Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 06

FISIKA

DOSEN PEMBIMBING
Dra. Dharu Dewi, M.Si.

DISUSUN OLEH
Ulya Zafira
23173115009

TEKNIK SIPIL S-1


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN (FTSP)
INSTITUTE TEKNOLOGI BUDI UTOMO
2023
Rotasi Benda Bergetar

• Rotasi disebabkan adanya torsi, yakni ukuran kecenderungn sebuah gaya untuk
memutar suatu benda tegar terhadap titik poros tertentu. Tampak ada analogi antara
besaran translasi dan besaran rotasi. Gaya F mirip dengan torsi τ, massa m mirip dengan
momen inersia I, dan percepatan linear a mirip dengan percepatan sudut α. Untuk
menyelesaikan masalah gerak translasi partikel dapat diselesaikan secara cepat dan
mudah menggunakan hukum kekekalan energi mekanik daripada dinamika partikel
∑F=ma. Ternyata masalah gerak rotasi tertentu seperti menggelinding dapat
diselesaikan dengan mudah hokum kekekalan energy mekanik daripada dinamika
partikel ∑F = ma dan ∑τ = Iα.
• Torsi Penyebab gerak suatu benda adalah gaya. Pada gerak rotasi, sesuatu yang
menyebabkan benda berotasi atau berputar disebut momen gaya atau torsi. Konsep torsi
dapat dilihat pada saat kita membuka pintu.
Cobalah membuka pintu dari bagian yang dekat dengan engsel. Bagaimanakah gaya yang
kalian keluarkan?
Kemudian cobalah kembali membuka pintu dari bagian paling jauh dari engsel.
Bandingkan gaya yang diperlukan antara dua perlakuan tersebut. Tentu saja membuka pintu
dengan cara mendorong bagian yang jauh dari engsel lebih mudah dibandingkan dengan
mendorong bagian yang dekat dari engsel. Gaya dorong diberikan pada pintu dengan
membentuk sudut α terhadap arah mendatar. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin
cepat pintu terbuka. Semakin besar jarak engsel dari tempat gaya bekerja, maka semakin
besar momen gaya sehingga pintu lebih mudah terbuka. Momen gaya didefinisikan sebagai
hasil kali antara gaya dengan jarak titik ke garis kerja gaya pada arah tegak lurus. Στ = τ1
+ τ2 + τ3 + ... + τn Arah momen gaya memenuhi kaidah tangan kanan. Genggaman jari
bertindak sebagai arah rotasi, dan ibu jari sebagai momen gaya. Lengan torsi adalah jarak
tegak lurus antara garis sepanjang mana gaya itu bekerja dan sumbu rotasi. Torsi
merupakan besaran vektor sehingga mempunyai nilai dan arah. Torsi bernilai positif, jika
benda berputar berlawanan dengan arah putar jarum jam, dan bernilai negatif jika benda
berputar searah arah dengan arah putar jarum jam.
• Keseimbangan Benda Tegar
Keseimbangan benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar sama dengan
nol. Artinya jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan tetap diam. Namun jika
awalnya benda tegar tersebut bergerak dengan kecepatan konstan, maka ia akan tetap
bergerak dengan kecepatan konstan. Sedangkan benda tegar sendiri adalah benda yang
bentuknya (geometrinya) akan selalu tetap sekalipun dikenakan gaya. Jadi sekalipun dia
bergerak translasi atau rotasi bentuknya tidak akan berubah, contohnya meja, kursi, bola,
dll. Perlu diperhatikan bahwa momentum terbagi menjadi dua, yakni momentum linear dan
momentum angular. Pertama-tama kita meninjau momentum linear p = 0. Momentum
linear dan impuls dihubungkan oleh persamaan: ∑F · Δt= Δp atau dapat juga ditulis
menjadi ∑F = Δp/Δt karena p konstan maka akibatnya Δp sama dengan 0. Sehingga ∑F =
0.
Kemudian dengan cara yang sama kita meninjau momentum angular L. Momentum angular
dan impuls angular dihubungkan oleh persamaan ∑Τ · Δτ= ΔL atau dapat juga ditulis
menjadi ∑Τ = ΔL/Δτ Karena L konstan maka akibatnya ΔL sama dengan nol. Sehingga ∑Τ
= 0.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa suatu benda/sistem dikatakan setimbang jika ia
memenuhi dua syarat berikut: ∑F = 0 ∑Τ = 0 Pada sistem partikel, benda dianggap sebagai
suatu titik materi. Semua gaya yang bekerja pada benda dianggap bekerja pada titik materi
tersebut, sehingga gaya yang bekerja pada partikel hanya menyebabkan gerak translasi
(tidak menyebabkan gerak rotasi).
