Anda di halaman 1dari 29

Dinamika Gerak

Translasi
Dinamika benda (translasi)
Gerak translasi adalah gerak benda yang arahnya lurus ataupun
melengkung. Pada gerak translasi menggunakan konsep hukum Newton II.
Sedangkan gerak rotasi adalah gerak yang mengalami perputaran terhadap
poros tertentu. Gerak rotasi ini disebabkan oleh adanya torsi yaitu
kecenderungan sebuah gaya untuk memutar suatu benda tegar terhadap
titik poros tertentu.

contoh:

1. Konsep Gaya & Massa


2. Hukum Newton
3. Gaya Gravitasi
4. Gaya Normal
5. Gaya Gesek
Rumus torsi/momen gaya
Gerak Rotasi
Gerak rotasi (melingkar) adalah gerakan pada bidang datar yang lintasannya
berupa lingkaran. Anda akan mempelajari bagaimana suatu benda dapat berotasi
dan apa yang menyebabkan. Oleh karena itu, Anda akan mengawali dengan
pembahasan Gerak Rotasi tentang pengertian momen gaya, momen inersia, dan
momentum sudut.

A.Torsi(Momen Gaya)
Torsi (Momen Gaya) yakni merupakan besaran yang menyebabkan terjadinya
gerak rotasi . Adapun besaran ini disimbolkan dengan (T). Torsi adalah hasil kali
antara gaya dengan lengannya. Lengan gaya adalah jarak tegak lurus antara sumbu
rotasi dengan garis kerja gaya tersebut.
τ = r F sin Ѳ
Keterangan :
τ = momen gaya torsi (Nm)
r = lengan gaya (meter)
F = gaya (Newton)
e = sudut antara r dan F
B.Momen Inersia

Massa benda adalah ukuran kelembaman benda pada gerak lurus atau (gerak
translasi). Jika menganalogikan hal itu, akan diperoleh besaran yang akan
menentukan kelembaman benda gerak rotasi. Adapun besaran tersebut dinamakan
momen inersia yang disimbolkan dengan ( / ) dan rumusnya seperti berikut ini.
|= m r2
Keterangan:
| = momen inersia ( kg m2 )
m = massa benda ( kg )
r = lengan gaya ( meter )
Adapun Nilai Momen Inersia pada sistem benda dengan jumlah lebih dari 1 yakni
sebagai berikut.
Berdasarkan Hukum II Newton, keterkaitan antara gaya, massa, dan percepatan
benda dirumuskan seperti berikut ini ;
F= ma
Adapun gaya tersebut yakni menjadi penyebab terjadinya gerak translasi, massa (m)
adalah ukuran kelembaman gerak translasi, serta percepatan linear (a) adalah
percepatan yang timbul dari gerak translasi.
Torsi adalah penyebab gerak rotasi dan momen inersia (/) merupakan ukuran
kelembaman pada gerak rotasi. Percepatan yang ditimbulkan gerak rotasi
dinamakan percepatan sudut (a). Dengan begitu, Hukum II Newton untuk gerak
rotasi dirumuskan seperti berikut ini.
τ=|α
Keterangan:
τ =torsi ( Nm )
| = momen inersia ( kg m2 )
α= percepatan sudut ( rad/s2 )
C.Momentum Sudut

Momentum sudut (L) memiliki persamaan dengan momentum linear (p).


Momentum linear adalah hasil kali antara massa dengan kecepatan suatu benda.
Sedangkan momentum sudut merupakan hasil kali antara momen inersia dengan
kecepatan sudut benda pada saat benda berputar. Secara matematis, momentum
sudut dirumuskan seperti berikut ini.

L= | ω
Keterangan:
| = momen inersia ( kg m2 )
ω = kecepatan sudut ( rad/s )
L = momentum sudut ( kg m2/s )
D.Gerak Rotasi Hukum ll Newton

Berdasarkan rumusan ini bisa dipahami bahwa perubahan torsi yang terjadi pada
suatu benda yakni merupakan laju perubahan momentum sudutnya.Selain dari
rumusan di atas gerak rotasi menurut hukum II Newton dapat dinyatakan seperti
berikut ini.

∑τ = │α
E.Hukum Kekekalan Momentum Sudut

Konsep Hukum Kekekalan Momentum Sudut yakni sebagai berikut.


“ Apabila torsi yang bekerja pada benda bernilai nol, jadi momentum sudut total
benda yang berotasi besarnya konstan atau tetap ”. Persamaan yang berhubungan
dengan hukum ini yakni:
F. Hukum Kekekalan Energi pada Gerak
Translasi dan Rotasi

Rumus energi kinetik translasi, Sebagai berikut :

Energi kinetik total dan benda, Sebagai berikut :

Energi total atau energi mekanik dirumuskan seperti berikut :


Contoh soal

Pada baling-baling kipas angin berputar 25 rad/s. Apabila momen inersia kipas
angin adalah 0,002 kg m2, Maka tentukan momentum sudut kipas angin tersebut !
Penyelesaian:
Diketahui:
I = o,oo2 kg m2
ω = 25 rad/s
Ditanyakan: L
Jawab:
L=Iω
= (oo,o,2 kg m2)(25 rad/s)
= o,o5 kg m2/s
Momen Gaya Torsi
Benda dapat melakukan gerak rotasi karena adanya momen
gaya. Momen gaya timbul akibat gaya yang bekerja pada benda
tidak tepat pada pusat massa. Gambar 6.2 memperlihatkan
sebuah gaya F bekerja pada sebuah benda yang berpusat massa
di O.

Garis/kerja gaya berjarak d, secara tegak lurus dari pusat massa,


sehingga benda akan berotasi ke kanan searah jarum jam. Jarak
tegak lurus antara garis kerja gaya dengan titik pusat massa
disebut lengan gaya atau lengan momen. Momen gaya
didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya (F) dengan jarak
lengan gaya (d).
Momen Inersia
Momen inersia (kelembaman) suatu benda adalah ukuran
kelembaman suatu benda untuk berputar terhadap porosnya.
Nilai momen inersia suatu benda bergantung kepada bentuk
benda dan letak sumbu putar benda tersebut. Misalkan Anda
memiliki sebuah batang ringan (massa diabaikan) dengan
panjang R.

Momen inersia dilambangkan dengan I, satuannya dalam SI


adalah kgm2 . Nilai momen inersia sebuah partikel yang berotasi
dapat ditentukan dari hasil kali massa partikel dengan kuadrat
jarak partikel tersebut dari titik pusat rotasi. Faktor m × R2
merupakan momen inersia titik terhadap sumbu putarnya.

Benda yang terdiri atas susunan partikel (titik), jika melakukan


gerak rotasi memiliki momen inersia sama dengan hasil jumlah
dari momen inersia partikel penyusunnya.
Konsep gaya dan massa

-Massa adalah materi yang terkandung dalam suatu zat dan

dapat dikatakan sebagai ukuran dari inersia (kelembaman).

-Berat = gaya gravitasi pada benda

-Gaya penyebab terjadi gerakan benda (tetapi tidak selalu


menimbulkan gerak).

-Konsep Gaya dan Massa dijelaskan oleh Hukum Newton


Hukum I Newton
“Setiap benda atau sistem selalu dalam keadaan diam
atau bergerak dengan kecepatan tetap, kecuali dipaksa
oleh suatu pengaruh dari luar sistem yang disebut
gaya”menunjukkan sifat inersia/kelembaman
bendakerangka acuan yang digunakan dalam hukum I
Newton adalah kerangka acuan inersial.

Hukum Newton I : jika tidak ada gaya total yang bekerja


pada sebuah benda, benda tersebut akan tetap diam,
atau jika sedang bergerak, akan tetap bergerak dengan
laju konstan dalam garis lurus.Tetapi apa yang terjadi
jika sebuah gaya total diberikan pada benda
tersebut?gaya total menyebabkan percepatan
Hukum ll Newton

“Laju perubahan momentum suatu sistem terhadap perubahan waktu


sama dengan resultan gaya yang bekerja pada sistem tersebut”.secara
matematis ditulis sistem dengan massa konstan,sehingga Dari mana gaya
datang? Beberapa pengamatan membuktikan bahwa gaya yang diberikan
ke sebuah benda diberikan oleh benda lain.

Jika dua partikel/sistem saling berinteraksi, maka gaya interaksi yang


mereka alami adalah sama besar dan berlawanan arah.

