Anda di halaman 1dari 3

Dinamika rotasi adalah ilmu yang mempelajari • Momen gaya diberi tanda negatif jika cenderung

tentang gerak rotasi (berputar) dengan memerhatikan memutar benda searah jarum jam.
aspek penyebabnya, yaitu momen gaya. Momen gaya
atau yang lebih dikenal dengan torsi ini akan • Momen gaya diberi tanda positif jika cenderung
menyebabkan terjadinya percepatan sudut. Suatu memutar benda berlawanan arah jarum jam.
benda dikatakan melakukan gerak rotasi (berputar)
Torsi merupakan hasil perkalian silang antara dua
jika semua bagian benda bergerak mengelilingi poros
buah vektor. Berikut hasil perkalian silang antara dua
atau sumbu putar. Sumbu putar benda terletak pada
buah vektor satuan.
salah satu bagian dari benda tersebut.

Momen gaya atau torsi merupakan besaran vektor.


Torsi adalah hasil perkalian silang antara vektor posisi
r dan vektor gaya F. Secara matematis, torsi dapat
dirumuskan sebagai berikut.

Momen inersia merupakan besaran yang menyatakan


Besarnya torsi : ukuran kecenderungan benda untuk tetap
mempertahankan keadaannya (kelembaman). Pada
gerak rotasi, momen inersia juga dapat menyatakan
ukuran kemampuan benda untuk mempertahankan
kecepatan sudut rotasinya. Benda yang sukar berputar
atau benda yang sulit dihentikan saat berputar
memiliki momen inersia yang besar, dan sebaliknya.

Momen inersia dide_ nisikan sebagai hasil kali antara


massa partikel dan kuadrat jarak partikel dari sumbu
rotasi. Secara matematis, momen inersia dapat
Lengan gaya adalah panjang garis yang ditarik dari dirumuskan sebagai berikut.
titik poros sampai memotong tegak lurus garis kerja
gaya F. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar
berikut.

Beberapa kasus dalam menentukan lengan gaya

Jika terdapat sejumlah partikel dengan massa masing-


masing m1, m2, m3, ... dan memiliki jarak r1, r2, r3, ...
terhadap poros, maka momen inersia totalnya adalah
penjumlahan momen inersia setiap partikel, yaitu
sebagai berikut.

Ketika menghitung momen gaya suatu benda, harus


diperhatikan kecenderungan berputarnya benda
tersebut. Untuk itu, dibuatlah perjanjian tanda momen
gaya berikut.
Benda-benda yang teratur bentuknya dan berotasi Jadi, momen inersia batang
pada sumbu tertentu memiliki persamaan momen yang memiliki poros pada
inersia seperti pada gambar berikut. salah satu ujungnya adalah

Analog dengan hukum II Newton pada gerak


translasi, dengan F analog dengan torsi , m analog
dengan I, dan a analog dengan α, maka hubungan
antara momen gaya/torsi dengan percepatan sudut
pada gerak rotasi dapat ditulis sebagai berikut.

Kita telah mengetahui bahwa momen inersia


Benda yang berputar terhadap poros tertentu memiliki
batang silinder bermassa M dengan panjang L yang energi kinetik rotasi yang dapat diturunkan dari energi
kinetik translasi berikut.
porosnya melalui pusat massa adalah Jika
porosnya digeser sejauh d terhadap sebarang sumbu Oleh karena mR2 = I, maka
yang sejajar dengan sumbu pusat massa, maka energi kinetik benda yang
momen inersianya dapat ditentukan dengan bergerak rotasi dapat
menggunakan teorema sumbu sejajar berikut. dirumuskan sebagai berikut.

Misalkan batang tersebut memiliki poros yang melalui


salah satu ujungnya, yaitu A. Apabila suatu benda bergerak menggelinding, maka
benda tersebut melakukan gerak translasi sekaligus
gerak rotasi. Oleh karena itu, energi kinetik yang
dimiliki benda juga terdiri atas energi kinetik translasi
dan rotasi.

Berdasarkan teorema sumbu sejajar, besarnya momen


inersia pada A adalah sebagai berikut.
Momentum sudut didefinisikan sebagai perkalian 1. Suatu gaya F = (6i + 8j) N berada pada posisi
silang antara vektor momentum linear benda p dan r = (3i + 2j) m dari sumbu koordinatnya.
vektor posisi r. Secara matematis, momentum sudut Tentukan besar torsi yang ditimbulkan oleh
dirumuskan sebagai berikut. gaya F tersebut.
2. Tiga buah gaya bekerja pada batang AD yang
bermassa 2 kg seperti pada gambar. Hitunglah
resultan momen gaya terhadap titik B! (g = 10
m/s²)
3. Sebuah bola pejal memiliki massa 1,5 kg dan
diameter 40 cm. Tentukan besar momen
inersianya jika poros melalui pusat massa bola.
4. Sebuah tongkat (batang homogen,
memiliki massa 3,5 kg dan panjang 3 m.
Jika tongkat diputar dengan poros 20 cm dari
Dengan demikian, besarnya momentum sudut benda salah satu ujungnya, maka besarnya momen
inersia tongkat tersebut adalah ….
berotasi dapat ditentukan dengan rumus berikut. 5. Tentukan perbandingan momen inersia batang
homogen yang massanya M dan panjangnya L
ketika porosnya di ujung batang dan L dari
ujung batang.
6. Sebuah silinder pejal yang bermassa 4 kg dan
berdiameter 28 cm berputar melalui pusat massa.
Jika kecepatan sudut silinder sebagai fungsi
waktu adalah ω = (2 + 5t) rad/s, maka torsi
Jika momen gaya luar yang bekerja pada benda yang bekerja pada silinder tersebut adalah ....
adalah nol, maka berlaku hukum kekekalan 7. Sebuah bola pejal memiliki massa 5 kg dan
momentum sudut, yaitu momentum sudut awal sama diameter 20 cm. Jika bola tersebut
dengan momentum sudut akhir. Secara matematis, menggelinding pada bidang datar dengan laju 4
m/s, maka energi kinetik totalnya adalah..
hukum kekekalan momentum sudut dirumuskan
8. Seorang penari balet yang berputar dengan
sebagai berikut. lengan terentang dan kelajuan 3 rad/s memiliki
momen inersia 12 kgm². Jika saat lengannya
Untuk satu benda: merapat ke tubuh, momen inersianya menjadi 4
kgm², maka berapakah laju putaran ketika
lengannya merapat tersebut?

Untuk dua benda:

Anda mungkin juga menyukai