► Torsi, , adalah kecenderungan dari sebuah gaya untuk merotasikan sebuah benda terhadap
sumbu tertentu adalah torsi d adalah lengan gaya F adalah gaya
– Fisika Kelas 11
Halo Quipperian! Pada kesempatan kali ini Quipper Blog akan membahas suatu tema yang sangat
menarik lho, yaitu “Solusi Super Menyelesaikan Soal Dinamika Rotasi”. Perlu Quipperian ketahui bahwa
soal-soal dinamika rotasi masih merupakan momok bagi siswa-siswa di Indonesia. Hal ini dikarenakan
banyak siswa yang belum mampu membedakan antara gerak rotasi dan gerak translasi dalam penyelesaian
dinamika rotasi ini, kurang mampu menjabarkan penguraian gaya-gaya yang terjadi pada suatu sistem
tersebut.
Memang secara konsep dasar, penyelesaian soal dalam bentuk dinamika rotasi perlu waktu yang agak lama
karena kita harus mampu menguraikan gaya-gaya yang terjadi lalu menambahkah konsep torsi dan momen
inersia pada sistem tersebut. Sehingga membuat siswa sangat kesulitan dalam menjawab soal-soal ini.
Namun apabila Quipperian mendalami lebih lanjut tentang materi dinamika rotasi. Begitu banyak lho
SOLUSI SUPER atau cara cepat dalam menyelesaikan soal-soal ini. Oleh sebab itu, pada sesi kali ini
Quipper Blog akan membahas secara detail tentang:
Gerak pada rotasi mengalami suatu torsi. Torsi adalah ukuran kecenderungan sebuah gaya untuk memutar
suatu benda tergar terhadap titik poros tertentu. Rumusan Torsi/momen gaya
Lengan Momen
Lengan momen (l) adalah sebutan untuk jarak titik poros rotasi sampai ke gaya yang saling tegak lurus.
Torsi merupakan suatu besaran vektor. Sehingga ia mempunyai arah. Torsi bernilai positif (+) apabila
arahnya berlawanan jarum jam. Sedangkan torsi bernilai negatif (-) apabila arahnya searah dengan
jarum jam.
Momen Inersia
Dalam dinamika rotasi juga dikenal istilah penting yaitu momen inersia. Momen inersia adalah besaran
yang menyatakan ukuran kelembaman benda yang mengalami gerak rotasi adalah momen inersia (analog
dengan massa pada gerak translasi). Rumusan momen inersia adalah sebagai berikut:
Di mana
Tiap benda memiliki nilai momen inersianya masing-masing, berikut adalah nilai dari momen inersia yang
sering dipakai dalam masalah kesetimbangan benda tegar:
Dalam dinamika partikel, kita mengetahui bahwa gaya F menyebabkan suatu benda bergerak translasi
dengan percepatan linear a. Dan suatu torsi τ menyebabkan suatu benda berotasi terhadap suatu poros
tertentu. Oleh karena torsi τ analog dengan gaya F dan percepatan sudut α analog dengan percepatan
linear a. sehingga dapat dihasilkan hukum II Newton untuk suatu rotasi yaitu sebagai berikut:
Di mana:
τ = torsi (N .m)
Cara menghitung energi kinetik rotasi dari suatu massa adalah sebagai berikut:
Persamaan di atas menyatakan energi kinetik dari suatu benda tegar yang momen inersianya I dan berputar
dengan kecepatan sudut ω. Apabila suatu benda dalam keadaan menggelinding. Dalam dinamika
rotasi, gerak menggelinding adalah suatu benda tegar bergerak translasi dalam suatu ruang sambil
berotasi tanpa slip. Nilai Energi Kinetik pada saat benda menggelinding adalah sebagai berikut:
Pada gambar di bawah menunjukkan sebuah benda menggelinding dari atas menuju alas bidang. Nilai
percepatan benda tersebut dapat ditentukan menggunakan rumus hukum kekekalan energi. Namun kita
akan menggunakan rumus SOLUSI SUPER untuk menentukan nilai percepatan dan kecepatan dari benda
tersebut yaitu:
Contoh 3: Sebuah sistem katrol dengan massa dan bola yang saling menurun
Nilai ketinggian suatu bidang miring (h) dapat ditentukan menggunakan persamaan: