Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MATEMATIKA

TENTANG MATERI PELUANG.

Disusun Oleh:
Muhammad Aditya Farhan
Rama Aditya
Anggi
Fifin arfianti
Julia indriani

SMA N 02 NEGERI AGUNG


TP. 2022/2023
Jl. Perintis Pendidikan No. 6 Margo Mulyo, Kec. Negeri Agung Kab.Way
Kanan
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan terhadap ALLAH SWT, karena dengan Rahmatnyalah,kami
dapat menyelesaikan MAKALAH ini, yang berjudul "peluang".
Tak lupa kami mengucapkan Terimakasih kepada Bapak Guru Matematika Suyetno,
S.Pd yang telah memberikan tugas untuk memahami dan membuat makalah ini. kami juga
mengucapkan terimakasih kepada Google dan Copy Paste yang juga sudah berkontribusi
dalam pembuatan Makalah ini.
S emoga makalah kami ini dapat bermanfaat bagi kita s emua yang ingin
lebih mengerti tentang peluang.

Negeri Agung, 08 februari 2023

Hormat Kami
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Tanpa kita sadari kehidupan kita sehari-hari selalu berhubungan dengan matematika,
khususnya peluang. Misalnya dalam pemilihan umum terdapat 5 orang calon presiden, yaitu
A, B, C, D dan E. Berapa peluang A untuk menang? Kita dapat menentukan peluang A
untuk menang dengan menggunakan teori probabilitas (peluang). Teori peluang pertama
kali diuraikan oleh ahlimatematika Prancis, yaitu Blaise Pascal dan Pierre de Fermat, dan
kemudian dikembangkan oleh ahli matematika Italia, Gerolarmo Cordano. Teori peluang
dikembangkan pada abad ke-17 ketika para ahli matematika mencoba mengetahui
kemungkinan gagal atau berhasil dalam permainan kartu dan dadu. Selain digunakan dalam
analisis matematika, teori probabilitas (peluang) juga banyak digunakan dalam berbagai
bidang, seperti genetika, mekanika kuantum dan asuransi.

B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini anda harus menguasai terlebih dahulu aturan statistika, kaidah
pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah

C. Petunjuk Penggunaan Modul

Untuk mempelajari modul ini, hal-hal yang perlu Anda lakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mempelajari modul ini haruslah berurutan, karena materi yang mendahului
merupakan prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.

2. Pahamilah contoh-contoh soal yang ada, dan kerjakanlah semua soal latihan yang ada.
Jika dalam mengerjakan soal Anda menemui kesulitan, kembalilah mempelajari materi
yang terkait.

3. Kerjakanlah soal evaluasi dengan cermat. Jika Anda menemui kesulitan dalam
mengerjakan soal evaluasi, kembalilah mempelajari materi yang terkait.

4. Jika Anda mempunyai kesulitan yang tidak dapat Anda pecahkan, catatlah, kemudian
tanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka atau bacalah referensi lain yang
berhubungan dengan materi modul ini. Dengan membaca referensi lain, Anda juga akan
mendapatkan pengetahuan tambahan.

D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:


1. Mampu menentukan banyak kejadian situasi
2. Mampu Menuliskan himpunan kejadian dari suatu percobaan
3. Mampu Menentukan ruang sampel suatu percobaan
4. Mampu Menentukan peluang kejadian melalui percobaan
5. Mampu Menentukan peluang suatu kejadian secara teoritis
6. Mampu Menjelaskan arti nilai peluang suatu kejadian
7. Mampu Menentukan peluang komplemen suatu kejadian
8. Mampu Mengaplikasikan aturan penjumlahan dan perkalian dalam peluang
BAB II
PEMBELAJARAN

Beberapa waktu yang lalu kalian telah mempelajari materi tentang kaidah
pencacahan,permutasi dan kombinasi, dan sekarang kalian akan mempelajari tentang materi
peluang.

A. Peluang (probabilitas)

a. Konsep dasar Peluang

Peluang (Probabilitas) merupakan suatu konsep matematika yang digunakan untuk


melihat kemungkinan terjadinya sebuah kejadian. Beberapa istilah yang perlu diketahui
dalam mempeajari konsep peluang adalah sebagai berikut:

1) Ruang sampel merupakan himpunan semua hasil yang mungkin dari sebuah
percobaan

2) Titik sampel merupakan anggota yang ada pada ruang sampe

3) Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang

1. Peluang Suatu Kejadian Sederhana

a. Kejadian sederhana

 Misalkan kartu yang terambil bergambar hati, kejadian muncul kartu


bergambar hati pada pengambilan tersebut dinamakan kejadian sederhana
karena kartu bergambar hati Pasti berwarna merah.

b. Ruang sampel

Adalah himpunan hasil yang mungkin dari suatu percobaan contoh :

 Jika uang logam di tos akan muncul angka (A) dan gambar (G) sedangkan A
dan G adalah titik sampel.

c. Peluang

Dari penjelasan sebelumnya, S adalah ruang sampel dengan banyak elemen


adalah n(S) dan n(A) adalah suatu kejadian tertentu yang terjadi, maka didapatkan
rumus peluang atau dinotasikan dalam P(A) adalah;

P(A) = n(A) / n(S)

Keterangan

 n (A) : banyaknya jumlah anggota kejadian A


 n (B) : banyaknya ruang sampel
contoh :

1. Nisa melakukan percobaan dengan melemparkan dua buah dadu. Dari dua buah
dadu yang dilemparkan secara bersamaan, tentukan peluang munculnya mata
dadu berjumlah 5!

Pembahasan:

Dengan menggunakan pemahaman sebelumnya, banyaknya hasil yang mungkin


keluar dari percobaan melemparkan dua buah dadu sekaligus adalah 6x6 = 36,
dengan begitu n(S) = 36. Maka rumus peluang dadu untuk mencari;

Kejadian A munculnya mata dadu berjumlah 5 adalah:

A ={(1,4), (2,3), (3,2), (4,1)}, n(A) = 4

Maka:

P(A) = n(A)/n(S)

P(A) = 4/36 = 1/9

2. Rudi memiliki 2 buah koin 1000 rupiah, lalu melempar kedua koin tersebut
bersamaan. Berapa peluang muncul gambar pada kedua koin?

Pembahasan:

Misal A = Angka dan G= Gambar, maka

Ruang sampelnya adalah = { (A,G), (A,A), (G,A), (G,G)}

n (S) = 4

banyaknya titik sampel muncul gambar di kedua koin (G,G) adalah n (A) = 1

P(A) = n(A)/n(S) = 1/4

Jadi, peluang muncul keduanya gambar adalah ¼

d. Kisaran Nilai Peluang

Kejadian yang kemungkinan kecil terjadi maka peluangnya akan mendekati 0. Jika
kemungkinan kejadian besar terjadi maka akan mendekati 1. untuk lebih jelasnya
perhatikan contoh berikut:

1. Kupu-kupu dapat hidup di laut.

Kupu-kupu dapat hidup di laut adalah suatu kemustahilan sehingga


peluangnya adalah 0

2. Matahari terbit dari timur

Matahari terbit dari Timur merupakan suatu kepastian sehingga peluangnya 1


2. Frekuensi harapan

Dalam materi peluang, Anda juga akan mempelajari tentang frekuensi harapan.
Frekuensi harapan pada suatu percobaan adalah harapan banyaknya kejadian yang
dapat terjadi dari banyak percobaan yang dilakukan. Frekuensi harapan disimbolkan
dengan Fh(A) atau disebut juga sebagai ekspektasi suatu kejadian.

Rumus frekuensi harapan suatu kejadian dapat dituliskan sebagai berikut;

Fh(A) = n x P(A)

Keterangan

 Fh(A) : frekuensi harapan kejadian A


 n : banyaknya percobaan
 P(A) : peluang kejadian

Contoh :

1.Sebuah dadu dilempar sebanyak 24 kali. Jika A adalah kejadian munculnya mata
dadu prima, maka tentukanlah frekuensi harapan munculnya kejadian A!

