Guru Pembimbing :
IWAN SETIAWAN S.Pd
Disusun oleh :
KELOMPOK I
1. Arya Kusuma
2. Ega Andina
3. Selvia
4. Sevika Ariyanti
5. Wahida Aguatina
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................. 2
C. TUJUAN....................................................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN................................................3
A. KAJIAN TEORI.......................................................................................................................... 3
1. TURUNAN........................................................................................................................... 3
1.1 DEFINISI TURUNAN................................................................................................. 3
1.2 ATURAN PENCARIAN TURUNAN......................................................................... 3
1.3 TEOREMA TURUNAN............................................................................................... 4
1.4 TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI.................................................................... 5
1.5 LAJU YANG BERKAITAN........................................................................................ 6
2. NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM............................................................................. 6
2.1 DEFINISI NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM................................................... 6
2.2 TEOREMA NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM.................................................7
2.3 EKSTRIM LOKAL DAN EKSTRIM PADA INTERVAL TERBUKA.....................9
B. PEMBAHASAN........................................................................................................................ 11
1. APLIKASI TURUNAN..................................................................................................... 11
2. TEOREMA DAN ATURAN TURUNAN TERKAIT APLIKASI TURUNAN.............11
3. CARA, LANGKAH, DAN PROSEDUR DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN
TERKAIT APLIKASI TURUNAN.................................................................................. 11
3.1 LAJU YANG BERKAITAN...................................................................................... 11
3.2 OPTIMASI (APLIKASI TURUNAN)........................................................16
BAB III PENUTUP..............................................................................................21
A. SIMPULAN............................................................................................................................... 21
B. SARAN...................................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
ii
BAB 1
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Kalkulus (bahasa Latin: calculus, artinya “batu kecil”, untuk menghitung)
adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan
deret tak terhingga. Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan dan ilmu yang
mempelajari tentang operasi dan penerapannya untuk memecahkan persamaan
serta aplikasinya. Pada masa kini, kalkulus digunakan sebagai suatu alat bantu
yang utama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Salah satu bagian dari kalkulus yang mempunyai peranan besar
(baik dalam bidang-bidang lain maupun matematika itu sendiri) yaitu turunan.
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk
menyatakan hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu
atau beberapa variabel bebas lainnya. Konsep turunan sebagai bagian utama
dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton
(1642- 1727), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried
Wilhelm Leibniz (1646-1716), ahli matematika bangsa Jerman, dari tahun
1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai suatu alat untuk menyelesaikan
berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Dengan mempelajari
turunan, maka dapat mempermudah kita dalam menyelesaikan masalah-
masalah yang berkaitan dengan fungsi, integral, dan bidang kalkulus lainnya.
Turunan juga dapat digunakan untuk menggambarkan grafik suatu fungsi
aljabar, yaitu dengan menggunakan penerapannya. Salah satu penerapan dari
turunan yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
terkait dengan penentuan nilai maksimum dan minimum dari suatu fungsi.
Nilai maksimum dan minimum dari suatu fungsi adalah nilai terbesar dan
nilai terkecil dari fungsi, baik dalam kisaran tertentu (ekstrem lokal atau
relative) maupun di seluruh domain dari fungsi (ekstrem global atau absolut).
Pada dasarnya, dalam menentukan nilai maksimum dan minimum pada suatu
fungsi dengan interval tertentu, sama dengan cara untuk menentukan nilai
1
maksimum dan minimum pada fungsi yang tidak terdapat interval. Namun,
hanya tinggal menambahkan nilai intervalnya ke dalam fungsi untuk
mengetahui nilai maksimum dan minimumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aplikasi turunan dalam cabang ilmu matematika yang dapat
ditemukan dalam kehidupan nyata?
2. Apa saja teorema-teorema dan aturan yang dapat dipakai dalam
menganalisis dan menyelesaikan permasalahan terkait aplikasi turunan?
3. Bagaimana cara, langkah, dan prosedur dalam menyelesaikan persoalan
terkait aplikasi turunan yang berhubungan dengan nilai maksimum dan
minimum serta laju yang berkaitan?
C. Tujuan
1. Mengetahui contoh aplikasi turunan dalam cabang ilmu matematika yang
dapat dijumpai pada kehidupan nyata.
2. Mengetahui teorema-teorema dan aturan yang dapat dipakai dalam
menganalisis dan menyelesaikan permasalahan terkait aplikasi turunan.
