tali
katrol
licin
balok
tali
m1
Bidang miring yang kasar
m2
balok
Torsi/Momen
Pengertian Torsi
Torsi atau momen gaya, hasil perkalian
antara gaya dengan lengan gaya.
→ →
r F
→
Keterangan:
= torsi (Nm)
r = lengan gaya (m)
F = gaya (N)
Jika gaya F yang bekerja pada
jarak r arahnya tidak tegaklurus
terhadap sumbu rotasi putar
benda maka besar torsi pada
benda
→ →
Fr sin
→
Keterangan:
= torsi (Nm)
r = lengan gaya (m)
F = gaya (N)
= sudut antara
gaya dan sumbu
rotasi putar
Torsi Torsi
positif negatif
(Fi ri )
i
Kopel dan Momen Kopel
Kopel
Kopel, pasangan gaya-gaya sejajar
tetapi berlawanan arah yang
mengakibatkan benda berotasi.
→ →
M Fd M (Fi d i )
i
Keterangan:
M = momen kopel (Nm)
F = gaya (N)
R = jarak antara kedua gaya (m)
Momen Inersia
Momen Inersia Partikel
mr 2
Keterangan:
Hubungan langsung antara percepatan sudut
dengan torsi yang diberikan adalah
I
Keterangan:
τ = torsi (Nm)
α = percepatan sudut (rad/s2)
Momen Inersia Benda Tegar
Benda tegar, benda yang tidak mengalami perubahan
bentuk atau volume akibat bekerjanya gaya pada
benda tersebut.
pm = (Xpm ; Ypm)
mi xi mi yi
i
i
X pm mi Ypm
mi
i i
Gerak Rotasi Benda Tegar
I
Keterangan:
= torsi pada benda (Nm)
I = momen inersia benda (kgm2)
= percepatan sudut benda (rad/s2)
Katro
l
Dengan anggapan bahwa antara
katrol dengan tali tidak
terjadi selip, torsi resultan pada katrol
adalah
Keterangan:
rT1 rT2 r = jari-jari katrol (m)
T = tegangan tali (N)
T2 m2 g m2 a
Dengan menjumlahkan kedua persamaan di atas
diperoleh,
m1 m2
a g
I
m1 m2
r2
Gerak Menggelinding
• Suatu benda yang menggelinding tanpa selip, melibatkan
gerak translasi dan rotasi.
• Hubungan sederhana antara laju linier v dengan
kecepatan sudut pada benda yang menggelinding
berjari- jari r dinyatakan dengan
v r
Keterangan:
v = laju linier (m/s)
= kecepatan sudut (rad/s2)
R = jari-jari (m)
Gerak Menggelinding pada Bidang Horizontal
F fs ma
Gerak rotasi silinder:
I
Torsi penyebab gerak rotasi silinder hanya ditimbulkan oleh gaya
gesek statis maka:
rf s
• Gaya gesek statis yang • Percepatan gerak translasi
terjadi dapat bervariasi silinder dapat ditulis dalam
tergantung pada persamaan:
besarnya momen
inersia I, percepatan a,
dan jari-jari r F
a
I
m
r2
fs a • Percepatan translasi silinder pejal
I
r2 yang menggelinding adalah
Keterangan:
a = percepatan linier (m/s2)
2F
F = gaya penggerak (N) a
I = momen inersia (kg m2) 3m
r = jari-jari (m)
m = massa (kg)
Gerak Menggelinding pada Bidang Miring
• Gerak translasi silinder yang tidak
mengalami selip:
mg sin
Keterangan
:a = percepatan gerak translasi (m/s2)
2g m = massa (kg)
a
sin 3 g = percepatan gravitasi (m/s2)
Ө = sudut kemiringan bidang ( °)
I = momen inersia (kg m2)
r = jari-jari (m)
Momentum Sudut
Pengertian Momentum Sudut
L I
Keterangan:
L = momentum sudut (kg m2/s)
I = momentum inersia (kg m2)
= kecepatan sudut (rad/s)
MOMENTUM SUDUT:
Ukuran kesukaran suatu benda untuk dihentikan dari gerak
rotasinya
Hukum Kekekalan Momentum Sudut
“Momentum sudut total pada benda
yang berotasi, tetap konstan jika torsi
total yang bekerja padanya sama
dengan nol.”
I1 1 I 2
2
Aplikasi hukum kekekalan
I konstan momentum sudut
Syarat:
Total torsi yang bekerja pada benda
adalah nol
Keseimbangan Benda Tegar
Keseimbangan Statis dan Dinamis
• Sebuah benda berada dalam keadaan
setimbang jika benda tersebut tidak
mengalami percepatan linier ataupun
percepatan sudut.
• Benda yang diam merupakan benda
yang berada pada kesetimbangan
statis.
• Benda yang bergerak tanpa percepatan
merupakan benda yang berada pada
kesetimbangan dinamis.
Syarat Kestimbangan Benda Tegar
F 0
Pada kondisi ini, kemungkinan keadaan benda adalah:
a. diam (kesetimbangan statis), dan
b. bergerak dengan kecepatan linier tetap (kesetimbangan
dinamis).
a. Kesetimbangan Stabil
Ketimbangan stabil,
kesetimbangan yang dialami
benda, dimana jika pada benda
diberikan gangguan yang
mengakibatkan posisi benda
berubah, setelah gangguan
tersebut dihilangkan, benda akan
kembali ke posisi semula
b. Kesetimbangan Labil
Kesetimbangan indiferen,
kesetimbangan yang dialami benda
di mana jika pada benda diberikan
gangguan yang mengakibatkan
posisi benda berubah, dan setelah
gangguan tersebut dihilangkan,
benda tidak kembali ke posisi
semula, namun tidak mengubah
kedudukan titik beratnya.