Anda di halaman 1dari 19

Dosen pengampuh RUSMINI S.Pd.,M.

Kes

MAKALAH STATISTIKA TENTANG TEORI PELUANG

DISUSUN OELH :
KELOMPOK 6

1. CITRA AWALIA (202152208)


2. ASTRIT (202152073)
3. RENANG (202152055)
4. MUH. RAMADHAN (202152001)
5. MIKO PRATAMA (202152012)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMPUTER


STIMIK BINA BANGSA KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
bahwa atas limpahan nikmat, karunia serta keberkahan-Nya yang tiada henti maka
kelompok masih diberikan kesempatan serta kelapangan dalam menyeleseikan proses
penyusunan Makalah ini dari awal hingga akhir. Sholawat serta salam selalu akan
tercurahkan pada uswatun hasanah, Rasulullah Saw sebagai utusan terbaik yang Allah
ciptakan untuk menjadi sumber pengetahuan dalam menuntun manusia ke jalan
keselamatan. Walaupun sesungguhnya diri ini belum layak untuk mengharapkan syafaatmu.
Namun dengan cinta yang kau miliki untuk umatmu dapat menjadikan keberkahan dalam
setiap langkah hidup ini. Penyusunan Makalah yang berjudul “Teori Peluang”.

Makalah ini telah diusahakan untuk dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin,
namun kami sebagai penyusun menyadari bahwa tidak ada karya yang sempurna. Untuk itu
semua kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan, sebagai bahan penyempurnaan
dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua serta mendapat
Ridho disisi Allah swt. Dan dapat menjadi salah satu referensi dalam ilmu pengetahuan.

Kendari, 20 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN MATERI....................................................................................
2.1 Definisi Peluang............................................................................................................
2.2 Ruang sampel................................................................................................................
2.3 Macam -macam Peristiwa atau (event)..........................................................................
2.4 Permutasi suatu kombinasi............................................................................................
2.5 Peluang terjadinya suatu peristiwa................................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Teori peluang menyangkut dengan cara menentukan hubungan antara sejumlah
kejadian khusus dengan jumlah kejadian sebarang. Misalnya pada kasus pelemparan uang
sebanyak seratus kali, berapa kali akan munculnya gambar.
Teori peluang awalnya diinspirasi oleh masalah perjudian. Awalnya dilakukan oleh
matematikawan dan fisikawan Itali yang bernama Girolamo Cardano (1501-1576). Cardano
lahir pada tanggal 24 September 1501. Cardano merupakan seorang penjudi pada waktu itu.
Walaupun judi berpengaruh buruk terhadap keluarganya, namun judi juga memacunya untuk
mempelajari peluang. Dalam bukunya yang berjudul Liber de Ludo Aleae (Book on Games of
Changes) pada tahun 1565,  Cardano banyak membahas konsep dasar dari peluang yang
berisi tentang masalah perjudian. Sayangnya tidak pernah dipublikasikan sampai 1663.
Pascal kemudian menjadi tertarik dengan peluang, dan mulailah dia mempelajari
masalah perjudian. Dia mendiskusikannya dengan matematikawan terkenal yang lain
yaitu Pierre de Fermat (1601-1665). Mereka berdiskusi pada tahun 1654 antara bulan Juni
dan Oktober melalui 7 buah surat yang ditulis oleh Blaise Pascal dan Pierre de Fermat yang
membentuk asal kejadian dari konsep peluang. Berdasarkan pemaparan mengenai teori
peluang di atas maka penulis membuat sebuah makalah yang berjudul ”Peluang”.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya seperti berikut:
1. Ruang sampel
2. Macam -macam Peristiwa atau (event)

3. Permutasi dan kombinasi

4. Peluang Suatu Kejadian Peristiwa

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Mendeskripsikan definisi ruang sampel
2. Mendeskripsikan Macam -macam Peristiwa atau (event)
3. Mendeskripsi Permutasian dan Kombinasi

4. Mendeskripsikan peluang suatu kejadian.

BAB II

PEMBAHASAN MATERI

2.1 Definisi Peluang

Peluang merupakan bagian matematika yang membahas pengukuran tingkat


keyakinan orang akan muncul atau tidak munculnya suatu kejadian atau peristiwa. Oleh
karena itu, untuk mendiskusikan dimulai dengan suatu pengamatan tersebut dinamakan
suatu percobaan. Hasil dari suatu percobaan dinamakan hasil (outcomes) atau titik
sampel. Peluang disebut juga probabilitas yang berarti ilmu kemungkinan.

Peluang semata-mata adalah suatu cara untuk menyatakan kesempatan terjadinya suatu
peristiwa. Secara kualitatif peluang dapat dinyatakan dalam bentuk kata sifat untuk
menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu keadaan seperti “baik”, “lemah”, “kuat”,
“miskin”, “sedikit” dan lain sebagainya.

Secara kuantitatif, peluang dinyatakan sebagai nilai-nilai numeris baik dalam bentuk
pecahan maupun desimal antara 0 dan 1. Peluang sama dengan 0 berarti sebuah
peristiwa tidak bisa terjadi sedangkan peluang sama dengan 1 berarti peristiwa tersebut
pasti terjadi.

Peluang disebut juga probabilitas yang berarti ilmu kemungkinan.Di dalam peluang
dikenal ruang sampel dan titik sampel.Ruang sampel adalah himpunan yang berisi
semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan. Ruang sampel biasa dinotasikan
dengan S.

Peluang disebut juga dengan nilai kemungkinan.


Peluang Suatu kejadian yang diinginkan adalah perbandingan banyaknya titik sampel
kejadian diinginkan itu dengan banyaknya anggota ruang sampel kejadian tersebut.
Misalnya A adalah suatu kejadian yang diinginkan, maka nilai peluang kejadian A
dinyatakan dengan :

Contoh 1:

Pada percobaan melempar sebuah dadu bermata 6, pada ruang sampelnya terdapat sebanyak
6 titik sampel, yaitu munculnya sisi dadu bermata 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.

Kejadian-kejadian yang mungkin terjadi misalnya :

1. Munculnya mata dadu ganjil

2. Munculnya mata dadu genap

3. Munculnya mata dadu prima

Jika pada percobaan tersebut diinginkan kejadian munculnya mata dadu prima, maka
mata dadu yang diharapkan adalah munculnya mata dadu 2, 3, dan 5, atau sebanyak 3
titik sampel. Sedang banyaknya ruang sampel adalah 6, maka peluang kejadian
munculnya mata dadu prima adalah

a. Definisi Peluang Klasik


Misalkan sebuah peristiwa E dapat terjadi sebanyak n kali diantara N peristiwa yang
saling eksklusif dan masing-masing terjadi dengan kesempatan yang sama, maka peluang
peristiwa E terjadi adalah n/N atau P(E) = n/N
Contoh :
Eksperimen dengan melantunkan koin Rp 100,- sebanyak 1X menghasilkan peristiwa-
peristiwa yang terjadi :
1) muncul angka (G) = 1
2) muncul gambar (A) = 1
N=2
P(G) = ½ ; P(A) = ½
Sifat peluang klasik : saling eksklusif dan kesempatan yang sama
b. Definisi Peluang Empirik
Peluang empirik/frekuensi relatif terjadi apabila eksperimen dilakukan berulang.
Apabil kita perhatikan frekuensi absolut (=m) tentang terjadinya peristiwa E untuk sejumlah
pengamatan (=n), maka peluang peristiwa itu adalah limit dari frekuensi relatif apabila
jumlah pengamatan bertambah sampai tak hingga P(E) = limit m/n
nN

Contoh:
Eksperimen melantunkan sebuah dadu (1000X)
Peristiwa yang muncul : - muncul mata dadu 1 hingga
- muncul mata dadu 6

Event M1 M2 M3 M4 M5 M6 total
M 166 169 165 167 169 164 1000
P(M1) = 166/1000 ; P(M6) = 164/1000

c. Definisi Peluang Subjektif


1. Nilai peluang didasarkan kepada preferensi seseorang yang diminta untuk menilai
2. Pada umumnya yang dinilai adalah peristiwa yang belum terjadi

2.2 Ruang Sampel

(Lumbantoruan & Desi, 2020) Ruang sampel adalah jumlah total seluruh
kebolehjadian yang sudah terjadi pada pengetesan. Kejadian adalah kelompok
bagian dari ruang sampel.

1. Kejadian biasa: terdiri dari 1 anggota.

2. Kejadian bertingkat: Kombinasi dari kejadian sederhana.

3. Ketika hasil suatu percobaan termuat dalam kelompok A, kejadian itu


sudah terjadi
Contoh 1

Nadine memiliki 2 tas bercorak biru dan putih. Lalu dia mempunyai 2 celana
chino dan Jeans. Berapa pasang tas dan celana dipakai secara bergiliran?
Jawaban :

Biru Chino Biru,

chino Jeans Biru,

Jeans

Putih Chino Putih,

Chino Jeans Putih,

Jeans

Jadi, sepasang Baju dan celana yang dipakai secara bergiliran adalah 2 × 2 =
4 cara.