Oleh karena itu, syarat yang berlaku bagi keseimbangan sistem partikel hanyalah
keseimbangan translasi atau ∑F = 0; ∑Fx = 0 ; ∑Fy = 0 ∑F = 0 yang berarti benda terus
diam atau benda bergerak lurus beraturan. Keseimbangan yang dimaksud di sini adalah
keseimbangan statis sitem partikel, yang berarti ∑F = 0 dan benda terus diam. Jika ∑F = 0
tetapi benda terus bergerak lurus beraturan, ini adalah keseimbangan kinetis. Beberapa
contoh aplikasi keseimbangan statis benda tegar dalam kehidupan sehari-hari adalah
seprang petani memegang bambu tepat di tengah-tengah. Akibatnya, gaya berat bambu
pada setiap sisi sama besar.
Gaya ini menimbulkan momen gaya pada sumbu putar (tubuh petani) sama besar dengan
arah berlawanan, sehingga terjadi keseimbangan rotasi. Ini menyebabkan petani lebih
mudah membawa kedua keranjangnya.
• Jenis-jenis Keseimbangan
Benda Tegar Secara umum keseiimbangan benda tegar dapat dikelompokkan menjadi dua,
yakni keseimbangan dinamis (benda yang bergerak baik secara translasi/linear ataupun
secara angular dan keseimbangan statis (benda yang betul-betul diam). Keseimbangan
statis itu sendiri dikelompokkan menjadi 2, yaitu : Keseimbangan stabil, terjadi apabila
suatu benda diberikan gaya maka posisinya akan berubah. Namun bila gaya tersebut
dihilangkan maka posisinya akan kembali ke titik semula. Contoh keseimbangan stabil:
kelereng di dasar mangkok ½ lingkaran. Ketika kelerang diberi gangguan (gaya) sehingga
posisinya menjadi naik, namun ketika gaya tersebut dihilangkan maka posisi kelereng akan
kembali ke dasar mangkok. Keseimbangan labil (tidak stabil), terjadi apabila suatu benda
diberikan gaya maka posisinya akan berubah. Namun bila gaya tersebut dihilangkan maka
posisinya tidak akan kembali ke titik semula. Sedangkan contoh keseimbangan labil:
kelereng yang diam di puncak mangkok ½ lingkaran yang terbalik. Ketika kelereng diberi
gangguan sedikit, maka ia akan jatuh ke bawah, dan tidak akan kembali ke posisi semula.
Contoh keseimbangan netral: kelereng yang ada di atas lantai. Ketika kelereng diberi
gangguan, maka posisinya akan bergeser. Namun titik beratnya tidak akan berpindah secara
vertikal. Momen Kopel Momen kopel adalah pasangan gaya yang besarnya sama, tetapi
berlawanan arah. Kopel yang bekerja pada suatu benda akan menyebabkan terbentuknya
momen kopel. Secara matematis, momen kopel dirumuskan sebagai berikut. Keterangan:
M = momen kopel (Nm); F = gaya (N); dan d = panjang lengan gaya (m). Oleh karena
memiliki besar dan arah, maka momen kopel termasuk dalam besaran vektor. Untuk itu,
Quipperian harus memperhatikan kecenderungan benda saat berputar. Cara termudahnya
dengan membuat perjanjian tanda seperti berikut.
Momen kopel bernilai negatif jika berputar searah putaran jarum jam. Momen kopel
bernilai positif jika berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Jika beberapa momen kopel
bekerja pada suatu bidang, persamaannya menjadi: Titik Berat Pada prinsipnya, sebuah
benda terdiri dari banyak partikel di mana setiap partikel memiliki berat. Resultan seluruh
berat partikel di dalam benda disebut sebagai berat benda. Berat benda bekerja melalui satu
titik tunggal yang disebut titik berat (titik gravitasi). Untuk benda yang ukurannya tidak
terlalu besar, titik berat hampir berimpit dengan pusat massanya. Perhatikan ilustrasi
berikut. Adapun koordinat titik beratnya (w) dirumuskan sebagai berikut. Titik berat benda
berdimensi satu Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut. Untuk benda homogen
berbentuk garis, titik beratnya bisa dilihat di tabel berikut. Titik berat benda berdimensi dua
(luas) Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut. Untuk benda homogen berbentuk
bidang, titik beratnya bisa dilihat di tabel berikut. Titik berat benda berdimensi tiga
(volume) Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut. Untuk benda homogen berbentuk
ruang, titik beratnya bisa dilihat di tabel berikut.

Anda mungkin juga menyukai