x pm
mx
i i
m1x1 m2 x 2 m3 x 3 m1x1 m2 x 2 m3 x 3
m i m1 m2 m3 M
Bila beberapa partikel terletak pada satu bidang
r x mv dan karena mv p
Maka : L r x p
Dari hukum Newton II dalam bentuk perubahan
momentum :
dp
F
dt
Momentum Sudut
rxF
drxp
dt
Momen gaya : r xF
dan karena r x p L , sehingga
dL
dt
Momentum Sudut
dL
dt
(Resultan semua momen gaya yang bekerja pada partikel
sama dengan kecepatan perubahan momentum sudut
partikel tersebut).
dp
Catatan : gerak translasi : F
dt
dL
gerak rotasi :
dt
Hukum Kekekalan Momentum
0 dL
dt
0
dL 0
d L L L akhir L awal 0
L akhir L awal
(momentum sudut akhir partikel sama dengan momentum sudut
awal partikel)
1 1 1 1
m1v1 m2 v 2 m1v1 m2 v 2!2
2 2 !2
2 2 2 2
1 1
m1 (v1 v1 ) m2 (v 22 v 2!2 )
2 !2
2 2
m1 ( v1 v1! ) . ( v1 v1! ) m2 ( v 2 v!2 ) . ( v 2 v!2 )
Bila p dan E dibagikan dihasilkan bentuk,
( v1 v1! ) ( v 2 v !2 )
( v1 v 2 ) ( v1! v !2 )
Perbandingan antara kecepatan relatif sesudah tum
bukan dengan sebelum tumbukan disebut koefisien
restitusi atau koefisien tumbukan (e).
v1! v2!
e
v1 v2
Klasifikasi Tumbukan