Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI

Disusun Oleh:

Nama/ NPM : David Angga Kusuma/ 30420339


Hari/ Shift : Selasa/ I (Satu)
Modul : ANOVA DUA ARAH
Tipe Soal : 11
Nilai :
Paraf Asisten :

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI DASAR


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TANGERANG
2021
1. Jelaskan pengertian analisis ragam dua arah menurut Sugiyono (2011)!
Jawab :
Analisis varian klasifikasi ganda atau dua jalan tiga jalan dan seterusnya,
merupakan teknik statistik inferensial parametis yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel (k sampel) secara
serempak bila setiap sampel terdiri atas dua kategori atau lebih.
Sumber:
Juniarto, Candra. 2013. Pengaruh Model Team Game Tournament (TGT)
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kedisplinan Siswa Kelas
IV A SDN Pekiringan 02. Banyumas: Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
(Diakses pada tanggal 23 Oktober 2021 pukul 1:51 WIB)
http://repository.ump.ac.id/2924/4/CANDRA%20JUNIARTO%20BAB
%20III.pdf
2. Jelaskan perbedaan analisis ragam dua arah tanpa interaksi dan dengan
interaksi!
Jawab :
Analisis ragam dua arah atau Two-Way Anova (klasifikasi dua faktor) adalah
pengujian hipotesis komparatif untuk k sampel (lebih dari dua sampel) yang
berkorelasi dengan dua faktor yang berpengaruh. Anova dua arah ini digunakan
bila sumber keragaman yang terjadi tidak hanya karena satu faktor
(perlakuan). Faktor lain yang mungkin menjadi sumber keragaman respon
juga harus diperhatikan. Faktor lain ini bisa berupa perlakuan lain yang sudah
terkondisikan. Pertimbangan memasukkan faktor kedua sebagai sumber
keragaman ini perlu bila faktor itu dikelompokkan, sehingga keragaman antar
kelompok sangat besar,, tetapi kecil dalam kelompoknya sendiri. Dengan
menggunakan Anova dua arah, dapat dibandingkan beberapa rata-rata yang
berasal dari beberapa kategori atau kelompok untuk satu variabel perlakuan.
Two-Way Anova dibedakan menjadi dua, yaitu Two-Way Anova tanpa interaksi
dan Two-Way Anova dengan interaksi. Berikut penjelasannya.
a. Two-Way Anova Tanpa Interaksi
Analisis ragam dua arah tanpa interaksi ini adalah pengujian hipotesis
(perbandingan) untuk k sampel (lebih dari dua sampel) yang berkorelasi
dengan dua faktor yang berperngaruh, sedangkan interaksi kedua faktor
tersebut ditiadakan. Anova dua arah tanpa Interaksi jugamerupakan
pengujian hipotesis beda tiga rata-rata atau lebih dengan dua faktor yang
berpengaruh dan interaksi antara kedua faktor tersebut ditiadakan. Tujuan
dari pengujian anova dua arah adalah untuk mengetahui apakah ada
pengaruh dan berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan.
b. Two-Way Anova Dengan Interaksi
Analisis ragam dua arah dengan interaksi ini adalah pengujian hipotesis
komparatif (perbandingan) untuk k sampel (lebih dari dua sampel) yang
berkorelasi dengan dua faktor yang berpengaruh, sedangkan interaksi kedua
faktor yang diperhitungkan. Analisis ragam dua arah dengan interaksi juga
melakukan pengujian beda tiga ratarata atau lebih dengan dua faktor yang
berpengaruh.
Sumber :
Siregar Syofian. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.
(Diakses pada tanggal 22 Oktober 2021 pukul 21:33 WIB)
3. Sebutkan langkah-langkah pengujian analisis ragam dua arah menurut Hasan
(2001)!
Jawab :
Sumber :
4. Manajer PT ELITE sedang melakukan pengamatan penjualan pakaian.
Manejer tersebut ingin mengetahui apakah jenis dan ukuran pakaian
memengaruhi jumlah pembeli di pasaran. Jenis pakaian yang diamati terdiri
dari tiga jenis dengan empat ukuran. Berikut ini adalah hasil data pengamatan.
Ukuran Pakaian
Jenis Pakaian
M L XL XXL
Sweater 55 62 68 57
Kaos 64 59 52 66
Kemeja 53 69 59 52
Berdasarkan data diatas, dengan menggunakan taraf nyata 5% manajer ingin
mengetahui:
a. Apakah terdapat pengaruh dari ketiga jenis pakaian (sweater, kaos, dan
kemeja) terhadap jumlah pembeli?
b. Apakah terdapat pengaruh dari keempat ukuran pakaian (M, L, XL, dan
XXL) terhadap jumlah pembeli?
Jawab :
Berikut perhitungan untuk mencari apakah terdapat pengaruh dari ketiga jenis
pakaian (sweater, kaos dan kemeja) terhadap jumlah pembeli.
1) Formulasi Hipotesis:
a. H0 = µ1 = µ2 = µ3
H1 = µ1 ≠ µ2 ≠ µ3
b. H0 = β1 = β2 = β3 = β4
H 1 = β 1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4
2) Taraf nyata () dengan nilai F tabel:
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan
hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Nilai α yang dipakai
sebagai taraf nyata digunakan untuk menentukan nilai distribusi F . α = 5%
= 0,05 dengan:
a. Untuk Baris
V1 = (b – 1) V2 = (k – 1) (b – 1)
V1 = (3 – 1) V2 = (4 – 1) (3 – 1)
V1 = 2 V2 = 6
Maka F0,05(2;6) = 4,76
b. Untuk Kolom
V1 = (k – 1) V2 = (k – 1) (b – 1)
V1 = (4 – 1) V2 = (4 – 1) (3 – 1)
V1 = 3 V2 = 6
Maka F0,05(3;6) = 4,53
3) Kriteria Pengujian:
Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima
atau menolak hipotesis nol (H0) dengan cara membandingkan nilai F tabel
(nilai kritis) dengan F hitung (nilai analisis varians).
a. H0 diterima apabila ≤ 4,76
H0 ditolak apabila > 4,76
b. H0 diterima apabila ≤ 4,53
H0 ditolak apabila > 4,53
4) Analisis Varians
Analisis varians merupakan kumpulan dari model statistik yang digunakan
untuk menganalisis perbedaan rata-rata antara kelompok dan prosedur
terkait dengan cara melakukan perhitungan JKT (Jumlah Kuadrat Total),
JKK (Jumlah Kuadrat Kolom), JKE (Jumlah Kuadrat Error), rata-rata
kuadrat kolom (S12), rata-rata kuadrat error (S22), dan nilai F hitung (F0),
kemudian dibuat kedalam tabel ANOVA.
Jenis Ukuran Pakaian
Pakaia A² B² C² D²
n
Sweater 3025 3844 4624 3249
Kaos 4096 3481 2704 4356
Kemeja 2809 4761 3481 2704
∑ 9930 12086 10809 10309
Dimana:
A2 = Ukuran pakaian M
B2 = Ukuran pakaian L
C2 = Ukuran Pakaian XL
D2 = Ukuran Pakaian XXL
Penyelesaian:
JKT (Jumlah Kuadrat Total)
b k
T2
JKT   x ij2 
i 1 j1 kb
7162
JKT  552  642  532  ...  522 
12
512656
JKT  43134 
12
JKT  43134  42721,333
JKT  412, 667

