Pengantar
1
Pemahaman Konsep Probabilitas (1)
2
RUANG SAMPEL (1)
• Contoh 1.1:
Suatu percobaan berupa pelemparan dadu. Bila
yang diamati adalah nomor yang muncul di bagian
atas, maka ruang sampelnya adalah
S1 = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Bila yang ingin diselidiki pada percobaan diatas
apakah nomor genap atau ganjil yang muncul,
maka ruang sampelnya menjadi:
S2 = {genap, ganjil}
3
RUANG SAMPEL (3)
• Contoh 1.2:
Misalkan kita mengambil
secara acak tiga produk yang
dihasilkan dari suatu proses
produksi di pabrik. Kemudian
setiap produk tersebut
diperiksa dan digolongkan
sebagai cacat (C) atau tidak
cacat (B). Untuk merinci atau
mendaftarkan semua anggota
ruang sampel yang
mengandung informasi
maksimum, dibuat diagram
pohon.
4
KEJADIAN (1)
KEJADIAN (2)
5
KEJADIAN (3)
11
KEJADIAN (4)
12
6
PENGOLAHAN TERHADAP KEJADIAN (1)
13
14
7
PENGOLAHAN TERHADAP KEJADIAN (3)
15
16
8
PENGOLAHAN TERHADAP KEJADIAN
5. Beberapa dalil
A∩=
A=A
A ∩ A’ =
A A’ = S
S’ =
’ = S
(A’)’ = A
17
18
9
PELUANG SUATU KEJADIAN (2)
• Contoh 1.6
Jika sekeping uang logam dilemparkan dua kali, berapa
peluang sekurang-kurangnya sisi angka muncul sekali?
Jawab:
Ruang sampel bagi percobaan ini adalah
S = { AA, AG, GA, GG}
Dengan asumsi kedua sisi uang logam tersebut seimbang,
maka setiap kejadian mempunyai peluang yang sama untuk
terjadi. Besarnya peluang masing-masing yaitu ¼. Sehingga,
bila M menyatakan kejadian bahwa paling sedikit satu sisi
angka muncul, maka;
M = { AA, AG, GA}, dan P(M) = ¼ + ¼ + ¼ = ¾
19
1.4
• Contoh 1.7:
Sebuah kotak berisi 30 kelereng yang identik kecuali
warnanya yang berbeda. 30 kelereng tersebut terdiri atas 10
warna biru, 15 warna putih dan sisanya warna kuning. Jika
diambil satu klereng secara acak dan tanpa melihat kedalam
kotak, berapa peluang yang terambil adalah kelereng warna
biru?, kelereng warna putih?, dan kelereng warna kuning?
20
10
HUBUNGAN EKSKLUSIF
• Contoh 1.8:
Enam kejadian mata dadu yang nampak diatas ketika melakukan
undian dengan sebuah dadu merupakan kejadian-kejadian yang
saling eksklusif. Untuk dadu homogin, P(mata 1) = P(mata 2) =
……..= P(mata 6) = 1/6. Maka P(mata 1 atau mata 2 atau ….atau
mata 6) = P(1) + P(2) +.…+ P(6) = 1.
21
HUBUNGAN BERSYARAT
Kita lakukan undian dengan sebuah mata uang sebanyak dua kali.
Ambil, A = nampak muka G pada undian pertama dan B = nampak
muka G pada undian kedua. Jelas A dan B dua kejadian yang
independen, maka:
P(A dan B) = P(A).P(B) = (1/2).(1/2) = ¼.
22
11
HUBUNGAN INKLUSIF
• Contoh 1.10:
Misalkan A = menarik kartu Q dari tumpukan kartu bridge dan
B = menarik kartu “heart”. Berapa peluang menarik sebuah Q
dan atau sebuah “heart”?
23
SOAL LATIHAN
1. Bila satu buku diambil secara acak dari suatu rak yang berisi 2 kamus,
18 buku teks dan 5 novel, berapakah peluang bahwa; (a) novel
terpilih, (b) buku teks terpilih, dan (c) kamus terpilih
2. Peluang suatu perusahaan akan membangun pabriknya di kota
Surabaya 0,6, di kota Malang 0,7 dan peluang di kota Surabaya atau
Malang atau kedua-duanya 0,8. Berapa peluang pabrik itu dibangun di
kedua kota?.
3. Peluang sebuah mobil yang sedang diisi bensin juga memerlukan ganti
oli 0,25, peluang memerlukan saringan oli 0,40 dan peluang
memerlukan ganti oli dan saringan oli 0,14.
a. Bila oli perlu diganti, berapa peluangnya bahwa saringan oli juga
diperlukan?
b. Bila saringan oli diperlukan, berapa peluangnya bahwa oli juga
perlu diganti?
24
12
SOAL LATIHAN
25
13