Oleh :
I NYOMAN MADU SUDANA NIM. 2023071001
I GEDE SUTRISNA NIM. 2023071010
“Om Swastyastu”
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Uji Hipotesis Rata-Rata Tunggal” dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. I Wayan
Redhana, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Statistika Terapan dalam Pembelajaran
IPA, serta bantuan dari Rekan-rekan mahasiswa Program Studi S2 Pendidikan IPA yang telah
memberikan sumbangan yang berguna dalam penyusunan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................2
1.4 Manfaat.....................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka diperoleh tujuan
sebagai berikut.
1. Untuk dapat memahami mengenai uji hipotesis rata-rata tunggal.
2. Untuk memahami prosedur uji hipotesis.
3. Untuk dapat mengetahui cara menentukan penerimaan dan penolakan dalam
pengujian hipotesis.
4. Untuk dapat mengetahui asumsi dalam inferensi rata-rata tunggal
5. Untuk memahami mengenai distribusi t.
6. Untuk memahami mengenai derajat kebebasan dalam distribusi t.
7. Untuk mengetahui cara penggunaan distribusi t.
8. Untuk memahami perbedaan antara hipotesis alternatif satu arah dan dua arah.
1.4 Manfaat
Melalui pembuatan makalah ini diharapkan penulis maupun pembaca dapat
melakukan atau mengambil keputusan yang tepat dengan didasari hasil uji terlebih
dahulu dengan menggunakan data hasil observasi.
Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (Ha) di tolak.
Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) diterima (benar) maka
hipotesis nol (H0) ditolak.
Sumber: http://1.bp.blogspot.com
c. Kriteria Pengujian
1) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ > µo
Ho di terima jika Zo ≤ Zα
Ho di tolak jika Zo > Zα
2) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo
Ho di terima jika Zo ≥ - Zα
Ho di tolak jika Zo < - Zα
3) Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo
Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2
Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2
d. Uji Statistik
1) Simpangan baku populasi (σ) di ketahui:
Contoh Soal:
Pada suatu evaluasi pembelajaran IPA di SMP Negeri 1 Kuta Selatan, seorang guru
mendapatkan data bahwa nilai rata - rata 36 siswa setelah mengikuti pelajaran
tambahan adalah 80 dengan standar deviasi 8, sedangkan, sebelumnya nilai rata – rata
siswa hanya 68 dengan standar deviasi yang sama. Ujilah rata – rata nilai tersebut
apakah memang benar lebih besar dari 68 dengan signifikansi 5%?
Diketahui:
Jawab :
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ = 68
H1 : µ > 68
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :
α = 5% = 0,05
Z0,05 = 1,65 (uji pihak kanan)
c. Kriteria pengujian :
e. Kesimpulan
Karena Zo = 9,02255 > Z0,05 = 1,65 maka Ho di tolak. Jadi, memang benar nilai
rata-rata setelah mengikuti pembelajaran tambahan lebih dari 68.
Diagram Distribusi Normal Baku dan Distribusi t Student (Sumber: Lind et all, 2007)
Keterangan
t = t hitung
= rata-rata sampel
µ0 = rata-rata populasi
/s = simpangan baku/standar deviasi
e) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H0 (sesuai dengan kriteria
pengujiannya).
1) Jika H0 diterima maka H1 di tolak
2) Jika H0 di tolak maka H1 di terima
2. Dua Rata-Rata
Pengujian hipotesis dengan menggunakan distribusi t untuk jenis uji hipotesis
dua rata-rata yaitu menggunakan rumus sebagai berikut.
2. Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipptesis rata-rata waktu belajar siswa
jurusan IPA SMA adalah 4 jam/hari. Berdasarkan sampel 31 orang yang diambil secara
random terhadap siswa yang dimintai keterangan masing-masing memberikan data
sebagai berikut.
Ujilah rata – rata nilai tersebut apakah memang benar rata-rata jam belajar siswa jurusan
IPA SMA kurang dari 4 jam/hari dengan signifikansi 5%? (Lakukan dengan uji 1 pihak)
Kunci:
Karena jumlah sampel lebih dari 30 dan simpangan baku tidak diketahui, maka dapat
dilakukan dengan uji t
H0 : rata-rata jam belajar siswa jurusan IPA SMA = 4 jam/hari
Ha : rata-rata jam belajar siswa jurusan IPA SMA < 4 jam/hari
Hasil SPPS : thitung = 1,976; ttabel = t0,05;30 = 1,697; Sig. (2-tailed) = 0,057
Jadi karena thitung > ttabel dan nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka H 0 diterima artinya rata-
rata jam belajar siswa jurusan IPA SMA 4 jam/hari.
3. Pada suatu evaluasi pembelajaran IPA di SMP Negeri 4 Kuta Selatan, seorang guru
mendapatkan data bahwa nilai rata - rata 36 siswa setelah mengikuti pelajaran fisika
berbantuan model problem solving adalah 84 dengan standar deviasi 16, sedangkan,
sebelumnya nilai rata – rata siswa hanya 65 dengan standar deviasi yang sama. Ujilah rata
– rata nilai tersebut apakah memang benar lebih besar dari 65 dengan signifikansi 5%?