JKB (Jumlah Kuadrat Baris)


b 2
 T1
T2
JKB = i=1 -
k kb
242 + 2412 + 2332 7162
2
= -
4 4(3)
58564 + 58081 + 54289 512656
= -
4 12
170934 512656
= -
4 12
= 42733,5 - 42721,333
= 12,167
JKK (Jumlah Kuadrat Kolom)
k 2
 T .j 2
j=1 T
JKK = -
b kb
1722 +1902 +1792 +1752 7162
= -
3 4(3)
29584 + 36100 + 32041 + 30625 512656
= -
3 12
128350 512656
= -
3 12
= 42783,333 - 42721,333
= 62
JKE (Jumlah Kuadrat Error)
JKE = JKT – JKB – JKK
JKE = 412,6667 – 12,1667 – 62
JKE = 338,5
Rata-rata Kuadrat Baris
JKB
S12 =
b -1
12,167
=
3 -1
12,167
=
2
= 6, 083
Rata-rata Kuadrat Kolom
JKK
S 2=
2 k -1
62
=
4 -1
62
=
3
= 20, 666
Rata-rata Kuadrat Error
JKE
S 2=
3 (k -1)(b -1)
394,5
=
(4 -1)(3 -1)
338,5
=
6
= 56, 416
F hitung

S2 S 2
F = 1 F = 2
1 2
S 2 S 2
3 3
6, 083 20, 666
= =
56, 416 56, 416
= 0,107 = 0,366
Sumber Jumlah Derajat Rata-rata
F0
Varians Kuadrat Bebas Kuadrat
Rata-rata baris 12,167 2 6,083
0,107
Rata-rata kolom 62 3 20,666
0,366
Error 338,5 6 56,412
Total 412,667 11

5) Kesimpulan
a. Karena F0 0,107 ≤ F0,05(2:6) = 5,14, maka H0 diterima. Jadi terdapat
pengaruh dari ketiga jenis pakaian (sweater, kaos, dan kemeja)
terhadap jumlah pembeli.
b. Karena F0 0,366 ≤ F0,05(2:6) = 4,76, maka H0 diterima. Jadi terdapat
pengaruh dari keempat ukuran pakaian (M, L, XL, dan XXL)
terhadap jumlah pembeli.
Sumber :
5. Pegawai toko elektornik akan melakukan pengamatan data untuk mengetahui
apakah ukuran televisi dan merek televisi memengaruhi jumlah penjualan di
pasaran. Data yang diamati terdiri atas tiga ukuran dan empat merek televisi.
Berikut adalah hasil data pengamatan yang didapatkan.
Merek
Ukuran Televisi
Samsun Son LG Shar
g y p
32 36 31 33
24 42 60 50 56
" 41 30 51 45
31 46 57 34
32 30 49 44 31
" 33 33 45 55
58 46 32 60
43 55 48 33 31
" 52 51 57 32
Berdasarkan tabel diatas, ujilah menggunakan taraf nyata 5% (0,05) untuk
mengetahui:
a. Apakah terdapat pengaruh dari ketiga ukuran televisi (24”, 32”, dan 43”)
terhadap jumlah penjualan?
b. Apakah terdapat pengaruh dari keempat merek televisi (samsung, sony,
LG, dan sharp) terhadap jumlah penjualan?
c. Apakah terdapat pengaruh interaksi dari ketiga ukuran dengan keempat
merek televisi terhadap jumlah penjualan?
Jawab :
b=3 k=4 n=3
1) Formula hipotesis
H =α =α =α =0
a. 0 1 2 3

H = sekurang - kurangnya satu α  0


1 i
H =β =β =β =β =0
b. 0 1 2 3 4

H = sekurang - kurangnya satu β  0


1 j
H = (αβ) = (αβ) = ... = (αβ) = 0
c. 0 11 12 34

H1 = sekurang - kurangnya satu (αβ)  0


ij
2) Taraf nyata () dengan nilai F tabel :
 = 5% = 0,05
a. Untuk baris
V = kb(n -1)
2
V1 = (b -1) = 4.3(3 -1)
= 3 -1 = 12(2)
=2 = 24
Maka F0,05(2:24) = 3,40
b. Untuk kolom
V = kb(n -1)
2
V = (k -1)
1 = 4.3(3 -1)
= 4 -1 = 12(2)
=3 = 24
Maka F0,05(3:24) = 3,01
c. Untuk interaksi
V = (k -1)(b -1) V = kb(n -1)
1 2
= (4 -1)(3 -1) = 4.3(3 -1)
= (3)(2) = 12(2)
=6 = 24
Maka F0,05(6:24) = 2,51
3) Kriteria Pengujian
a. H0 diterima apabila F0 ≤ 3,40
H0 ditolak apabila F0 > 3,40
b. H0 diterima apabila F0 ≤ 3,01
H0 ditolak apabila F0 > 3,01
c. H0 diterima apabila F0 ≤ 2,51
H0 ditolak apabila F0 > 2,51
4) Analisis varians
Keterangan : V1 = Merek Televisi Samsung
V2 = Merek Televisi Sony
V3 = Merek Televisi LG
V4 = Merek Televisi Sharp

  V1 V2 V3 V4 Total
P1 115 126 132 134 507
P2 94 128 146 120 488
P3 165 145 122 123 555
Total 374 399 400 377 1550
Penyelesaian:

Jumlah Kuadrat Total (JKT)


b k n T2
JKT =    x 2 -
i=1 j=1 c=1 ijc bkn
15502
JKT = 322 + 422 + 412 + ... + 322 -
3.4.3
2402500
JKT = 70546 -
36
JKT = 70546 - 66736,111
JKT = 3809,889
Jumlah Kuadrat Baris (JKB)
b 2
 Ti
T2
JKB = i=1 -
k.n bkn
507 + 4882 + 5552 15502
2
= -
4.3 3.4.3
257049 + 238144 + 308025 2402500
= -
12 36
803218 2402500
= -
12 36
= 66934,833 - 66736,111
= 198, 722
Jumlah Kuadrat Kolom (JKK)
k 2
 T .j
j=1 T2
JKK = -
b.n b.k.n
3742 + 3992 + 4002 + 3772 15502
= -
3.3 3.4.3
139876 +159201 +160000 +142129 2402500
= -
9 36
601206 2402500
= -
9 36
= 66800, 666 - 66736,111
= 64,555
Jumlah Kuadrat Interaksi (JKI)
b k 2 b k 2
  Tij  T 2  T .j
i=1 j=1 1 j=1 T2
JKI = - i=1 - 
n k.n b.n b.k.n
1152 + 942 +1652 + ... +1232 803218 601206 2402500
= - - 
3 4.3 3.3 3.4.3
203680 803218 601206 2402500
= - - 
3 12 9 36
= 67893,333 - 66934,833 - 66800, 666 + 66736,111
= 893,945
Jumlah Kuadrat Error (JKE)
JKE = JKT – JKB – JKK – JKI
= 3809,889 – 198,722 – 64,555 – 893,945
= 2652,667
Rata-rata Kuadrat Baris (S12)
JKB
S12 =
b -1
198, 722
=
3 -1
198, 722
=
2
= 99,361
Rata-rata Kuadrat Kolom (S22)
JKK
S 2=
2 k -1
64,555
=
4 -1
64,555
=
3
= 21,518
Rata-rata Kuadrat Interaksi (JKI)
JKI
S 2=
3 (b -1)(k -1)
893,945
=
(3 -1)(4 -1)
893,945
=
6
= 148,990
Rata-rata Kuardat Error (S42)
JKE
S42 =
bk(n -1)
2652, 667
=
3.4(3 -1)
2652, 667
=
24
= 110,527
F hitung (F0)
S12 S22 S 2
F =
1
F =
2 F3 = 3
S 2 S 2 S 2
4 4 4
99,361 21,518 148,990
= = =
110,527 110,527 110,527
= 0,898 = 0,194 = 1,347

Sumber Jumlah Derajat Rata-rata


F0
Varians Kuadrat Bebas Kuadrat

Rata-rata
198,722 2 99,361 0,898
baris

Rata-rata
64,555 3 21,518 0,194
kolom

Interaksi 893,945 6 148,99 1,347


5)
Error 2652,667 24 110,527  
Total 3809,889 35    

Kesimpulan
a. Karena F0 0,898 ≤ F0,05(2:24) = 3,40, maka H0 diterima. Jadi terdapat
pengaruh dari ketiga ukuran televisi (24”, 32”, dan 43”) terhadap
jumlah penjualan.
b. Karena F0 0,194 ≤ F0,05(3:24) = 3,01, maka H0 diterima. Jadi terdapat
pengaruh dari keempat merek televisi (samsung, sony, LG, dan
sharp) terhadap jumlah penjualan.
c. Karena F0 1,347 ≤ F0,05(6:24) = 2,51, maka H0 diterima. terdapat
pengaruh interaksi dari ketiga ukuran dengan keempat merek
televisi terhadap jumlah penjualan.
Sumber :
Hasan, M. Iqbal. 2020. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif).
Edisi 2. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai