Anda di halaman 1dari 20

PELUANG

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah


Kapita Selekta Matematika

Dosen Pengampu : Anugrah Mulia Tampubolon, M.Pd

Disusun Oleh :
Sem. III/PMM 3
Hanny Puput Eliyarista Saragih (0305192054)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUMATERA UTARA
2020
PELUANG
Disusun oleh : Hanny Puput Eliyarista
ABSTRAK

Peluang adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau


kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Teori peluang
pertama kali diuraikan oleh Blaise Pascal, karena ia mendapat pertanyaan dari
rekannya, Chevalier de Mere, yaitu : “Berapa peluang pemuculan sebuah mata
dadu dari pelemparan dadu?” Blaise Pascal Menyusun beberapa percobaan
untuk menjawab pertanyaan tersebut. Peluang bisa diartikan sebagai suatu cara
yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan akan terjadinya suatu peristiwa.
di dalam sebuah permasalahan pasti ada ketidakpastian yang disebabkan oleh
suatu tindakan yang terkadang berakibat lain. Teori peluang memberikan cara
pengukuran kuantitatif tentang kemungkinan munculnya suatu kejadian tertentu
dalam suatu percobaan atau peristiwa yang terjadi. Dalam materi peluang kita
juga sering menemukan kata atau istilah dalam matematika seperti ruang
Sampel, permutasi, kombinasi, dan peluang kejadian majemuk. Dan yang paling
sering terdapat pada peluang yaitu istilah ruang sampel, titik sampel, dan
kejadian. Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel dan kejadian adalah
himpunan bagian dari ruang sampel. Ruang sampel adalah himpunan dari semua
hasil yang mungkin pada suatu percobaan/kejadian. Ruang sampel disimbolkan
dengan S. anggota-anggota dari ruang sampel disebuah titik sampel. Pemutasi
adalah cara menyusun suatu unsur secara urut dan urutan yang berbeda.

Kata kunci : Matematika, Peluang

1
PENDAHULUAN
A. Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah individu ini yang
berjudul PELUANG ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah Kapita
Selekta.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa
tentang materi perkuliahan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini sehingga bisa diselesaikan dengan tepat waktu.

Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

B. Latar Belakang Masalah

Peluang bisa diartikan sebagai suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui
kemungkinan akan terjadinya suatu peristiwa. di dalam sebuah permasalahan pasti
ada ketidakpastian yang disebabkan  oleh suatu tindakan yang terkadang berakibat
lain.1

Peluang merupakan materi pembelajaran yang terdapat dalam matematika.


Teori peluang juga bukan bahan baru lagi buat dipelajari, karena teori sudah
dipelajari dalam matematika pada tingkat SMP maupun SMA. Teori peluang
dikenal sebagai teori probabilitas atau teori kemungkinan. Selain dalam bidang
matematika, peluang juga banyak digunakan dalam bidang lain. Seperti dalam
bidang fisika, teori peluang ini digunakan untuk mempelajari jenis jenis dari gas

1
Azzahra Rahmah. Rumus Peluang Matematika dan Contoh Soal Peluang. Diunduh pada tanggal 30 januari
2021 dari https://rumus.co.id/contoh-soal-peluang/

2
dan mempelajri hukum panas dalam teori atom. Pada bidang teknik ataupun
bisnis, pekung ini digunakan dalam pengembalian keputusan.

Teori peluang juga merupakan teori atau ilmu yang mempelajari


ketidakpastian. Pada awalnya teori peluang diaplikasikan untuk menentukan
kemungkinan memenangkan suatu permainan judi. Peluang ini berkembang pesat
seiring dengan perkembambangan zaman teori ini juga diperlukan dalam
penyelesaian masalah dalam berbagai bidang seperti meteorology, asuransi, dan
industri. Selain dikembangkan dengan dalam permainan kartu dan pelemparan
dadu, teori ini juga dikembangkan menggunakan permainan pelemparan uang
logam. Untuk mengetahui lebih jelas materi peluang, berikut akan dibahas pada
bab pembahasan selanjutnya.

