“TURUNAN “
Dosen Pengampu :
Dr.Amirhud Dalimunthe, S.T,M.Kom
Mega Silfia Dewy,M.Pd.T
1. M.FATTAH (5233151017)
i
DAFTAR ISI
HALAMANSAMPUL...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................2
C. TUJUAN............................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN...............................................3
A. KAJIAN TEORI..................................................................................................3
1. TURUNAN...................................................................................................3
1.1 DEFINISI TURUNAN.............................................................................3
1.2 ATURAN PENCARIAN TURUNAN.........................................................3
1.3 TEOREMA TURUNAN...........................................................................4
1.4 TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI.....................................................5
1.5 LAJU YANG BERKAITAN......................................................................6
2. NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM..............................................................6
2.1 DEFINISI NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM........................................6
2.2 TEOREMA NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM......................................7
2.3 EKSTRIM LOKAL DAN EKSTRIM PADA INTERVAL TERBUKA.................9
B. PEMBAHASAN.................................................................................................11
1. APLIKASI TURUNAN..................................................................................11
2. TEOREMA DAN ATURAN TURUNAN TERKAIT APLIKASI TURUNAN...........11
3. CARA, LANGKAH, DAN PROSEDUR DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN TERKAIT
APLIKASI TURUNAN......................................................................................11
3.1 LAJU YANG BERKAITAN....................................................................11
3.2 OPTIMASI (APLIKASI TURUNAN).......................................................16
BAB III PENUTUP.............................................................................................21
A. SIMPULAN......................................................................................................21
B. SARAN............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalkulus (bahasa Latin: calculus, artinya “batu kecil”, untuk menghitung) adalah
cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret tak
terhingga. Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan dan ilmu yang mempelajari
tentang operasi dan penerapannya untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya.
Pada masa kini, kalkulus digunakan sebagai suatu alat bantu yang utama dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu
bagian dari kalkulus yang mempunyai peranan besar (baik dalam bidang-bidang lain
maupun matematika itu sendiri) yaitu turunan.
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan untuk
menyatakan hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan satu atau
beberapa variabel bebas lainnya. Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus
dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton (16421727), ahli
matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716), ahli
matematika bangsa Jerman, dari tahun 1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai
suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika.
Dengan mempelajari turunan, maka dapat mempermudah kita dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang berkaitan dengan fungsi, integral, dan bidang kalkulus
lainnya. Turunan juga dapat digunakan untuk menggambarkan grafik suatu fungsi
aljabar, yaitu dengan menggunakan penerapannya. Salah satu penerapan dari
turunan yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah terkait
dengan penentuan nilai maksimum dan minimum dari suatu fungsi.
Nilai maksimum dan minimum dari suatu fungsi adalah nilai terbesar dan nilai
terkecil dari fungsi, baik dalam kisaran tertentu (ekstrem lokal atau relative) maupun
di seluruh domain dari fungsi (ekstrem global atau absolut). Pada dasarnya, dalam
menentukan nilai maksimum dan minimum pada suatu fungsi dengan interval
tertentu, sama dengan cara untuk menentukan nilai maksimum dan minimum pada
fungsi yang tidak terdapat interval. Namun, hanya tinggal menambahkan nilai
intervalnya ke dalam fungsi untuk mengetahui nilai maksimum dan minimumnya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aplikasi turunan dalam cabang ilmu matematika yang dapat ditemukan
dalam kehidupan nyata?
2. Apa saja teorema-teorema dan aturan yang dapat dipakai dalam menganalisis
dan menyelesaikan permasalahan terkait aplikasi turunan?
3. Bagaimana cara, langkah, dan prosedur dalam menyelesaikan persoalan terkait
aplikasi turunan yang berhubungan dengan nilai maksimum dan minimum serta
laju yang berkaitan?
C. Tujuan
1. Mengetahui contoh aplikasi turunan dalam cabang ilmu matematika yang dapat
dijumpai pada kehidupan nyata.
2. Mengetahui teorema-teorema dan aturan yang dapat dipakai dalam
menganalisis dan menyelesaikan permasalahan terkait aplikasi turunan.
2
BAB II KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Turunan
1.1 Definisi Turunan
Turunan fungsi f adalah fungsi lain f’ yang nilainya pada sebarang bilangan
riil 𝑥 didefinisikan dengan :
′
(𝑥) = lim 𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓
ℎ→0 ℎ
Daerah asal f’ adalah himpunan semua x pada daerah asal f di mana
3
Jika f dan g adalah fungsi- fungsi yang terdiferensiasi, maka :
(𝑓𝑔)’(𝑥) = 𝑓(𝑥)𝑔’(𝑥) + 𝑔(𝑥)𝑓’(𝑥)
yakni :
𝐷𝑥[𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)] = 𝑓(𝑥)𝐷𝑥 𝑔(𝑥) + 𝑔(𝑥)𝐷𝑥 𝑓(𝑥)
Contoh 1.2 :
Tentukanlah turunan dari 𝑦 = 𝑠2(𝑠3 + 3)!
Penyelesaian :
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
=
𝑑𝑥 𝑑𝑢 𝑑𝑥
Catatan :
Aturan Rantai: Turunan fungsi komposisi adalah turunan fungsi luar
(outer function) yang dievaluasi pada fungsi dalam (inner function) lalu
dikali dengan turunan fungsi dalam.
Contoh 1.3 :
Jika 𝑦 = (2𝑥2 – 4𝑥 + 1)60, carilah 𝐷𝑥𝑦!
4
𝑓(𝑢) = 𝑢60 dan fungsi sebelah
dalam adalah :
𝐷𝑥𝑦 = 𝐷𝑥𝑓(𝑔(𝑥))
= 𝑓(𝑢)𝑔(𝑥)
= (60𝑢59)(4𝑥 – 4)
= 60(2𝑥2 − 4𝑥 + 1)59(4𝑥 – 4)
𝑥
𝑓(𝑥) = lim
𝑝→𝑥 𝑝 𝑥
𝑝 +𝑥 𝑝 −𝑥 𝑝+𝑥 𝑝−𝑥
−2 sin ( 2 ) sin ( 2 ) − sin ( 2 ) sin ( 2 )
𝑝 −𝑥
𝑓(𝑥) = lim =
lim
𝑝→𝑥 𝑝 𝑥 𝑝→𝑥
𝑝 𝑥
𝑝 𝑥 sin() 𝑥 𝑥
2
𝑓(𝑥) = lim − sin ( ) . lim 𝑝 −𝑥 = − sin ( ).1
𝑝→𝑥 𝑝→𝑥
𝑥
𝑓(𝑥) = − sin () = − 𝐬𝐢𝐧 𝒙
Contoh 1.4 :
Carilah Dx (x2 sin x)!
Penyelesaian :
Aturan Hasil Kali diperlukan di sini.
Dx (x2 sin x) = 𝑥2𝐷𝑥 (𝑠𝑖𝑛 𝑥) + 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝐷𝑥 (𝑥2) Dx (x2 sin
x) = 𝑥2 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 2𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝑥
5
1.5 Laju yang Berkaitan
𝑑𝑡
menghitung turunan pada saat yang diminta. Bisa jadi, sebagai ganti
diketahuinya 𝑦 secara eksplisit dalam 𝑡, kita mengetahui sesuatu tentang 𝑑𝑥.
Kita masih tetap mampu mencari 𝑑𝑦 , karena 𝑑𝑦 dan 𝑑𝑥
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 adalah laju yang berkaitan (related rates).
Contoh 2.1 :
Perhatikan grafik berikut!
6
Fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 1
𝑥
Penyelesaian :
Maka, berdasarkan grafik fungsi tersebut diperoleh :
(i) Pada (0, ∞), fungsi 𝑓 tidak memiliki nilai maksimum dan nilai
minimum.
(ii) Pada [1,3], fungsi 𝑓 memiliki nilai maksimum 3 dan nilai minimum
13.
(iii) Pada (1,3], fungsi 𝑓 tidak memiliki nilai maksimum, tetapi memiliki
nilai minimum 13.
Catatan :
Teorema di atas memberikan arti bahwa kekontinuan merupakan syarat
cukup suatu fungsi agar memiliki nilai maksimum dan nilai minimum.
b. Teorema Titik Kritis
Misalkan fungsi 𝑓 terdefinisi pada interval 𝐼 yang berisi titik 𝑐.
Jika 𝑓(𝑐) adalah nilai ekstrim, maka 𝑐 harus merupakan titik kritis.
Titik 𝑐 tersebut haruslah memenuhi paling tidak salah satu dari syarat-
syarat berikut, yaitu : (i) Titik ujung dari I; atau
7
Misalkan domain fungsi f adalah interval I = [a,b].
Jika 𝑥 = 𝑐 adalah titik dalam (interior point) dari 𝐼 dan 𝑓′(𝑐) tidak ada,
maka 𝑐 disebut titik singular (singular point).
Titik ujung, titik stasioner, dan titik singular tersebut disebut juga titik
kritis (critical point) dari fungsi 𝑓.
Contoh 2.2 :
Tentukanlah titik-titik kritis dari fungsi 𝑓, dengan
𝑓(𝑥) = −2𝑥3 + 3𝑥2 di 𝐼 = [−1,2]!
Penyelesaian :
8
Jadi, titik kritis dari fungsi 𝑓 tersebut ialah -1, 0, 1, dan 2.
Catatan :
Ingat jika 𝑓′′(𝑥) < 0, maka grafik fungsi 𝑓 cekung ke bawah. Jika 𝑓′′(𝑥) >
0, maka grafik fungsi f cekung ke atas.
Contoh 2.3 :
Penyelesaian :
Catatan :
9
Apabila suatu masalah/soal tidak diberi keterangan “lokal”, maka nilai
maksimum dan minimum yang dimaksud bersifat global.
10
B. Pembahasan
1. Aplikasi Turunan
Turunan adalah cabang matematika yang merupakan alat untuk
menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari diantaranya
menentukan nilai maksimum dan minimum dari suatu fungsi, laju yang
berkaitan, menentukan kecepatan dan percepatan, pembuatan konstruksi
bangunan, pengukuran suatu tempat, dan lain-lain. Nilai maksimum dan
minimum dapat berupa masalah optimasi.
Jawaban :
Diketahui :
11
Diameter wadah = 24 cm
OA = (12 – h) cm
𝑟2 = (24ℎ − ℎ2) 𝑐𝑚
𝐿 = 𝜋(24ℎ − ℎ2)
𝐿 = (24𝜋ℎ − 𝜋ℎ2) 𝑐𝑚2
Jadi, persamaan luas permukaan aseton bagian atas ialah :
𝐿 = (24𝜋ℎ − 𝜋ℎ2) 𝑐𝑚2
b. Hitunglah laju perubahan luas permukaan aseton bagian atas pada
saat tinggi aseton 6 cm.
Penyelesaian :
12
0,001 𝑐𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Laju perubahan luas permukaan aseton dapat dinyatakan sebagai
𝑑ℎ
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝐿
= (24𝜋 − 2𝜋ℎ) 𝑑ℎ
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝐿
= (24𝜋 − 2𝜋(6)) 0,001
𝑑𝑡
𝑑𝐿
= (24𝜋 − 12𝜋) 0,001
𝑑𝑡
𝑑𝐿
= (12𝜋) 0,001
𝑑𝑡
𝑑𝐿
= 0,012𝜋 𝑐𝑚2/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑑𝑡
Jadi, laju perubahan luas permukaan aseton bagian atas pada saat
tinggi aseton 6 cm adalah 0,012𝜋 𝑐𝑚2/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
b) Pada mesin yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini, suatu batang
penghubung yang berukuran 7 inci diikat ke suatu kruk dengan radius 3
inci. Poros kruk berputar berlawanan arah jarum jam dengan kecepatan
konstan 200 putaran per menit (ppm). Tentukan kecepatan piston ketika
𝜃=𝜋 !
13
3
Jawab :
• Beri label jarak seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini!
• Temukan :
𝑑𝑥 𝜋
ketika 𝜃 =
𝑑𝑡 3
14
𝑏2 = 𝑎 + 𝑐2 − 2𝑎𝑐 cos 𝜃
72 = 32 + 𝑥2 − 2(3)(𝑥) cos 𝜃 Laju perubahan jarak (x) terhadap waktu
𝑑𝑡
𝑑𝑥 𝑑𝜃 𝑑𝑥
0 = 2𝑥 − 6 (−𝑥 sin 𝜃 + cos 𝜃 )
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑥 𝑑𝜃
(6 cos 𝜃 − 2𝑥) = 6𝑥 sin 𝜃
𝑑𝑡 𝑑𝑡
= dt
6cos−2x dt
• Substitusikan θ = ke dalam persamaan turunan diatas untuk
3
𝑥 sebagaimana yang ditunjukkan di bawah ini : 72 =
32 + 𝑥2 − 2(3)(𝑥) cos 𝜋
49 = 9 + 𝑥2 − 6𝑥 ( )
0 = 𝑥2 − 3𝑥 − 40
15
0 = (𝑥 − 8)(𝑥 + 5)
𝑑𝑥
�
�𝑡
𝑑𝑥
�
�𝑡
𝑑𝑥
= −4018 𝑖𝑛𝑐𝑖/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡.
𝑑𝑡
*Catatan : Kecepatan bernilai negatif karena 𝑥
merepresentasikan suatu kecepatan yang semakin berkurang.
16
memproduksi masing-masing kaleng, yaitu meminimalkan luas
permukaan dari kaleng tersebut?
Jawaban =
500 = 𝜋𝑟2ℎ
ℎ = 5002
𝜋𝑟
Kaleng silinder tersusun oleh dua lingkaran pada tutup dan alas dan
dinding samping yang bila ditaruh mendatar berbentuk persegi
panjang dengan tinggi h dan panjang sama dengan keliling tutup dan
alasnya.
𝜋𝑟
17
𝜋𝑟
Analisis penyelesaian :
- Titik Stasioner =
0 = 4𝜋𝑟 − 1000𝑟2
0 = 4𝜋𝑟3𝑟−21000
0 = 4𝜋𝑟3 − 1000
4𝜋𝑟3 = 1000
𝑟
𝜋
3 250
= √
𝑟 𝜋
≈ 4.3 𝑐𝑚
- Titik Singular =
Titik singular adalah titik dimana L(r) tidak terdefinisi. L(r) tidak
terdefinisi di r = 0, tetapi 0 bukan termasuk daerah asal fungsi L
sehingga fungsi L tidak mempunyai titik singular.
18
𝑐𝑚
• Cek titik kritis
a) Menunjukkan apakah titik kritis merupakan titik minimum atau
maksimum dengan mengecek dari kiri dan kanan titik
------------- +++++++
4.3
Jika L’(r) < 0 untuk semua x dalam (0,4.3) dan L’(r) > 0 untuk
semua x dalam (4.3,0), maka L(r) adalah nilai minimum lokal.
𝐿′′ 2000
𝑟
𝐿′′
3 250 2000
(√ ) = 4𝜋 +
𝐿′′ 𝜋 250
𝜋
3 250 2000
(√ ) = 4𝜋 +
𝐿′′ 𝜋 250
𝜋
𝐿′′ 𝜋
= 12𝜋 > 0
19
Menurut teorema uji turunan kedua, jika f’’(c) > 0, maka f(c)
merupakan nilai minimum lokal dari fungsi f. Dengan catatan,
sesuai pada grafik, jika f”(x) > 0 maka grafik fungsi f cekung ke
atas.
𝑐𝑚 .
500
ℎ= 2 ≈ 8 .6 𝑐𝑚
3 250
( √ 𝜋 ) 𝜋
20
BAB II
PENUTUP
A. Simpulan
Aplikasi Turunan dalam cabang Ilmu Matematika banyak ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari seperti mencari luas permukaan benda, laju perubahan
kecepatan, serta menentukan nilai minimum atau maksimum dalam suatu
permasalahan. Terdapat beberapa teorema atau aturan yang digunakan untuk
menganalisis dan menyelesaikan permasalahan terkait aplikasi turunan. Teorama
dan aturan tersebut di antaranya adalah Teorema Aturan Selisih, Teorema Hasil Kali,
Teorema Aturan Rantai, Teorema Titik Kritis, dan Teorema Uji Turunan Kedua. Dalam
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan aplikasi turunan, penerapan
teorema-teorema tersebut harus dilakukan dengan langkah-langkah yang jelas dan
sistematis agar didapatkan nilai atau hasil yang akurat.
B. Saran
1. Kalkulus merupakan ilmu yang sangat sulit dipelajari, maka setiap orang
dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Cengage Learning.
21
Varberg, D., E. J. Purcell, S. E. Rigdon. 2010. Kalkulus Edisi Kesembilan
22