Kunci:
H0 : nilai rata-rata pelajaran fisika berbantuan model problem solving = 65
Ha : nilai rata-rata pelajaran fisika berbantuan model problem solving > 65
Zo = 7,125 > Z0,05 = 1,65 maka Ho di tolak. Jadi, memang benar nilai rata-rata setelah
mengikuti pembelajaran fisika berbantuan model problem solving lebih dari 65
Ujilah rata – rata nilai tersebut apakah memang benar nilai rata-rata hasil belajar IPA
berbasis praktikum virtual adalah 85 dengan signifikansi 5%? (Lakukan dengan uji dua
pihak)
Kunci:
Jumlah sampel n<30, maka dapat dilakukan dengan uji t
H0 : nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran berbasis praktikum virtual = 78
H1 : nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran berbasis praktikum vitual 78
Karena -ttabel thitung ttabel yaitu -2,093 1,729 2,093 dan Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0
diterima bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran berbasis praktikum
virtual = 85
5. Seorang peneliti membuat dugaan yang menyatakan bahwa nilai rata-rata hasil belajar
siswa yang aktif mengikuti PRAMUKA adalah sama dengan 78,0. Untuk membuktikan
hal tersebut, peneliti memilih secara random atau acak sebanyak 32 orang siswa yang aktif
di PRAMUKA. Adapun nilai rata-rata hasil belajar siswa ke 2 orang siswa tersebut adalah
sebagai berikut.
Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata
Siswa Hasil Siswa Hasil Siswa Hasil
Belajar Belajar Belajar
1 78,3 12 77,0 23 75,6
2 74,7 13 78,1 24 80,5
3 80,5 14 80,0 25 83,5
4 83,5 15 82,0 26 78,5
5 75,0 16 83,0 27 73,7
6 77,6 17 78,4 28 81,5
Kunci:
Jumlah sampel n>30, maka dapat digunakan uji t
H0: nilai rata-rata hasil belajar siswa yang aktif mengikuti Pramuka = 78,0
Ha: nilai rata-rata hasil belajar siswa yang aktif di OSIS 78,0
thitung = 1,729; ttabel =t0,025;31= 1,1723; Sig. (2-tailed) = 0,095.
Uji 2 pihak: syarat H0 diterima jika -ttabel thitung ttabel
SPSS: Syarat H0 diterima jika Sig. (2-tailed) > 0,05.
Jadi karena thitung > ttabel maka H0 ditolak artinya nilai rata-rata hasil belajar siswa yang
aktif di OSIS 78,0.
6. Sekolah SMK 1 Harapan bekerjasama dengan PT. Medikal jay≥a untuk memproduksi
masker. Tim SMK 1 Harapan bisa menghasilkan masker paling sedikit 400 buah tiap hari
nya nya. Berdasrkan hal tersebut, PT. Medikal akan melakukan pengujian apakah jumlah
masker yang diproduksi 400 buah/hari. Sebab ada laporan bahwa jumlah masker yang
diproduksi kurang dari itu. Untuk membuktikan pernyataan tersebut, maka dilakukan
survey ke lapangan selama 25 hari dan diperoleh hasil berikut.
450 390 400 480 500 380 250 400 240 300 300 345 375
425 400 425 390 340 350 360 300 200 300 250 400
Berdasarkan dugaan tersebut, maka ujilah hipotetis dengan taraf signifikansi 5%.
Kunci:
Simpangan baku tidak diketahui, maka dapat digunakan uji t
H0: rata-rata produksi masker sekolah SMK 1 Harapan ≥ 400
Ha: rata-rata produksi masker sekolah SMK 1 Harapan < 400
thitung = -2,49; ttabel =t0,005;24= 1,711; Sig. (2-tailed) = 0,020.
Uji satu pihak (pihak kiri) syarat H0 diterima jika thitung ≥ ttabel
Jadi karena thitung < ttabel maka H0 ditolak artinya rata-rata produksi masker sekolah SMK 1
Harapan memang kurang dari 400
8. Rata-rata nilai US IPA di SMP Makmur tahun 2020 adalah 7,5, dengan simpangan baku
adalah 0.9. Kepsek menduga karena situasi Covid-19 maka nilai rata-rata US IPA akan
turun. Dari sampel 36 Siswa diperoleh nilai rata-rata 7,0. Jika nilai simpangan baku sama,
maka lakukan uji hipotesis dengan taraf signifikansi 5%.
Kunci:
H0 : nilai rata-rata US IPA siswa = 7,0
Ha : nilai rata-rata US IPA siswa 7,0
Uji 2 pihak: syarat H0 diterima jika -ttabel thitung ttabel
Zo = 3,33 > Z0,01 = 1,96 maka Ho di ditolak. Jadi, nilai rata-rata US IPA siswa tidak sama
dengan 70.
9. Di SMA bhakti mulia ingin menerapkan pemahaman kimia tentang koloid menjadi suatu
produk dengan nilai jual. Berdasarkan pengamatan sepintas terhadap perdangan daluman,
sebagai produk koloid tradisional, Pak Guru menyampaikan untuk siswa membuat produk
menarik dengan bahan dasar daluman yang dikemas dalam botol kekinian. Pak Guru
menduga bahwa paling sedikit 5 botol/haris laku terjual dengan estimasi harga Rp.5000,-.