C. Rumusan Masalah

a. Apa itu pengertian peluang ?

b. Ap aitu ruang sampel ?

c. Apa itu rumus faktorial ?

d. Bagaimana frekuensi harapan suatu kejadian ?

e. Apa itu permutasi ?

f. Apa itu kisaran nilai peluang?

g. Apa itu kejadian majemuk?

h. Bagaimana penerapan permutasi siklus?

i. Bagaimana permutasi dengan beberapa unsur sama ?

j. Apa itu nilai ekspektasi suatu kejadian ?

k. Apa itu peluang komplemen suatu kejadian?

3
l. Apa itu frekuensi relatif

m. Bagaimana cara menghitung peluang secara teoritis?

D. Kerangka Teori

4
Frekuensi
Harapan Pemutasi
Pengertian
Suatu SIklis
Peluang
Kejadian

Pemutasi
Ruang Kejadian Dengan
Sampel Majemuk Beberapa
Unsur Sama

Nilai Menghitung
Ekspektasi Peluang
Faktorial Pemutasi Suatu Secara
Kejadian Teoritis

Peluang
Kisaran Komplemen Frekuensi
Nilai Kombinasi Suatu Relaif
Peluang Kejadian

PEMBAHASAN

5
A. Pengertian Peluang

Peluang adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan


bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi.2

Teori peluang pertama kali diuraikan oleh Blaise Pascal, karena ia


mendapat pertanyaan dari rekannya, Chevalier de Mere, yaitu : “Berapa
peluang pemuculan sebuah mata dadu dari pelemparan dadu?” Blaise Pascal
Menyusun beberapa percobaan berikut :

1. Kejadian Acak
a. Percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam

Bila sebuah dadu bermata enam dilempar satu kali, maka


maka kejadian acak yang akan muncul ada 6 yaitu : 1,2,3,4,5
dan 6. Pemunculan angka 1 sampai 6 merupakan tindakan acak
atau kejadian acak dan mempunyai kemungkinan muncul
setelah pelemparan adalah sama. Agar lebih jelas dapat kita
uraikan sebagai berikut. Dari pelemparan dadu, bila kita
harapkan pemunculan angka 4 dari dadu tersebut dianggap
kejadian A, makai a merupakan salah satu kejadian dari 6
kejadian pemunculan dari mata dadu yang mungkin terjadi. Hal
ini kita harus memperhitungkan kejadian A dan 6 kemungkinan
kejadian yang ada. Pada percobaan pelemparan sebuah dadu
bermata 6, banyak kejadian acak adalah 6 buah.

b. Percobaan pelemparan sekeping uang logam

Kita ambil sekeping uang logam seribuan yang mempunyai


gambar burung agruda (G) di satu sisi dan gambar kelapa sawit
(S). Kemudian uang logam tersebut dilempar atau diundi.
Munculnya gambar burung garuda (G) dan gambar kelapa
sawit (S) disebut tindakan acak atau kejadian acak. Banyaknya

2
Cendikia. Peluang (Pengertian, Rumus Peluang, dan Contoh Soal Peluang). Diunduh pada tanggal 30
januari 2021 dari https://ciptacendekia.com/peluang/

6
kejadian acak pada percobaan pelemparan sekeping uang
logam adalah 2 buah.

c. Percobaan pelemparan dua dadu

Bila dua dadu bermata enam dilempar atau diundi, maka


banyaknya kejadian acak yang terjadi sebanyak 6 x 6 = 36
buah. Angka enam yang pertama berasal dari dadu pertama dan
angka enam yang lain berasal dari mata dadu kedua. Kejadian
acak yang mungkin terjadi dari percobaan dadu bermata enam
secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.

Kejadian acak = (mata dadu I, mata dau II), dengan mata dadu
= (1,2,3,4,5,6)3

Dalam kehidupan sehari-hari sesuatu itu rasanya mungkin saja dapat


terjadi sedang dalam dunia matematika untuk meneliti kemungkinan suatu
kejadian dapat menggunakan sebuah teori yang dikenal dengan nama teori
kemungkinan.

Sarana yang dipakai dalam teori kemungkinan dapat menggunakan : dadu,


kelereng, kartu bigde, koin/mata uang logam, dll

1. Mencari peluang dengan mata uang logam

Uang logam pasti mempunyai gambar yang berbeda yaitu : angka dan
gambar. Dari uang logam ini kita dapat mencari nilai kemungkinan dari
suatu kejadian. Suatu missal uang ini dilempar ke atas satu kali, maka
kemungkinan akan :

a. Muncul angka adalah 1 dari 2 kemungkinan lalu kita tulis ½


b. Muncul gambar adalah 1 dari 2 kemungkinan lalu kita tulis ½

Sehingga apabila makin banyak uang tersebut dilempar maka akan


semakin banyak pula kemungkinan yang terjadi, dan hal itu dapat
mendekati nilai kebenaran.

3
Sukino & Wilson Simangunsong. Matematika SLTP. P.T Gelora Aksara Pratama ERLANGGA (Jakarta :
2001)

7
2. Pelemparan dengan dua uang logam

Sekeping mata uang yang dilempar dua kali dengan berturut-turut


apakah yang mungkin terjadi :

a. Pelemparan ke satu muncul gambar dan kedua muncul gambar.


b. Pelemparan ke dua muncul angka dan pelemparan ke dua juga
muncul angka.
c. Pelemparan ketiga muncul gambar kedua muncul angka.
d. Pelemparan keempat muncul angka dan yang kedua muncul
gambar.
Nilai kemungkinan munculnya 2 gambar adalah : 2/4
Nilai kemungkinan munculnya 2 angka adalah : 2/4
Nilai kemungkinan munculnya 1 gambar dan 1 angka 2
Jika pelemparan satu mata uang 2 kali berturut-turut hasilnya sama
saja dengan pelemparan mata uang sekali saja.

Jadi pelemparan satu mata uang 2 kali berturut-turut hasilnya sama


saja dengan pelemparan 2 mata uang dalam sekali saja. Jika dua buah mata
uang dilempar secara Bersama satu kali, maka kemungkinan yang muncul
adalah:

A G
A (A,A) (A,G)

3. Mencari nilai kemungkinan dengan kelereng

Misal dalam sebuah kantong terdapat : 4 buah kelereng warna putih, 5


buah kelereng warna hijau, 6 buah kelereng warna kuning. Apabila
diambil satu kelereng tersebut secara acak (random) berapakah
kemungkinan mendapatkan :

a. kelereng putih b. kelereng hijau c. kelereng kuning

jawab:

8
Banyak kejadian yang mungkin terjadi ada 15, sebab dikantong terdapat
15 kelereng.

a. kelereng putih = 1 x 4/15 = 4/15

b. kelereng hijau = 1 x 5/15 = 5/15

c. kelereng kuning = 1 x 6/15 = 6/15

4. Mencari nilai kemungkinan melalui dadu

Sebuah dadu bentuknya sama persis dengan sebuah kubus yaitu suatu
bangun ruang yang terdiri dari 6 buah sisi dan dari sisi inilah lalu diberi
angka 1 sampai 6. Jika sebuah dadu kita lempar diatas lantai maka muka
yang akan tampak permukaannya itu tidak dapat kita ketahui sebelumnya
mungkin yang tampak 1,2,3,4,5 atau 6. Jadi angka antara yang satu dengan
yang lain mempunyai peluang yang sama yaitu 1 : 6

Sebuah dadu yang dilempar satu kali maka kemungkinan keluarnya :

1. Angka 1 adalah 1/6 4. Angka 4 adalah 1/6

2. Angka 2 adalah 1/6 5. Angka 5 adalah 1/6

3. Angka 3 adalah 1/6 6. Angka 6 adalah 1/64

B. Ruang Sampel

Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu
percobaan/kejadian. Ruang sampel disimbolkan dengan S. anggota-anggota
dari ruang sampel disebuah titik sampel.5

1. Pengertian titik sampel dan ruang sampel suatu kejadian

Pada pengetosan uang logam, kejadian yang mungkin adalah muncul


angka (A) atau gambar (G), jika hal itu dinyatakan dengan notasi
himpunan, misalnya S maka S = { A , G }. Himpunan tersebut dinamakan
ruang sampel, sedangkan titik A dan titik G dinamakan titik sampel.
Banyaknya anggota ruang sampel dinotasikan dengan n(S).
4
Moh. Kusnadi Wasrie. Buku Pintar Matematika. Lingkar Media cetakan-1 () hlm.98-100
5
Tezar Anenda. Prediksi UNBK Matematika untuk SMP/MTs. Putra Nugraha (Surakarta : 2019)hlm.85

9
Uraian tersebut menggambarkan pengertian ruang sampel dan titik
sampel.

Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin diperoleh


dari suatu percobaan.

Titik sampel adalah setiap anggota ruang sampel, atau disebut juga
kejadian yang mungkin

2. Menyusun ruang sampel dengan cara mendaftar

Pada pengetosan mata uang sekaligus, misalkan pada mata uang


pertama muncul angka (A), pada mata uang kedua muncul mata uang
kedua muncul gambar (G), dan pada mata uang ketiga muncul angka (A).
Kejadian itu dituliskan dengan AGA. Kejadian lain yang mungkin dari
mata uang sekaligus adalah AAA, AAG, dan GGG. Jika kamu tuliskan
ruang sampelnya dengan cara mendaftar diperoleh S =
{ AAA , AAG , AGA , AGG ,GAA , GAG ,GGA ,GGG } sehingga n(S) = 8.

3. Menyusun ruang sampel menggunakan diagram pohon

Cara lain yang dapat digunakan untuk menuliskan anggota-anggota


ruang sampel adalah dengan menggunakan diagram pohon.

Pada pengetosan 3 mata uang sekaligus pada nomor 2 kita dapat


melihat, mata uang yang pertama, kejadian yang mungkin adalah
munculnya angka (A) atau gambar (G) sehingga dibuat diagramnya
sebagai berikut.

10
Untuk mata uang yang kedua kejadiannya mungkin juga sama
sehingga diagram pohonnya seperti berikut.

Kejadian yang mungkin untuk mata uang ketiga juga sama sehingga
diagram pohon untuk pengetosan tiga mata uang adalah

Berdasarkan diagram pohon tersebut, ruang sampelnya adalah S =


{ AAA , AAG , AGA , AGG ,GAA , GAG ,GGA ,GGG }

11
4. Menyusun ruang sampel dengan cara membuat tabel

Dua buah dadu dilemparkan keatas sekaligus. Sebuah hasil yang


muncul misalnya (2,3), artinya pada daadu pertama muncul muta dadu
bernomor 2, dan pada dadu kedua muncul mata dadu bernomor 3.

Ruang sampelnya dapat kita susun dengan cara membuat tabel seperti
berikut :

Dadu Dadu ke-2


Ke-1 1 2 3 4 5 6

1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6


2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6
3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6
4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6
5 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6
6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6

Pada tabel tersebut, banyaknya titik sampel adala 36 buah, mulai dari
(1,1), (1,2), (1,3)…. Sampai dengan (6,6) sehingga n(S) = 36.6

C. Faktorial

Factorial adalah bentuk penyerdehanaan perkalian berurutan.7

n! = n.(n-1).(n-2)….18

D. Pemutasi

Pemutasi adalah cara menyusun suatu unsur secara urut dan urutan yang
berbeda.9

n!
Pnk =
( n−k ) !

