MASSA) &
GERAK ROKET
2
CONTOH
Tiga buah benda yang bermassa 1,5 kg, 4,5 kg, dan 10,0 kg masing-masing berada
pada posisi r1 = 2iˆ + 3ˆj m, r2 = -10 ˆj m, dan r 3 = -4iˆ + 5 ˆj m. Tentukan posisi
pusat massa benda.
PUSAT MASSA
BENDA KONTINYU
Benda-benda kontinu yang memiliki bentuk terature dan rapat massa yang tersebar
secara merata memiliki lokasi pusat massa yang dapat ditentukan dengan mudah.
Bola homogen miliki pusat massa di pusat bola
Tongkat homogen memiliki pusat massa di tengah-tengah tongkat
kubus homogen memiliki pusat massa di pusat kubus
Untuk benda yang bentuknya tidak teratur, lokasi pusat massa tidak dapat
ditebak langsung
Ikat satu titik permukaan benda dengan tali dan gantungkan secara bebas
Bikin garis vertikal sejajar tali melalui benda. Kemudian ikat titik yang lain pada
benda tersebut dengan tali dan gantungkan secara bebas
Bikin garis lain yang sejajar tali melalui benda
Perpotongan dua garis yang dibuat merupakan lokasi pusat massa benda
Pusat massa benda yang mengandung lubang
dapat pula ditentukan dengan rumus serupa
lubang dapat dianggap sebagai benda yang
memiliki massa negative
Cakram homogen dengan jari-jari R1 massa
awal m1 (massa sebelum adanya lubang)
Pada cakram tersebut kemudian dibuat
lubang dengan jari-jari R2 massa yang
dibuang saat membuat lubang adalah m2.
Pusat massa cakram berlubang dihitung
dengan menentukan pusat cakram asal (tanpa
lubang) dan pusat lubang
Massa lubang diberi nilai negative
MENENTUKAN PUSAT MASSA
DENGAN METODE INTEGRAL
Kita bagi benda besar atas elemen-elemen massa
yang sangat kecil
Elemen ke-i memiliki massa Δmi dan berada pada
posisi ri
Jumlah elemen massa adalah N dan menuju tak
berhingga karena ukuran masing-masing elemen
menuju nol.
Jika ukuran elemen massa menuju nol dan jumlah elemen massa (jumlah suku
penjumlahan) menuju tak berhingga maka rumus di atas dapat diganti dengan integral
dengan transformasi sebagai berikut
m r m r
1 1 2 m r 2
m r m
n n i 1
i i
i 1
i ri
Rc .......
m m
1 2 m m M n i
dR 1 dr mv
c i i i
v
c m v i c
dt M dt M
M vc P pi
n
mi yi
i 1
yc
M
n
mi xi
xc i 1 R c xc ˆi y c ˆj z c kˆ
M
n m x ˆi m y ˆj m z kˆ
i i i i i i
mi zi Rc
i 1
M
zc ˆi y ˆj z kˆ )
M Rc
i i i i
m ( x
M
Rc
mr i i
M
ri xi ˆi yi ˆj zi kˆ
CONTOH
Sistem terdiri dari tiga partikel sama dan memi-
liki massa satu satuan massa dengan posisi dan
kecepatan sebagai berikut.
r1 = i + j , v1 = 2 j
r2 = j + k , v2 = j
r3 = k , v3 = i + j + k
Carilah posisi kecepatan dan p linier sistem massa
tersebut !
Penyelesaian.
m1 = m2 = m3 = 1 satuan
Posisi pusat massa,
(i j) ( j k ) k i 2 j 2 k
Rc
m1 m2 m3 3
2 j j (i j k ) i 4 j 2 k
v pusat massa, v c
m1 m2 m3 3
i 4 j 2k
p pusat massa, p c v c 3 i 4 j 2k
3
KECEPATAN PUSAT MASSA
Setelah mendefinisikan posisi pusat massa, selanjutnya kita akan mendefinisikan
kecepatan pusat massa
perubahan pusat massa Dengan mengingat definisi kecepatan
Selanjutnya, mengingat p = mv
Apabila ruas kiri dan ruas kanan sama-sama dibagi
t maka, kita peroleh
PERCEPATAN PUSAT MASSA
Setelah mendefinisikan posisi pusat massa dan kecepatan pusat massa, maka kita
dapat mendefinisikan percepatan pusat massa
Bagi ruas kanan dan kiri dengan t sehingga Selanjutnya, mengingat hukum Newton
diperoleh II F = m.a, kita juga dapat menulis
atau
Hubungan gerakan pusat massa dan hukum kekekalan
momentum linier
jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada system maka momentum total sistem
konstan meskipun terjadi tumbukan antar sistem
Selama tumbukan tidak terjadi perubahan massa total. Jumlah partikel bisa saja
berubah (makin sedikit atau makin banyak) tetapi massa total partikel sama
Dengan kesamaan ini maka penyebut di ruas kanan dapat diganti sehingga kita
peroleh
Ruas kiri tidak lain daripada kecepatan pusat massa sebelum tumbukan, sedangkan
ruas kanan adalah kecepatan pusat massa sesudah tumbukan
Sehingga “Proses tumbukan yang tidak melibatkan gaya luar, pusat massa
bergerak dengan kecepatan konstan”
CONTOH
Dua buah massa m dan M, (m < M) dihubungkan
dengan tali dilewatkan piringan. Piringan dapat
berputar pada sumbunya. Hitunglah a pusat
massa sistem tersebut ? Segala sesuatu yang
berhubungan dengan piringan dan tali diabaikan.
Penyelesaian
Partikel kedua , v !2 v 2 v c
m1 v 1 m2 v 2
v2
m1 m2
m1 ( v 1 v 2 )
m1 m2
Kedua kecepatan, nampak berlawanan sebagai aki
bat pengamatan pada kerangka acuan C, (pc = 0)
(jumlah momentum sistem tidak berubah).
m1 m2 ( v 1 v 2 )
!
Momentum partikel pertama , m1 v 1
m1 m2
(v1 v 2 )
! m1 m2 ( v 1 v 2 )
Momentum partikel kedua , m2 v
2
m1 m2
(v1 v 2 )
KONSEP
GERAK ROKET
Roket adalah mesin yang mengalami
percepatan (mendapat gaya dorong) akibat
pelepasan udara hasil pembakaran ke arah
belakang
Mesin jet juga bekerja pada prinsip yang
serupa
Mesin roket dan mesin jet hanya berbeda pada
jenis bahan bakar, namun prinsip utamanya
sama yaitu melontarkan gas ke belakang
dengan kecepatan tinggi.
PRINSIP pada
GERAK ROKET
Bahan bakar pesawat jet dibakar melaui reaksi oksidasi dengan menyerap oksigen
dari atmosfer.
Mesin roket tidak menyerap gas dari luar untuk melakukan proses pembakaran
karena mesin roket dapat bekerja dalam ruang hampa
Semua gas yang diperlukan untuk proses pembakaran dibawa bersama roket
Itulah sebabnya sebagian besar massa roket adalah massa bahan bakar
Massa bahan bakar roket dapat mencapai 90% dari massa total.
Dengan demikian di tahap pembakaran massa roket tinggal 10% massa saat
peluncuran.
Kita lihat dua kondisi Pada saat t roket memiliki
pada saat t dan pada saat t+t.
kecepatan v dan massa M
Roket juga memancarkan gas ke
belakang dengan kecepatan u yang
nilainya konstant relatif terhadap
roket
Dengan demikian, kecepatan gas
relatif terhadap koordinat di bumi
adalah v – u
Selama selang waktu Δt massa gas
yang dibuang roket adalah ΔM
Momentum sistem pada saat t adalah
Pada roket juga bekerja gaya
gravitasi Fg ke arah pusat bumi
Momentum sistem pada saat t+t adalah
Jika diambil waktu yang sangat kecil (menuju nol) maka pembagian delta menjadi
diferensial.
Gerakan pada daerah tanpa gravitasi. Jika roket sudah sangat jauh dari bumi
sehingga gaya gravitasi bumi sudah dapat diabaikan
Jika diasumsikan bahwa kecepatan lontaran gas terhadap roket selalu konstant maka
kita dapatkan integral berikut