BAB VI
MOMENTUM SUDUT BENDA TEGAR
6.1. PENDAHULUAN
Sebelumnya, pembahasan tentang gerak benda hanya berdasarkan pada gerak
translasi dan besaran fisis yang digunakan adalah momentum linier. Jika tidak ada
gaya luar yang bekerja pada sistem, maka momentum linier merupakan besaran yang
kekal. Dalam bab ini dibahas gerak rotasi serta sistem dimana jarak antara kedua
partikelnya tetap. Sistem ini disebut “sistem benda tegar”.
Seperti halnya dengan gerak translasi, kita mengenal pula kinematika pada
gerak rotasi. Besaran-besaran yang ada pada kinematika rotasi diantaranya:
Pergeseran sudut yaitu
Kecepatan sudut sesaat yaitu: lim it arahnya sejajar dengan sumbu
t 0 t
putar.
Percepatan sudut sesaat yaitu: lim it
t 0 t
Contoh 1: Sebuah batu gerinda memilki percepatan sudut konstan sebesar 3,0
rad/s2. Gerinda mulai berputar dari keadaan diam, pada
O P keadaan ini sebuah garis, misalkan OP bidang horizontal.
Tentukanlah:
a. Pergeseran sudut garis OP dan
Gambar 6.1 Batu gerinda b. Laju sudut batu gerinda 2.0 detik kemudian.
Jawab.
t 2
a. o t ,
2
Pada t = 0, = o = 0 dan = 3,0 rad/s dan setelah 2,0 detik;
(3,0rad / s s )(2,0s)2
(0)(2,0s) 6,0 rad 0.96 putaran
2
VI.1
MOMENTUM SUDUT BENDA TEGAR
ROTASI TRANSLASI
d dr
d dr
v
dt dt
d dv
a
dt dt
rxF F
I M
L mr 2 I F m
I a I
dL dp
F
dt dt
W .d W F .dr
I 2 Ek
mv 2
Ek
2 2
impuls .dt L impuls F .dt p
Kek. momemtum sudut Kek. momemtum linier
W E k W E k
Daya P W Daya P Fv
VI.2
MOMENTUM SUDUT BENDA TEGAR
Karena r dan F terletak dalam bidang x-y, maka torka akan berarah sepanjang
sumbu-z. Akan tetapi jika r dan F tidak terletak dalam bidang gambar, maka torka τ
juga tidak akan sejajar sumbu z dan besarnya adalah:
rF sin (6.2)
Contoh 2: sebuah benda bermassa m diikat tali ringan yang melalui suatu tabung.
Tabung dipegang dengan satu tangan, dan tali dipegang dengan tangan yang lain.
VI.3
MOMENTUM SUDUT BENDA TEGAR
Benda ini diputar dan bergerak pada suatu lingkaran dengan jejari r1 dan kecepatan
v1 pada bidang horizontal. Kemudian tali ditarik, sehingga jejari lingkaran menjadi r2
(Gambar 6.2). Tentukan kecepatan linier v2 dan kecepatan-kecepatan sudut 2 yang
baru.
r2
r1
m
1
F
Jawab.
Gaya yang bekerja pada benda adalah gaya tarikan, dan mempunyai arah radial.
Akibatnya F r F , dan momen gaya terhadap pusat lingkaran.
M r xF r x r F r xr F 0
Maka momentum sudut partikel adalah tetap.
Jadi momentum sudut awal = momentum sudut akhir
r
m v1 r1 = m v2 r2 dan v 2 v1 1
r2
Karena r1 > r2 maka benda bergerak lebih cepat jika ditarik masuk, karena v1 = 1 r1,
2
r
v2 = 2 r2 maka 2 1 1
r2
Contoh 3: Sebuah massa m dikatakan pada ujung tali dan
ujung tali lainnya dimasukkan pada lubang di
tarik
atas meja. Mula-mula bola berputar dengan
Gambar 6.3 Sebuah benda
kecepatan v1 = 2,4 m/s pada jejari r1 = 0,80 m. diikat pada tali diatas meja
Jawab.
VI.4
MOMENTUM SUDUT BENDA TEGAR
Pada sistem tidak terjadi perubahan momentum sudut I11 = I22, Karena I=mr2
r12
(momen inersia partikel tunggal), maka mr121 mr22 2 atau 2 1 , dan
r22
v r
r12 v1 r12 r
v2 r2 2 r21 2
r2 2
v1 1
r2 r1 r2 r2
0,80m
(2,4m / s) 4m / s
0,48m
F21 m2
y m1 F12
F23
F13
F32
F31
r1 r2 r3 m3
Partikel (1) mempunyai massa m1 terletak pada posisi r1 dan bergerak pada
kecepatan v1. Hal yang sama untuk partikel (2) yaitu massa m2, posisi r2 dan
kecepatan v2. Dan partikel (3) massa m3, posisi r3 dan kecepatan v3.
d
M1 M 2 M 3 ( L1 L2 L3 ) ,jika
dt
dL
M M 1 M 2 M 3 dan L L1 L2 L3 , maka M M i
dt
Jika pada sistem tidak ada gaya luar maka torsi sama dengan nol atau laju
perubahan momentum sudut total sistem terhadap waktu adalah nol, maka
momentum sudut total sistem adalah konstan atau kekal.
VI.6
MOMENTUM SUDUT BENDA TEGAR
F =F1 + F2 + F3 +…..+ Fn = 0
Dan untuk syarat yang kedua yaitu = 0, maka dapat dituliskan bahwa jumlah
vektor semua momen gaya luar yang bekerja pada sistem dalam keadaan seimbang
sama dengan nol, yakni:
M = M1 + M2 + M3 +……….+ Mn = 0
m1v1
r1
r2 r3
0
m2v2 m3v3
disebut sebagai inersia benda untuk gerak rotasi atau momen inersia benda tegar.
Bentuk umum dari moemn inersia benda tegar untuk n partikel adalah:
n
I mi ri 2 atau I r 2 dm (6.10)
i 1
untuk distribusi massa yang kontinu dan ri adalah jarak partikel ke-i dari sumbu
putar.
L / 2
3 L / 2
12 12
VI.8
MOMENTUM SUDUT BENDA TEGAR
r L p, r 2 r.r ( L p).( L p) L2 p 2 2 pL
L2 p 2 2 p x Lx 2 p y L y
maka: I L2 dm p 2 dm 2 L x p x 2 L y p y
L terhadap x dan y konstan, dan p x dm 0 , yaitu posisi pusat massa dihitung dari
R1
tangensial pinggir selinder jika hanya ada gerak rotasi saja.
R Dan kecepatan titik, Q haruslah sama dengan
vQ = vo + R
P
= R + R = 2R
Gambar 6.8 Silinder
pejal berjari-jari R
Dimana gerak silinder dapat dianggap sebagai gerak rotasi bumi terhadap p dengan
kecepatan sudut. Besar energi kinetiknya adalah:
2
E kp I p
2
dari dalil sumbu sejajar
VI.9
MOMENTUM SUDUT BENDA TEGAR
I p mR 2 I o
2 2
E kp mR 2 Io (6.12)
2 2
Suku pertama ruas kanan persamaan (6.12) adalah energi kinetik pusat massa, sedang
suku kedua tidak lain adalah energi kinetik rotasi terhadap pusat massa. Titik
singgung P disebut juga sumbu sesaat dari gerak menggelinding.
Contoh 4:
Berapa laju sebuah bola pejal berjari-jari R dari posisi
diam setinggi H dan meluncur di atas bidang miring H
tanpa gesekan (gambar 2.9)
Gambar 6.9 Bola pejal
Jawab. Bola pejal yang menggelinding di atas bidang
berjari-jari R
miring dari ketinggian H akan memiliki energi kinetik
translasi dan rotasi serta energi potensial. Berdasarkan
hukum kekekalan energi:
mv12 I cm12 mv22 I cm 22
mgy1 mgy2
2 2 2 2
pada posisi tertinggi y1 = H, v1 = 1 = 0; pada posisi terendah y2 = 0, maka:
mv22 I cm 22 2mR 2
0 0 mgH 0, I cm (bola pejal) dan 2 = v2/R.
2 2 5
mv22 2mR 2 / 5 v 2
2
mgH
2 2 R
1/ 2
1 1 2 10 gH
v 2 gH atau v 2
2 5 7
VI.10
MOMENTUM SUDUT BENDA TEGAR
SOAL LATIHAN
1. Sebuah benda meluncur tanpa gesekan dari
puncak suatu bukit yang tingginya 10 m.
Kecepatan benda mula-mula 10 m/s. Di titik C
kecepatan benda mendatar (tinggi titik ini 3,75 m
dari tanah). Hitung jarak benda ketika mencapai
tanah diukur dari titik A. Ambil g = 10 m/s2
2. (Sama soal no1) Sebuah bola homogen, mulai dari keadaan diam di ujung atas
lintasan yang ditunjukkan pada gambar no.1 , menggelinding turun tanpa
tergelincir sampai kemudian ia menggelinding jatuh di ujung kanan . Jika ujung
atas lintasan H=30 m dan ujung bawah lintasan h=3 m (lintasan di ujung kanan
mendatar), tentukanlah jarak jatuhnya bola di sebelah kanan titik A ketika bola
menumbuk garis dasar.
3. Sebuah balok kecil bermassa m mula- mula diam (lihat gambar) pada ketinggian
2R dan meluncur tanpa gesekan.
a. Tentukan dimana balok meninggalkan lintasan
b. Tentukan tinggi maksimum lintasan yang dicapai balok setelah lepas dari
lintasan diukur dari lantai acuan.
4. (Sama soal no.3). Sebuah kelereng kecil pejal dengan massa m dan berjari-jari r
menggelinding tanpa tergelincir sepanjang lintasan seperti yang ditunjukkan
dalam gambar. Kelereng mulai dilepaskan dari keadaan diam dari suatu tempat
pada bagian lurus lintasan.
a. Dari ketinggian minimum berapa kelereng harus dilepaskan agar pada
bagian atas loop ia tetap menempel pada lintasan?( Jejari loop adalah R,
anggap R>>r)
b. Jika kelereng dilepaskan dari ketinggian 6R dari dasar lintasan,
berapakah komponen horizontal gaya yang bekerja padanya dititik Q
VI.11
MOMENTUM SUDUT BENDA TEGAR
5. Sebuah bola billiard disodok oleh tongkat seperti pada gambar. Garis kerja
impulsnya horizontal dan melalui pusat bola. Kecepatan awal bola vo , jejari R,
massa M dan koefisien
gesekan antara bola dengan
meja. Berapa jauh bola
bergerak sebelum akhirnya
berhenti meluncur di atas
meja.
6. Sebuah balok bermassa m bergerak dengan kecepatan awal V0 di atas bidang
datar licin, balok ini menyentuh roda berjari-jari R
a) Jika roda bergerak tanpa slip terhadap balok dan kecepatan balok sesudah
menyentuh roda V , tentukan kecepatan sudut roda (momen inersia roda I).
b) Jika roda mengalami slip, tentukan koefisien gesek antara balok dengan
roda jika panjang balok l dan waktu sentuh balok dengan roda t. Kecepatan
balok setelah melewati roda adalah V.
VI.12