6
Whyudin Djumanta. Matematika Untuk SLTP Kelas III Semester 1. GRAFINDO MEDIA PRATAMA
(Jakarta: 2003)
7
Endro Wahyono & Sandy Fahamsyah. Super Referensi Rumus Matematika SD SMP SMA. KAWAHmedia
cetakan ke-3 (Jakarta Selatan : 2009)
8
M. Nashruddin & Agus Kamaluddin. Babat Habis UN Matematika SMA IPA. CV. ANDI OFFSET (Penerbit
ANDI) (yogyakarta :2013) hlm.71
9
Ibid, hlm.57

12
n!
Pnn= =n!
0!

E. Kombinasi

Kombinasi adalah penghitungan dengan tidak memperhatikan urutan, jadi


AB = BA10

n!
C nk =
k ! ( n−k ) !

F. Kisaran Nilai Peluang

0 ≤ P (A) ≤ 1

banyak kemungkinan A bisaterjadi


P(A) =
seluruh kemungkinan yang bisa terjadi

P(A) + P (bukan A) = 1

P(A) + P (Ac) = 111

Kisaran nilai peluang suatu kejadian adalah antara 0 dan 1. Semakin besar
nilai peluang (semakin mendekati 1) maka suatu kejadian semakin mungkin
terjadi. Sebaliknya semakin kecil nilai peluang (semakin mendekati 0) maka
suatu kejadian semakin tidak mungkin terjadi (mustahil).12

G. Kejadian Majemuk
1. Kejadian tidak saling lepas/ gabungan dua kejadian13

Jika ada dua kejadian a dan b terjadi secara bersama-sama.

Rumus : P(A atau B) = P (A∪B)

P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)

2. Kejadian saling lepas

Jika ada dua kejadian A dan B tidak terjadi secara bersama-sama.

10
Nathan Joyce. Panduan Asyik IPA & Matematika. P.T Aku Bisa (Jakarta : 2014) hlm.85
11
Ibid, hlm.71
12
Estien Yazid. Ekstra Matematika untuk SMA/MA kelas XI. C.V ANDI OFFSET (Yogyakarta: 2013) hlm.61
13
Yualind Setyaningsih. Buku Sakti Matematika SMA IPS. PT. BUKU KITA (Yogyakarta : 2009) hlm.67

13
Ciri-ciri :

- Dua kejadian yang tidak memiliki irisan ruang sampel atau n(A ∩ B)
=0
- Yang ditanyakan adalah “peluang kejadian A atau kejadian B”
(terdapat kata “atau”)14

Rumus : P(A ∪ B) = P(A) + P(B)

3. Kejadian saling bebas

Jika keduanya A dan B tidak saling memengaruhi.

Rumus : P(A dan B) = P(A ∩ B) = P(A).P(B).15

4. Kejadian saling bersyarat

Jika keduanya, A dan B saling memengaruhi.

Rumus : P(A ∩ B) = P(B) x P( A|B )

H. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian

Frekuensi harapan suatu kejadian adalah hasil kali banyaknya percobaan


dengan peluang kejadian.

Rumus:

F(A) = n x P(A)

Contoh :

Dua dadu dlambungkan bersama-sama. Peluang muncul dadu pertama 3


dan kedua 5 adalah…..

6 5 4 3 1
a. b. c. d. e.
36 36 36 36 36

Penyelesaian:

S = { 1,2,3,4,5,6 } → n(S) = 6

14
Wawan Badrianto. Modul Cerdik Matematika. KAWAHmedia cetakan pertama (Jakarta Selatan : 2018)
hlm.113
15
Ibid, hlm.71

14
A = 3 → n (A) = 1

B = 5 → n (B) =1

n ( A ) n (B )
P (A,B) = ×
n ( S) n (S )

1 1 1
= × =
6 6 36

I. Permutasi Siklis

P = (n-1) 16

J. Permutasi dengan Beberapa Unsur Sama

n!
P= ; a, b, …. Unsur-unsur yang sama17
a ! b ! … ..

