Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PELUANG

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dari Mata Kuliah

Matematika Sekolah II

Dosen :

Disusun Oleh :

Rafli Alamsyah ( 195050026)


Gitta Ananda Putri ( 195050006)
Ayu Sundani Lestari ( 195050020)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-Nya
kami diberi kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas Matematika.
Makalah yang berjudul Peluang merupakan aplikasi dari kami. Selain untuk
memenuhi tugas tersebut juga untuk memberikan pengetahuan tentang Peluang.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran ataupun
menjadi referensi kita dalam mengenal dan mempelajari Peluang.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran ataupun
menjadi referensi kita dalam mengenal dan mempelajaari tentang peluang.dalam
makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan
kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan.
Semoga makaalah ini dapaat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para
pembaca pada umumnya.

Bandung , 6 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teori peluang menyangkut dengan cara menentukan hubungan antara


sejumlahkejadian khusus dengan jumlah kejadian sebarang. Misalnya pada kasus
pelemparanuang sebanyak seratus kali, berapa kali akan munculnya gambar.

Teori peluang awalnya diinspirasi oleh masalah perjudian. Awalnya dilakukanoleh


matematikawan dan fisikawan Itali yang bernama Girolamo Cardano (1501-1576).
Cardano lahir pada tanggal 24 September 1501. Cardano merupakan seorang
penjudi pada waktu itu. Walaupun judi berpengaruh buruk terhadap keluarganya, nam
un judi juga memacunya untuk mempelajari peluang. Dalam bukunya yang berjudul
Liber de Ludo Aleae (Book on Games of Changes) pada tahun 1565, Cardano banyak
membahas konsep dasar dari peluang yang berisi tentang masalah perjudian.
Sayangnya tidak pernah dipublikasikan sampai 1663.

Pascal kemudian menjadi tertarik dengan peluang, dan mulailah dia


mempelajarimasalah perjudian. Dia mendiskusikannya dengan matematikawan
terkenal yang lain yaitu Pierre de Fermat (1601-1665). Mereka berdiskusi pada tahun
1654 antara bulanJuni dan Oktober melalui 7 buah surat yang ditulis oleh Blaise Pascal
dan Pierre deFermat yang membentuk asal kejadian dari konsep peluang. Berdasarkan
pemaparanmengenai teori peluang di atas maka penulis membuat sebuah makalah yang
berjudul “Peluang”
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya seperti berikut:

1. Definisi Peluang
2. Ruang Sampel dan Titik Sampel
3. Peluang Suatu Kejadian
4. Komplemen Suatu Kejadian
5. Frekuensi Harapan
6. Dua Kejadian Saling Lepas
7. Dua Kejadian Saling Bebas
8. Dua Kejadian Saling Bersyarat
9. Permutasi
10. Kombinasi

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:

1. Mendeskripsikan definisi peluang.2.


2. Mendeskripsikan kaidah pencacahan dan menentukan aturan pengisiantempat
yang tersedia.3.
3. Mendeskripsikan peluang suatu kejadian.4.
4. Mendeskripsikan kejadian majemuk
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Peluang

Peluang merupakan bagian matematika yang membahas pengukuran tingkat keyakinan


orang akan muncul atau tidak munculnya suatu kejadian atau peristiwa. Oleh karena
itu, untuk mendiskusikan dimulai dengan suatu pengamatan tersebut dinamakan suatu
percobaan. Hasil dari suatu percobaan dinamakan hasil (outcomes) atau titik sampel.
Peluang disebut juga probabilitas yang berarti ilmu kemungkinan.

Peluang semata-mata adalah suatu cara untuk menyatakan kesempatan terjadinya suatu
peristiwa. Secara kualitatif peluang dapat dinyatakan dalam bentuk kata sifat untuk
menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu keadaan seperti “baik”, “lemah”, “kuat”,
“miskin”, “sedikit” dan lain sebagainya. Secara kuantitatif, peluang dinyatakan sebagai
nilai-nilai numeris baik dalam bentuk pecahan maupun desimal antara 0 dan 1. Peluang
sama dengan 0 berarti sebuah peristiwa tidak bisa terjadi sedangkan peluang sama
dengan 1 berarti peristiwa tersebut pasti terjadi. Peluang disebut juga probabilitas yang
berarti ilmu kemungkinan.

