Translasi
Dinamika benda (translasi)
Gerak translasi adalah gerak benda yang arahnya lurus ataupun
melengkung. Pada gerak translasi menggunakan konsep hukum Newton II.
Sedangkan gerak rotasi adalah gerak yang mengalami perputaran terhadap
poros tertentu. Gerak rotasi ini disebabkan oleh adanya torsi yaitu
kecenderungan sebuah gaya untuk memutar suatu benda tegar terhadap
titik poros tertentu.
contoh:
A.Torsi(Momen Gaya)
Torsi (Momen Gaya) yakni merupakan besaran yang menyebabkan terjadinya
gerak rotasi . Adapun besaran ini disimbolkan dengan (T). Torsi adalah hasil kali
antara gaya dengan lengannya. Lengan gaya adalah jarak tegak lurus antara sumbu
rotasi dengan garis kerja gaya tersebut.
τ = r F sin Ѳ
Keterangan :
τ = momen gaya torsi (Nm)
r = lengan gaya (meter)
F = gaya (Newton)
e = sudut antara r dan F
B.Momen Inersia
Massa benda adalah ukuran kelembaman benda pada gerak lurus atau (gerak
translasi). Jika menganalogikan hal itu, akan diperoleh besaran yang akan
menentukan kelembaman benda gerak rotasi. Adapun besaran tersebut dinamakan
momen inersia yang disimbolkan dengan ( / ) dan rumusnya seperti berikut ini.
|= m r2
Keterangan:
| = momen inersia ( kg m2 )
m = massa benda ( kg )
r = lengan gaya ( meter )
Adapun Nilai Momen Inersia pada sistem benda dengan jumlah lebih dari 1 yakni
sebagai berikut.
Berdasarkan Hukum II Newton, keterkaitan antara gaya, massa, dan percepatan
benda dirumuskan seperti berikut ini ;
F= ma
Adapun gaya tersebut yakni menjadi penyebab terjadinya gerak translasi, massa (m)
adalah ukuran kelembaman gerak translasi, serta percepatan linear (a) adalah
percepatan yang timbul dari gerak translasi.
Torsi adalah penyebab gerak rotasi dan momen inersia (/) merupakan ukuran
kelembaman pada gerak rotasi. Percepatan yang ditimbulkan gerak rotasi
dinamakan percepatan sudut (a). Dengan begitu, Hukum II Newton untuk gerak
rotasi dirumuskan seperti berikut ini.
τ=|α
Keterangan:
τ =torsi ( Nm )
| = momen inersia ( kg m2 )
α= percepatan sudut ( rad/s2 )
C.Momentum Sudut
L= | ω
Keterangan:
| = momen inersia ( kg m2 )
ω = kecepatan sudut ( rad/s )
L = momentum sudut ( kg m2/s )
D.Gerak Rotasi Hukum ll Newton
Berdasarkan rumusan ini bisa dipahami bahwa perubahan torsi yang terjadi pada
suatu benda yakni merupakan laju perubahan momentum sudutnya.Selain dari
rumusan di atas gerak rotasi menurut hukum II Newton dapat dinyatakan seperti
berikut ini.
∑τ = │α
E.Hukum Kekekalan Momentum Sudut
Pada baling-baling kipas angin berputar 25 rad/s. Apabila momen inersia kipas
angin adalah 0,002 kg m2, Maka tentukan momentum sudut kipas angin tersebut !
Penyelesaian:
Diketahui:
I = o,oo2 kg m2
ω = 25 rad/s
Ditanyakan: L
Jawab:
L=Iω
= (oo,o,2 kg m2)(25 rad/s)
= o,o5 kg m2/s
Momen Gaya Torsi
Benda dapat melakukan gerak rotasi karena adanya momen
gaya. Momen gaya timbul akibat gaya yang bekerja pada benda
tidak tepat pada pusat massa. Gambar 6.2 memperlihatkan
sebuah gaya F bekerja pada sebuah benda yang berpusat massa
di O.
Gaya gravitasi merupakan jenis gaya yang paling utama, karena persamaannya
tidak bisa diturunkan lagi menjadi bentuk yang lebih sederhana. Gravitasi timbul
akibat massa sebuah benda yang memberikan gaya tarik pada benda yang memiliki
massa.
Gravitasi memiliki sifat yang menyeluruh atau universal sehingga berlaku untuk
semua benda yang terdapat di alam semesta.
Gravitasi mengakibatkan gaya tarik menarik antara seluruh partikel yang memiliki
massa, sehingga mengikuti gravitasi.
Hal inilah yang menjawab semua fenomenal seperti mengapa bulan mengelilingi
bumi atau planet mengelilingi matahari. Jawaban dari semua itu adalah karena
gravitasi.
F = G m1m2/r2
Keterangan :
m1 & m2 = massa kedua benda (kg)
r = jarak kedua benda (m)
G = konstanta gravitasi (6.67 10-11 m3/kgs2)
F = gaya gravitasi (N)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
g’ = percepatan gravitasi planet (m/s2)
R = jarak kedua benda (m)
h = ketinggian benda (m)
G = konstanta gravitasi (6.67 10-11 m3/kgs2)
M = massa planet bumi (kg)
M’ = massa planet (kg)
Contoh Soal
Bumi mengalami percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s2. Berapa nilai percepatan gravitasi pada ketinggian R dari permukaan
bumi? (R = jari-jari bumi)
Jawaban :
Diketahui
h=R
g = 9.8 m/s2
Penyelesaian
g’ = G M/(R+h)2
g’ = G M/(2R) 2
g’ = g/4
g’ = 2.45 m/s2
Sehingga bisa disimpulkan bahwa nilai gravitasi yang terjadi di benda pada ketinggian R adalah 2.45 m/s2.
Gaya Normal
Gaya normal merupakan gaya yang dialami suatu benda pada keadaan apapun dan arah
gayanya tegak lurus dengan bidang.Dalam suatu contoh kita dapat melihat suatu gaya
normal pada benda dalam keadaan diam.
Misalnya suatu kotak makan yang diletakkan diatas timbangan. Kotak makan tersebut
tetap diam sedangkan timbangan menunjukan suatu angka.
Hal tersebut menunjukan bahwa wadah makan tersebut tetap meliki gaya gravitasi.
Tetapi jika wadah makanan tersebut memiliki gaya gravitasi, mengapa tidak bergerak?
Jawaban kenapa wadah makanan yang memiliki gravitasi namun tidak bergerak adalah
karena benda tersebut memiliki gaya lain yang disebut gaya normal yang arahnya
berlawanan dengan bidang datar.
Rumus Gaya Normal
Sumbu/bidang X
∑Fx = 0
Persamaan ini didapat karena padasumbu x tidak ada gaya gaya yang bekerja menjadikan resultan gayanya
selalu bernilai 0
Sumbu Y
∑Fy = ma
N-W = ma
N=W
Dimana
N = gaya normal
Contoh Soal
Sebuah nasi kotak diletakkan di atas meja dengan massa 1 kg. Jika besar gaya gravitasi 10 m/s², hitunglah besar gaya normal
pada buku?
Pembahasan
Diketahui
m = 1 kg
g = 10 m/s2
Penyelesaian
∑Fy = ma
N-W = ma
N-W = 0
N=W
N = mg
N = 1 10
N = 10 N . Jadi gaya normal yang bekerja pada suatu sistem ini sebesar 10N
Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang muncul karena ada dua permukaan yang saling
bersentuhan . Gaya gesek akan semakin besar bila kedua bennda memiliki
permukaan yang kasar, begitu pula sebaliknya.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa besar kecil nilai dari gaya gesek bergantung
dengan permukaan dua benda tersebut.
- Arya Yoga
- M.faris fauzan
- M.Rafa
- Cahaya
- Rajwapadka
Terima Kasih.