K. Nilai Ekspektasi Suatu Kejadian E(A)


E(A) = n . P(A)
n = banyaknya peristiwa suatu kejadian.18

L. Peluang Komplemen Suatu Kejadian


Misalkan Ac adalah komplemen kejadian A, maka P(AC) = 1 – P(A)
Contoh :
Peluang Adi lulus ujian adalah 0,65. Maka peluang Adi tidak lulus
adalah….
P(AC) = 1 – P(A)
= 1 – 0,65
= 0,3519

M. Frekuensi Relatif

16
Andi. Metode Smart Solution. Penerbit ANDI & PRIMAGAMA (Yogyakarta: 2003) hlm.81
17
Khoe Yao Tung. Pintar Matematika SMA Kelas XI IPA. C.V ANDI OFFEST (Yogyakarta: 2012)hlm.45
18
Ibid, hlm.81
19
Yualind Setyaningtyas. Matematika Terupdate SMA IPA Kelas X, XI, XII. Kompas Ilmu (Jakarta pusat)
hlm.98

15
Frekuensi relative (nisbi) munculnya kejadian A =

banyak kejadian A yang muncul


banyak prcobaan yang dilakukan
Contoh :
Pada percobaan melempar undi atau mengetos mata uang logam sebanyak
100 kali, ternyata muncul permukaan gambar sebanyak 42 kali.
banyak muncul gambar
Frekuensi relative (nisbi) muncul gambar =
banyak percobaan
42
=
100
21
=
50
Catatan : jika percobaan semakin banyak dilakukan, maka nilai frekuensi
relatif akan mendekati nilai peluang nya.20
N. Menghitung Peluang Secara Teoritis
Pada suatu penelitian tentang jenis kelamin bayi yang dilahirkan, frekuensi
relatif lahirnya bayi laki-laki mendekati niali ½. Demikian pula frekuensi
relatif lahirnya bayi perempuan. Maka dapat kita katakan bahwa kemungkinan
lahirnya bayi laki-laki dan bayi perempuan mempunyai peluang yang sama,
yaitu :
P(bayi laki-laki) = P(L) = ½
P(bayi perempuan) = P(P) = ½
Dengan memanfaatkan hasil dari dua percobaan di atas, kamu dapat
menetapkan kisaran nilai peluang suatu kejadian sebagai berikut :
Jika S merupakan ruang sampel dari suatu percobaan dengan tiap-tiap titik
sampel mempunyai peluang muncul yang sama, dan A adalah suatu kejadian
dengan A ∁ S, maka peluang terjadinya kejadian A adalah :
n(A)
P(A) =
n ( S)
n(A) = banyaknya anggota himpunan A
n(S) = banyaknya anggota ruang sampel21

20
M. Cholik Adinawan & Sugijono. Seribu Pena Matematika SMP. PT. Gelora Aksara Pertama
ERLANGGA (Jakarta: 2004)
21
Syamsul Junaidi & Eko Siswono. Matematika SMP. Esis, ERLANGGA (Jakarta :2004)

16
KESIMPULAN

Peluang adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan


bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Teori peluang pertama kali
diuraikan oleh Blaise Pascal, karena ia mendapat pertanyaan dari rekannya,
Chevalier de Mere, yaitu : “Berapa peluang pemuculan sebuah mata dadu dari
pelemparan dadu?” Blaise Pascal Menyusun beberapa percobaan untuk menjawab
pertanyaan tersebut.

Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu
percobaan/kejadian. Ruang sampel disimbolkan dengan S. anggota-anggota dari
ruang sampel disebuah titik sampel.Titik sampel adalah setiap anggota ruang
sampel, atau disebut juga kejadian yang mungkin. Factorial adalah bentuk
penyerdehanaan perkalian berurutan. Pemutasi adalah cara menyusun suatu unsur
secara urut dan urutan yang berbeda. Kombinasi adalah penghitungan dengan
tidak memperhatikan urutan.

Kisaran nilai peluang suatu kejadian adalah antara 0 dan 1. Semakin besar
nilai peluang (semakin mendekati 1) maka suatu kejadian semakin mungkin

17
terjadi. Sebaliknya semakin kecil nilai peluang (semakin mendekati 0) maka suatu
kejadian semakin tidak mungkin terjadi (mustahil).

Frekuensi harapan suatu kejadian adalah hasil kali banyaknya percobaan


dengan peluang kejadian.

Pada suatu penelitian tentang jenis kelamin bayi yang dilahirkan, frekuensi
relatif lahirnya bayi laki-laki mendekati niali ½. Demikian pula frekuensi relatif
lahirnya bayi perempuan. Maka dapat kita katakan bahwa kemungkinan lahirnya
bayi laki-laki dan bayi perempuan mempunyai peluang yang sama, yaitu :

P(bayi laki-laki) = P(L) = ½


P(bayi perempuan) = P(P) = ½

DAFTAR PUSTAKA

Rahmah, Azzahra. Rumus Peluang Matematika dan Contoh Soal Peluang.


Diunduh pada tanggal 30 januari 2021 dari https://rumus.co.id/contoh-soal-
peluang/

Cendikia. Peluang (Pengertian, Rumus Peluang, dan Contoh Soal


Peluang). Diunduh pada tanggal 30 januari 2021 dari
https://ciptacendekia.com/peluang/

Sukino & Simangunsong, Wilson. 2001. Matematika SLTP. P.T Gelora


Aksara Pratama ERLANGGA, Jakarta

Wasrie, Moh. Kusnadi. Buku Pintar Matematika. Lingkar Media cetakan-1

Anenda, Tezar. 2019. Prediksi UNBK Matematika untuk SMP/MTs. Putra


Nugraha, Surakarta

Djumanta, Wahyudin. 2003. Matematika Untuk SLTP Kelas III Semester


1. GRAFINDO MEDIA PRATAMA, Jakarta

18
Wahyono, Endro & Fahamsyah, Sandy. 2009. Super Referensi Rumus
Matematika SD SMP SMA. KAWAHmedia cetakan ke-3, Jakarta Selatan

Nashruddin, M & Kamaluddin, Agus. 2013. Babat Habis UN Matematika


SMA IPA. CV. ANDI OFFSET (Penerbit ANDI), yogyakarta

Joyce, Nathan. 2014. Panduan Asyik IPA & Matematika. P.T Aku Bisa,
Jakarta

Yazid, Estien. 2013. Ekstra Matematika untuk SMA/MA kelas XI. C.V
ANDI OFFSET, Yogyakarta

Setyaningsih, Yualind. 2009. Buku Sakti Matematika SMA IPS. PT.


BUKU KITA, Yogyakarta

Badrianto, Wawan. 2018. Modul Cerdik Matematika. KAWAHmedia


cetakan pertama, Jakarta Selatan

Andi. 2003. Metode Smart Solution. Penerbit ANDI & PRIMAGAMA,


Yogyakarta

Tung, Khoe Yao. 2012. Pintar Matematika SMA Kelas XI IPA. C.V ANDI
OFFEST, Yogyakarta

Setyaningtyas, Yualind. Matematika Terupdate SMA IPA Kelas X, XI, XII.


Kompas Ilmu, Jakarta pusat

Adinawan, M. Cholik & Sugijono. 2004. Seribu Pena Matematika SMP.


PT. Gelora Aksara Pertama ERLANGGA, Jakarta

Junaidi, Syamsul & Siswono, Eko. 2004. Matematika SMP. Esis,


ERLANGGA, Jakarta

19

Anda mungkin juga menyukai