B. Ruang Sampel dan Titik Sampel

Ruang sampel adalah himpunan semua hasil/kejadian yang mungkin terjadi dan
dilambangkan dengan S. Di dalam peluang dikenal ruang sampel dan titik sampel.

Contoh 1.1

Suatu percobaan melempar satu mata uang logam . ruang sampelnya adalah S=(B,D)

Contoh 1.2

Suatu percobaan mengambil satu buah kartu dari enam buah kartu yang diberi nomor
1 sampai dengan 6. Ruang sampelnya adalah S=(1,2,3,4,,5,6).

Titik sampel adalah kejadian yang mungkin dari suatu percobaan.


C. Peluang Suatu Kejadian

Pada suatu percobaan terdapat n hasil yang mungkin dan masing-masing


berkesempatan sama untuk muncul. Jika dari hasil percobaan ini terdapat k hasil yang
merupakan kejadian A, maka peluang kejadian A ditulis P ( A ) ditentukan dengan
rumus

Contoh :

Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian


muncul bilangan genap!

Jawab : S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n ( S ) = 6

Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka:

A = {2, 4, 6} dan n ( A ) = 3

Misalnya S mewakili suatu ruang sampel dengan n(s) banyaknya hasil yang mungkin
yang mempunyai kesempatan sama untuk muncul dan misal A suatu kejadian pada
ruang sampel S yang berisi n(A) hasil. Peluang kejadian A didefinisikan :

Peluang (P) =Banyak kejadian muncul/Banyak kejadian yang mungkin


Contoh: P=400/1200 = 1/3

Komplemen dari nilai di atas = 1200-400:1200

= 800/1200

= 2/3

Frekuensi nisbi = Banyak Kejadian Muncul/Banyak percobaan

Frekuensi harapan = Banyak percobaan x Peluang


D. Komplemen Suatu Kejadian

Jika A adalah suatu kejadian maka A’ adalah kejadian yang bukan merupakan kejadian
A yang disebut dengan komplemen.
P(A) + P(A’) = 1
Maka
P(A’) = 1 – P(A)

E. Frekuensi Harapan

Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P ( A ),
maka frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah n x P( A ).

Contoh :

Bila sebuah dadu dilempar 720 kali, berapakah frekuensi harapan dari munculnya
mata dadu 1?

Jawab :

S = {1,2,3,4,5,6} n(s) = 6

A = {1} n(A) = 1

𝑛(𝐴) 1
Peluang = =
𝑛(𝑆) 6

Frekuensi Harapan = n x P(A)

1
= 720 x 6

= 120
F. Dua Kejadian Saling Lepas

Dua kejadian dikatakan saling lepas jika kedua kejadian tersebut tidak dapat terjadi
secara bersamaan.

Contoh

 Ketika melempar sekeping koin, kejadian 'mendapat kepala' dan kejadian


'mendapat ekor' adalah saling lepas, sebab keduanya tidak mungkin terjadi
secara bersamaan.
 Ketika melempar sebuah dadu bermata 6, kejadian 'mendapat 1' dan kejadian
'mendapat 4' adalah saling lepas, sebab keduanya tidak mungkin terjadi secara
bersamaan. Tetapi kejadian 'mendapat 3' dan kejadian 'mendapat bilangan
ganjil' adalah tidak saling lepas, sebab keduanya bisa terjadi secara bersamaan.
(yaitu ketika mendapatkan 3, yang juga berarti mendapat bilangan ganjil).

Untuk dua kejadian saling lepas, A dan B, peluang salah satu terjadi, P(A∪B), adalah
jumlah dari peluang masing-masing kejadian. ∪ adalah symbol matematika untuk
"gabungan".

P ( A∪B ) = P ( A ) + P ( B )Misalnya, ketika memilih bola secara acak dari keranjang


yang berisi 3 bola biru, 2 bola hijau, dan 5 bola merah, peluang mendapat bola biru (B)
atau merah (M)adalah
P ( B∪M ) = P ( B ) + P ( M ) = 3 10 + 5 10 = 8 10 = 0.8
Untuk kejadian yang tidak saling lepas peluang terjadinya salah satu atau keduanya
adalah

P ( A∪B ) = P ( A ) + P ( B ) - P ( A∩B )
dimana P(A∩B) adalah peluang kejadian A dan kejadian B terjadi secara bersamaan.