Dikenal sebagai hukum aksi-reaksi


Gaya Gravitasi

Gaya gravitasi merupakan jenis gaya yang paling utama, karena persamaannya
tidak bisa diturunkan lagi menjadi bentuk yang lebih sederhana. Gravitasi timbul
akibat massa sebuah benda yang memberikan gaya tarik pada benda yang memiliki
massa.
Gravitasi memiliki sifat yang menyeluruh atau universal sehingga berlaku untuk
semua benda yang terdapat di alam semesta.
Gravitasi mengakibatkan gaya tarik menarik antara seluruh partikel yang memiliki
massa, sehingga mengikuti gravitasi.
Hal inilah yang menjawab semua fenomenal seperti mengapa bulan mengelilingi
bumi atau planet mengelilingi matahari. Jawaban dari semua itu adalah karena
gravitasi.
F = G m1m2/r2
Keterangan :
m1 & m2 = massa kedua benda (kg)
r = jarak kedua benda (m)
G = konstanta gravitasi (6.67 10-11 m3/kgs2)
F = gaya gravitasi (N)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
g’ = percepatan gravitasi planet (m/s2)
R = jarak kedua benda (m)
h = ketinggian benda (m)
G = konstanta gravitasi (6.67 10-11 m3/kgs2)
M = massa planet bumi (kg)
M’ = massa planet (kg)
Contoh Soal
Bumi mengalami percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s2. Berapa nilai percepatan gravitasi pada ketinggian R dari permukaan
bumi? (R = jari-jari bumi)

Jawaban :

Diketahui

h=R

g = 9.8 m/s2

Penyelesaian

g’ = G M/(R+h)2

g’ = G M/(2R) 2

g’ = g/4

g’ = 2.45 m/s2

Sehingga bisa disimpulkan bahwa nilai gravitasi yang terjadi di benda pada ketinggian R adalah 2.45 m/s2.
Gaya Normal

Gaya normal merupakan gaya yang dialami suatu benda pada keadaan apapun dan arah
gayanya tegak lurus dengan bidang.Dalam suatu contoh kita dapat melihat suatu gaya
normal pada benda dalam keadaan diam.
Misalnya suatu kotak makan yang diletakkan diatas timbangan. Kotak makan tersebut
tetap diam sedangkan timbangan menunjukan suatu angka.
Hal tersebut menunjukan bahwa wadah makan tersebut tetap meliki gaya gravitasi.
Tetapi jika wadah makanan tersebut memiliki gaya gravitasi, mengapa tidak bergerak?
Jawaban kenapa wadah makanan yang memiliki gravitasi namun tidak bergerak adalah
karena benda tersebut memiliki gaya lain yang disebut gaya normal yang arahnya
berlawanan dengan bidang datar.
Rumus Gaya Normal
Sumbu/bidang X

∑Fx = 0

Persamaan ini didapat karena padasumbu x tidak ada gaya gaya yang bekerja menjadikan resultan gayanya
selalu bernilai 0

Sumbu Y

∑Fy = ma

N-W = ma

N-W = 0 (ma bernilai 0 karena benda pada keadaan diam)

N=W

Dimana

Fx dan Fy = resultan gaya pada suatu bidang

N = gaya normal
Contoh Soal
Sebuah nasi kotak diletakkan di atas meja dengan massa 1 kg. Jika besar gaya gravitasi 10 m/s², hitunglah besar gaya normal
pada buku?

Pembahasan

Diketahui

m = 1 kg
g = 10 m/s2

Penyelesaian

∑Fy = ma

N-W = ma

N-W = 0

N=W

N = mg

N = 1 10

N = 10 N . Jadi gaya normal yang bekerja pada suatu sistem ini sebesar 10N
Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang muncul karena ada dua permukaan yang saling
bersentuhan . Gaya gesek akan semakin besar bila kedua bennda memiliki
permukaan yang kasar, begitu pula sebaliknya.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa besar kecil nilai dari gaya gesek bergantung
dengan permukaan dua benda tersebut.

Rumus Gaya Gesek


f = µ.N
keterangan:
f : gaya gesek (newton)/N
µ : koefisien gaya gesek
N : gaya normal (newton)/N
Contoh Gaya Gesek

1.Gaya Gesek Statis

2.Gaya Gesek Kinetis

3.Gaya Gesek Dalam Kehiudpan Sehari Hari


kelompok 5
Nama kelompok:

- Arya Yoga
- M.faris fauzan
- M.Rafa
- Cahaya
- Rajwapadka

Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai