikan untuk sistem dengan perpindahan yang
besar (sehingga tidak ada lagi linear). Untuk sistem non linear,yaitu:
𝐹(𝑥) = −𝑘𝑥−∈ 𝑥 3
Kita harus ingat ∈ yang merupakan jumlah yang sangat kecil dibandingkan dengan k,namun
besarnya dan tanda mempengaruhi hubungan linear –kx, gaya yang dihasilkan F(x).
3.3 Osilator Harmonic Linear
Osilator harmonik linear atau sederhana terdiri dari massa m terikat dengan pegas yang memiliki
konstanta gaya k. Sistem semi-massa berosilasi dalam satu dimensi sepanjang sumbu X pada
permukaan horizontal tanpa gesekan. Sistem ini memenuhi hukum hooke,maka sistem linear.
1
Mengukur perpindahan X dari posisi kesetimbangan energi potensial V(x) adalah 𝑉(𝑥) = 2 𝑘𝑥 2
sementara gaya pemulih F(x) adalah F(x) = -kx
Paradigma dari osilator harmonik klasik adalah sebuah benda dengan massa m, yang dipaksa untuk
bergetar dengan gaya F dan kontanta k. Gerakannya diatur oleh hukum Hooke:
di mana
yang merupakan frekuensi (anguler) osilasi. Energi potensialnya adalah
Bagilah dengan V(x0) [Kita juga bisa menambah konstanta sembarang pada V(x)selama tidak
mengubah gaya], misalkan
yang menggambarkan gerak oslilasi selaras sederhana (di sekitar titik 𝑥0 ), dengan konstanta pegas
efetif 𝑘 = 𝑉′′(𝑥0 ) Inilah kenapa oslilator selaras sederhana menjadi sangat penting dalam
mekanika kuantum, secara kasat mata gerak osilator adalah selaras sederhana selama nilai
amplitudonya kecil.
Permasalahan kuantum kali ini adalah menyelesaikan persamaan Shroedinger untuk potensial:
Seperti yang telah kita lihat, tujuan kita adalah menyelesaikan persamaan Shroedinger tidak
bergantung waktu.
Pada kebanyakan literatur, kita akan menjumpai dua pendekatan berbeda untuk permasalahan
seperti ini. Yang pertama adalah solusi dengan penekanan langsung pada persamaan diferensial
menggunakan metode “ekspansi power series”, cara ini sangat baik karena dapat digunakan
untuk menyelesaikan berbagai potensial lain.
3.4 Energi Osilator Harmonic Sederhana
Gerak periodik adalah gerak berulang dari suatu objek dalam jangka
waktu yang sama. Sebagai suatu pengetahuan contohnya adalah bumi kembali ke
posisi yang sama ketika setelah setahun mengitari matahari. Pada khususnya
sebenarnya banyak sistem yang melakukan gerak periodik yaitu molekul dalam
zat padat berosilasi disekitar titik setimbangnya, gelombang elektromagnetik
seperti gelombang cahaya, radar, dan gelombang radio merupakan karakteristik
dari osilasi listrik dan medan magnet. Gerak periodik terjadi pada sistem mekanik
ketika gaya yang diberikan akan sebanding dengan jarak relatif obyek terhadap
titik setimbangnya. Jika gaya selalu diarahkan ke titik setimbangnya maka gerak
tersebut dikenal sebagai gerak harmonik sederhana.
Solusi dari persamaan orde dua diatas dapat di tuliskan dalam bentuk
dengan frekuensi osilator harmonik.
Bila pada sistem pegas-massa tersebut beban bermassa m, pegas mempunyai kekakuan
dengan konstanta pegas k, besar redaman di sekitar sistem dinyatakan oleh faktor redaman b, dan
gaya periodik penyebab osilasi dalam F(t), maka menurut hukum kedua Newton, persamaan gerak
beban selama osilasi berlangsung dinyatakan dalam bentuk:
d 2x dx
m 2 b k x F (t ) (3.51)
dt dt
gaya luar periodik F(t) umumnya dalam bentuk fungsi sinus dan fungsi cosinus.
Persamaan gerak pada sistem osilasi paksa ini ternyata identik dengan persamaan yang
menggambarkan aliran arus bolak balik (I) dalam sistem RLC ketika dihubungkan dengan
tegangan sumber bolak balik V(t), yaitu:
dI q
L RI V (t ) (3.52)
dt C
atau dalam bentuk persamaan diferensial yang menyatakan aliran muatan q adalah
d 2q dq q
L 2
R V (t ) (3.53)
dt dt C
dq
dengan I . Pada Pers.(3.52) dan Pers.(3.53) besaran C adalah kapasitansi kapasitor yang akan
dt
dimuati, L adalah induktansi dari lilitan yang digunakan dan R adalah besar hambatan listrik yang
berfungsi sebagai pembatas arus listrik. Keidentikan dengan Pers.(7) tersebut menyebabkan massa
beban m identik dengan induktansi L, faktor redaman b identik dengan hambatan R, konstanta
pegas k bersesuaian dengan kapasitansi C, gaya periodik luar F(t) identik dengan V(t), sedangkan
arus listrik I identik dengan kecepatan benda dx/dt. Kedua persam aan diferensial dari kedua
proses yang berbeda ini menghasilkan penyelesaian dengan karakteristik yang identik.
jika suatu partikel bermassa m bergerak di bawah pengaruh gaya pulih linier dan gaya
hambat, maka persamaannya menjadi:
mx + βx + kx = 0 (4.1)
2
Ccr k
0 (3.58)
2m m
Karena frekuensi natural dari sistem tak teredam yang dinyatakan oleh k / m , maka koefisien
redaman kritis yang di berikan oleh persamaan (3.59) adalah :
Harga-harga akar persamaan karakteristik dari sistem redaman kritis, adalah sama:
Ccr
P1 P2 (3.61)
2m
Karena kedua akar tersebut sama, maka solusi umum yang diberikan oleh persamaan (3.57)
mempunyai satu konstanta integrasi, sebab itu terdapat pada solusi independen, yaitu :
y2 (t ) C2teCcr / 2 m t (3.63)
Oleh karena itu, besaran di bawah tanda akar dari persamaan (3.56) adalah positif, jadi kedua akar
persamaan karakteristik adalah real dan solusinya diberikan oleh persamaan (3.57). Perlu
diperhatikan bahwa, untuk sistem redaman superkritis gerakan yang terjadi pada osilasi, namun
besar osilasi mengecil secara eksponensial dengan waktu menuju nol. Gambar berikut menyatakan
grafik respons dari osilator sederhana dengan redaman kritis.
Respons dari sistem redaman superkritis mirip dengan gerak sistem redaman kritis pada
gambar 1, tetapi diperlukan lebih banyak waktu untuk kembali ke posisi netral bila redaman
bertambah.
2
P1 c k c
i (3.66)
P2 2m m 2m
Dimana : i 1 adalah unit imajiner. Untuk hal ini perlu digunakan persamaan Euler yang
menghubungkan fungs-fungsi ekponensial dengan trigonometrik, yaitu :
e ix cos x i sin x
e ix cos x i sin x (3.67)
Dengan mensubtitusikan akar-akar P1 dan P2 akan memberikan bentuk solusi umum dari sistem
redaman subkritis, yaitu :
Dimana A dan B adalah konstanta dari D adalah frekuensi redaman dari sistem yang diberikan
oleh :
2
k c
D (3.69)
m 2m
atau
D 1 2 (3.70)
k
(3.71)
m
c
(3.72)
c cr
Kemudian bila ditentukan kondisi awal dari perpindahan dan kecepatan y0 dan v0, maka integrasi
dapat ditentukan, kemudian disubtitusikan ke persamaan (3.68), maka persamaannya menjadi :
v y 0
y(t ) e t y0 cos D t 0 sin D t (3.73)
D
Dimana :
v0 y02
C y0
2
(3.75)
D 2
2 2
TD (3.76)
D 1 2
Harga dari koefisien redaman untuk struktur adalah jauh lebih kecil dari koefisien redaman kritis
dan biasanya diantara 2 sampai dengan 20% dari harga redaman kritis. Subtitusi harga maksimum
0.20 adalah D 0.98 .
Dapat dilihat bahwa frekuensi getaran suatu sistem dengan 20% rasio redaman adalah
hampir sama dengan frekuensi natural sistem tak teredam. Jadi, dalam praktek, frekuensi natural
dari sistem teredam dapat diambil sama dengan frekuensi natural sistem tak teredam.
Pada rangkaian paralel tegangan pada setiap elemen sama. Maka berlaku rumus :
V = VL = VC = VR
Dan rangkaian paralel merupakan pembagi arus. Maka berlaku persamaan matematis :
I = IL + IC + IR
VL = iLI
VL
IL =
Li
V = VR
VR = RI
V
IR =
R
V = VC
1
VC = IC
i C
IC = VC iC
V
I= I L IC I R
Z
V VL V
= + VC iC +
Z Li R
1 1 1
iC
Z Li R
Dari beberapa persamaan dan hasil subtitusi, maka diperoleh persamaan impedansi pada
rangkaian paralel, yaitu :
1
Z = Li + R
iC
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda akan dian
di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan
bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara
periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik
sederhana.
Semua pegas memiliki panjang alami sebagaimana tampak pada gambar.. Ketika sebuah
benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan meregang (bertambah
panjang) sejauh y. Pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar
(ditarik atau digoyang).
Shockabsorber pada Mobil
Peredam kejut (shockabsorber) pada mobil memiliki komponen pada bagian atasnya
terhubung dengan piston dan dipasangkan dengan rangka kendaraan. Bagian bawahnya,
terpasang dengan silinder bagian bawah yang dipasangkan dengan as roda. (Fluida kental
menyebabkan gaya redaman yang bergantung pada kecepatan relatif dari kedua ujung unit
tersebut. Hal ini membantu untuk mengendalikan guncangan pada roda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Suatu sistem dalam keadaan setimbang statis maupun dinamis, apabila dalam sistem
demikian disimpangkan sehingga dihasilkan gerak osilasi, maka gerak demikian
dinamakan gerak harmonik, dari osilator harmonik sederhana yang terdiri atas massa ( m
), dengan kostanta pegas.
2. Persamaan gerak Osilasi harmonik pada mekanika kuantum berawal dari gaya pemulih
pegas dan energi potensial pegas yang terdapat pada mekanika klasik.
3. Persamaan energi kinetik dan potensial osilator harmonik didapatkan dari hubungan
persamaan Schrodinger dengan operator Hamilton
B. Saran
Untuk memahami lebih lanjut mengenai osilator harmonik sederhana diharapkan memahami
penyelesaian persamaan schrodinger, sifat incompetiblen dari dua operator yang berbeda,
kemampuan matematis dalam pemecahan soal