2
BAB II
A. Kajian Teori
1. Turunan
1.1 Definisi Turunan
Turunan fungsi f adalah fungsi lain f’ yang nilainya pada sebarang
bilangan riil 𝑥 didefinisikan dengan :
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓′(𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
Daerah asal f’ adalah himpunan semua x pada daerah asal f di mana
𝑓(𝑥+ℎ)−𝑓(𝑥)
lim ada dan bukan ∞ atau -∞
ℎ→0 ℎ
𝑓(𝑎+ℎ)−𝑓(𝑎)
Dikatakan f terdiferensiasi di x = a jika lim ada.
ℎ→0 ℎ
3
b. Teorema Hasil Kali
Jika f dan g adalah fungsi- fungsi yang terdiferensiasi, maka :
(𝑓𝑔)’(𝑥) = 𝑓(𝑥)𝑔’(𝑥) + 𝑔(𝑥)𝑓’(𝑥)
yakni :
Contoh 1.2 :
Tentukanlah turunan dari 𝑦 = 𝑠 2(𝑠 3 +
3)! Penyelesaian :
𝐷𝑠(𝑠2(𝑠3 + 3)) = 𝑠2 𝐷𝑥(𝑠3 + 3) + (𝑠3 + 3)𝐷𝑥(𝑠3)
𝐷𝑠(𝑠2(𝑠3 + 3)) = 𝑠2(3𝑠2 + 0) + 2𝑠4 + 6𝑠
𝐷𝑠(𝑠2(𝑠3 + 3)) = 5𝑠4 + 6𝑠
Contoh 1.3 :
Jika 𝑦 = (2𝑥2 – 4𝑥 + 1)60, carilah 𝐷𝑥𝑦!
Penyelesaian :
y=𝑢 60
dan 𝑢 = 2𝑥2 – 4𝑥 + 1
4
Fungsi sebelah luar adalah 𝑓(𝑢) = 𝑢60 dan fungsi sebelah dalam
adalah :
𝑢 = 𝑔(𝑥) = 2𝑥2 – 4𝑥 + 1. Jadi,
𝐷𝑥𝑦 = 𝐷𝑥𝑓(𝑔(𝑥))
= 𝑓(𝑢)𝑔(𝑥)
= (60𝑢59)(4𝑥 – 4)
= 60(2𝑥2 − 4𝑥 + 1)59(4𝑥 – 4)
Contoh 1.4 :
Carilah Dx (x2 sin x)!
Penyelesaian :
Aturan Hasil Kali diperlukan di sini.
Dx (x2 sin x) = 𝑥2𝐷𝑥 (𝑠𝑖𝑛 𝑥) + 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝐷𝑥 (𝑥 2)
Dx (x2 sin x) = 𝑥2 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 2𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑥
5
1.5 Laju yang Berkaitan
menghitung turunan pada saat yang diminta. Bisa jadi, sebagai ganti
diketahuinya 𝑦 secara eksplisit dalam 𝑡, kita mengetahui sesuatu
tentang 𝑑𝑥. Kita masih tetap mampu mencari 𝑑𝑦, karena 𝑑𝑦 dan 𝑑𝑥
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Contoh 2.1 :
Perhatikan grafik berikut!
6
1
Fungsi 𝑦 = 𝑓 (𝑥 ) =
𝑥
Penyelesaian :
Maka, berdasarkan grafik fungsi tersebut diperoleh :
(i) Pada (0, ∞), fungsi 𝑓 tidak memiliki nilai maksimum dan
nilai minimum.
(ii) Pada [1,3], fungsi 𝑓 memiliki nilai maksimum 3 dan nilai
minimum 13.
(iii) Pada (1,3], fungsi 𝑓 tidak memiliki nilai maksimum, tetapi
memiliki nilai minimum 13.
7
(ii) Titik stasioner dari f; atau
(iii) Titik singular dari f.
Contoh 2.2 :
Tentukanlah titik-titik kritis dari fungsi 𝑓, dengan
𝑓(𝑥) = −2𝑥 3 + 3𝑥 2 di 𝐼 =
[−1,2]! Penyelesaian :
8
Fungsi 𝑓 tidak memiliki titik singular karena 𝑓′(𝑥) = 6𝑥 2 +
6𝑥 selalu ada.
