Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH KE-4

KOMBINATORIAL

Dosen Pengampu:

Dr. Amirhud Dalimunthe, S.T., M.Kom.

KELOMPOK 2

Rifki Fali (5233151020)

M. Fattah (5233151017)

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala karunianya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kombinatorial”. Adapun tujuan penulisan makalah
matematika terapan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tugas mata kuliah Matematika
Terapan semester II tahun ajaran 2023/2024. Dalam penyusunan makalah ini penulis telah
banyak menerima bantuan baik berupa moril dan materi selama proses pembuatan makalah
matematika dasar ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Medan, 25 Maret 2024

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................1

1.3. Tujuan Masalah.................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3

2.1. Pengertian Percobaan........................................................................................................3

2.2. Kaidah Dasar Menghitung.................................................................................................3

2.3. Perluasan Kaidah Menghitung..........................................................................................4

2.4. Prinsip Inklusi – Ekslusi....................................................................................................5

2.5. Permutasi...........................................................................................................................6

2.6. Kombinasi.........................................................................................................................7

2.7. Koefisien Binomial............................................................................................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................9

3.1. Kesimpulan........................................................................................................................9

3.2. Saran..................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kombinatorial merupakan suatu cabang matematika yang mempelajari tentang pengaturan


objek-objek dengan cara menghitung jumlah komponen penyusun objek itu sendiri tanpa harus
mengenumerasi semua kemungkinan penyusunnya. Kombinatorial digunakan untuk menentukan
jumlah cara pengaturan objek-objek penyusun yang ada dimana objek tersebut merupakan objek
diskrit yang memiliki tipe yang berbeda atau elemen itu tidak memiliki hubungan satu dengan
yang lain.Kombinatorial didasarkan pada hasil yang dipeoleh dari suatu percobaan yang
dilakukan dalam bentuk experiment berupa proses fisik yang hasilnya dapat diamati atau
kejadian dimana hasil percobaan tersebut dapat membentuk suatu formula atau aturan tertentu
dengan membuat suatu penyederhanaan dari berbagai objek penyusun yang ada (generalisasi).

1.2. Rumusan Masalah

Kami telah menyusun beberapa permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini.
Adapun beberapa permasalahan yang hendak dibahas antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan percobaan?


2. Apa yang dimaksud dengan kaidah dasar menghitung?
3. Bagaimana perluasan kaidah menghitung?
4. Apa yang dimaksud dengan prinsip inklusi – Eksklusi?
5. Apa yang dimaksud dengan permutasi?
6. Apa yang dimaksud dengan kombinasi?
7. Apa yang dimaksud Koefisien Binomial?

1.3. Tujuan Masalah

Bersumber pada rumusan permasalahan yang di susun oleh penulis di atas, maka tujuan dalam
penyusunan makalah ini antara lain:

1. Mengetahui apa itu percobaan.


2. Mengetahui konsep kaidah dasar menghitung.
3. Mengetahui konsep perluasan kaidah menghitung.

iv
4. Mengetahui konsep prinsip inklulsi – eksklusi.
5. Mengetahui konsep bentuk permutasi dan kombinasi beserta koefisien binomial.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Percobaan


Percobaan adalah suatu eksperimen yang hasilnya dapat dicacah. Himpunan dari semua hasil
yang mungkin muncul dalam suatu percobaan disebut ruang contoh (Ruang sample). Sedangkan
kejadian adalah himpunan bagian ruang contoh.

Percobaan atau disebut juga eksperimen (dari Bahasa Latin: ex-periri yang berarti menguji
coba) adalah suatu set tindakan dan pengamatan, yang dilakukan untuk mengecek atau
menyalahkan hipotesis atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala.Dalam penelitian ini,
sebab dari suatu gejala akan diuji untuk mengetahui apakah sebab (variabel bebas) tersebut
memengaruhi akibat (variabel terikat). Penelitian ini banyak digunakan untuk memperoleh
pengetahuan dalam bidang ilmu alam dan psikologi sosial.Kombinatorial didasarkan pada hasil
yang diperoleh dari suatu percobaan.

