Gaya Sentripetal
Hubungan antara periode dan kecepatan linear dalam Gerak Melingkar Beraturan
dinyatakan pada persamaan berikut :
Amati bahwa pada benda tersebut bekerja gaya berat (mg) yang arahnya ke bawah
dan gaya tegangan tali (FT) yang bekerja horisontal. Tegangan tali timbul karena
kita memberikan gaya tarik pada tali ketika memutar benda. Gaya tegangan tali ini
berfungsi untuk memberikan percepatan sentripetal. Berpedoman pada koordinat
bidang xy, kita tetapkan komponen horisontal sebagai sumbu x. Dengan
demikian, berdasarkan hukum II Newton, kita dapat menurunkan persamaan gaya
sentripetal untuk benda yang berputar horisontal :
Ketika benda berada di titik A, pada benda bekerja gaya berat (mg) dan
gaya tegangan tali (FTA) yang arahnya ke bawah (menuju pusat lingkaran). Kedua
gaya ini memberikan percepatan sentripetal pada benda. Ketika benda berada pada
titik A’, pada benda bekerja gaya berat yang arahnya ke bawah dan gaya tegangan
tali (FTA‘) yang arahnya ke atas (menuju pusat lingkaran). Dengan menggunakan
hukum II Newton, kita dapat menurunkan persamaan gaya sentripetal untuk benda
yang berputar vertikal. Terlebih dahulu kita tetapkan arah menuju ke pusat
sebagai arah positif.
Keterangan :
FTA = gaya tegangan tali di titik A, Fs = gaya sentripetal, as = percepatan
sentripetal, vA = kecepatan gerak benda di titik A, r = jari-jari lingkaran (panjang
tali)
Berdasarkan persamaan di atas, tampak bahwa ketika benda berada di titik
A (puncak lintasan), benda masih bisa berputar walaupun tidak ada gaya tegangan
tali yang bekerja pada benda tersebut. Untuk membuktikan hal ini, mari kita
analisis persamaan di atas :
Jika FTA = 0, maka persamaan di atas akan menjadi :
Jadi ketika berada di titik A, benda tersebut masih bisa berputar dengan
kecepatan linear vA, meskipun tidak ada gaya tegangan tali (Gaya tegangan tali
pada kasus ini = gaya sentripetal). Besar kecepatan dinyatakan pada persamaan
2. Karena percepatan gravitasi (g) tetap maka besar kecepatan linear bergantung
pada jari-jari lingkaran / panjang tali). Semakin panjang tali (semakin besar jari-
jari lingkaran), semakin besar laju linear benda.
8. Gaya Gravitasi
Keterangan :
F = gaya gravitasi (N)
G = konstanta gravitasi = G = 6,672 x 10-11 N.m2/kg2.
m1 = besar massa titik pertama (kg)
m2 = besar massa titik kedua (kg)
r = jarak antara kedua massa titik,
Dari persamaan ini dapat diturunkan persamaan untuk menghitung Berat.
Berat suatu benda adalah hasil kali massa benda tersebut dengan percepatan
gravitasi bumi. Persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: W = mg.
Dengan W adalah gaya berat benda tersebut, m adalah massa dan g adalah
percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi ini berbeda-beda dari satu tempat ke
tempat lain.
2. Medan Gravitasi
Di samping gaya gravitasi, hukum gravitasi Newton juga menetapkan
tentang medan gravitasi disekitar suatu benda atau umumnya sebuah planet.
Medan gravitasi ini akan menunjukkan percepatan gravitasi dari suatu benda di
sekitar suatu benda atau planet. Adapun besar medan gravitasi atau percepatan
gravitasi dirumuskan :
𝑀
𝑔=𝐺
𝑟2
Keterangan :
g = percepatan gravitasi (m/s2)
G = konstanta gravitasi = G = 6,672 x 10-11 N.m2/kg2.
M = besar massa (kg)
r = jarak antara kedua massa titik