Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat Taufiq dan
Hidayah-Nya sehingga usaha penyusunan makalah tentang “PENGUJIAN HIPOTESIS DAN
RATA-RATA”. Telah dapat diselesaikan. Makalah sederhana ini disusun dalam rangka
membantu dan memberkemudahan kepada mahasiswa/i dalam mengikuti mata kuliah
STATISTIK MATEMATIKA di STKIP Paris Barantai Kotabaru. Makalah ini diharapkan dapat
menjadi tambahan referensi perkuliahan. Meskipun dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kelemahan dan kekurangan, maka untuk itu penyusun mengharapkan saran dan
tanggapan dalam upaya perbaikan. Akhirnya sebagai ungkapan syukur, penyusun mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyelesaian
penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................... 1
C. TUJUAN............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
C. KONSEP HIPOTESIS.......................................................................... 4
A. KESIMPULAN...................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita
deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah
terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah
Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah
pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-
duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau
pernyataan sementara kita ini yang disebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam
konsep hipotesis ini, salah satunya jenis hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun
penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan hipotesis penelitian akan dibahas
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian uji hipotesis ?
2. Apa kegunaan pengujian hipotesis ?
3. Apa macam-macam pengujian hipotesis ?
4. Bagaimana langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ?
5. Bagaimana cara teknik pengujan hipotesis ?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk :
BAB II
PEMBAHASAN
bawah , Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti.
Sehingga hipotesis dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya
dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis juga dapat
berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang
yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik dapat
berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau nilai dari suatu
parameter, seperti ratarata, varians, simpangan baku, dan proporsi. Hipotesis statistik
harus diuji, karena itu harus berbentuk kuantitas untuk dapat diterima atau ditolak.
Hipotesis statistik akan diterima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan
memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis,
keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau
salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk
adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau lebih. Selanjutnya
menurut Sudjana (1992:219) mengartikan hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai
suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan
pengecekannya. Atas dasar dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) yaitu
teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan
fakta serta dukungan data yang nyata dilapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan
dengan kalimat positif. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan,
pengaruh, atau perbedaan antara parameter dengan statistik. Hipotesis Nol (Ho)
dirumuskan dengan kalimat negatif. Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan
sebagai berikut :
a. Hipotesis nol / nihil (HO) Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai
suatu pernyataan yang akan diuji. Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau
perbedaannya nol dengan hipotesis sebenarnya.
b. Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha) Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang
dirumuskan sebagai lawan atau tandingan dari hipotesis nol. Dalam menyusun
hipotesis alternatif, timbul 3 keadaan berikut.
1) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga yang
dihipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah,
yaitu pengujian sisi atau arah kanan.
2) H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga yang
dihipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah,
yaitu pengujian sisi atau arah kiri.
3) H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang
dihipotesiskan. Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah,
yaitu pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus.
H0 : θ = θ 0
H1 : θ > θ 0
H1 : θ < θ 0
H1 : θ ≠ θ 0
Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) diterima (benar) maka
hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata yang
digunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang diuji,
Besaran yang sering digunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan dalam
%, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf nyata
dituliskan sebagai α 0,01, α 0,05, α 0,1. Besarnya nilai α bergantung pada keberanian
pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan (yang
sebagai daerah kritis pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan
( region of rejection).
Nilai α yang dipakai sebagai taraf nyata digunakan untuk menentukan nilai
distribusi yang digunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z), distribusi t,
dan distribusi X². Nilai itu sudah disediakan dalam bentuk tabel disebut nilai kritis.
menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya
(nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya. Yang
parameter 7 data sampel yang diambil secara random dari sebuah populasi. Misalkan,
akan diuji parameter populasi (P), maka yang pertama-tama dihitung adalah statistik
sampel (S).
5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau
penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya. Pembuatan
kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.
Kelima langkah pengujian hipotesis tersebut di atas dapat di ringkas seperti berikut :
Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha)
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai tabel.
menyertainya.
Contohnya :
Formulasi hipotesis
(1) Ho : µ = µo H1 : µ > µo 8
(2) Ho : µ = µo H1 : µ < µo
(3) Ho : µ = µo H1 : µ ≠ µo
Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z table (Zα) Menentukan nilai
α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan dari tabel.
Kriteria Pengujian
(1) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ Ho di tolak jika Zo Ho di terima
Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2
Uji Statistik
(1). Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :
X́−μ 0
X́−μ 0
Z0 = = σ
σ X́
√n
(2). Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui :
X́−μ 0
X́−μ 0
Z0 = = s
s X́
√n
Kesimpulan
Menuyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H0 (sesuai dengan
kriteria pengujiannya)
Contoh Soal :
produk mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk
yang diproduksi dan dipasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih
kecil dari itu. Dari data sebelumnya diketahui bahwa simpangan baku
bersih per kaleng sama dengan 125 gram. Dari sample 50 kaleng yang
bahwa berat bersih ratarata yang dipasarkan tetap 400 gram? Ujilah
Penyelesaian :
Jawab :
c. Kriteria pengujian :
e. Kesimpulan
bersih rata-rata susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang
a. Formulasi hipotesis
(1) Ho : µ = µo H1 : µ > µo
(2) Ho : µ = µo H1 : µ < µo
(3) Ho : µ = µo H1 : µ ≠ µo
to ≤ tα > µo > tα
(2) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < Ho ditolak jika to Ho diterima
≤ tα/2
e. Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan
kriteria pengujiannya).