Contoh:

1) Melempar dadu
Enam hasil percobaan yang mungkin untuk pelemparan dadu adalah muka dadu 1,2,3,4,5
atau 6
2) Melempar koin uang Rp. 500
Hasil percobaan melempar koin Rp. 500 ada dua kemungkinan : muka koin yang
bergambar wayang atau muka koin yang bergambar spiderman
3) Memilih lima orang wakil dari 100 orang mahasiswa
Hasil yang diperoleh adalah perwakilan yang beranggotakan lima orang mahasiswa.
Kemungkinan perwakilan yang dapat dibentuk banyak sekali.
4) Menyusun jumlah kata yang panjangnya 5 huruf yang dapat dibentuk dari huruf-huruf
a,b,c,d,e, tidak boleh ada huruf yang berulang di dalam kata.
Hasil yang diperoleh adalah kata yang disusun oleh huruf-huruf tersebut, misalnya abcde,
abced, dan seterusnya.

2.2. Kaidah Dasar Menghitung


Terdapat 2 kaidah dasar yang digunakan untuk memecahkan banyak masalah persoalan
menghitung:

Kaidah Perkalian (rule of product). Bila percobaan satu mempunyai p hasil percobaan yang
mungkin terjadi (atau menghasilkan p kemungkinan jawaban), percobaan dua mempunyai q hasil
percobaan yang mungkin terjadi (atau menghasilkan q kemungkinan jawaban), maka bila

vi
percobaan satu dan percobaan dua dilakukan, maka terdapat p x q hasil percobaan (atau
menghasilkan p x q kemungkinan jawaban).

Kaidah Penjumlahan (rule of sum). Bila percobaan satu mempunyai p hasil percobaan yang
mungkin terjadi (atau menghasilkan p kemungkinan jawaban), percobaan dua mempunyai q hasil
percobaan yang mungkin terjadi (atau menghasilkan q kemungkinan jawaban), maka bila hanya
satu percobaan saja dilakukan (percobaan 1 atau percobaan 2), maka terdapat p + q kemungkinan
hasil percobaan (atau menghasilkan p + q kemungkinan jawaban) yang mungkin terjadi.

Contoh:

1) Sekelompok mahasiswa terdiri atas 4 orang pria dan 3 orang wanita. Berapa jumlah cara
memilih satu orang wakil pria dan satu orang wakil wanita?
Penyelesaian :
Ada 4 kemungkinan memilih satu wakil pria, dan 3 kemungkinan memilih satu wakil
wanita. Jika dua orang wakil harus dipilih, masing-masing 1 pria dan 1 wanita, maka
jumlah kemungkinan perwakilan yang dapat dipilih adalah 4 x 3 = 12.
2) Sekelompok mahasiswa terdiri atas 4 orang pria dan 3 orang wanita. Berapa jumlah cara
memilih satu orang yang mewakili kelompok tersebut (tidak peduli pria atau wanita) ?
Penyelesaian :
Ada 4 kemungkinan memilih satu wakil pria, dan 3 kemungkinan memilih satu wakil
wanita. Jika hanya satu orang wakil yang harus dipilih (pria atau wanita), maka jumlah
kemungkinan wakil yang dapat dipilih adalah 4 + 3 = 7.

2.3. Perluasan Kaidah Menghitung


Kaidah perkalian dan kaidah penjumlahan di atas dapat diperluas hingga mengandung lebih
dari dua buah percobaan. Jika n buah percobaan masing-masing mempunyai p1, p2, … pn hasil
percobaan yang mungkin terjadi yang dalam hal ini setiap pi tidak bergantung pada pilihan
sebelumnya, maka jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi adalah :

p1 x p2 x … x pn untuk kaidah perkalian

p1 + p2 + … + pn untuk kaidah perjumlahan

Contoh:

1) Jika ada sepuluh pertanyaan yang masing-masing bisa dijawab benar atau salah (B atau
S), berapakah kemungkinan kombinasi jawaban yang dapat dibuat?
Penyelesaian :
Andaikan 10 pertanyaan tersebut sebagai 10 buah kotak, masing-masing kotak hanya
berisi 2 kemungkinan jawaban, B atau S :
B/S B/S B/S B/S B/S B/S B/S B/S B/S B/S

vii
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Disini kita menggunakan kaidah perkalian, karena kesepuluh kotak ini harus terisi dengan
jawaban B atau S (kotak 1 dan kotak 2 dan kotak 3 dan … dan kotak 10). Jumlah
kombinasi jawaban yang dapat dibuat :
(2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) = 210
2) Sebuah perpustakaan memiliki 6 buah buku berbahasa Inggris, 8 buah buku berbahasa
Prancis, dan 10 buah buku berbahasa Jerman. Masing-masing buku berbeda judulnya.
Berapa jumlah cara memilih :
3 buah buku, masing-masing dari tiap bahasa berbeda
1 buah buku (sembarang bahasa)
Penyelesaian :
Jumlah cara memilih 3 buah buku, masing-masing dari tiap bahasa adalah (6)(8)(10) =
480 cara
Jumlah cara memilih 1 buah buku (sembarang bahasa) = 6 + 8 + 10 = 24 cara.