Berdasarkan hal tersebut diambil data penjualan selama 14 hari melakukan kegiatan expo
sekolah.
7 10 9 8 5 6 5 7 4 6
6 8 6 7
Buktikan hipotesis pak Guru dengan taraf signifikansi 5%.
12. Rata-rata SKS normal mahasiswa Prodi Pendidikan IPA angkatan 2020 ialah 20 SKS.
Jika diambil sampel sebanyak 10 mahasiswa secara acak, diperoleh SKS rata-rata 18 SKS
dengan standar deviasi 6. Ujilah apakah rata-rata sampel berbeda secara signifikansi
dengan nilai parameter jika taraf nyatanya 5%? (Lakukan dengan uji satu pihak)
Kunci
H0 : rata-rata sks normal mahasiswa Prodi Pendidikan IPA angkatan 2020 = 20 SKS
Pihak kanan
Ha : rata-rata sks normal mahasiswa Prodi Pendidikan IPA angkatan 2020 > 20 SKS
Pihak kiri
Ha : rata-rata sks normal mahasiswa Prodi Pendidikan IPA angkatan 2020 < 20 SKS
thitung = -1,054; ttabel = t0,05;9 = 1,863
Uji 1 pihak: Syarat H0 diterima thitung tα atau thitung -tα
Jadi karena -1,054 1,863 atau -1,054 -1,863, maka H0 diterima yaitu rata-rata sks
normal mahasiswa Prodi Pendidikan IPA angkatan 2020 = 20 SKS artinya rata-rata
sampel sama secara signifikansi dengan nilai parameter.
13. Universitas Mahadipati melakukan suatu penelitian studi kasus mengenai ratarata IQ
mahasiswanya. Menurut isu yang berkembang bahwa IQ mahasiswa yang menuntut ilmu
di Universitas tersebut kurang dari 142. Untuk membuktikan kebenaran isu tersebut, tim
14. Waktu rata-rata yang diperlukan setiap mahasiswa untuk mendaftarkan diri pada semester
ganjil di Universitas XI Jaya adalah 30 menit. Suatu prosedur pendaftaran mahasiswa
baru dengan menggunakan aplikasi berbasis website sedang dicoba. Dengan aplikasi
berbasis website tersebut diketahui bahwa 15 mahasiswa memerlukan waktu pendaftaran
rata-rata 25 menit dan simpangan bakunya 8 menit. Ujilah bahwa nilai rata-rata populasi
aplikasi berbasis website kurang dari 30 menit dengan taraf signifikansi 5% dan asumsi
bahwa populasi waktu berdistribusi normal.
Kunci
H0 : nilai rata-rata populasi aplikasi berbasis website = 30 menit
Ha : nilai rata-rata populasi aplikasi berbasis website < 30 menit
thitung = -2,421; ttabel = t0,05;14 = 1,771;
Jadi karena thitung < -ttabel maka H0 ditolak artinya nilai rata-rata populasi aplikasi
berbasis website kurang dari 30 menit.
15. Salah satu guru Fisika berasumsi menyebutkan bahwa tinggi rata-rata siswa kelas X di
atas 155 cm. Oleh karena itu, Pak Jana sebagai guru Fisika melakukan penelitian terkait
Kunci
H0 : tinggi rata-rata siswa kelas X = 155 cm
Ha : tinggi rata-rata siswa kelas X > 155 cm
Hasil SPPS : thitung = 2,485; ttabel = t0,05;9 = 1,863; Sig. (2-tailed) = 0,035
Karena thitung > ttabel dan nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H 0 ditolak artinya tinggi rata-
rata siswa kelas X > 155 cm. Jadi asumsi salah satu guru Fisika yang menyebutkan
bahwa tinggi rata-rata siswa kelas X di atas 155 cm memang benar.
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka simpulan yang dapat
disampaikan yaitu.
1. Pengujian hipotesis rata-rata tunggal dapat dilakukan dengan dua cara berdasarkan
sampel yang dimiliki.
2. Prosedur pengujian hipotesis yaitu menentukan formulasi hipotesis, menentukan taraf
nyata atau taraf signifikansi, menentukan kriteria pengujian, menentukan nilai uji
statistik, dan membuat kesimpulan.
3. Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau
menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai α (nilai
signifikansi/taraf nyata) tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya,
sesuai dengan bentuk pengujiannya.
4. Asumsi adalah kondisi yang ditetapkan sehingga jangkauan penelitian/riset jelas
batasnya. Asumsi juga bisa merupakan batasan sistem dimana kita melakukan
penelitian/riset. Asumsi prasyarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji
hipotesis yaitu uji normalitas, homogenitas, linearitas dan uji homogenitas kemiringan
garis regresi.
3.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yaitu agar lebih
memahami kembali penggunaan uji hipotesis sebelum melakukan suatu penelitian karena
uji hipotesis merupakan dasar untuk hasil dari suatu penelitian.