2. Ruang Sampel
Dalam Montgomery (2004 ; 17) himpunan semua hasil yang mungkin dari
suatu percobaan disebut ruang sampel
Dalam literatur yang lain disebutkan pengertian ruang sampel atau yang biasa
disebut ruang contoh merupakan himpunan dari semua hasil yang mungkin pada
suatu percobaan atau kejadian. Ruang sampel suatu percobaan dapat dinyatakan
dalam bentuk diagram pohon atau tabel.
Ronald E. Walpole dalam bukunya Pengantar Statistika edisi ketiga
menyebutkan setiap kemungkinan hasil dalam suatu ruang sampel disebut unsur atau
anggota ruang sampel atau biasa disebut titik sampel.
Penulisan dari ruang sampel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Jika banyaknya titik sampel itu berhingga (bisa dihitung), maka kita bisa
mendaftarnya dengan menggunakan koma untuk memisahkan setiap unsur dan
menutupnya dengan dua kurung kurawal sehingga ruang sampel bagi percobaan
pelemparan sekeping uang logam bisa dituliskan sebagai S = { A, G} dengan A
menyatakan hasil angka, sedangkan G menyatakan gambar.
2. Jika banyaknya titik sampel itu tak terhingga (tak dapat dihitung) maka bisa dinyatakan melalui
sebuah pernyataan atau yang dikenal sebagai notasi pembangun himpunan.
Contoh :
Bila kemungkinan hasil percobaan berupa himpunan kota-kota di dunia yang di huni oleh
lebih dari satu juta penduduk, maka ruang sampelnya bisa dituliskan sebagai berikut :
S = {x/x adalah kota berpenduduk lebih dari satu juta jiwa}
yang dibaca S adalah himpunan semua x dan x adalah kota berpenduduk lebih dari satu juta
jiwa.
𝑆1 = {1,2,3,4,5,6}....... contoh 1
tetapi bila kita melihat pada hasil bilangan yang muncul berupa genap atau ganjil, maka ruang
sampelnya menjadi
𝑆2 = {genap,ganjil}........ contoh 2
Contoh 1 memperlihatkan kenyataan bahwa lebih dari satu ruang sampel yang dapat
digunakan untuk menjelaskan hasil dari suatu percobaan. Dalam hal ini, 𝑆1 mengandung
informasi lebih banyak daripada 𝑆2. Bila kita mengetahui unsur atau anggota 𝑆1 mana yang
muncul, maka kita dapat mengatakan dengan pasti anggota 𝑆2 yang muncul tetapi
pengetahuan tentang anggota 𝑆2 yang muncul tidak cukup membantu untuk mengetahui anggota
𝑆1 mana yang muncul.
Jadi secara umum lebih baik bila yang kita ambil sebagai ruang sampel adalah
himpunan yang mengandung paling banyak informasi mengenai hasil- hasil percobaan tersebut.
Contoh yang lain dalam menentukan titik sampel dengan menggunakan diagram pohon
yaitu suatu percobaan pelemparan sekeping uang logam sebanyak tiga kali maka akan ada delapan
titik sampel yang dihimpun dalam ruang sampel sebagai berikut :
Gambar :
Gambar :
Dua kejadian A dan B dikatakan saling terpisah bila A ∩ B = ∅ ; artinya A dan B tidak
memiliki unsur persekutuan (unsur yang sama)
Gambar :
Pembahasan
a. S = {Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu)
b. A = {Senin, Selasa, Sabtu} B = {Senin, Kamis, Jumat,Sabtu}
maka, A ∩ B = {Senin, Sabtu}
d. A’ = {Rabu, Minggu}