MATERIAL KOMPOSIT
PENGANTAR UMUM
OLEH:
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT., Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW beserta keluarganya. Atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian tugas matakuliah yang telah ditentukan
oleh Dosen Mata Kuliah Material Komposit, melalui makalah ini, Penulis berusaha untuk
menyajikan materi tentang “Pengantar Umum”
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesan sempurna. Oleh Karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca akan penulis terima dengan
senang hati. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
I. Pengertian Komposit 3
II. Tujuan dibentuknya komposit
III Bagian Utama dari Komposit
IV. Properties Bahan Komposit
V. Contoh material komposit
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
I. Pendahuluan
Manusia sejak dari dulu telah berusaha untuk manciptakan berbagai produk yang terdiri
dari gabungan lebih dari satu bahan untuk menghasilkan suatu bahan yang lebih kuat,
contohnya penggunaan jerami pendek untuk menguatkan batu bata di Mesir, panah orang
Mongolia yang menggabungkan kayu, otot binatang, sutera, dan pedang samurai Jepang yang
terdiri dari banyak lapisan oksida besi yang berat dan liat. Seiring dengan kemajuan zaman,
untuk mengoptimalkan nilai efisiensi terhadap suatu produk maka dimulailah suatu
pengembangan terhadap material, dan para ahli mulai menyadari bahwa material tunggal
(homogen) memiliki keterbatasan baik dari sisi mengadopsi desain yang dibuat maupun
kondisi pasar. Kebanyakan teknologi modern memerlukan bahan dengan kombinasi sifat-sifat
yang luar biasa yang tidak boleh dicapai oleh bahan-bahan lazim seperti logam besi, keramik,
dan bahan polimer. Kenyataan ini adalah benar bagi bahan yang diperlukan untuk penggunaan
dalam bidang angkasa lepas, perumahan, perkapalan, kendaraan dan industri pengangkutan.
Karena bidang-bidang tersebut membutuhkan density yang rendah, flexural, dan tensile yang
tinggi, viskosity yang baik dan hentaman yang baik. Dalam prakteknya komposit terdiri dari
suatu bahan utama (matrik-matrix) dan suatu jenis penguatan (reinforcement) yang
ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuan matrik. Penguatan ini biasanya
dalam bentuk serat (fiber). Komposit merupakan teknologi rekayasa material yang banyak
dikembangkan dewasa ini karena material komposit mampu mengabungkan beberapa sifat
material yang berbeda karakteristiknya menjadi sifat yang baru dan sesuai dengan disain
yang direncanakan.
a. Tahap/Peringkat Atas
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih atom yang berbeda bolehlah dikatakan sebagai
bahan komposit. Ini termasuk alloy polimer dan keramik. Bahan-bahan yang terdiri dari
unsur asal saja yang tidak termasuk dalam peringkat ini.
b. Tahap/Peringkat Mikrostruktur
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih struktur molekul atau fasa merupakan suatu
komposit. Mengikuti definisi ini banyak bahan yang secara tradisional dikenal sebagai
komposit seperti kebanyakan bahan logam. Contoh besi keluli yang merupakan alloy
multifusi yang terdiri dari karbon dan besi.
c. Tahap/Peringkat Makrostruktur
Merupakan gabungan bahan yang berbeda komposisi atau bentuk bagi mendapatkan suatu
sifat atau ciri tertentu. Dimana konstituen gabungan masih tetap dalam bentuk asal, dimana
dapat ditandai secara fisik dan melihatkan kesan antara muka antara satu sama lain.
Kroschwitz dan rekan telah menyatakan bahwa komposit adalah bahan yang terbentuk
apabila dua atau lebih komponen yang berlainan digabungkan. Rosato dan Di Matitia pula
menyatakan bahwa plastik dan bahan-bahan penguat yang biasanya dalam bentuk serat,
dimana ada serat pendek, panjang, anyaman pabrik atau lainnya. Selain itu ada juga yang
menyatakan bahwa bahan komposit adalah kombinasi bahan tambah yang berbentuk serat,
butiran atau cuhisker seperti pengisi serbuk logam, serat kaca, karbon, aramid (kevlar),
keramik, dan serat logam dalam julat panjang yang berbeda-beda didalam matriks.
Definisi yang lebih bermakna yaitu menurut Agarwal dan Broutman, yaitu menyatakan
bahwa bahan komposit mempunyai ciri-ciri yang berbeda untuk dan komposisi untuk
menghasilkan suatu bahan yang mempunyai sifat dan ciri tertentu yang berbeda dari sifat dan
ciri konstituen asalnya. Disamping itu konstituen asal masih kekal dan dihubungkan melalui
suatu antara muka. Konstituen-konstituen ini dapat dikenal pasti secara fisikal. Dengan kata
lain, bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang terdiri dari dari fasa tersebar dan fasa
yang berterusan. Fasa tersebar selalunya terdiri dari serat atau bahan pengukuh, manakala
yang berterusannya terdiri dari matriks.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis
bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing
bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisika dan tetap terpisah dalam
hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit). Jika perpaduan ini terjadi dalam skala
makroskopis, maka disebut sebagai komposit. Sedangkan jika perpaduan ini bersifat
mikroskopis (molekular level), maka disebut sebagai alloy (paduan). Komposit berbeda
dengan paduan, untuk menghindari kesalahan dalam pengertiannya, oleh Van Vlack (1994)
menjelaskan bahwa alloy (paduan) adalah kombinasi antara dua bahan atau lebih dimana
bahan-bahan tersebut terjadi peleburan sedangkan komposit adalah kombinasi terekayasa dari
dua atau lebih bahan yang mempunyai sifat-sifat seperti yang diinginkan dengan cara
kombinasi sistematik pada kandungan-kandungan yang berbeda tersebut.
Adapun ilustrasi dari komposit berdasarkan reinforcement-nya dapat dilihat pada gambar 3.
Proses produksi pada komposit yang disusun oleh reinforcement berbentuk partikel:
a) Metalurgi Serbuk
Metalurgi serbuk adalah metode yang terus dikembangkan dari proses manufaktur yang
dapat mencapai bentuk komponen akhir dengan mencampurkan serbuk secara bersamaan dan
dikompaksi dalam cetakan, dan selanjutnya disinter didalam dapur. Tahapan metalurgi serbuk
meliputi pencampuran, penekanan dan sintering. Pencampuran adalah menggabungkan 2
bahan serbuk atau lebih agar lebih homogen. Penekanan adalah salah satu cara untuk
memadatkan serbuk menjadi bentuk tertentu yang sesuai dengan cetakannya. Sintering
merupakan teknik untuk memproduksi material dengan densitas yang terkontrol dan
komponen logam dan atau serbuk keramik dengan aplikasi termal.
b) Stir Casting
c) Infiltration Process
d) Spray Deposition
e) In-Situ Process
a b
Gambar 4. a. Flat flakes sebagai penguat (Flake composites) b. Fillers sebagai penguat
(Filler composites)
:
Gambar 6. Tipe serat pada komposit
Randomly oriented discontinuous fiber merupakan komposit dengan serat pendek yang
tersebar secara acak diantara matriksnya. Tipe acak sering digunakan pada produksi dengan
volume besar karena faktor biaya manufakturnya yang lebih murah. Kekurangan dari jenis
serat acak adalah sifat mekanik yang masih dibawah dari penguatan dengan serat lurus pada
jenis serat yang sama.
Jenis fiber yang biasa digunakan untuk pembuatan komposit antara lain sebagai berikut :
a) Fiber-glass
Sifat-sifat fiber-glass, yaitu sebagai berikut :
1. Density cukup rendah (sekitar 2,55 g/cc)
2. Tensile strengthnya cukup tinggi (sekitar 1,8 GPa)
3. Biasanya stiffnessnya rendah (70GPa)
4. Stabilitas dimensinya baik
5. Resisten terhadap panas dan dengin
6. Tahan korosi
7. Komposisi umum adalah 50-60% SiO2 dan paduan lain yaitu Al, Ca, Mg, Na, dan lain-lain.
c) Fiber-carbon
Sifat-sifat fiber-carbon, yaitu sebagai berikut :
1. Densitas karbon cukup ringan yaitu sekitar 2,3 g/cc.
2. Struktur grafit yang digunakan untuk membuat fiber berbentuk seperti kristal intan.
3. Mempunyai karakteristik yang ringan, kekuatan yang sangat tinggi, kekakuan (modulus
elastisitas) tinggi.
4. Memisahkan bagian yang bukan karbon melalui proses
5. Terdiri dari + 90% karbon
6. Dapat dibuat bahan turunan : grafit yang kekuatannya dibawah serat karbon
7. Diproduksi dari Polyacrylnitril (PAN), melalui tiga tahap proses, yaitu sebagai berikut :
a. Stabilisasi = Peregangan dan oksidasi.
b. Karbonisasi = Pemanasan untuk mengurangi O, H, N
c. Grafitisasi = Meningkatkan modulus elastisitas.
a b
Gambar 8. Ilustrasi komposit berdasarkan Strukturnya : a. Struktur laminate b.
Sandwich panel
1) Laminate
Laminate adalah gabungan dari dua atau lebih lamina (satu lembar komposit dengan
arah serat tertentu) yang membentuk elemen struktur secara integral pada komposit. Proses
pembentukan lamina ini menjadi laminate dinamakan proses laminai. Sebagai elemen
sebuah struktur, lamina yang serat penguatnya searah saja (unidirectional lamina) pada
umumnya tidak menguntungkan karena memiliki sifat yang buruk. Untuk itulah struktur
komposit dibuat dalam bentuk laminate yang terdiri dari beberapa macam lamina atau lapisan
yang diorientasikan dalam arah yang diinginkan dan digabungkan bersama sebagai sebuah
unit struktur. Mikrostruktur lamina dan jenis-jenis dari arah serat dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
2) Sandwich panels
Komposit sandwich merupakan salah satu jenis komposit struktur yang sangat potensial
untuk dikembangkan. Komposit sandwich merupakan komposit yang tersusun dari 3 lapisan
yang terdiri dari flat composite (metal sheet) sebagai kulit permukaan (skin) serta meterial
inti (core) di bagian tengahnya (berada di antaranya). Core yang biasa dipakai adalah core
import, seperti polyuretan (PU), polyvynil Clorida (PVC), dan honeycomb.Komposit
sandwich dibuat dengan tujuan untuk efisiensi berat yang optimal, namun mempunyai
kekakuan dan kekuatan yang tinggi. Sehinggga untuk mendapatkan karakteristik tersebut,
pada bagian tengah diantara kedua skin dipasang core.
Komposit sandwich merupakan jenis komposit yang sangat cocok untuk menahan
beban lentur, impak, meredam getaran dan suara. Komposit sandwich dibuat untuk
mendapatkan struktur yang ringan tetapi mempunyai kekakuan dan kekuatan yang tinggi.
Biasanya pemilihan bahan untuk komposit sandwich, syaratnya adalah ringan, tahan panas
dan korosi, serta harga juga dipertimbangkan. Dengan menggunakan material inti yang sangat
ringan, maka akan dihasilkan komposit yang mempunyai sifat kuat, ringan, dan kaku.
Komposit sandwich dapat diaplikasikan sebagai struktural maupun non-struktural bagian
internal dan eksternal pada kereta, bus, truk, dan jenis kendaraan yang lainnya.
Gambar 11. Structural composites sandwich panels
4.2 Matriks
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume
terbesar (dominan). Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Mentransfer tegangan ke serat.
b) Membentuk ikatan koheren, permukaan matrik/serat.
c) Melindungi serat.
d) Memisahkan serat.
e) Melepas ikatan.
f) Tetap stabil setelah proses manufaktur.
2) Thermoset
Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali pengerasan
telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi tidak akan
melunakkan termoset melainkan akan membentuk arang dan terurai karena sifatnya yang
demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenis-jenis melamin. Plastik jenis
termoset tidak begitu menarik dalam proses daur ulang karena selain sulit penanganannya
juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastik yang bersifat
termoplastik. Contoh dari thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida
(PI).
Kekurangan MMC :
1) Biayanya mahal
2) Standarisasi material dan proses yang sedikit
KESIMPULAN
Dengan perkembangan teknologi saat ini diperlukan suatu pengembangan metoda baru
yang bisa menawarkan solusi teknik yang mengedepankan kemampuan sistem. Saat ini telah
dikembangkan suatu metode komposit yang dikenal sebagai metode substitusi material.
Teknik dari Proses pembuatan Komposit sangat menarik, dikendalikan oleh kondisi-
kondisi proses, penyusupan logam yang terjadi secara spontan, tanpa bantuan ruang hampa
bertekanan. Dan ini merupakan metode yang paling hemat untuk memproduksi komposit.
Teknologi pembuatan Komposit memiliki kemudahan dalam fabrikasi sehingga biayanya
menjadi lebih murah. Terutama bila kita bandingkan dengan metode lainnya.
Produk material yang ulet dan material yang kuat dan tangguh adalah logis ada suatu
pemikiran dan usaha menggabungkan kedua material tersebut untuk dijadikan suatu material
yang baru yaitu komposit melalui proses pembuatan komposit. Hasil komposit yang diperoleh
dengan proses pembuatannya mempunyai ketangguhan yang tinggi dan daya tahan
goncangan yang berhubungan dengan panas yang baik seperti kekakuan, tahan aus dan stabil
pada temperatur tinggi. Proses fabrikasi komposit ini dapat diaplikasikan pada berbagai
komponen mesin seperti ; gas turbin, mesin roket, mesin piston, penukar panas, dapur
temperatur tinggi, struktur pasawat terbang dan kemasan elektronik.
DAFTAR PUSTAKA