Misalnya, ketika mengambil kartu dari satu set kartu permainan (52 kartu), peluang
mendapat kartu merah (M) atau raja (K) adalah
P ( M∪K ) = P ( M ) + P ( K ) - P ( M∩K ) = 26 52 + 4 52 - 2 52 = 28 52 = 7 13
Sebuah kartu bisa merah, raja, atau keduanya (yaitu raja merah). Jadi kita harus
mengurangi peluang kartu itu adalah raja merah, karena peluang itu sudah termasuk
ketika kita menghitung peluang untuk kartu merah dan peluang untuk kartu raja.

G. Dua Kejadian Saling Bebas

Dua kejadian dikatakan saling bebas (independen) jika terjadinya kejadian yang satu
tidak mempengaruhi kemungkinan terjadinya kejadian yang lain.

Contoh:

 Ketika melempar koin dua kali, hasil dari lemparan pertama tidak
mempengaruhi hasil dari lemparan kedua.
 Ketika mengambil dua kartu dari satu set kartu permainan (52 kartu), kejadian
'mendapatkan raja (K)' pada kartu pertama dan kejadian 'mendapatkan kartu
hitam' pada kartu kedua adalah tidak saling bebas. Peluang pada kartu kedua
berubah setelah kartu yang pertama diambil. Kedua kejadian di atas akan
menjadi saling bebas jika setelah mengambil kartu yang pertama, kartu
tersebut dikembalikan ke set semula (sehingga set kartu itu lengkap kembali,
52 kartu).

Untuk dua kejadian saling bebas, A dan B, peluang untuk keduanya terjadi, P(A∩B),
adalah hasil perkalian antara peluang dari masing-masing kejadian. ∩ adalah simbol
matematika untuk "dan" atau "irisan".

P ( A∩B ) = P ( A ) × P ( B )
Misalnya, ketika melempar koin dua kali, peluang mendapat 'kepala' (K) pada
lemparan pertama lalu mendapat 'ekor' (E) pada lemparan kedua adalah

P ( K∩E ) = P ( K ) × P ( E ) = 0.5 × 0.5 = 0.25


H. Dua Kejadian Saling Bersyarat

Dua kejadian atau lebih yang terjadi secara berurut dikatakan kejadian tak bebas
(kejadian bersyarat) apabila kejadian yang satu mempengaruhi peluang terjadinya
kejadian yang lain. Rumusnya adalah

P(A∩B) = P(A) x P(B/A)

P(B/A) artinya peluang B dimana kejadian A sudah terjadi

I. Permutasi

Permutasi adalah banyaknya cara untuk membuat susunan dengan jumlah pada suatu
anggota tertentu dari anggota-anggota suatu himpunan. Ada beberapa jenis permutasi,
yaitu :

a. Permutasi dari n elemen, tiap permutasi terdiri dari n elemen

Jika ada unsur yang berbeda diambil n unsur, maka banyaknya susunan (permutasi)
yang berbeda dari n unsur tersebut adalah P(n,n) = n! atau nPn = n!

Contoh:

Untuk menyambut sebuah pertemuan delegasi negara yang dihadiri oleh lima negara,
panitia akan memasang kelima bendera dari lima negara yang hadir. Banyak cara
panitia menyusun kelima bendera tersebut adalah…

Jawab:

Dari lima bendera yang ada, berarti n = 5, maka banyak susunan bendera yang
mungkin yaitu:

5! = 5.4.3.2.1 = 120 cara.


b. Permutasi n elemen, tiap permutasi terdiri dari r unsur dari n elemen
dengan r ≤ n

Untuk semua bilangan positif n dan r, dengan r≤n, banyaknya permutasi dari n objek
yang diambil r objek pada satu waktu adalah:

Contoh:

Banyak cara untuk memilih seorang ketua, sekertaris dan bendahara dari 8 siswa yang
tersedia adalah…

Jawab:

Banyak siswa, n = 8

Ketua, sekretaris dan bendahara (banyak pilihan objek), r = 3

Maka:
c. Permutasi dari n unsur yang mengandung p.q dan r unsur yang sama

Keterangan:

n = banyaknya elemen seluruhnya

k1 = banyaknya elemen kelompok 1 yang sama

k2 = banyaknya elemen kelompok 2 yang sama

kt = banyaknya elemen kelompok kt yang sama

t = 1,2,3,…

Contoh:

Banyak cara untuk menyusun dari kata ”BASSABASSI” adalah…

Jawab:

Dari kata ”BASSABASSI”, banyak huruf (n) = 10

k1 = huruf B = 2

k2 = huruf A = 3

k3 = huruf S = 4

k4 = huruf I = 1
d. Permutasi Siklis

Permutasi siklis adalah permutasi melingkar (urutan melingkar).

Contoh:

Dari 5 orang anggota keluarga akan duduk mengelilingi sebuah meja bundar, banyak
cara susunan yang dapat dibuat dari 5 orang tersebut adalah...

Jawab:

Banyak orang (n) = 5, maka :

5Psiklis = (5 – 1)! = 4! = 4.3.2.1 = 24 cara.

5. Permutasi berulang dari n unsur, tipe permutasi terdiri dari k unsur

Contoh:

Banyak susunan 3 bilangan dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 adalah…

Jawab:

Banyak susunan 3 bilangan, berarti bilangan ratusan, k = 3


Banyak angka yang akan disusun, n = 6
Banyak susunan 3 bilangan dari angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6:

P6 = 63 = 216 susunan.
J. Kombinasi

Kombinasi ialah banyaknya cara memilih anggota pada jumlah tertentu dari dari
anggota-anggota suatu himpunan. Atau dengan kalimat lain kombinasi yaitu
banyaknya cara membuat himpunan bagian dengan jumlah anggota tertentu dari
anggota-anggota suatu himpunan.

Contoh :

menghitung banyaknya tata cara menyusun urutan dua huruf dari huruf-huruf a, b, c
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Di dalam makalah ini kita dapat mempelajari matematika tentang peluang. Pada
bab peluang, materinya meliputi kaidah pencacahan, permutasi, kombinasi,
ekspansi binominal, ruang sampel, peluang, frekuensi harapan, komplemen dan
kejadian majemuk.
2. Peluang merupakan bagian matematika yang membahas pengukuran tingkat
keyakinan orang akan muncul atau tidak munculnya suatu kejadian atau
peristiwa. Ruang sampel adalah himpunan semua hasil/kejadian yang mungkin
terjadi dan dilambangkan dengan S. Di dalam peluang dikenal ruang sampel
dan titik sampel. Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam
urutan tertentu. Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak
memperhatikan urutannya.
3. Sifat-sifat peluang, misalnya S suatu ruang sampel dan A suatu kejadian pada
ruang sampel S.
4. Jika A = Ø maka P (A) = O
5. Nilai peluang kejadian A, yaitu P (A) berkisar dari O sampai 1 (O ≤ P (A) ≤ 1).
6. Jika S ruang sampel maka P (S) = 1.
B. Saran

Dalam peluang yang memiliki pengertian himpunan kemungkinan hasil dari suatu
percobaan. Pastinya perhitungan matematika dengan menggunakan peluang digunakan
manusia dalam kehidupan sehari-hari dimana kita sering dihadapkan pada suatu
pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya tetapi harus dijawab mungkin atau tidak
mungkin. Saran kami peluang itu tidak harus digunakan dalam kegiatan sehari-hari
karena perhitungan menggunakan peluang cukup rumit. Dan sebagian besar disekitar
kita juga ada yang tidak bisa menghitung. Jadi dalam mengetahui sesuatu hal bukan
hanya bisa menggunakan perhitungan peluang saja tetapi bisa juga dengan praktik.
DAFTAR PUSAKA

http://sule-epol.blogspot.com/2017/08/makalah-peluang.html

https://www.academia.edu/8959659/Makalah_Peluang

https://www.idomaths.com/id/peluang3.php

https://blog.ruangguru.com/jenis-permutasi-dalam-teori-peluang

https://rumusrumus.com/permutasi-dan-kombinasi/

Anda mungkin juga menyukai