Titik ujung dari intervalnya ialah : 𝑥 = −1 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 2.
Catatan :
Ingat jika 𝑓′′(𝑥) < 0, maka grafik fungsi 𝑓 cekung ke bawah. Jika
𝑓′′(𝑥) > 0, maka grafik fungsi f cekung ke atas.
Contoh 2.3 :
Penyelesaian :
9
17
(i) Karena 𝑓′′(−1) = −4, maka 𝑓(−1) =
3 adalah nilai
maksimum lokal dari fungsi 𝑓.
(ii) Karena 𝑓 ′′(3) = 4, maka 𝑓(3) = −5 adalah nilai
minimum lokal dari fungsi f.
Catatan :
10
B. Pembahasan
1. Aplikasi Turunan
Turunan adalah cabang matematika yang merupakan alat untuk
menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari diantaranya
menentukan nilai maksimum dan minimum dari suatu fungsi, laju yang
berkaitan, menentukan kecepatan dan percepatan, pembuatan konstruksi
bangunan, pengukuran suatu tempat, dan lain-lain. Nilai maksimum dan
minimum dapat berupa masalah optimasi.
2. Teorema dan Aturan Turunan Terkait Aplikasi Turunan
Teorema dan aturan turunan yang dapat digunakan dalam
menganalisis dan menyelesaikan permasalahan terkait aplikasi turunan
diantaranya teorema aturan selisih, teorema hasil kali, teorema aturan
rantai, teorema A fungsi trigonometri, laju yang berkaitan, teorema
keberadaan maks-min, teorema titik kritis, teorema uji turunan kedua, dan
lain-lain.
3. Cara, Langkah, dan Prosedur dalam Menyelesaikan Persoalan
Terkait Aplikasi Turunan
3.1 Laju yang berkaitan
a) Sebuah wadah berbentuk setengah bola dengan diameter 24 cm.
Wadah tersebut berisi aseton setinggi h cm. Oleh karena aseton
tersebut menguap, tinggi aseton berkurang dengan laju 0,001
cm/detik.
a. Tentukan persamaan luas permukaan aseton bagian atas!
b. Hitunglah laju perubahan luas permukaan aseton bagian atas
pada saat tinggi aseton 6 cm!
Jawaban :
11
Diketahui :
Diameter wadah = 24 cm
OA = (12 – h) cm
Ditanya
( saat h = 6 cm
𝑑𝐿
)
𝑑𝑡
12
Diketahui juga laju perubahan ketinggian aseton sebagai 𝑑ℎ =
𝑑𝑡
0,001 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Laju perubahan luas permukaan aseton dapat dinyatakan
sebagai
Perhatikan turunan dari 𝐿 = (24𝜋ℎ − 𝜋ℎ2)
𝑑ℎ 𝑑ℎ
𝑑𝐿
= 24𝜋 − 2𝜋ℎ
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑ℎ
𝑑𝐿
= (24𝜋 − 2𝜋ℎ)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Maka, 𝑑𝐿
saat h = 6 cm dan dengan 𝑑ℎ = 0,001 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑑𝑡 𝑑𝑡
adalah
𝑑𝐿
= (24𝜋 − 2𝜋(6)) 0,001
𝑑𝑡
𝑑𝐿
= (24𝜋 − 12𝜋) 0,001
𝑑𝑡
𝑑𝐿
= (12𝜋) 0,001
𝑑𝑡
𝑑𝐿
= 0,012𝜋 𝑐𝑚2 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑑𝑡
13
Jawab :
𝑑𝜃
= 400𝜋 (laju konstan)
𝑑𝑡
Temukan :
𝜋
𝑑𝑥
ketika 𝜃 =
𝑑𝑡 3
𝑏2 = 𝑎 + 𝑐2 − 2𝑎𝑐 cos 𝜃
14
72 = 32 + 𝑥2 − 2(3)(𝑥) cos 𝜃
𝑑𝑥 𝑑𝜃
(6 cos 𝜃 − 2𝑥) = 6𝑥 sin 𝜃
𝑑𝑡 𝑑𝑡
2x
Substitusikan θ = ke dalam persamaan turunan diatas untuk
3
𝑥 sebagaimana yang ditunjukkan di bawah ini :
𝜋
72 = 32 + 𝑥2 − 2(3)(𝑥) cos
3
49 = 9 + 1
− 6𝑥 ( )
𝑥2
2
0 = 𝑥2 − 3𝑥 − 40
0 = (𝑥 − 8)(𝑥 + 5)
𝑑𝑥 √3
6(8)( )
= 1
2
(400𝜋)
𝑑𝑡 6( )−16
2
𝑑𝑥 9600𝜋 √3
𝑑𝑡 = −13
𝑑𝑥
= −4018 𝑖𝑛𝑐𝑖/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡.
𝑑𝑡
15
*Catatan : Kecepatan bernilai negatif karena 𝑥
merepresentasikan suatu kecepatan yang semakin berkurang.
𝜋
Jadi, kecepatan piston ketika 𝜃 = ialah sebesar −4018 𝑖𝑛𝑐𝑖/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3
Jawaban =
500 = 𝜋𝑟2ℎ
500
ℎ = 𝜋𝑟 2
16
Kaleng silinder tersusun oleh dua lingkaran pada tutup dan alas dan
dinding samping yang bila ditaruh mendatar berbentuk persegi
panjang dengan tinggi h dan panjang sama dengan keliling tutup dan
alasnya.
500
L = 2𝜋𝑟 2 + 2𝜋𝑟 ( )
𝜋𝑟 2
1000
= 2𝜋𝑟2 + , 𝑟 ≠ 0, 𝑟 ∈ (0, ∞)
𝑟
Analisis penyelesaian :
17
1000
𝐿′(𝑟) = 4𝜋𝑟 − ,𝑟≠0
𝑟2
4𝜋𝑟3−1000
0= 𝑟2
0 = 4𝜋𝑟3 − 1000
4𝜋𝑟3 = 1000
250
𝑟3 = 𝜋
3 250
𝑟= √
𝜋
≈ 4.3 𝑐𝑚
- Titik Singular =
Titik singular adalah titik dimana L(r) tidak terdefinisi.
L(r) tidak terdefinisi di r = 0, tetapi 0 bukan termasuk
daerah asal fungsi L sehingga fungsi L tidak mempunyai
titik singular.
Maka, satu-satu nya titik kritis adalah titik stasioner yaitu 𝑟 =
3 250
√ ≈ 4.3 𝑐𝑚
𝜋
4.3
Jika L’(r) < 0 untuk semua x dalam (0,4.3) dan L’(r) > 0
untuk semua x dalam (4.3,0), maka L(r) adalah nilai
minimum lokal.
18
2000
𝐿′′(𝑟) = 4𝜋 + ,𝑟≠0
𝑟3
′′ 3 250 2000
𝐿( √ 𝜋
) = 4𝜋 + 3 250 3
( √ )
𝜋
′′ 3 250 2000
𝐿( √ )+= 4𝜋 250
𝜋
𝜋
′′ 3 250 2000
𝐿( √ )+= 4𝜋 250
𝜋
𝜋
𝐿′′ ( 3√250) = 4𝜋 + 8𝜋
𝜋
= 12𝜋 > 0
19
pembuatan kaleng silinder dibutuhkan jari-jari dengan ukuran
3 250 500
√ 𝜋
≈ 4.3 𝑐𝑚 dan tinggi dengan ukuran 2 ≈ 8.6 𝑐𝑚.
3 250
𝜋( √ )
𝜋
20
BAB II
PENUTU
A. Simpulan
Aplikasi Turunan dalam cabang Ilmu Matematika banyak ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti mencari luas permukaan benda, laju
perubahan kecepatan, serta menentukan nilai minimum atau maksimum dalam
suatu permasalahan. Terdapat beberapa teorema atau aturan yang digunakan
untuk menganalisis dan menyelesaikan permasalahan terkait aplikasi turunan.
Teorama dan aturan tersebut di antaranya adalah Teorema Aturan Selisih,
Teorema Hasil Kali, Teorema Aturan Rantai, Teorema Titik Kritis, dan
Teorema Uji Turunan Kedua. Dalam menyelesaikan permasalahan yang
berkaitan dengan aplikasi turunan, penerapan teorema-teorema tersebut harus
dilakukan dengan langkah-langkah yang jelas dan sistematis agar didapatkan
nilai atau hasil yang akurat.
B. Saran
1. Kalkulus merupakan ilmu yang sangat sulit dipelajari, maka setiap
orang dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif.
21
DAFTAR PUSTAKA
Cengage Learning.
22