III. Teori Roda gilaterddiri dari cakram bundar / roda besar yang berat dan
dilengkapi dengan poros kuat yang menonjol di kedua sisinya . As
roda gila dipasang pada bantalan bola pada dua penyangga yang
tetap . Di as roda gila terdapat sebuah pasak kecil.Salah satu ujung
tali dililitkan secara longgar di sekitar pasak dan ujung lainnya
menggantungkan beban.Apabila beban dilepaskan pada roda
gila,maka akan terjadi gerak rotasi pada roda gila.Kecepatan sudut
roda gila dapat dinyatakan sebagai:
4 πN
ω=
t
dengan ω adalah kecepatan sudut (dalam rad/s), N adalah
banyaknya putaran yang dihasilkan , dan t adalah waktu dari awal
roda gila bergerak sampai berhenti (dalam satuan s).
Beban yang diberikan pada roda gila adalah gaya luar dan gaya
rotasi (disebut torsi) pada roda gila dapat dinyatakan sebagai:
τ =mgr
dengan τ adalah torsi (dalam satuan Nm),m adalah massa beban
yang digantungkan pada roda gila (dalam satuan kg), g adalah
percepatan garavitasi bumi(besarnya 9,8 m/s2) dan r adalah jari as
roda gila (dalam satuan m).
Ketika torsi diberikan pada roda gila,maka percepatan sudutnya
sebesar:
τ
α=
I
dengan α adalah kecepatan sudut (dalam rad/s2),τ adalah torsi
(dalam satuan Nm) dan I adalah momen inersia roda gila (dalam
satuan kgm2).
Momen inersia dari roda gila dapat dicari dengana rumus:
I=
(
Nm 2 gh 2
N +n ω2
−r
)
dengan I adalah momen inersia roda gila (dalam satuan kgm 2),N
adalah banyaknya putaran yang dihasilkan , m adalah massa beban
yang digantungkan pada roda gila(dalam satuan kg),n adalah jumlah
gulungan penggantung pada roda gila,g adalah percepatan gravitasi
bumi(besarnya 9,8 m/s2), h adalah ketinggian beban dari tanah ,ω
adalah kecepatan sudut(dalam rad/s) dan r adalah jari-jari as roda
gila(dlm satuan m)
Dinamika Rotasi
Dinamika rotasi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak rotasi
(berputar) dengan memperhatikan aspek penyebabnya, yaitu momen
gaya. Momen gaya atau yang lebih dikenal dengan torsi ini akan
menyebabkan terjadinya percepatan sudut. Suatu benda dikatakan
melakukan gerak rotasi (berputar) jika semua bagian benda bergerak
mengelilingi poros atau sumbu putar. Sumbu putar benda terletak
pada salah satu bagian dari benda tersebut.
Benda Tegar
Benda tegar merupakan benda yang tidak mengalami perubahan
bentuk akibat pengaruh gaya, sehingga dalam melakukan
pergerakan, benda tersebut tidak mengalami perubahan bentuk dan
volume benda. Benda tegar dapat melakukan gerak translasi dan
rotasi.
Momen Gaya
Penyebab gerak rotasi adalah gaya dan adanya jarak sumbu ke garis
kerja gaya. Hasil kali gaya dengan jarak sumbu ke garis kerja gaya
ini merupakan nilai atau harga dari momen gaya.
Pada gerak translasi hukum II Newton tentang gaya adalah :
F=mxa
τ=Ixα
Hubungan antara gaya dan torsi adalah sebagai berikut:
τ=Fxd
τ=rxF
τR = τ1 + τ2
τkopel = F x d
Momen Inersia
Momen inersia sebuah benda titik yang berotasi mengelilingi sumbu
putar tertentu adalah:
I = mr2
Selanjutnya energi kinetik benda tersebut merupakan energi kinetik
rotasi :
EKrot = ½ Iω
Momen inersia untuk benda pejal yang berotasi dengan sumbu putar
tertentu adalah:
I = ∫r2dm
τ=Ixα
Momentum Sudut
Momentum sudut dirumuskan sebagai:
L = Iω
L = mvR
τ=Ixα
b) Menggelinding
Gerak menggelinding adalah gerak translasi sambil berotasi.
Sehingga persamaan geraknya pun merupakan gabungan antara
gerak rotasi dan gerak translasi.
∑F = mα merupakan persamaan translasi
Jika benda tersebut bergerak secara rotasi dan juga tranlasi, maka
energi kinetik totalnya adalah gabungan dari energi kinetik translasi
rotasi dan energi kinetik rotasi:
Ek_t = Ek + Ek_r
dimana:
Ekt adalah Energi kinetik total benda
Ek adalah energi kinetik translasi
Ekr adalah energi kinetik rotasi
m adalah massa benda (kg)
v adalah kecepatan linear (m/s)
I adalah momen inersia benda (kgm2)
\omega adalah kecepatan sudut benda (rad/s)