Contoh soal :
Sebuah sampel terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor
anda !
Penyelesaian :
Diketahui :
Jawab:
∑X = 18,13
∑X2 = 21,9189 ·
X = 18,13 / 15 = 1,208
c. Kriteria pengujian :
Ho diterima apabila : - 2,977 ≤ to ≤ - 2,977
Ho ditolak : to
d. Uji Statistik
e. Kesimpulan
Karena –t0,005;14 = -2,977 ≤ to = 1,52 ≤ t0,005;14 = - 2,977 maka Ho
diterima. Jadi, populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat
a) Formulasi hipotesis
(1) Ho : µ = µo H1 : µ > µo
(2) Ho : µ = µo H1 : µ < µo 13
(3) Ho : µ = µo H1 : µ ≠ µo
b) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Zα) Mengambil nilai
α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan dari tabel.
c) Kriteria Pengujian
(1) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 Ho ditolak jika Zo
Ho diterima jika Zo ≤ Zα
> µ2 > Zα
Ho diterima jika Zo ≥ - Zα
Zα/2
d) Uji Statistik
(1) Simpangan baku populasi ( σ ) diketahui :
Contoh Soal:
sama dengan alternatif A lebih besar dari pada B. Untuk itu, diambil sample di
baku 38 dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat
Penyelesaian :
Diketahui : n1 = 100 X1 = 38 s₁ = 9 n2 = 70 X2 = 35 s₂ = 7
Jawab:
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 5% = 0,05 Z0,05 = 1,64 (pengujian sisi
kanan)
c. Kriteria pengujian :
Ho diterima jika Zo ≤ 1,64
Ho ditolak jika Zo > 1,64
d. Uji Statistik
e.Kesimpulan Karena Zo = 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka Ho ditolak. Jadi, rata-
rata jam kerja buruh di daerah A dan daerah B adalah tidak sama
2. Sampel kecil ( n ≤ 30 )
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil (n ≤
a) Formulasi hipotesis
(1) Ho : µ₁ = µ2 H1 : µ₁ > µ2
(2) Ho : µ₁ = µ2 H1 : µ₁ < µ2
(3) Ho : µ₁ = µ2 H1 : µ₁ ≠ µ2
b) Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel (tα) Mengambil nilai α
sesuai soal, kemudian nilai tα atau tα/2 ditentukan dari tabel.
c) Kriteria Pengujian
(1) Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 Ho ditolak jika to
Ho diterima jika to ≤ tα
> µ2 > tα 16
Ho diterima jika to ≥ tα
d) Uji Statistik
(1) Untuk Pengamatan tidak berpasangan
kriteria pengujiannya).
Contoh Soal :
Penyelesaian :
Diketahui : n1 = 12 X1 = 80 s₁ = 4 n2 = 10 X2 = 75 s₂ = 4,5
Jawab:
a. Formulasi hipotesisnya : Ho : µ₁ = µ₂ H1 : µ₁ ≠ µ₂
c. Kriteria pengujian :
d. Uji Statistik 18
informasi sampelnya.
Contohnya:
adalah pengujian hipotesis mengenai rata rata populasi yang di dasarkan atas
informasi sampelnya.
Contohnya:
pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih besar dari 30 (n > 30).
pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih kecil atau sama dengan 30
(n ≤ 30).
tabel normal standard. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan
nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang
dikemukakan.
Contohnya :
1). Pengujian hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel besar
tabel t-student. Hasil uji statistik ini kemudian dibandingkan dengan nilai
dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang
dikemukakan.
Contohnya :
dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho)
yang dikemukakan.
Contohnya :
Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya Didasarkan atas arah atau bentuk
formulasi hipotesisnya, pengujian hipotesis dibedakan atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut. a)
Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test) Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian
hipotesis dimana hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1)
berbunyi “tidak sama dengan” (Ho = dan H1 ≠) b) Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis dimana hipotesis nol (Ho) berbunyi
“sama dengan” atau “lebih besar atau sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi
“lebih kecil” atau “lebih kecil atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ). Kalimat
“lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling sedikit atau paling kecil”. c)
Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan Pengujian hipotesis pihak kanan adalah
pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau
sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “lebih besar” atau “lebih besar atau
sama dengan” (Ho = 22 atau Ho ≤ dan H1 > atau H1 ≥). Kalimat “lebih besar atau sama dengan”
sinonim dengan kata “paling banyak atau paling besar”.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti Lemah atau kurang atau di bawah ,
Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Sehingga
dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan
atau dugaan yang sifatnya masih sementara.Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur
yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu.
(Ha).
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
http://nugroho.stiemj.ac.id/wp-content/uploads/06-Kel-7-Pengujian-Hipotesis.pdf
Akbar, Purnomo Setiady dan Husaini Usman. 2006. Pengantar Statistika Edisi Kedua.
Bandung : Alfabeta
Dajan, Anto, 1986. “Pengantar Metode Statistik Jilid II”. Jakarta : LP3ES .
Bumi Aksara
Saputro, Budi. 2013. Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, Jenis-jenis, dan Pengujian Hipotesis.