Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Tentang

KONSEP KEJADIAN DAN PENYELESAIANNYA

Makalah ini disusun oleh

Kelompok IV :

1. Anggi Puspita Sari (2021201101)


2. Chantrika Retno Fourlia (2021201103)
Kelas/Semester : 15 -PSD/V(Lima)
Dosen Pengampu : Desy Aprima M,Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH OKU TIMUR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang Konsep kejadian & penyelesaiannya

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata


kuliah pembelajaran matematika yakni ibu Desy Aprima ,M.Pd atas
bimbingan dan arahan yang diberikan kepada kami, serta ucapan terimakasih
kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.

Dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun, agar pada pembuatan makalah
selanjutnya bisa lebih baik. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

OKU Timur, 21 oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................6
2.1 Pengertian konsep kejadian dalam teori probabilitas............................................6

2.2 Jenis-jenis kejadian dalam teori probabilitas.........................................................8

2.3 Relasi Antar Kejadian............................................................................................9

2.3.1 Peluang Kejadian Saling Lepas.................................................................9


2.3.2 Peluang Kejadian Tidak Saling Lepas.....................................................11
2.3.3 Peluang Kejadian Saling Bebas..............................................................12
2.3.4 Peluang Kejadian Tidak Saling Bebas (Bersyarat).................................14
BAB III PENUTUP.......................................................................................................16
3.1 Simpulan..............................................................................................................16

3.2 Saran....................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep "kejadian" dalam matematika, khususnya dalam teori peluang,


memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Peluang sebagai bidang studi mulai
berkembang pada abad ke-17, meskipun konsep dasarnya telah ada sejak zaman
kuno.Pada abad ke-17, dua matematikawan Prancis, Blaise Pascal dan Pierre de
Fermat, memulai korespondensi tentang permasalahan yang berkaitan dengan
permainan peluang. Mereka tertarik pada pertanyaan seperti, "Jika dua pemain
berhenti bermain sebelum permainan selesai, bagaimana mereka harus membagi
taruhan?" Dalam mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Pascal dan
Fermat mengembangkan dasar-dasar teori peluang.Konsep "kejadian" adalah
bagian penting dari teori ini. Sebuah kejadian adalah hasil tertentu atau kombinasi
hasil dari suatu eksperimen acak. Misalnya, jika Anda melempar dadu,
"mendapatkan angka 6" itu adalah sebuah kejadian.Konsep "kejadian" sangat
penting dalam teori probabilitas.Dalam konteks ini, kejadian adalah hasil atau
kombinasi hasil dari suatu eksperimen acak. Misalnya, jika kita melempar dadu,
"mendapatkan angka 4" adalah sebuah kejadian.
Probabilitas adalah ukuran seberapa sering kita mengharapkan kejadian
tersebut terjadi, jika kita mengulangi eksperimen berkali-kali dalam kondisi yang
sama. Misalnya, jika kita melempar dadu biasa dengan enam sisi, probabilitas
mendapatkan angka 4 adalah 1/6, karena ada satu sisi dengan angka 4 dan enam
sisi secara total.Jadi, konsep "kejadian" dan "probabilitas" saling berkaitan erat.
Probabilitas memberi kita cara untuk mengukur dan memprediksi kejadian, dan
untuk memahami bagaimana kejadian-kejadian tersebut berinteraksi. Misalnya,
kita bisa menggunakan probabilitas untuk menghitung peluang dua kejadian
terjadi bersamaan, atau satu kejadian terjadi tetapi yang lain tidak.Konsep
probabilitas dan kejadian berkembang dari kebutuhan untuk memahami
permainan keberuntungan dan judi.Pada abad ke-16 dan ke-17, banyak orang yang
mencoba memahami bagaimana cara kerja permainan ini dan bagaimana mereka
bisa meningkatkan peluang menang mereka.Salah satu orang yangmempelopori
studi ini adalah matematikawan Italia, Gerolamo Cardano. Dia adalah salah satu
orang pertama yang menulis tentang probabilitas dan kejadian dalam konteks
permainan keberuntungan.
Namun, teori probabilitas modern sebenarnya dimulai dengan karya dua
matematikawan Prancis, Blaise Pascal dan Pierre de Fermat. Mereka
memformulasikan konsep probabilitas dan kejadian untuk menyelesaikan masalah
yang disebut "problema de los puntos", atau masalah poin.konsep-konsep ini terus
berkembang dan menjadi bagian penting dari matematika dan
statistika.Keterkaitan antara konsep kejadian dan probabilitas bermula dari
kebutuhan praktis untuk memahami dan memprediksi hasil dari permainan
keberuntungan, dan sekarang menjadi bagian penting dari banyak bidang ilmu
pengetahuan.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa definisi dari konsep kejadian dalam matematika?


2) Apa saja jenis-jenis kejadian dalam teori probabilitas?
3) Bagaimana penyelesaian dari konsep kejadian dalam teori probabilitas?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
pembelajaan matematika SD yang diampu oleh ibu Desy Aprima ,M.Pd dengan
topik pembahasan yaitu “Konsep Kejadian & Penyelesaiannya”. Selain itu
penyusunan makalah ini juga bertujuan agar dapat memberikan tambahan
wawasan mengenai pokok bahasan terkait dengan materi konsep kejadian,dimana
di dalamnya akan terdapat beberapa komponen-komponen bahasan yang terkait
dengan materi konsep kejadian.Seperti,pengertian kejadian,jenis-jenis
kejadian,serta penyelesaiannya
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian konsep kejadian dalam teori probabilitas

Dalam teori probabilitas, konsep kejadian adalah tentang hasil tertentu yang
mungkin terjadi dalam suatu percobaan acak. Percobaan acak bisa berupa apa
saja, misalnya melempar koin, menggulirkan dadu, atau memilih kartu dari
setumpuk kartu.Ada dua jenis kejadian dalam teori probabilitas:
1) Kejadian tunggal: Ini adalah kejadian yang hanya melibatkan satu hasil.
Misalnya, mendapatkan angka 6 saat menggulirkan dadu
2) Kejadian majemuk: Ini adalah kejadian yang melibatkan lebih dari satu
hasil. Misalnya, mendapatkan angka genap saat menggulirkan dadu.
Probabilitas suatu kejadian dihitung dengan membagi jumlah hasil yang diin
ginkan dengan jumlah total hasil yang mungkin. Misalnya, probabilitas
mendapatkan angka 6 saat menggulirkan dadu. Kejadian merupakan himpunan
bagian dari ruang sampel. Kejadian adalah hasil tertentu yang merupakan bagian
dari ruang sampel. Biasanya dituliskan dengan huruf kapital, seperti A, B, dan
lainnya.
Rentang peluang suatu kejadian adalah dari 0 sampai 1. Jika peluang = 0
maka kejadian itu mustahil terjadi dan jika peluang = 1 maka kejadian itu pasti akan
terjadi (Manalu, 2019).
Rumus peluang suatu kejadian dinyatakan oleh Lumbantoruan (2020), yaitu:

Keterangan:
P(A) = peluang kejadian yang memenuhi syarat A
n(A) = jumlah suatu kejadian yang memenuhi syarat
n(S) = jumlah semua kejadian
Berikut ini cara menentukan dan menuliskan suatu kejadian.
Contoh :
Pada percobaan pelemparan dadu bermata 6, dimana A adalah kejadian munculnya
mata dadu kurang dari 4 atau mata dadu genap.
Diketahui bahwa S= {1,2,3,4,5,6]
Anggap saja:
B= Kejadian munculnya mata dadu kurang dari 4
C= Kejadian munculnya mata dadu genap
Maka B={1,2,3} dan C={2,4,6}, sehingga A={1,2,3,4,6}
Lind (2002) mendefinisikan probabilitas sebagai berikut “Probabilitas adalah
suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa yang akan terjadi di masa
mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 atau dalam persentase”.
Ada tiga hal penting dalam membicarakan probabilitas yaitu percobaan
(experiment), hasil (outcome), dan peristiwa (event).
a. Percobaan (experiment) adalah aktivitas yang melahirkan suatu
peristiwa. Contohnya saja kegiatan melempar uang koin akan melahirkan
peristiwa muncul gambar atau angka, kegiatan jual beli saham akan
melahirkan peristiwa membeli atau menjual, perubahan harga – harga akan
melahirkan inflasi dan deflasi, mahasiswa yang giat belajar akan
melahirkan prestasi yang memuaskan, sangat memuaskan atau terpuji.
Pertandingan sepak bola akan melahirkan peristiwa menang, kalah, atau
seri. Kegiatan-kegiatan yang melahirkan peristiwa tersebut dikenal dengan
percobaan.h 1/6, karena ada satu angka 6 dan enam hasil total yang
mungkin.
b. Hasil (outcome) adalah suatu hasil dari percobaan.Dari suatu percobaan
akan memberikan hasil. Dari contoh kegiatan diatas dapat diperoleh hasil
berikut.
Tabel 1.1 Tabel yang menunjukkan percobahan dan hasil
PERCOBAAN HASIL

1. Muncul gambar
Kegiatan melempar uang 2. Muncul angka

1. Inflasi (harga naik)


Perubahan harga 2. Diflasi (harga turun)

1. Menang
Pertandingan sepak bola 2. Kalah

Jadi kesimpulannya Hasil adalah seluruh kemungkinan peristiwa yang akan terjadi
akibat adanya suatu percobaan atau kegiatan.
c. Peristiwa (event) adalah kumpulan dari satu atau lebih hasil yang terjadi
pada sebuah percobaan atau kegiatan.Peristiwa menunjukkan hasil yang
terjadi dari suatu kejadian.
Tabel 1.2 Menunjukkan urutan percobaan,hasil,dan peristiwa

Percobaan/kegiatan Pertandingan sepak bola Liverpool VS


Arsenal di Stadion Anfield, tanggal 12
oktober 2022

Liverpol menamg
Hasil Liverpool kalah
Seri

Peristiwa Liverpol menang

2.2 Jenis-jenis kejadian dalam teori probabilitas

Beberapa jenis kejadian dalam teori probabilitas antara lain :


1. Kejadian Pasti merupakan kejadian yang pasti terjadi dalam
suatu percobaan.Misalnya,jika kita melempar sebuah dadu,pasti
ada angka yang muncul antara 1 dan 6.
2. Kejadian Mustahil merupakan kejadian yang tidak mungkin
terjadi dalam suatu percobaan.Misalnya,jika kita melempar
dadu,tidak mungkin angka yang muncul adalah angka 7,karna
dadu hanya memiliki angka 1-6.
3. Kejadian Sederhana merupakan kejadian yang hanya terdiri
dari satu hasil percobaan.Misalnya,jika kita melempar
dadu,munculnya angka 3 adalah kejadian sederhana.Dalam hal
ini kita hanya fokus dengan satu hasil percobaan.
4. Kejadian Majemuk merupakan kejadian yang terdiri dari dua
atau lebih hasil prcobaan.Misalnya,jika kita melempar
dadu,munculnya angka genab (2,4,atau 6) adalah contoh
kejadian majemuk.Karna kejadian tersebut mempertimbangkan
lebih dari satu hasil percobaan.
5. Kejadian saling lepas merupakan dua kejadian yang terjadi jika
terjadinya kejadian yang satu tidak mempengaruhi kejadian
lainnya.
6. Kejadian saling bebas merupakan dua kejadian yang terjadi jika
terjadinya kejadian yang satu tidak mempengaruhi
kemungkinan terjadinya kejadian lainnya.

2.3 Relasi Antar Kejadian

Relasi antar kejadian adalah hubungan yang dimiliki oleh dua atau lebih kejadian.
Terdapat beberapa jenis relasi antar kejadian, yaitu saling lepas, tidak saling lepas,
saling bebas dan tidak saling bebas (bersyarat).

2.3.1 Peluang Kejadian Saling Lepas

Dua kejadian dikatakan saling lepas jika kedua kejadian tersebut tidak dapat
terjadi secara bersamaan. (Lumbantoruan, 2007) Kejadian A dan B disebut saling
lepas ketika kejadian A dan kejadian B tidak bisa terjadi pada saat bertepatan (tidak
beririsan). Peluang saling lepas biasanya disebut dengan menggunakan “atau’ dan
dilambangkan dengan “ ”.

Misalnya, peluang A dan B saling lepas, jadi dikatakan sebagai “Peluang A

atau B” atau “A B”. Rumus peluang A atau B ditulis dengan:

Keterangan:

P = peluang

A = kejadian A

B = kejadian B

= saling lepas (atau)

P(A) = peluang kejadian A

P(B) = peluang kejadian B

Berikut ini contoh menentukan peluang saling lepas.

Contoh :

Terdapat keranjang yang berisi 3 bola biru, 2 bola hijau dan 5 bola merah. Dipilih
bola secara acak dari keranjang tersebut. Peluang mendapat bola biru atau merah
adalah ....

Penyelesaian:

Misalnya B=bola biru, H=bola hijau dan M=bola merah.

n(S)=10, n(B)=3, n(H)=2, n(m)=5

Maka:
Jadi, peluang mendapat bola biru atau merah adalah

2.3.2 Peluang Kejadian Tidak Saling Lepas

Dua kejadian dikatakan tidak saling lepas jika kedua kejadian tersebut dapat terjadi
secara bersamaan. (Lumbantoruan, 2019) Kejadian A dan kejadian B disebut tidak
saling lepas ketika kejadian A dan kejadian B bisa terjadi pada saat bertepatan
(beririsan). Rumus peluang kejadian tidak saling lepas adalah:

Keterangan:

P = peluang

A = kejadian A

B = kejadian BP(A) = peluang kejadian A

P(B) = peluang kejadian B

Berikut ini contoh menentukan peluang kejadian tidak saling lepas.

Contoh :

Sebuah dadu enam sisi dilemparkan satu kali. Berapakah peluang munculnya mata
dadu angka genap dan angka yang habis dibagi 3?
Penyelesaian:

Diketahui bahwa S = {1,2,3,4,5,6}

Misalnya:
A = kejadian munculnya angka dadu genap

B = kejadian munculnya angka dadu yang habis di bagi tiga

Maka: A = {2,4,6}; 𝐵 = {3,6}; A∩B = {6}

Sehingga n(A) = 3; n(𝐵) = 2 dan n(A ∩ 𝐵) = 1

Maka:

Jumlah mata dadu di atas dapat terjadi bersamaan (angka 6), oleh karena itu
termasuk kejadian tidak saling lepas.

Peluang kejadian:

Jadi, peluang munculnya mata dadu angka genap dan angka yang habis dibagi 3

adalah .

2.3.3 Peluang Kejadian Saling Bebas

Dua kejadian dikatakan kejadian saling bebas jika salah satu kejadian tidak
dipengaruhi oleh kejadian lainnya atau sebaliknya. (Lumbantoruan, 2018) Peristiwa A
dan Kejadian B disebut saling bebas ketika kejadian A tidak berpengaruh pada
kejadian B begitupula kebalikannya. Rumus peluang kejadian saling bebas adalah:
Keterangan:

P = peluang

A = kejadian A

B = kejadian B

P(A) = peluang kejadian A

P(B) = peluang kejadian B

Berikut contoh menentukan peluang kejadian saling bebas.

Contoh :

Jason bermain ludo dan ingin mengeluarkan dua buah dadu. Berapa besar
kemungkinan keluarnya mata dadu pertama angka genap dan dadu kedua angka
ganjil prima?

Penyelesaian :

Misalnya:

A= kejadian keluarnya dadu pertama angka genap

B = kejadian keluarnya dadu kedua angka ganjil prima

Maka A= {2,4,6}, dan B = {3,5}, Sehingga n(A)=3 dan n(B)=2.

Bisa kita lihat kejadian A tidak mengubah kejadian B, oleh karena itu, bisa disebut
sebagai kejadian saling bebas.

peluang kejadian:
Jadi, peluang keluarnya mata dadu pertama angka genap dan dadu kedua angka

ganjil prima adalah .

2.3.4 Peluang Kejadian Tidak Saling Bebas (Bersyarat)

Dua kejadian disebut kejadian tidak saling bebas (bersyarat) apabila terjadi atau
tidak terjadinya kejadian A akan mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian
B dan sebaliknya. (Boiliu, dkk., 2021) Kejadian tidak saling bebas terjadi ketika
keluarnya kejadian A berpengaruh kepada peluang keluarnya kejadian B atau
keluarnya kejadian B mempengaruhi keluarnya kejadian A. Sehingga kejadian A dan B
merupakan kejadian bersyarat.

Lumbantoruan (2019) menyatakan rumus kejadian tidak saling bebas sebagai


berikut.

Peluang kejadian A dengan syarat kejadian B terlebih dahulu:

Peluang Kejadian B dengan syarat kejadian A terlebih dahulu:

Keterangan:

P = peluang

A = kejadian A

B = kejadian B

P(A) = peluang kejadian A

P(B) = peluang kejadian B

Berikut contoh menentukan peluang kejadian tidak saling bebas.

Contoh :
Sebuah dadu dilempar sekali. Tentukan peluang munculnya mata dadu genap
dengan syarat munculnya kejadian mata dadu prima terlebih dahulu!

Penyelesaian:

Diketahui S = {1,2,3,4,5,6}

Misalnya:

A = kejadian munculnya mata dadu genap

B = kejadian munculnya mata dadu prima

Maka A = {2,4,6}dan B ={2,3,5}. Sehinga 𝑛(𝑠) = 6 dan 𝑛(B)= 3.

Dari kejadian di atas, diketahui irisan 𝐴 ∩ 𝐵 = {2}, sehingga 𝑛(𝐴 ∩ 𝐵) = 1.

Peluang kejadian A dipengaruhi oleh terjadinya kejadian B, maka disebut peluang


kejadian tidak saling bebas.

Peluang kejadian:

Jadi peluang munculnya mata dadu genap dengan syarat munculnya kejadian

mata dadu prima terlebih dahulu adalah .


BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

Konsep kejadian dan probabilitas memang sangat erat kaitannya. Probabilitas


adalah studi tentang kemungkinan terjadinya suatu kejadian. Jadi, jika kita bicara
tentang probabilitas, kita pasti juga bicara tentang kejadian. Kejadian dalam
probabilitas adalah hasil dari suatu percobaan atau kumpulan hasil yang bisa kita
tentukan sebelumnya. Misalnya, jika kita melempar dadu, maka ada enam kejadian
yang mungkin terjadi: 1, 2, 3, 4, 5, atau 6. Probabilitas dari suatu kejadian dihitung
dengan membagi jumlah kejadian yang diinginkan dengan jumlah total
kejadian yang mungkin.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan


terutama mengenai tata bahasa dan juga refrensi. Juga kita sebagai mahasiswa
semester awal menyadari akan kekurangan itu. Maka, penulis berharap apabila
terdapat kesalahan mohon dimaklumi dan dimaafkan karena keterbatasan penulis.
Juga kritik ataupun saran, sangat diharapkan agar di kemudian hari dapat
menghasilkan makalah maupun karya tulis yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Lumbantoruan, J. H.(2019).Buku Materi Pembelajaran Teori Peluang Dan
Kombinatorika. Jurnal Pendidikan, Matematika Dan Sains
Lumbantoruan, J. H. (2019c). BUKU MATERI PEMBELAJARAN
TEORI PELUANG DAN KOMBINATORIKA. Kombinatorika. Jurnal Pendidikan,
Matematika Dan Sains.
Lumbantoruan, J. H. (2019b). Buku Materi Pembelajaran
Matematika Dasar. Jurnal Pendidikan, Matematika Dan Sains.
Lumbantoruan, J. H. (2019h). RENCANA PEMBELAJARAN
SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Teori Peluang dan
Kombinatorial. Jurnal Pendidikan, Matematika Dan Sains.
Hasan, M.M..2005. “Pokok –pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Jakarta:
Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai