Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MATEMATIKA

PELUANG KEJADIAN

NAMA ANGGOTA :
1. Charissa Naresswari
2. Andrea Sachrisa W
3. Nina Nurhasanah
4. Akbar Aditya
5. Wibowo
6. Marjhan Firdaus

KELAS : XI IPS 2 (KELOMPOK 3)

SMAN 1 TELUKJAMBE
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat- Nya
kami bisa menyelesaikan makalah Matematika yang berjudul “ Peluang”.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yangsebesar-
besarnya kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu
yang membantu pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnyadan penulis pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima saran dankritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan
terimakasih.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penulisan
C. Ruang Lingkup
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Peluang
B. Ruang Sampel dan Kejadian (peristiwa)
C. Peluang Suatu Kejadian
D. Frekuensi harapan
E. Kejadian Majemuk
F. Peluang dari gabungan Kejadian
G. Peluang gabungan Dua Kejadian saling Lepas
H. Peluang Komplemen Suatu kejadian
I. Kejadian yang saling bebas
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hitung peluang mula-mula dikenal pada abad ke-17 yang bermula dari
permainan sebuah dadu yang dilempar. Peluang (kemungkinan, probability) dari
permukaan dadu yang tampak ketika dilempar, diamati dan dihitung, perhitungan
sejenis ini berkembang cukup pesat menjadi teori peluang yang banyak
pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berpergian kitasering
mempertanyakan apakah terjadi hujan hari ini. Dalam berdagang kitaselalu berfikir
tentang kemungkinan untuk mengambil keuntungan. Masih banyak contoh lagi yang
berkaitan dengan peluang.

B. Tujuan penulisan
1. Untuk memenuhi tugas matematika yaitu tentang peluang.
2. Sebagai media belajar siswa yang memberikan banyak latihan yang
dapatmenunjang belajar mahasiswa.
3. Diharapkan siswa memiliki kemampuan dalam menjelaskan konsep-konsep dalam
peluang dan dapat menyelesaikan masalah tentang peluang

C. Ruang lingkup
Membahas materi tentang peluang yang sesuai dengan materi dalam standar
isi.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Peluang
Dasar logika proses pengambilan inferensi statistik tentang suatu populasi
dengan analisa data sampel adalah peluang. Peluang adalah bilanganyang
menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu peristiwa akan terjadi.Peluang
mempunyai nilai antara 0 dan 1. Peluang berhubungan dengan percobaan yang
menghasilkan sesuatu yang tidak pasti.

B. Ruang Sampel dan Kejadian (Peristiwa)


Ruang sampel (sample space) adalah himpunan semua hasil yangmungkin dari
suatu percobaan. Peristiwa (kejadian, event) adalah himpunan bagian dari ruang
sampel

 Peristiwa sederhana: hanya memuat 1 elemen saja


 Peristiwa bersusun: gabungan dari peristiwa-peristiwa sederhana
 Jika hasil suatu experimen termasuk dalam himpunan A, maka dapatdikatakan
bahwa peristiwa A telah terjadi.

Percobaan adalah suatu tindakan atau proses pengamatan yang menghasilkanoutcome


yang tak dapat diperkirakan kepastiannya.
Notasi :
 Ruang sampel ditulis dengan notasi S
 Peristiwa dinotasikan dengan huruf besar: peristiwa2 A, B, C, dst.
 Anggota (elemen) ruang sample dinotasikan dengan huruf kecil: a1, a2,a3, dst.
Anggota / elemen ruang (sample point)
 Jika ruang sampel S beranggotakan a1, a2, dan a3, maka ruang sampelyang
bersangkutan dapat disajikan sebagai: S = {a a1, a , a2, a , a3}
 Jika peristiwa A beranggotakan a1, a2, dan a3, maka peristiwa yang
bersangkutan dapat dinotasikan sebagai A = {a1, a2, a3}

Contoh 1
Percobaan: Koin (head dan tail) dilempar 1 kali
Hasil: tampak H (head) atau T (tail)
Ruang sampel S = {H, T}
Peristiwa: A = {H, T}
Contoh 2
Percobaan: Pelemparan 2 buah koin (H dan T) sekaligusHasil: HH (H&H), TT
(T&T), atau HT (H&T)Ruang sampel: S = {HH, HT, TT}Peristiwa:1.
1. Keduanya sama, A = {HH, TT}
2. Keduanya berbeda B = {HT}
Contoh 3
Percobaan: pelemparan 1 buah koin 2 kali berturutan
Hasil: HH (H kemudian H), HT (H kem T), TH (T kem H), atau TT.
Ruang sampel: S {HH, HT, TH, TT}
Peristiwa:
1. Berturutan sama, A = {HH, TT}
2. Berturutan beda, B = {HT, TH}
Anggota peristiwa A berbeda dengan anggota peristiwa B atau,
Peristiwa:
1. Muncul gambar yang sama, B = {HH, TT}
2. Paling sedikit muncul 1 H, A = {HH, HT, TH}
Anggota peristiwa A menjadi anggota peristiwa B, yaitu HH
Definisi-definisi
1. Experiment adalah proses observasi yang mengarah ke single outcome(hasil
tunggal), yang tak dapat diperkirakan.
2. Data sampel (sampel point) adalah outcome yang paling mendasar darisuatu
percobaan.
3. Ruang sampel (sample space) dari suatu percobaan adalah kumpulan /koleksi /
himpunan dari semua data sampel yg mungkin dihasilkan. Semua data sampel
ini merupakan anggota ruang sampel, yang peluangnyatotalnya = 1.
4. Peristwa atau kejadian (event) adalah koleksi / himpunan data sampel
yangspesific (mempunyai sifat khusus).

C. Peluang Suatu Kejadian


Aksioma peluang :
Setiap kejadian di ruang sampel dikaitkan dengan bilangan antara 0 dan 1, bilangan
tersebut disebut peluang.
1. Kejadian yang tak mungkin terjadi mempunyai pelauang nol dandinamakan
kejadian mustahil.
2. Kejadian yang pasti terjadi mempunyai peluang satu (peluang ruangsampel
adalah satu)
3. Peluang kejadian A bernilai antara 0 dan 1, yaitu 0 £ P (A) £14.
4. Jika A dan B adalah kejadian sehingga AÇB = Æ,maka P(AÈB) = P(A) +P (B)
Berdasarkan definisi di atas kita akan menentukan arti peluang darikejadian
sederhana. Jika kita mempunyai ruang sampel dengan anggotasebanyak
n. selanjutnya jika kita anggap bahwa kesempatan muncul setiapanggota tersebut juga
sama. Jika peluang muncul satu anggota adalah p, dan berdasarkan Aksioma (2),maka
p+ p+ p+…+ p = 1
n suku
np = 1 Û p =
Misalnya pada [elemparan satu dadu berisi enam,peluang muncul angka 2 adalah
P==
Sifat : Nilai Peluang
Dalam ruang sampel (S) yang setiap kejadian sederhana mempunyai peluang yang
sama, maka peluang kejadian A adalah
P(A)= =

Contoh
Kita mempunyai 4 bola putih (P) dan 3 bola merah (M). kemudian diambilsatu bola
secara acak. Tentukan peluang terambil bola merah.

Penyelesaian
Ruang sampel dari pengambilan satu bola adalah S = {P,P,P,P,M,M,M}dengan setiap
bola mempunyai peluang yang sama untuk terambil. Misalnyakejadian terambil bola
merah adalah A, maka n(A) = 3. Jadi,peluang kejadianterambilnya bola merah adalah
P(A) = .

D. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan adalah peluang kejadian tersebut dikalikan banyak
percobaan. Misalnya kita melakukan n kali percobaan dan A adalah kejadiandengan
peluang p dengan (0 £ p£ 1). Frekuensi harapan dari kejadian Aadalah p Î n. Jika E
adalah suatu kejadian dalam ruang contoh S dan P(E)adalah peluang terjadinya E
dalam n kali percobaan maka frekuensi harapankejadian E didefinisikan :F(E) = P(E)
În

Contoh
Sekeping uang logam dilempar 30 kali,maka frekuensi harapan muncul gambar
adalah. . .

Penyelesaian
F(G) = Î 30 = 15 kali

E. Kejadian majemuk
Kejadian majemuk dapat dibentuk dengan cara menggabungkan dua ataulebih
kejadian sederhana. Dengan menggunakan operasi antarhimpunan, suatukejadian
majemuk dapat dibentuk dari dua kejadian majemuk yang lain.Operasi antarhimpunan
yang dimaksudkan adalah operasi gabungan (union ) dan operasi irisan.

F. Peluang dari gabungan kejadian


Misalnya A dan B adalah dua kejadian yang terdapat dalamruang
sampelS,maka peluang kejadian A atau B adalah P(AÈB) = P(A) + P(B)– P(AÇB)

G. Peluang gabungan dua kejadian saling lepas


Apabila A dan B merupakan dua kejadian yang saling lepas ,maka peluang
gabungan dua kejadian itu adalah P(AÈB) = P(A) + P(B).

H. Peluang komplemen suatu kejadian


Misal sebuah dadu bersisi enam dilempar sekali. Kejadian A adalahmunculnya
bilangan 3 dan ditulis A = {3}. Kejadian A¢ adalah munculnya bukan bilangan 3,
ditulis A¢ (dibaca: A komplemen) = {1,2,3,4,5,6}.Diagram Venn untuk himpunan A
dan A¢ dapat digambarkan seperti berikut.
Dari gambar di atas tampak bahwa AÇA¢ = Æ sehingga kejadian A dankejadian A¢
merupakan kejadian yang saling lepas. Dengan demikian berlaku hubungan
P(AÈA¢) = P(A) + P(A¢) (*)
Karena A¢ merupakan komplemen A , maka AÈA¢ = S atau n (AÈA¢) = n (S). Jadi,
P(AÈA¢) = = = 1 (**)
Substitusi persamaan (**) ke persamaan (*) akan menghasilkan
P(AÈA¢) = 1 = P(A) + P(A¢) Û P(A¢) = 1 – P(A)
Sehingga dapat dinyatakan bahwa
Apabila A dan A¢ merupakan dua buah kejadian yang saling komplemen,maka
peluang komplemen kejadian A, ditulis P(A¢), adalah P(A¢) = 1 – P(A¢) = 1 – P(A)
I. Kejadian yang saling bebas
Misalkan dua buah bola akan diambil secara acak dari sebuah tas yangmemuat
4 bola merah dan 3 bola biru. Berapa peluang keduanya bola merah? Jika A kejadian
mendapatkan bola merah pada pengambilan pertama dan Bkejadian mendapatkan
bola merah pada pengambilan kedua. Ruang sampel S di bawah ini akan disajikan
dengan dua versi yaitu dengan pengembalian dantanpa pengembalian. Persoalan yang
akan dibahas adalah P(A dan B) atauP(A Ç B).

Bola pertama dikembalikan sebelum bola kedua diambil.


Ruang sampel S memuat 49 elemen (7 Î 7),
A dan B memuat 16 elemen (4 Î 4)
Maka : P(A Ç B) ==P(A Ç B) = P(A).
P(B)Hasil dari A Ç B terletak di daerah persegi pada gambar di atas.

Bola pertama tidak dikembalikan sebelum bola kedua diambil. Pada pengambilan
pertama kita dapat memilihi 1 dari 7 bola, tapi pada pengambilan kedua hanya ada 6
pilihan. Jadi, ruang sampel memuat 6elemen. Kejadian A dan B memuat 4 Î 3 atau 12
elemen, sebab 4 bolamerah dapat dipilih pada pengambilan pertama, dan hanya 3
pilihan bolamerah pada pengambilan kedua,
Maka P(A Ç B) =
P(A Ç B) =
P(A Ç B) = P(A) . P(B/A)
Peluang kejadian B dengan syarat A telah terjadi.
Contoh tersebut secara umum disebut peluang bersyarat
Untuk P(A) peluang kejadian A, P(B/A) peluang kejadian B dengan syaratA telah
terjadi. Jika P(A Ç B) peluang terjadinya A dan B, maka P(A Ç B)= P(A) .
P(B/A)Dua kejadian seperti tersebut dinamakan
tidak saling bebas.
Jika P(B/A) =P(B) maka akan diperolehP(A Ç B) = P(A).P(B)Dan dua kejadian
tersebut dinamakan saling bebas.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam makalah ini kita dapat mempelajari matematika tentang peluang.
Pada bab peluang, materinya meliputi kaidah pencacahan, permutasi, kombinasi,
ekspansi binominal, ruang sampel, peluang, frekuensiharapan, komplemen dan
kejadian majemuk.
Peluang merupakan bagian matematika yang membahas pengukurantingkat
keyakinan orang akan muncul atau tidak munculnya suatu kejadianatau peristiwa.
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil/kejadian yangmungkin terjadi dan
dilambangkan dengan S.
Di dalam peluang dikenal ruangsampel dan titik sampel. Permutasi adalah susunan
unsur-unsur yang berbedadalam urutan tertentu. Kombinasi adalah susunan unsur-
unsur dengan tidakmemperhatikan urutannya.
Sifat-sifat peluang, misalnya S suatu ruang sampel dan A suatu kejadian pada
ruang sampel S.Jika A = Ø maka P (A) = O Nilai peluang kejadian A, yaitu P (A)
berkisar dari O sampai 1 (O≤ P (A)≤1).
Jika S ruang sampel maka P (S) = 1.

B. Saran
Dalam peluang yang memiliki pengertian himpunan kemungkinan hasildari
suatu percobaan. Pastinya perhitungan matematika dengan menggunakan peluang
digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari dimana kita seringdihadapkan pada
suatu pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya tetapiharus dijawab mungkin atau
tidak mungkin. Saran kami peluang itu tidakharus digunakan dalam kegiatan sehari-
hari karena perhitungan menggunakan peluang cukup rumit. Dan sebagian besar
disekitar kita juga ada yang tidak bisa menghitung. Jadi dalam mengetahui sesuatu hal
bukan hanya bisamenggunakan perhitungan peluang saja tetapi bisa juga dengan
praktik
DAFTAR PUSAKA

https://agueskiplek.wordpress.com/2015/02/14/makalah-matematika-peluang/

Anda mungkin juga menyukai