Diketahui:

 Banyak percobaan atau n = 24


 A adalah munculnya mata dadu prima, maka A = {2,3,5}, n(A) = 3
 Untuk ruang sampelnya: S = {1,2,3,4,5,6}, maka n(S) = 6

Maka, tentukan terlebih dahulu peluang kejadian A;

P(A) = n(A)/n(S)

P(A) = 3/6 = 1/2

Jadi frekuensi harapannya adalah ;

Fh(A) = n x P(A)

Fh(A) = 24 x ½ = 12

3. Peluang Kejadian Majemuk

Misalnya A dan B adalah dua kejadian sembarang yang terdapat dalam ruang sampel S
maka peluang kejadian A atau B dinotasikan P (A ∪ B) dirumuskan:

P (A ∪ B) = P (A) + P (B) – P (A ∩ B)

Keterangan:

 P (AB) : peluang kejadian A atau B


 P (A) : peluang kejadian A
 P (B) : peluang kejadian B
 P (A ∩ B) : peluang kejadian A dan B
contoh :

Dalam sebuah kelompok 30 siswa, 10 orang suka matematika, 15 orang suka Fisika dan
5 orang suka kedua-duanya. Jika dipilih satu orang dari kelompok tersebut, tentukan
peluang yang terpilih itu:

a) suka matematika dan fisika

b) suka matematika atau fisika

Pembahasan:

A = kejadian yang terpilih suka matematika

B = kejadian yang terpilih suka fisika

P(A) = 10/30

P(B) = 15/30

a) suka matematika dan fisika

yang suka matematika dan fisika ada 5 orang, dari 30 anak jadi

P(A∩B) = 5/30

b) suka matematika atau fisika

P(A∪B) = P(A) + P(B) − P(A∩B)

= 10/30 + 15/30 − 5/30

= 20/30

4. Peluang Kejadian Saling Lepas

Peluang kejadian saling lepas adalah dua kejadian yang tidak bisa terjadi bersamaan
dan biasa ditemukan di matematik dirumuskan P(A ∪ B) = P(A) + P(B)

Contoh :

Dua buah dadu yang saling dilantunkan akan muncul 36 sampel keseluruhan. Misalkan
A merupakan kejadian munculnya mata dadu berjumlah 2 dan B merupakan kejadian
munculnya mata dadu berjumlah 4, maka tentukan peluang muncunya mata dadu
berjumlah 2 atau 4.

Pembahasan:

Jawab:

Diket: n (S) = 36

A = {(1, 1)} = 1

B = {(1, 3), (2,2), (3,1)} = 3

Ditanya peluang=...?
Jawab:

P(A∪B)=P(A)+P(B)

= 1/36 + 3/36

= 4/36

= 1/9

5. Peluang Kejadian Saling Bebas

Peluang saling bebas adalah ketika pada dua kejadian, munculnya kejadian pertama
tidak mempengaruhi peluang munculnya kejadian kedua.Peluang terjadinya A dan B,
ditulis P (A ∩ B), untuk A dan B adalah dua kejadian saling bebas dirumuskan dengan

P (A ∩ B) = P (A) x P (B)

Contoh:

Sebuah koin dan dadu dilempar secara bersamaan. Peluang munculnya gambar pada
koin dan angka pada dadu adalah…

Pembahasan:

Misalkan A menyatakan munculnya gambar pada koin dan B menyatakan munculnya


angka ganjil pada dadu. Maka:

P(A) = 1/2

P(B) = 3/6 = 1/2

Munculnya gambar pada koin dan munculnya angka ganjil pada dadu adalah kejadian
saling bebas, maka:

P (A ∩ B) = P (A) x P (B)

= 1/2 ⋅ 1/2 = 1/4


BAB III
PENUTUP

Jika Anda mempunyai kesulitan yang tidak dapat Anda pecahkan, catatlah, kemudian
tanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka atau bacalah referensi lain yang
berhubungan dengan materi modul ini. Dengan membaca referensi lain, Anda juga akan
mendapatkan pengetahuan tambahan.

Anda mungkin juga menyukai