2.3 Macam -Macam Peristiwa (event)

Event adalah suatu agenda, kegiatan atau festival tertentu yang menunjukkan,
menampilkan dan merayakan untuk memperingati hal-hal penting yang
diselenggarakan pada waktu tertentu dengan tujuan mengkomunikasikan pesan-
pesan kepada pengunjung.
event adalah kegiatan yang dilakukan setiap hari, bulan atau tahun oleh sebuah
organisasi dengan mendatangkan orang-orang ke suatu tempat agar mereka
mendapatkan suatu informasi atau pengalaman penting serta tujuan lain yang
diselenggarakan oleh penyelenggara.
Berikut definisi dan pengertian event dari beberapa sumber buku:
1. Menurut Kennedy (2009), event adalah pameran, pertunjukan atau festival
dengan syarat ada penyelenggara, peserta dan pengunjung.
2. Menurut Sulaksana (2003), event merupakan suatu peristiwa yang
diselenggarakan untuk mengkomunikasikan pesan tertetu kepada audiens
sasaran.
3. Menurut Allen (2002), Event adalah suatu ritual istimewa penunjukan,
penampilan, atau perayaan yang pasti di rencanakan untuk mencapai tujuan
sosial, budaya atau tujuan bersama.
4. Menurut Noor (2009), event merupakan suatu kegiatan yang
diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup
manusia baik secara individu atau kelompok yang berhubungan secara adat,
budaya, tradisi dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta
melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada waktu
tertentu.
 Jenis-jenis Event
1. Menurut Noor (2009), terdapat empat jenis event, yaitu Leisure Event,
Cultural Event, Personal Event, dan organizational Event. Adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut:
2. Leisure Event. Merupakan kategori event yang berkembang banyak pada
kegiatan keolahragaan yang di dalamnya memiliki unsur pertandingan dan
mendatangkan banyak pengunjung.
3. Personal Event. Kegiatan yang didalamnya melibatkan anggota keluarga
atau teman dimana kategori event ini dapat dikatakan lebih sederhana.
Contoh pada personal event adalah penyelenggaraan pesta pernikahan dll.
4. Cultural Event. Merupakan kegiatan yang identik dengan budaya atau
memiliki nilai sosial yang tinggi dalam tatanan masyarakat. Dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi yang kian pesat mendorong pula
penyelenggaraan cultural event terkemas lebih menarik serta mampu
menyesuaikan dengan situasi serta kondisi pada era modern sehingga
menjadi suatu susunan serta padu padan yang berkesan.
5. Organizational Event. Bentuk event yang diselenggarakan pada
organizational event adalah kegiatan yang disesuaikan dengan tujuan
organisasi. Contoh bentuk event pada organizational event antara lain
konferensi pada sebuah partai politik, pameran/expo yang diselenggarakan
oleh suatu organisasi/perusahaan dengan kepentingan organisasi/perusahaan
tersebut.
Menurut Abdullah (2009), berdasarkan ukuran dan skala event dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu: mega event, medium event dan mini event. Penjelasan ketiga event
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mega Event. Adalah event yang merujuk pada kriteria diikuti pengunjung
internasional, regional setidaknya lima negara, pengunjung dalam jumlah total
keseluruhan berdasarkan total durasi (lama) kegiatan lebih dari satu juta orang
pengunjung, investasi yang lebih besar, keuntungan lebih besar, berdampak
besar pada ekonomi masyarakat dan diliput oleh media secara luas. Event yang
masuk dalam kategori sangat besar ini seperti Olimpiade, Piala Dunia, MTQ
internasional.
2. Medium Event. Adalah event dengan kegiatan event menengah yang dikunjungi
antara seratus ribu orang sampai dengan satu juta orang pengunjung, berdampak
secara nasional.
3. Mini Event. Adalah event dengan kegiatan yang diikuti oleh kurang dari seratus
ribu orang pengunjung dan bersifat lokal.

2.4 Permutasi dan Kombinasi


Permutasi dan kombinasi adalah dua cara berbeda untuk menyusun suatu
himpunan. Tidak jarang siswa bingung dalam membedakan keduanya. Ketika
urutan diperhatikan, itulah permutasi. Ketika urutan tidak diperhatikan, itulah
kombinasi.
Mari kita pahami bersama apa perbedaan permutasi dan kombinasi dengan
contoh berikut:
Terdapat suatu lomba dengan dua babak yaitu babak penyisihan dan babak final.
Pada babak penyisihan dipilih 5 peserta terbaik yang akan melanjutkan ke babak
final, pemilihan ini dapat disebut sebagai kombinasi, karena posisi ke-1, ke-2, ke-3,
ke-4, dan ke-5 dari 5 peserta yang dipilih tidak diperhatikan. Selanjutnya pada
babak final akan dipilih juara 1, juara 2, dan juara 3, pemilihan ini disebut sebagai
permutasi, karena dari 3 peserta yang dipilih sebagai juara, posisi ke-1, ke-2, dan
ke-3 dari 3 peserta yang dipilih diperhatikan.

a. Pengertian Permutasi dan Kombinasi

Permutasi adalah pengaturan sebagian atau seluruh himpunan dalam urutan tertentu
(urutan elemen diperhatikan).