2.4. Prinsip Inklusi – Eksklusi


Prinsip Inklusi dan Eksklusi merupakan perluasan ide dalam Diagram Venn beserta operasi
irisan dan gabungan, namun dalam pembahasan kali ini konsep tersebut diperluas, dan diperkaya
dengan ilustrasi penerapan yang bervariasi dalam matematika kombinatorik. Banyaknya anggota
himpunan gabungan antara himpunan A dan himpunan B merupakan jumlah banyaknya anggota
dalam himpunan tersebut dikurangi banyaknya anggota di dalam irisannya. Dengan demikian,

n( A ∪ B)=n (A )+ n(B)– n( A ∩ B)

Contoh:

Informasi terkecil yang dapat disimpan di dalam memori komputer adalah byte. Setiap byte
disusun oleh 8-bit. Berapa banyak jumlah byte yang dimulai dengan ’11’ atau berakhir dengan
’11’ ?

Misalkan :

A = himpunan byte yang dimulai dengan ’11’

B = himpunan byte yang diakhiri dengan ’11’

A Ç B = himpunan byte yang berawal dan berakhir dengan ’11’

A È B = himpunan byte yang berawal dengan ’11’ atau berakhir dengan ’11’

Jumlah byte yang dimulai dengan ’11’ adalah 26 = 64 buah,

karena 2 posisi pertama sudah diisi dengan ’11’,

viii
sehingga cukup mengisi 6 posisi bit sisanya.

Jadi |A| = 64

1 1 - - - - - - à 8 bit

Jumlah byte yang diakhiri dengan ’11’ adalah 26 = 64 buah,

Jadi |B| = 64

------11

Jumlah byte yang berawal dan berakhir dengan ’11’ ada 24 16 buah, karena 2 posisi pertama dan
2 posisi terakhir sudah diisi dengan ’11’, sehingga tinggal mengisi 4 posisi bit di tengah saja.
Jadi |A Ç B| = 16

11----11

Menggunakan prinsip inklusi-eksklusi

|AÈB| = |A| + |B| - |A Ç B| = 26 + 26 – 24 = 64 + 64 – 16 = 112 buah

2.5. Permutasi
Permutasi adalah salah satu konsep penting dalam kombinatorika. Berikut adalah beberapa
poin penting tentang permutasi

Permutasi adalah cara membentuk susunan huruf atau objek (urutan diperhatikan) dari
sebagian atau seluruh anggota himpunan yang disediakan¹³⁴. Misalnya, jika kita memiliki n objek
dan kita ingin mengambil r objek, maka banyaknya permutasi yang dapat disusun adalah
simbolisasi dengan nPr atau Prn atau P(n,r).

Rumus Permutasi: Rumus permutasi adalah sebagai berikut

n!
P(n , r )=
(n−r )!

Di mana n! adalah faktorial dari n, yaitu hasil perkalian semua bilangan bulat asli (dari 1
sampai n) secara berurutan.

Perbedaan antara Kombinasi dan Permutasi: Dalam kombinasi, urutan objek tidak penting,
sedangkan dalam permutasi, urutan objek sangat penting¹. Misalnya, jika kita memiliki
himpunan {A, B, C} dan kita ingin mengambil 2 objek, maka kombinasi dari himpunan tersebut
adalah {A, B}, {A, C}, dan {B, C}. Sedangkan permutasinya adalah {A, B}, {B, A}, {A, C},

ix
{C, A}, {B, C}, dan {C, B}.

Contoh Soal Permutasi:

Misalkan kita memiliki 7 buku dan kita ingin menempatkan 3 buku di rak buku. Banyaknya cara
yang bisa kita lakukan adalah 7P3 = 210.

2.6. Kombinasi
Kombinasi adalah salah satu konsep penting dalam kombinatorika.Definisi
KombinasiKombinasi adalah cara penyusunan objek tanpa memperhatikan urutan. Misalnya, jika
kita memiliki n objek dan kita ingin mengambil r objek, maka banyaknya kombinasi yang dapat
disusun adalah simbolisasi dengan nCr atau C(n,r).

Rumus kombinasi adalah sebagai berikut:

n!
C (n , r )=
r ! ( n−r ) !

