Disusun Oleh:
Muhammad Aditya Farhan
Rama Aditya
Anggi
Fifin arfianti
Julia indriani
Puji syukur saya haturkan terhadap ALLAH SWT, karena dengan Rahmatnyalah,kami
dapat menyelesaikan MAKALAH ini, yang berjudul "peluang".
Tak lupa kami mengucapkan Terimakasih kepada Bapak Guru Matematika Suyetno,
S.Pd yang telah memberikan tugas untuk memahami dan membuat makalah ini. kami juga
mengucapkan terimakasih kepada Google dan Copy Paste yang juga sudah berkontribusi
dalam pembuatan Makalah ini.
S emoga makalah kami ini dapat bermanfaat bagi kita s emua yang ingin
lebih mengerti tentang peluang.
Hormat Kami
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Tanpa kita sadari kehidupan kita sehari-hari selalu berhubungan dengan matematika,
khususnya peluang. Misalnya dalam pemilihan umum terdapat 5 orang calon presiden, yaitu
A, B, C, D dan E. Berapa peluang A untuk menang? Kita dapat menentukan peluang A
untuk menang dengan menggunakan teori probabilitas (peluang). Teori peluang pertama
kali diuraikan oleh ahlimatematika Prancis, yaitu Blaise Pascal dan Pierre de Fermat, dan
kemudian dikembangkan oleh ahli matematika Italia, Gerolarmo Cordano. Teori peluang
dikembangkan pada abad ke-17 ketika para ahli matematika mencoba mengetahui
kemungkinan gagal atau berhasil dalam permainan kartu dan dadu. Selain digunakan dalam
analisis matematika, teori probabilitas (peluang) juga banyak digunakan dalam berbagai
bidang, seperti genetika, mekanika kuantum dan asuransi.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini anda harus menguasai terlebih dahulu aturan statistika, kaidah
pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah
Untuk mempelajari modul ini, hal-hal yang perlu Anda lakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari modul ini haruslah berurutan, karena materi yang mendahului
merupakan prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
2. Pahamilah contoh-contoh soal yang ada, dan kerjakanlah semua soal latihan yang ada.
Jika dalam mengerjakan soal Anda menemui kesulitan, kembalilah mempelajari materi
yang terkait.
3. Kerjakanlah soal evaluasi dengan cermat. Jika Anda menemui kesulitan dalam
mengerjakan soal evaluasi, kembalilah mempelajari materi yang terkait.
4. Jika Anda mempunyai kesulitan yang tidak dapat Anda pecahkan, catatlah, kemudian
tanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka atau bacalah referensi lain yang
berhubungan dengan materi modul ini. Dengan membaca referensi lain, Anda juga akan
mendapatkan pengetahuan tambahan.
D. Tujuan Akhir
Beberapa waktu yang lalu kalian telah mempelajari materi tentang kaidah
pencacahan,permutasi dan kombinasi, dan sekarang kalian akan mempelajari tentang materi
peluang.
A. Peluang (probabilitas)
1) Ruang sampel merupakan himpunan semua hasil yang mungkin dari sebuah
percobaan
a. Kejadian sederhana
b. Ruang sampel
Jika uang logam di tos akan muncul angka (A) dan gambar (G) sedangkan A
dan G adalah titik sampel.
c. Peluang
Keterangan
1. Nisa melakukan percobaan dengan melemparkan dua buah dadu. Dari dua buah
dadu yang dilemparkan secara bersamaan, tentukan peluang munculnya mata
dadu berjumlah 5!
Pembahasan:
Maka:
P(A) = n(A)/n(S)
2. Rudi memiliki 2 buah koin 1000 rupiah, lalu melempar kedua koin tersebut
bersamaan. Berapa peluang muncul gambar pada kedua koin?
Pembahasan:
n (S) = 4
banyaknya titik sampel muncul gambar di kedua koin (G,G) adalah n (A) = 1
Kejadian yang kemungkinan kecil terjadi maka peluangnya akan mendekati 0. Jika
kemungkinan kejadian besar terjadi maka akan mendekati 1. untuk lebih jelasnya
perhatikan contoh berikut:
Dalam materi peluang, Anda juga akan mempelajari tentang frekuensi harapan.
Frekuensi harapan pada suatu percobaan adalah harapan banyaknya kejadian yang
dapat terjadi dari banyak percobaan yang dilakukan. Frekuensi harapan disimbolkan
dengan Fh(A) atau disebut juga sebagai ekspektasi suatu kejadian.
Fh(A) = n x P(A)
Keterangan
Contoh :
1.Sebuah dadu dilempar sebanyak 24 kali. Jika A adalah kejadian munculnya mata
dadu prima, maka tentukanlah frekuensi harapan munculnya kejadian A!
Diketahui:
P(A) = n(A)/n(S)
Fh(A) = n x P(A)
Fh(A) = 24 x ½ = 12
Misalnya A dan B adalah dua kejadian sembarang yang terdapat dalam ruang sampel S
maka peluang kejadian A atau B dinotasikan P (A ∪ B) dirumuskan:
P (A ∪ B) = P (A) + P (B) – P (A ∩ B)
Keterangan:
Dalam sebuah kelompok 30 siswa, 10 orang suka matematika, 15 orang suka Fisika dan
5 orang suka kedua-duanya. Jika dipilih satu orang dari kelompok tersebut, tentukan
peluang yang terpilih itu:
Pembahasan:
P(A) = 10/30
P(B) = 15/30
yang suka matematika dan fisika ada 5 orang, dari 30 anak jadi
P(A∩B) = 5/30
= 20/30
Peluang kejadian saling lepas adalah dua kejadian yang tidak bisa terjadi bersamaan
dan biasa ditemukan di matematik dirumuskan P(A ∪ B) = P(A) + P(B)
Contoh :
Dua buah dadu yang saling dilantunkan akan muncul 36 sampel keseluruhan. Misalkan
A merupakan kejadian munculnya mata dadu berjumlah 2 dan B merupakan kejadian
munculnya mata dadu berjumlah 4, maka tentukan peluang muncunya mata dadu
berjumlah 2 atau 4.
Pembahasan:
Jawab:
Diket: n (S) = 36
A = {(1, 1)} = 1
Ditanya peluang=...?
Jawab:
P(A∪B)=P(A)+P(B)
= 1/36 + 3/36
= 4/36
= 1/9
Peluang saling bebas adalah ketika pada dua kejadian, munculnya kejadian pertama
tidak mempengaruhi peluang munculnya kejadian kedua.Peluang terjadinya A dan B,
ditulis P (A ∩ B), untuk A dan B adalah dua kejadian saling bebas dirumuskan dengan
P (A ∩ B) = P (A) x P (B)
Contoh:
Sebuah koin dan dadu dilempar secara bersamaan. Peluang munculnya gambar pada
koin dan angka pada dadu adalah…
Pembahasan:
P(A) = 1/2
Munculnya gambar pada koin dan munculnya angka ganjil pada dadu adalah kejadian
saling bebas, maka:
P (A ∩ B) = P (A) x P (B)
Jika Anda mempunyai kesulitan yang tidak dapat Anda pecahkan, catatlah, kemudian
tanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka atau bacalah referensi lain yang
berhubungan dengan materi modul ini. Dengan membaca referensi lain, Anda juga akan
mendapatkan pengetahuan tambahan.