 Terdapat dua macam permutasi:

1. Pengulangan dibolehkan: contohnya adalah kunci pin pada gawai sobat, angkanya
bisa saja 2-4-4-9.
2. Pengulangan tidak dibolehkan: contohnya adalah tiga pembalap pertama yang
melewati garis akhir, tidak mungkin satu pembalap menjadi juara 1 dan juara 2
secara bersamaan.

Kombinasi adalah proses pemilihan elemen dari himpunan, dimana urutan pemilihan
elemen tidak diperhatikan.

 Terdapat dua macam kombinasi:

1. Pengulangan dibolehkan: contohnya ketika sobat mengambil 3 bola dari suatu wadah
yang berisi 3 bola merah dan 3 bola biru, bisa saja terambil 2 bola merah dan 1 bola
biru.
2. Pengulangan tidak dibolehkan: contohnya ketika sobat pintar memilih 2 orang dari
kelompok beranggotakan 5 orang. Tidak mungkin orang pertama dan orang kedua
adalah 1 orang yang sama.

 Perbedaan Permutasi dan Kombinasi

Perbedaan utama antara permutasi dan kombinasi adalah permutasi memperhatikan


urutan elemen yang dipilih, sedangkan kombinasi tidak memperhatikan urutan
elemen yang dipilih.
 Contoh sederhana dari Permutasi dan Kombinasi

Sebuah kotak yang berisikan tiga buah bola dengan warna yang berbeda-beda,
yaitu merah, kuning, hijau. Budi diminta untuk mengambil dua bola secara acak
tetapi urutannya harus diperhatikan. Berapakah kemungkinan pasangan yang bisa
diambil oleh Budi?
Jawaban:
Kasus tersebut merupakan contoh soal permutasi karena jelas ada pernyataan
harus urut, dengan menggunakan rumus permutasi maka kemungkinan yang bisa
diambil dari kotak tersebut adalah merah-kuning, kuning-merah, kuning-hijau,
hijau-kuning, merah-hijau, dan hijau-merah. Jadi ada enam permutasi yang bisa
digunakan untuk mengambil 2 bola dalam kotak.
Di dalam sebuah kelas ada tiga murid, yaitu A, B, dan C. Dari tiga murid tersebut
guru harus memilih dua orang saja untuk mewakili kelas dalam lomba
menggambar. Berapa banyakkah kombinasi dua orang yang dibuat dari tiga orang
murid tersebut?

Jawaban:
Soal ini merupakan contoh kasus kombinasi. Karena pada dasarnya kombinasi ini
tidak diperlukan urutan, maka secara logika kombinasi yang bisa dibuat dari tiga
murid itu adalah A dengan B, A dengan C, serta B dengan C.
Jadi ada tiga kemungkinan pasangan yang bisa dipilih oleh guru untuk mewakili
kelas.

2.5 Peluang terjadinya suatu peristiwa

a. Pengertian Peluang terjadinya suatu peristiwa

Setiap proses yang menghasilkan suatu kejadian disebut percobaan. Misalnya


kita melemparkan sebuah dadu sebanyak satu kali, maka hasil yang keluar adalah angka
1, 2, 3, 4, 5 atau 6. Semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang
sampel, biasanya dinyatakan dengan S, dan setiap hasil dalam ruang sampel disebut titik
sampel. Banyaknya anggota dalam S dinyatakan dengan n(S).
Misalnya, dari percobaan pelemparan sebuah dadu, maka S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
dan n(S) = 6. Jika dalam pelemparan dadu tersebut muncul angka {2}, maka bilangan
itu disebut kejadian. Jadi, kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.
Jika ruang sampel S mempunyai anggota yang berhingga banyaknya dan setiap
titik sampel mempunyai kesempatan untuk muncul yang sama, dan A suatu kejadian
munculnya percobaan tersebut, maka peluang kejadian A dinyatakan dengan :

n( A)
P(A) = n( S)

P(A) = Peluang muncul A


n(A) = banyaknya kejadian A
n(S) = banyaknya kemungkinan kejadian S
Contoh:
Sebuah mata uang logam dilempar satu kali. Berapa peluang munculnya “Angka” ?
Jawab:
Ruang sampel S = {A, G} maka n(S) = 2.
Kejadian A = {A}, maka n(A) = 1
n( A) 1
Jadi, P(A) = n( S) = 2
Contoh:
Sebuah dadu mata enam dilempar satu kali. Berapa peluang munculnya mata dadu
ganjil?
Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}  n(S) = 6
A = {1, 3, 5}  n(A) = 3
n( A) 3 1
Jadi, P(A) = n( S) = 6 = 2
Contoh:
Dalam setumpuk kartu bridge (remi) diambil satu kartu secara random (acak). Tentukan
peluang yang terambil adalah kartu As !
Jawab:
Banyaknya kartu bridge adalah 52, berarti n(S) = 52
n(As) = 4
n( As ) 4 1
Jadi, P(As) = n( S ) = 52 = 13
b. Tafsiran Peluang Kejadian
Jika kejadian K dalam ruang sampul 5 selalu terjadi, maka n (K) = n (5). Sehingga
besar peluang kejadian K adalah:
n( K )
=1
n(5)
P (K) =

Kejadian K yang selalu terjadi dalam ruang sampul 5 disebut kepastian.


Kemustahilan Kepastian
 
0 0  P (K)  1 1
Sedangkan kejadian K dalam ruang sampul 5 tidak pernah terjadi maka n (K) =
0, yang dinamakan kemustahilan, sehingga :
n( K )
=0
P (K) = n(5 )
Oleh karena itu nilai peluang itu terbatas yaitu 0  P (K)  1
Contoh :
1. Berapa peluang seekor kuda jantan melahirkan anak?
Karena tidak mungkin, maka dinamakan kemustahilan dan peluangnya 0.

2. Berapa peluang setiap orang akan meninggal?


Karena setiap orang pasti meninggal, maka dinamakan kepastian dan peluangnya 1.
3. Berapa peluang muncul gambar jika sebuah uang logam dilempar sekali?
n (S) = 2
n(G) 1
=
n (G) = 1 maka P (G) = n( S ) 2
1
Jadi peluang muncul gambar adalah 2
c. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan adalah harapan yang nilai kemungkinan terjadinya paling
besar. Jika suatu percobaan dilakukan sebanyak n kali dan nilai kemungkinan terjadinya
kejadian K setiap percobaan adalah P(K), maka frekuensi harapan dari kejadian K
adalah:

F(K) = n  P (K)

Contoh :
Bila kita melemparkan sebuah dadu sebanyak 480 kali, berapakah kita harapkan muncul
angka 4?
Penyelesaian :
1
P(K) = 6 dan n = 480
F(K) = n P(K)
1
480× =80
= 6 Jadi harapannya 80 kali.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Permutasi adalah susunan yang berbeda yang dapat dibentuk dari n unsur yang
diambil dari n unsur atau sabagai unsur. Kombinasi adalah susunan beberapa unsur
yang diambil dari sebagian atau semua unsur suatu himpunan tanpa memperhatikan
urutannya.
Ruang sampel adalah himpunan yang memuat semua hasil yang mungkin dari
suatu percobaan. Peluang kejadiaan adalah himpunan bagian dari ruang sampel.
Frekuensi harapan adalah hasil kali peluang kejadian dengan gabungkan dua atau lebuh
kejadian sederhana. Sifat-sifat peluang, misalnya S suatu ruang sampel dan A suatu
kejadian pada ruang sampel S.
a. Jika A = Ø maka P (A) = O
b. Nilai peluang kejadian A, yaitu P (A) berkisar dari O sampai 1 (O ≤ P (A) ≤ 1).
c. Jika S ruang sampel maka P (S) = 1.
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat penulis susun, penulis menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan. Karena itu, keterbatasaan ini kiranya akan dapat
diminimalis dengan partisipasi pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang
konstruktif agar makalah kedepan dapat lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://20matematika/peluang/Mawar%20Berduri%20di%20Tepi%20Jurang
%20%20MAKALAH%20PELUANG.htm
http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/matematika/Teori
%20Peluang/materi01.html
http://mtksmampsw.wordpress.com/kelas-xi/kelas-xi-ipa-semester-i/peluang/
http://matematikanet.blogspot.com/2009/01/teori-peluang.html
http://Cara%20Menentukan%20Peluang%20Kejadian%20Majemuk%20dan
%20Kejadian%20Bersyarat%20-%20Rumus%20Matemati
ka.htm

Anda mungkin juga menyukai