11/26/2019
Gerak Pusat Massa
Misal terdapat partikel massa m1 ; m2 ; ……. mn
dan berposisi pada ; r1; r2 ; ………rn dan seluruh
partikel merupakan kesatuan.
m r m r m r m r m i i i ri
Rc 1
.......
1 2 2
n n i 1 i 1
m m
1 2 m m M n i
dR 1 dr mv
v v
c i i i
c m i c
dt M dt M
M v c P pi
2
n
mi yi
i 1
yc
M
n
mi xi
xc i 1 R c xc ˆi yc ˆj zc kˆ
M
n
Rc
m x ˆi m y ˆj m z kˆ
i i i i i i
mi zi M
i 1
zc
M Rc
i i i i
m ( x ˆi y ˆj z kˆ )
M
Rc
mr i i
M
ri xi ˆi yi ˆj zi kˆ
3
Contoh.
r1 = i + j , v1 = 2 j
r2 = j + k , v2 = j
r3 = k , v3 = i + j + k
Carilah posisi kecepatan dan p linier sistem massa
tersebut !
Penyelesaian.
m1 = m2 = m3 = 1 satuan
4
Posisi pusat massa,
(i j) ( j k ) k i 2 j 2 k
Rc
m1 m2 m3 3
2 j j (i j k ) i 4 j 2 k
v pusat massa, v c
m1 m2 m3 3
i 4 j 2k
p pusat massa, p c v c 3 i 4 j 2k
3
5
Partikel Bebas.
7
Sistem S terbuka (artinya parti-
S S! kel penghuni S dapat berinter-
aksi dengan partikel lain di se-
keliling S).
Sistem lain S!, secara bersama-sama S membentuk
sistem tertutup (sistem S + S!, sistem tertutup).
8
Perubahan p yang dialami oleh partikel S akan
diikuti oleh partikel dari S! dengan nilai sama
besar tetapi berlawanan tanda sehingga jika di-
jumlahkan besarnya nol.
9
dPs dP !
s
dt dt
Perubahan p tiap satuan waktu sistem S! disebut F
luar yang didesakkan pada sistem S,
d
Ps F Pi F
d
dt dt
Fℓ (gaya luar) merupakan perubahan p tiap satuan
waktu sistem S sebagai hasil interaksi dengan S!.
10
Gaya luar (Fℓ) dari sistem S!, maka Fℓ = - Fℓ! (me-
rupakan hukum aksi-reaksi, antara sistem S de-
ngan S!).
Kecepatan pusat massa sistem S menjadi,
Ps
percepatan v c F M v c
d d
vc
M dt dt
Gerak pusat massa sistem partikel sama dengan
tingkah laku benda jika dikenai gaya luar yang ber-
titik tangkap pada pusat massanya.
11
Contoh.
12
Setelah ledakan pusat massa benda setinggi,
h = ho + vot + ½ g t2
Diisikan besaran yang (diketahui),
h = (2000 m) - 60 m s-1 (10 s) - ½ (9,8 m s-2)(10 s)2
= 910 m
Cara lain,
h1 = ho + v1 t + ½ g t2
15
Contoh.
Dua buah massa m dan M, (m < M) dihubungkan
dengan tali dilewatkan piringan. Piringan dapat
berputar pada sumbunya. Hitunglah a pusat
massa sistem tersebut ? Segala sesuatu yang
berhubungan dengan piringan dan tali diabaikan.
Penyelesaian
M m
2
19
Bab 6-19
Massa Reduksi
Penyelesaian.
Kecepatan relatif pusat massa (dua partikel) terha
dap pengamat,
m1 v1 m2 v 2
vc
m1 m2
Kecepatan relatif tiap partikel terhadap pusat massa
adalah,
22
Partikel pertama , v 1! v 1 v c
m1 v1 m2 v 2
v1
m1 m2
m2 ( v 1 v 2 )
m1 m2
Partikel kedua , v v 2 v c
!
2
m1 v1 m2 v 2
v2
m1 m2
m1 ( v1 v 2 )
m1 m2
23
Kedua kecepatan, nampak berlawanan sebagai aki
bat pengamatan pada kerangka acuan C, (pc = 0)
(jumlah momentum sistem tidak berubah).
m1 m2 ( v 1 v 2 )
Momentum partikel pertama , m1 v !
m1 m2
1
(v1 v 2 )
m1 m2 ( v 1 v 2 )
Momentum partikel kedua , m2 v
!
m1 m2
2
(v1 v 2 )
24
Momentum Sudut Sistem (L)
26
Partikel pertama, m1 a1 . dr1 = F1 . dr1 + F12 . dr1
2 2
27
B B
Ruas kanan, F . dr
A
1 1 F2 . dr2 F12 . dr12 W Wd
A
1 1
(m1v1 m2 v 2 ) (m1v01 m2 v02 ) Ek Ek o
2 2 2 2
2 2
28
Hukum Kekekalan Energi Sistem
29
(Ek + Ep) = Wℓ + (Ek + Ep12)o
2 2 2 2
Epd = Epij = Ep12 + Ep13 + ……+ Ep1n + Ep2n + Epnm
31
Besaran (Epℓ)o - (Epℓ ), Ep yang berhubungan de-
ngan gaya luar dari keadaan awal dan akhir sistem.
(U + Epℓ) = (U + Epℓ )o
32
Tumbukan
Energi total,
1 1 1 1
m1v1 m2 v 2 m1v1 m2 v 2!2
2 2 !2
2 2 2 2
1 1
m1 (v1 v1 ) m2 (v 22 v 2!2 )
2 !2
2 2
35
m1 ( v1 v1! ) . ( v1 v1! ) m2 ( v 2 v!2 ) . ( v 2 v!2 )
( v1 v1! ) ( v 2 v !2 )
( v1 v 2 ) ( v1! v !2 )
Perbandingan antara kecepatan relatif sesudah tum
bukan dengan sebelum tumbukan disebut koefisien
restitusi atau koefisien tumbukan (e).
v1! v2!
e
v1 v2
36
Klasifikasi tumbukan
37
Macam-macam tumbukan
m2
F21 F12
m1
tumbukan kontak langsung
F
F12
F12
p
F
He4 t
38
Tumbukan lenting sempurna (e = 1).
v1 v2 - v1 - v2
sebelum tumbukan sesudah tumbukan
39
Tumbukan tidak lenting sama sekali, (e = 0)
Sebelum tumbukan
Setelah tumbukan
v1
v2 v
m2 m1 m1 + m2
m1 v1 m2 v 2
v
m1 40m2
Tumbukan lenting sebagian, (0< e < 1)
41
Contoh.
Benda massa 1 kg bergerak dengan kecepatan,
v1 = 3 i – 2 j. Benda kedua massa 2 kg bergerak
dengan kecepatan, v2 = 4 j – 6 k. Kedua benda
bertumbukan dengan tidak lenting sama sekali.
Tentukan kecepatan benda setelah tumbukan !
Penyelesaian.
m1 v 1 m2 v 2
v
m1 m2
(1 kg)(3 i 2 j) (2 kg)( 4 j 6 k )
v
(1 2) kg
i 2 j 4 k ,besar kecepatan setelah tumbukan
√21 m s-1.
42
Contoh.
Benda massa 4 kg bergerak dengan kecepatan 4 m s-1
ditumbuk oleh benda lain massa 2 kg dari belakang
dengan kecepatan 9 m s-1 sehingga kecepatannya
menjadi 6 m s-1.
p1 + p2 = p1 ! + p2 !
2 2
1
1
(4)(6 ) (2)(5 ) (4)( 4 2 ) (2)(9 2 )
2
2 2
2
16J
44
Contoh.
45
Koefisien restitusi,
v v
! !
v !by v !py
e 1
e
2
v1 v 2 v sin
e v sin vby
!
v !py
v sin vby
!
v!py 1
v (e 1) v sin
!
e v sin v v! ! by
by py
2
(e - 1) v sin 1
!
vby
tan (e 1) tan
!
vbx 2 v cos 2
46 11/26/2019
Dalam peristiwa tumbukan alur penyajian kon-
sep (penyelesaian) dapat dilihat dalam bagan di
bawah ini.
Bagan.
Tumbukan
47 11/26/2019
Lanjutan.
49 11/26/2019
Contoh.
50 11/26/2019
51 11/26/2019
52 11/26/2019
53 11/26/2019
54 11/26/2019
55 11/26/2019
Torsi – Momen gaya
Torsi didefenisikan
sebagai hasil kali
besarnya gaya
dengan panjangnya
lengan
56 11/26/2019
Torsi – Momen gaya
57 11/26/2019
Bab 6-57
Hukum Kekekalan Momentum Sudut
dL
EXT
dimana L r p dan EXT r FEXT
dt
dL
Jika torsi resultan = nol, maka EXT 0
dt
58 11/26/2019
Bab 6-58
Momentum Sudut: Defenisi & Penurunan
dp
FEXT Momentum kekal jika FEXT 0
dt
Bagaimana dengan Gerak Rotasi ?
59 11/26/2019
Bab 6-59
Sistem Partikel
dL n dli n
net ,i net
dt i 1 dt i 1
Perubahan momentum sudut sistem hanya disebab-
kan oleh torsi gaya luar saja.
60 11/26/2019
Bab 6-60
Perhatikan sistem partikel benda tegar yang bero-
tasi pd bidang x-y, sumbu rotasi z. Total momen-
tum sudut adalah jumlah masing2 momentum su-
dut partikel:
(karena ri dan vi
L ri pi mi ri v i mi ri v i k̂ tegak lurus)
i i i
Gunakan vi = ri , diperoleh m2
j
L mi ri kˆ
2 r2
i r1 m1
i v2
r3
m3 v3
L I analog dengan p = mv !
61 11/26/2019
Bab 6-61
Vektor Momentum Sudut
62 11/26/2019
Momen Inersia
I mi ri I r dm
2 2
z
i
I r 2 dm ρr 2 dV
dm
Dimana Elemen Volume y
dV r dr d dl
x
dimana r dr : perubahan radius,
dθ : perubahan sudut,
dl : perubahan ketebalan.
11/26/2019
Momen Inersia
Untuk lempengan benda di bawah ini, momen inersia
dalam bentuk integral
I r r dr d dl
2
64 11/26/2019
Bab 6-64
Lanjutan.
R
r
4
I 0 l 0
2 L
Hasilnya adalah
4 0
4
Massa dari R
I 2 L
lempengan tersebut 4
1
M R L
2
Momen Inersia benda I MR 2
2
65 11/26/2019
Bab 6-65
Teorema sumbu sejajar
66 11/26/2019
Bab 6-66
Lanjutan.
1 2
W Ekrotasi dimana Ekrotasi I
2
Bila 0 ,maka W 0 sehingga
67 11/26/2019
Gerak menggelinding pada bidang miring
N Gunakan: torsi = I
R Fg sin I P
Fg sin R fs x acom = - R
Maka:
P
MR2 g sin θ = - I acom
Ip = Icom + MR2
Fg Fg cos
g sin
acom
1 I com / MR 2
11/26/2019
68
Bab 6-68
Contoh.
69 11/26/2019