Di mana n! adalah faktorial dari n, yaitu hasil perkalian semua bilangan bulat asli (dari 1
sampai n) secara berurutan.

Perbedaan antara Kombinasi dan Permutasi adalah dalam kombinasi, urutan objek tidak
penting, sedangkan dalam permutasi, urutan objek sangat penting. Misalnya, jika kita memiliki
himpunan {A, B, C} dan kita ingin mengambil 2 objek, maka kombinasi dari himpunan tersebut
adalah {A, B}, {A, C}, dan {B, C}. Sedangkan permutasinya adalah {A, B}, {B, A}, {A, C},
{C, A}, {B, C}, dan {C, B}.

Contoh Soal Kombinasi, Misalkan kita memiliki 10 buku dan kita ingin memilih 3 buku.
Banyaknya cara yang bisa kita lakukan adalah 10C3.

Contoh soal selanjutnya yaitu,

Dalam sebuah rapat yang dihadiri oleh 8 orang yang baru pertama kali bertemu, 8 orang
tersebut berkenalan dan berjabat tangan satu sama lain agar mereka saling kenal. Ada berapa
banyak jabat tangan yang dilakukan?

Pembahasan: Dalam hal ini, kita diminta untuk mencari banyaknya pasangan jabat tangan yang
mungkin terjadi. Ini adalah masalah kombinasi karena urutan tidak penting (A berjabat tangan
dengan B sama dengan B berjabat tangan dengan A). Oleh karena itu, kita dapat menggunakan
rumus kombinasi:

n!
C (n , r )=
r ! (n−r)!

x
Dengan n = 8 (jumlah orang) dan r = 2 (karena jabat tangan melibatkan 2 orang), kita dapat
menghitung:

8! 8× 7
C (8 , 2)= = =28
2 !(8−2)! 2

Jadi, ada 28 jabat tangan yang dilakukan.

2.7. Koefisien Binomial


Koefisien binomial adalah konsep penting dalam matematika, khususnya dalam aljabar. Ini
merujuk pada angka yang menggambarkan jumlah kombinasi yang mungkin dalam ekspresi
binomial. Ekspresi binomial adalah ekspresi aljabar dengan dua suku, seperti ¿.

Untuk menghitung koefisien binomial, kita dapat menggunakan rumus kombinasi. Misalnya,
dalam ekspresi ¿, koefisien binomial dapat ditemukan dengan rumus berikut:

¿

Di sini,( n ) adalah koefisien binomial, yang menggambarkan jumlah cara kita dapat memilih
j
j item dari n item.

Misalnya, jika kita melihat ekspansi binomial (x+y)2, kita mendapatkan x 2+ 2 xy + y 2 Di sini,
koefisien 2 pada suku xy adalah koefisien binomial, yang menggambarkan bahwa ada dua cara
untuk memilih satu x dan satu y dari dua suku.

Contoh soal :

Misalkan kita memiliki ekspresi binomial ¿ . Tentukan koefisien dari x2y3 dalam ekspansi
binomial tersebut.
Untuk menyelesaikan soal ini, kita perlu memahami bahwa dalam ekspansi binomial ¿ ,
koefisien dari n−k k
x y diberikan oleh koefisien binomial (n ) .
k
Dalam kasus ini, kita mencari koefisien dari x2y3 dalam ¿, jadi kita perlu menemukan nilai dari
( 5 ).
3
5 5!
Menggunakan rumus koefisien binomial, kita dapat menghitung ( )= =10.
3 3 !(5−3)!

xi
Jadi, koefisien dari x2y3 dalam ekspansi binomial ¿ adalah 10.

xii
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Teori kombinatorial merupakan salah satu pokok bahasan dalam Matematika Diskrit yang
telah banyak dikembangkan dan diaplikasikan dalam berbagai bidang. Kombinatorial
memungkinkan kita untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus
mengenumerasi semua kemungkinan susunannya. Dalam perkembangan Matematika, kajian
kombinatorial sangat menarik bagi sebagian orang.
Beberapa prinsip dasar dalam menghitung kombinatorial meliputi:
1) Prinsip Penjumlahan (Rule of Sum)
2) Prinsip Perkalian (Rule of Product)
3) Prinsip Inklusi dan Eksklusi

3.2. Saran

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah Kombinatorial ini
termasuk jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan
pembaca pada umumnya.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Rinaldi Munir (2020). Matematika Diskrit. Bandung: BI-Obses.

xiv

Anda mungkin juga menyukai